Anda di halaman 1dari 28

KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN

ISTIRAHAT DAN TIDUR

Febriyanti, Ns.,S.Kep.,M.Kep
DEFINISI
Istirahat
• Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada
stres emosional, bebas dari kecemasan
• Menurut Narrow terdapat  enam kondisi
seseorang dapat beristirahat :
1. Merasa segala sesuatu berjalan normal
2. Merasa diterima
3. Merasa diri mengerti apa yang sedang
berlangsung
4. Bebas dari perlukaan dan ketidak nyamanan
5. Merasa puas telah melakukan aktifitas-
aktifitas yang berguna
6. Mengetahui bahwa mereka akan mendapat
pertolongan bila membutuhkannya.
Tidur

• Tidur merupakan suatu keadaan perilaku


individu yang relatif tenang disertai
peningkatan ambang rangsangan  yang tinggi
terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini
bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan
terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan,
(Hartman).
•  Suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam
suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran
membantu memperbaiki sistem
tubuh/memulihkan energi.
• Fenomena di mana terdapat periode tidak
sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang
berbeda dengan keadaan terjaga.
Sekarang dapat di kategorikan sedang
tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai
berikut:
1. Aktivitas fisik minimal
2.Tingkat kesadaran yang bervariasi.
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis
tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsangan
dari luar.
TAHAP-TAHAP TIDUR
Tanda-tanda menjelang tidur : Suhu badan (SB) menurun ;
 Pernapasan melambat ; Otot2 rileks ; Menguap.(tanda
tubuh beradaptasi akibat pernapasan melambat)
NREM
“Slow wave sleep”, yang terdiri dari 4
tahap
Tahap I :
• Mulai saat hilangnya Gel Alpha yang
biasa terdapat pada seseorag yang
sedang terjaga.
• Muncul gel2 yang tidak sinkron,
frekuensi bercampuran dan voltase
rendah.
• Merasa ingin tidur, bila banyak pikiran
akan mudah dibangunkan.
• Merupakan tidur paling dangkal,
berlangsung selama beberapa detik –
beberapa menit.
Tahap II

Merupakan tidur yang


tidak dalam.
Muncul gel yang
berbentuk seperti spindel
dengan voltase lebih
tinggi, runcing2 (Gel K)
Berlangsung 5-10 menit.
Tahap III :
Merupakan tidur yang
dalam.
Muncul gel Deltha, yang 
lambat dengan amplitudo
besar, tinggi dan dalam.
Biasanya sulit
dibangunkan.
Berlangsung ± 10 menit
Tahap IV
• Tidur yang paling dalam.
• Pada EEG dipenuhi Gel
Deltha.
• Sangat sulit dibangunkan.
• Terjadi mimpi sehubungan
dengan kejadian sehari
sebelumnya.
• Lamanya 5-15 menit
• Terjadi perubahan fisik : Nadi
& pernapasan melambat ; TD
turun ; Otot2 sangat rileks ;
Basal metabolisme dan SB
menurun
REM (Rapid Eye Movement)
“Paradoksical sleep”- sebagai puncak
Tidur :
• Sangat sulit dibangunkan.
• Pada orang dewasa tahap ini 20-25%
dari tidur malam, bila seseorang
terbangun pada tahap ini mereka
dapat mengingat mimpi mereka.
• Biasanya terjadi 80-100 menit setelah
orang tertidur.
• Semakin lelah seseorang makin cepat
mengalami tahap ini .
KEGUNAAN TIDUR (Delment & Wolman)
Beradaptasi  terhadap rangsangan  yang dapat
menimbulkan kecemasan.
Memperbaiki ingatan.
Mempermudah mempelajari sesuatu serta dalam
mengatasi masalah-masalah yang sulit.
Relaksasi
KEBUTUHAN TIDUR RATA-RATA PER HARI

Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari


dengan 50% REM dan  1
siklus tidur rata-rata 45-60
menit
Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14
jam/hari dengan  20-30%
REM dan tidur sepanjang
malam
Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari
dengan   25% REM dan
  Tidur sepanjang malam +
tidur siang
Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20%
REM
Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 
18,5% REM
Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan
18,5% REM
Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan
20% REM
Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-
25% REM
Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM
dan serin sulit tidur
Dewasa tua  : ± 6 jam/hari dengan  20-25% REM
dan sering sulit tidur
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR

• Umur
• Penyakit
• Motivasi
• Emosi
• Lingkungan
• Obat – obatan
• Makanan dan minimum
• Aktivitas.
MASALAH YANG TERJADI PADA WAKTU TIDUR
1. Insomnia, merupakan suatu
keadaan di mana seseorang
sulit untuk memulai atau
mempertahankan keadaan
tidurnya.
• insomnia inisial. Kesulitan
untukmemulai tidur
• Insomnia
intermiten. Kesulitan untuk
tetap tertidur karena
seringnya terjaga.
• Insomnia terminal. Bangun
terlalu dini dan sulit untuk
tidur kembali.
Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan
dari insomnia, yaitu tidur yang
berkelebihan terutama pada
siang hari. Gangguan ini dapat
disebabkan oleh kondisi
tertentu,seperti kerusakan
system saraf, gangguan pada
hati atau ginjal, atau karena
gangguan metabolisme (mis;
hipertiroidisme). Pada kondisi
tertentu, hipersomnia dapat
digunakan sebagai mekanisme
koping untuk menghindari
tanggung jawabpada siang hari.
Parasomnia
1. Parasomnia adalah
perilaku yang dapat
mengganggu tidur atau
muncul saatseseorang
tidur.
• Delirium/Mengigau.
 Sehubungan dengan
gangguan penyakit
seperti pain, anxiety
dan dispneu.
• Nightmares dan
 Nightterros (mimpi buruk)
• Somnabulisme atau disebut
tidur berjalan.

