Anda di halaman 1dari 19

GANGGUAN TIDUR

NAMA KELOMPOK 3:
1. AHLAM SALSABIL AL-HABSYI
2. DIAN ANGGRAHENI
3. MUHAMMAD FARQAN
4. SUKMA YAQINULLAH
5. UTAMI RIZKA MULYASARI
Definisi
Gangguan tidur merupakan suatu kondisi yang jika
tidak diobati, secara umum akan menyebabkan
gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya
salah satu dari ketiga masalah berikut; insomnia ;
gerakan atau sensasi abnormal dikala tidur atau ketika
terjaga di tengah malam; atau rasa mengantuk yang
berlebihandi siang hari (Naylor dan Aldrich, 1994).
Penyebab gangguan tidur

1. Kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan tidur:


·   Gangguan pada jantung seperti gagal jantung dan iskemia pada
pembuluh koroner
·    Hipotiroid, menopause, siklus menstruasi, kehamilan, dan
hipogonadism
·     Gangguan pada darah
·      Kondisi lainnya seperti Demam, nyeri dan infeksi
2 .Kondisi psikologis yang dapat menyebabkan gangguan tidur:
·         Depresi dapat menyebabkan gangguan dalam REM (rapid eye
movement)
·         Sindrom Post Trauma
·         Obat-obatan psikotropika
·         Pikiran yang membebani atau stress
·         Tegang-cemas
3. kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan gangguan tidur :
·         Kejadian yang mengancam nyawa atau kejadian yang memiliki
stress tinggi
·         Gangguan siklus tidur akibat waktu kerja yang tidak tetap
(malam dan pagi)
·         Lingkungan yang bising, dingin, ataupun terlalu panas
KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR

1. Gangguan tidur primer


Gangguan tidur primer adalah gangguan tidur yang bukan disebabkan oleh
gangguan mental lain, kondisi medik umum, atau zat.
2. Gangguan tidur terkait gangguan mental lain
Gangguan tidur terkait gangguan mental lain yaitu terdapatnya keluhan gangguan
tidur yang menonjol yang diakibatkan oleh gangguan mentallain (sering karena
gangguan mood) tetapi tidak memenuhi syarat untuk ditegakkan sebagai gangguan
tidur tersendiri.
3. Gangguan tidur akibat kondisi medik umum
Gangguan akibat kondisi medik umum yaitu adanya keluhan gangguan tidur yang
menonjol yang diakibatkan oleh pengaruh fisiologik langsung kondisi medik umum
terhadap siklus tidur-bangun.
4. Gangguan tidur akibat zat
Adanya keluhan tidur yang menonjol akibat sedang menggunakan atau
menghentikan penggunaan zat (termasuk medikasi).
Macam-macam gangguan tidur

1. Insomnia
2. Hipersomnia
3. Parasomnia
4. Enuresa
5. Apnea tidur dan mendengkur
6. Narcolepsi
7. Mengigau
Gangguan Tidur Lanjut Usia

1. Gangguan tidur terkait pernafasan


Ditandai dengan episode berulang henti nafas yang menyebabkan terjadinya hipoksia dan
terbangun berkali-kali.
 Ada tiga bentuk apnea tidur yaitu:
·   Sindrom apnea tidur obstruktif
Bentuk apnea tidur yang paling sering ditemukan. Sindrom ini ditandai dengan
episode berulang obstruksi jalan nafas atas (apnea-hipopnea) selama tidur. .
 Tanda-Tanda dan Gejala Apnea Tidur Obstruktif
 Susunan saraf pusat
·   Somnolen berlebihan di siang hari
·   Gelisah nokturnal
·    Depresi
 Respirasi
·   Mendengkur
·    Mulut dan tenggorok kering
 Sindrom apnea tidur sentral
Ditandai dengan penghentian episodik ventilasi ketika tidur (apnea dan
hipopnea) tanpa obstruksi jalan udara.

  Sindrom hipoventilasi alveolar sentral.


Ditandai dengan gangguan pengontrolan ventilasi yang
mengakibatkan rendahnya kadar oksigen arteri.
Gangguan tidur akibat kondisi medic umum

1.  Penyakit kardiovaskuler
2. Penyakit paru
3. Penyakit endokrin
4. Gangguan neurodegeneratif
5. Kanker
6. Penyakit saluran pencernaan
7. Penyakit muskuloskeletal
GANGGUAN TIDUR AKIBAT GANGGUAN MENTAL 

. Gangguan cemas dan depresi


Pola tidur pasien depresi berbeda dengan pola tidur pasien
tidak depresi. Pada depresi terjadi gangguan pada setiap
stadium siklus tidur.
. Demensia dan delirium
Gangguan tidur sering ditemukan pada demensia.
Berjalan saat tidur di malam hari sering ditemukan pada
delirium meskipun pada siang hari pasien terlihat
normal.
upaya yang dilakukan untuk mengatasi gangguan
tidur antara lain :

1.    Hindari makanan berkadar gula tinggi (madu, sirop), mengandung kafein


(kopi, cokelat, the), rokok, atau alkohol, menjelang waktu tidur.
2.    Tidur dan bangun pada waktu yang teratur setiap Hari.
3.    Gunakan tempat tidur hanya untuk hubungan intim dan tidur. Tidak untuk
kegiatan lain seperti belajar, bekerja, membaca, senam, dan sebagainya.
4.    Olahraga yang teratur akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan
nyaman. Demikian pula bagi perempuan hamil, olahraga dapat mengurangi
kejadian kram di tungkai bawah.
5.    Biasakan tidur dalam suasana gelap tanpa lampu menyala.
6.    Shalat/Berdoa.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian keperawatan pada masalah kebutuhan istirahat dan tidur meliputi riwayat tidur
serta pemeriksaan fisik
Riwayat tidur
Pola tidur : kuantitas (lama tidur) dan kualitas tidur, baik tidur siang maupun tidur
malam
Ritual sebelum tidur : aktivitas, rekreasi, atau kebiasaan yanng dilakukan sebelum tidur
Lingkungan tidur : kondisi penerangan, tingkat kebisingan, dengan siapa pasien tidur
Penggunaan obat tidur dan obat-obatan yang lain sebelum tidur
Perubahan terkini pada pola tidur : apakah ada kesulitan tidur atau perubahan pola tidur
serta adakah masalah yang pasien yakini dapat memengaruhi pola tidurnya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi observasi fisik, perilaku, dan tingkat energi pasien. Kondisi
fisik yang menunjukkan bahwa pasien mengalami masalah tidur antara lain terdapat
lingkaran kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata membengkak, konjungtiva
merah, dan lain-lain. Indikasi perilaku yang menunjukkan adanya masalah tidur meliputi
rasa gelisah, bicara lambat, dan tidak fokus atau perhatian. Pasien yang mengalami
masalah tidur akan terlihat lemah, letargik, atau lelah.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan pola tidur, berhubungan dengan :


1. Sering terjaga pada malam hari
2. Tidur berlebihan pada siang hari
3. Nyeri
4. Lingkungan yang mengganggu
b. Kecemasan, berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
tidur
c. Koping individu tidak efektif, berhubungan dengan
insomnia
d. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan apnea
saat tidur
INTERVENSI

Tujuan :klien melaporkan bahwa pola tidur yang biasa telah terbentuk kembali dalam 1 bulan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …X… jam diharapkan gangguan istirahat tidur
teratasi dengan kriteria hasil :
1. Klien tertidur dalam 30 menit setelah naik ketempat tidur
2. Klien menggunakan terapi relaksasi setiap malam sebelum tidur
3. Klien melaporkan perasaan segar saat terbangun di pagihari
Intervensi :
a. Kaji kembali faktor yang menyebabkan gangguan tidur
Rasional : untuk mengetahui kebutuhan istirahat dan tidur pasien normal
b. Bantu pasien untuk memicu tidur
Rasional : untuk membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur pasien
c. Kurangi kemungkinan cedera selama tidur
Rasional : untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk pasien dalam memenuhi
istirahat dan tidur
d. Berikan pendidikan kesehatan
Rasional : keluarga dan pasien mengetahui pentingnya kebutuhan istirahat dan tidur
c. Tanyakan atau evaluasi perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
Rasional : mengetahui keberhasilan tindakan
IMPLEMENTASI

Kaji pola tidur dan aktivitas pasien


Jelaskan pentingnya kebutuhan tidur selama sakit
Monitor pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
Fasilitasi kebiasaan pasien sebelum tidur (misalnya:
membaca buku, selimut favorit yang digunakan)
Monitor makanan dan minuman pasien sebelum
pasien tidur
EVALUASI

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan istirahat dan


tidur dapat dinilai dari kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan tidur, baik kuantitatif maupun
kualitatif serta kemampuan dalam melakukan
teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk mengatasi
gangguan tidur.
 
 
KESIMPULAN

Tidur merupakan suatu proses di otak yang dibutuhkan seseorang untuk


dapat berfungsi dengan baik. Insomnia merupakan gangguan tidur yang
paling sering ditemukan. Sekitar 67% lansia mengalami gangguan tidur.
Gangguan tidur yang paling sering ditemukan pada lansia yaitu insomnia,
gangguan ritmik tidur, dan apnea tidur. Berdasarkan dugaan etiologinya,
gangguan tidur dibagi menjadi empat kelompok yaitu, gangguan tidur
primer, gangguan tidur akibat gangguan mental lain, gangguan tidur
akibat kondisi medik umum, dan gangguan tidur yang diinduksi oleh zat.
Beberapa kondisi medik umum seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit
paru, neurodegenerasi, penyakit endokrin, kanker, dan penyakit saluran
pencernaan, serta penyakit muskuloskeletal sering menimbulkan gangguan
tidur. Gangguan mental seperti depresi, anksietas, demensia serta delirium
dapat pula menimbulkan gangguan tidur. Pola gangguan tidur pada
penderita depresi berbeda dengan yang tidak menderita depresi; pada
depresi terjadi gangguan pada setiap stadium gangguan tidur.
TERIMAKASYIH

Anda mungkin juga menyukai