 
Narkolepsi,
merupakan suatu keadaan tidur di mana seseorang sulit
mempertahankan keadaan terjaga/bangun/sadar.
Penderita akan sering mengantuk hingga dapat
tertidur secara tiba-tiba. Gangguan ini disebut juga
sebagai “serangan tidur” atau sleep attack. Penyebab
pastinya belum diketahui. Diduga karena kerusakan
genetik system saraf pusat yang menyebabkan tidak
terkendali lainnya periode tidur REM. Alternatife
pencegahannya adalah dengan obat-obatan, seperti;
amfetamin ataumetilpenidase, hidroklorida, atau
dengan antidepresan seperti imipramin hidroklorida.
ASUHAN KEPERAWATAN
DEFINISI
• Gangguan pola tidur adalah suatu
keadaan di mana seseorang
mengalami, Perubahan
jumlah/kualitas pola tidur dan
istirahat sehubungan dengan
keadaan biologis atau kebutuhan
emosi.
• Pengkajian :
• Kebiasaan tidur sehari-hari
• Kebutuhan istirahat
• Keadaan saat ini
•  
TANDA-TANDA GANGGUAN TIDUR
DO :
• Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesu, lemah)
• Prestasi kerja menurun/kurang
• konsentrasi
• Gelisah, sering menguap
• Mudah tersinggung
• Ada bayangan hitam di bawah mata
• Pada bayi suka menangis dan rewel
DS :
• Klien merasa lesu, mengantuk sepanjang hari
• Mengeluh susah tidur, kurang istirahat
• Pandangan dirasa kabur, mata berkaca-kaca
• Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung
• Kepala pusing, berat
• Mengeluh sering terbangun
 
DIAGNOSA KEPEPERAWATAN

Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan b/d


kecemasan akan operasi.
Gangguan pola tidur: lebih dari kebutuhan b/d
penggunaan obat2 sedativa.
Gangguan pola tidur: kurang dari kebutuhan tubuh
b/d nyeri perut yang terus menerus
INTERVENSI KEP :

• Identifikasi faktor2 penyebab.


• Nyeri, Ketakutan, Stres, Cemas, Imobilisasi, atau
berkurangnya aktivitas
• Kurang/hilangkan faktor2 penyebab.
• Ribut :Tutup pintu ruangan; Dengarkan musik lembut ;
Tutup pintu ruangan; Gunakan lampu tidur; Kurangi
kebisingan ;Kurangi volume alaram/televisi/Hp; Kalau
perlu pindalah keruangan yang lebih tenang.
• Interupsi pola kebiasaan yang dapat mengganggu pola
tidur.
• Kalau perlu tingkatkan aktivitas pada siang hari.
• Kurangi intake cairan berlebihan saat menjelang tidur.
•Makanan ringan atau susu sebelum
tidur.
•Sediakan sarana yang nyaman untuk
pengantar tidur
•Kurangi kecemasan
•Pada klien anak-anak:  Jelaskan
tentang waktu malam; Bandingkan
perbedaan siang dan malam; Jika
terjadi mimpi buruk, anjurkan anak
untuk bercerita, jelaskan bahwa mimpi
itu seperti kenyataan dan anda pun
mengalaminya;  Gunakan lampu malam
untuk mengontrol mereka; Beritahu
bahwa anda selalu ada di dekat
mereka
• EVALUASI
• Pasien dapat tidur dalam jangka waktu 20-30
menit
• Pada waktu tidur tidak sering terbangun
• Jika terbangun akan mudah tidur kembali
• Meningkatnya waktu tidur sesuai yang diharapkan
• Klien mengingat kembali mimpi yang dialaminya
• Klien menyatakan perasaannya sesudah tidur
• Bebas dari kecemasan dan depresi
• Klien dapat bekerja dengan baik dan penuh
konsentrasi
• Klien dan keluarga mampu menjelaskan faktor2
yang dapat meningkatkan tidur
Soal Pre test
Bp. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Bp. A
mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Bp.A juga
mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaannya
yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan
pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.  Istri
Bp.A juga mengatakan Bp.A sering mengigau pada saat tidur.
Bp.A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga
mengatakan saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat
lelah, dan tidak focus dalam bekerja.  Bp.A terlihat pucat,
lemas, dan kantung mata Bp.A terlihat membengkak. Bp.A juga
mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan Bp.A
mengeluh cepat kenyang. Berat badan Bp.A juga menurun,
yang semulanya 70 kg sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan
pengkajian :
S : 37,50 C RR : 26x/menit TB: 170 cm N   : 80x/menit TD :
100/70 mmHg
Soal
1. Dari kasus diatas,muncul
gangguan tidur apa
saja,sebutkan!
2. Sebutkan keluhan utama,dari
kasus diatas!
3. Sebutkan Ds dan Do dari kasus
diatas
4. Sebutkan diagnosa medis dari
kasus diatas
5. Sebutkan masalah keperawatan
yang mungkin muncul dari
kasus diatas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai