Anda di halaman 1dari 57

KEBUTUHAN ISTIRAHAT

DAN TIDUR
ISTIRAHAT
• Ad/ suatu keadaan dengan kegiatan yang
dikurangi sehingga merasa segar kembali .
• Istirahat tidak berarti tanpa aktifitas
(Potter & Perry)
• Istirahat merupakan relaksasi sadar.
• Istirahat bisa melibatkan seluruh tubuh atau
bagian tubuh tertentu.
(Vaughans)
TIDUR

• Ad/ suatu keadaan tidak sadarkan diri yang


relatif
• Tingkat kesadaran yang berfluktuasi selama
berbagai tahap dalam tidur.
• Tidur adalah gangguan kesadaran yang dapat
dibangunkan ( Vaughans).
Prasyarat untuk mendapatkan Istirahat
yang cukup
• KENYAMANAN FISIK
a. Kontrol sumber nyeri
b. Kontrol suhu ruangan
c. Pertahankan posisi yang tepat dan nyaman
d. Ventilasi yang cukup
e. Bebas dari kecemasan
• TIDUR YANG CUKUP
a. Memperoleh jumlah jam tidur untuk segar
kembali
b. Ikuti kebiasaan hygiene yang baik sebelum
tidur
CIRCADIAN RHYTME
• Menjelaskan tentang perubahan fluktuasi dari
hearth rate (HR), tekanan darah, temperatur
tubuh, sekresi hormon, metabolisme,
penampilan individu serta perasaan.
• Irama sirkadian membantu kita untuk
mendapat pola tidur bangun yang
terkoordinasi sehingga badan menjadi lebih
segar dan sehat
• Seseorang yang memiliki irama sirkadian jika
individu mengikuti pola tidur bangun secara
biologis
• Jika irama fisiologi dan psikologi tinggi / lebih
aktif maka orang tersebut dalam keadaan
bangun
• Jika sebaliknya, maka orang tersebut dalam
keadaan tidur
FISIOLOGI TIDUR

• Pengaturan tidur oleh :


1. RAS ( retikuler Activating System)
2. BSR (Bulbar Syncronizing Region)

o Bekerja bersama-sama untuk mengontrol


siklus tidur
RAS
( Retikuler Activating System)
• Terdapat di batang otak paling atas memanjang
ke pons, otak tengah dan ke hipotalamus
• Terdiri dari sel khusus yang mempertahankan
kewaspadaan dan terjaga
• Menerima sensori visual, auditori, nyeri & taktil
• Saat bangun RAS mengeluarkan katekolamin
• Saat tidur terjadi penurunan stimulus ke RAS
BSR
(Bulbar Syncronizing Region)
• Saat tidur mengeluarkan serotonin dari sel
tertentu pada pons dan otak depan bagian
tengah
• Pada saat tidur stimulus ke BSR meningkat

TAHAPAN TIDUR
1. NREM (Non Rapid Eye Movement)
2. REM (Rapid Eye Movement)
Proses tidur
• Ketika mencoba tidur → menutup mata dan
relaks → Stimulus ke RAS menurun
(dipercepat dengan lingkungan yang gelap dan
tenang) → BSR mengambil alih dan
menyebabkan tidur
• Tahapan tidur dipelajari dari :
1. Elektro Enchephalograph (EEG)
2. Electro Oculograph (EOG)
3. Electro Myogram (EMG)
▪ Siklus tidur :
Bangun REM

NREM I NREM II NREM II BANGUN

NREM II NREM III NREM I

NREM III NREM IV


Siklus tidur
• Siklus tidur tiap malam 4 – 5 siklus
• Rata-rata tiap siklus 90 – 100 menit
• Dalam kenyataan, siklus tidur tidak selalu dilalui
penuh, ada beberapa siklus yang tidak terjadi.
• Kebutuhan tidur :
Lansia: 5 – 8 jam/hari
Dewasa : ± 8 jam/hari
Anak : 8 – 12 jam/hari
Bayi : 13 -16 jam/hari
• Penting bagi setiap orang untuk mengikuti pola tidur
untuk mempertahankan kesegaran jasmani
TIDUR NREM

• Tahap I
– Transisi antara bangun dan tidur
– Masih mengetahui sekitarnya
– Sentakan-sentakan otot diluar kesadaran,
mungkin sampai membangunkan
– Penurunan fisiologis dimulai dengan
penurunan TTV dan metabolisme
– Ketika terbangun seperti melamun
– Waktunya : 5% total jumlah tidur
– Dapat dibangunkan dengan mudah
• Tahap II
– Masuk keadaan tidur
– Dapat dibangunkan relatif mudah
– Kemajuan relaksasi
– Waktu : 50% -55% total tidur
• Tahap III
– Tidur sangat dalam
– Sulit dibangunkan, waktu : 10% total tidur
– Perubahan fisiologi :
1. gelombang otak lambat
2. nadi, RR dan suhu menurun
3. otak sangat relak
4. metabolisme lambat
• Tahap IV
– Tidur lebih dalam
– Sangat sulit dibangunkan
– TTV menurun secara bermakna
dibandingkan waktu bangun/terjaga
– Dapat terjadi tidur sambil jalan, eneuresis,
mengigau, mimpi buruk pada anak-anak
TAHAP TIDUR REM
❖ Tidur REM lebih sulit dibangunkan
dibandingkan tidur NREM IV
❖ Jika bangun selalu mengatakan baru mimpi
❖ Terjadi peningkatan TTV, metabolik , sekresi
lambung
• Dipercaya untuk keseimbangan mental emosional,
berperan penting dalam belajar, dan mengingat

• Ciri-ciri tidur REM :


– Mata berbolak-balik dengan cepat
– Otot terjadi pergerakan/kekejangan pada otot kecil
seperti : otot wajah
– Nadi cepat dan irreguler
– RR meningkat, irreguler, kadang disertai apneu
akibat kontrol dari respirasi berkurang
– Tekanan darah meningkat dan berfluktuasi
– Sekresi lambung meningkat
– Peningkatan metabolisme dan konsmsi O2 ke
otak yang mengakibatkan peningkatan suhu
– Gambaran otak aktif
- EEG : menyerupai aktifitas
baru bangun
- EOG : gerak mata cepat
- EMG: paralisis-atonia otot
skeletal
• Tidur REM masuk dari tidur NREM II dan
kembali ke tidur NREM II lagi

• Ambang bangun:
Tidur yang relatif dalam,mulai peningkatan
terhadap stimulus
FUNGSI TIDUR
1. Memelihara fungsi jantung. Ketika tidur
terjadi penurunan laju denyut jantung
hingga 60x/menit
2. Tidur memperbaiku proses biologis rutin.
Selama tidur (NREM IV) tubuh melepaskan
hormon pertumbuhan untuk memperbaiki
dan memperbarui sel epitel dan sel otak
3. Penyimpanan energi ketika tidur. Otot
skeletal berelaksasi secara progresif.
Penurunan laju basal metabolisme
4. Tidur REM berfungsi untuk pemulihan
kognitif. Tahap REM terdapat perubahan
aliran darah serebral, peningkatan aktivitas
kortikal, peningkatan konsumsi oksigen dan
pelepasan epinefrin (berfungsi melemaskan
otot saluran nafas)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR

1. Pertumbuhan dan perkembangan


2. Aktifitas fisik
3. Stres psikologis
4. Motivasi
5. Diet
6. Intake alkohol, kafein
7. Lingkungan
8. Gaya hidup
9. Penyakit, pengobatan
GANGGUAN TIDUR
• Insomnia (susah tertidur)
• Hypersomnia (kelebihan tidur)
• Narcolepsi: merasa kantuk berlebihan secara
mendadak dan tertidur, tidak bisa dikendalikan pada
waktu yang tidak tepat, dapat muncul ketapleksi
(kelemahan otot tiba-tiba yang mengakibatkan jatuh,
biasanya terjadi tiba-tiba saat emosi sedang kuat
misal tertawa, marah, sedih)
• Sleep apneu (henti nafas saat tidur)
• Parasomnia (masalah ini lebih banyak terjadi pada
anak-anak)
– Somnambolisme: tidur sambil berjalan
– Sleep talking
– Bruxisme (menggertakkan gigi)
– Eneuresm nocturnal (mengompol)
• Deprivasi tidur: periode tidur tidak
memadai secara berkepanjangan (jumlah
dan atau kualitasnya)
– REM deprivasion
– NREM deprivasion
– Total deprivasion
EFEK GANGGUAN TIDUR
• Memori cacat/kebingungan
• Depresi
• Gangguan mood
• Kinerja motorik berkurang
• Peningkatan kecelakaan
• Respon imun terganggu
• Penyakit kardiovaskuler
• Diabetes
• Obesitas
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Pengkajian RIWAYAT TIDUR harus dimasukkan
dalam riwayat keperawatan yang komprehensif
• Interview digunakan untuk mengidentifikasi:
a. Pola tidur bangun
b. Efek pola tersebut dalam fungsi/peran setiap
hari
c. Bantuan-bantuan untuk tidur
d. Gangguan-gangguan untuk tidur yang yang
terjadi
e. Faktor yang berhubungan dengan masalah
ELEMEN RIWAYAT TIDUR
• Kebiasaan/pola tidur bangun dan perubahan yang
akhir-akhir ini terjadi:
1. Kebiasaan tidur dan waktu bangun
2. Jumlah jam tidur (tanpa bantuan)
3. Kualitas tidur
4. Jumlah dan lama tidur malam
• Efek pola tidur terhadap fungsi/peran setiap hari:
tingkat energi (kemampuan menunjukkan aktivitas
dalam ADL )
• Bantuan-bantuan dalam tidur:
1. Alat (bantuan) untuk relaksasi sebelum berangkat
tidur
2. Tata cara/doa sebelum tidur
3. Lingkungan tidur
4. Bantuan obat-obatan
• Gangguan tidur/faktor yang berhubungan dengan:
1. Gangguan tidur dasar
2. Permulaan gangguan dan frekuensi
3. Penyebab (fisik, psikososial, obat-obatan)
4. Kehebatan masalah
5. Gejala-gejala
6. Intervensi yang telah dilakukan dan hasilnya
JIKA DITEMUKAN MASALAH
• Lakukan pencatatan yang menyangkut :
1. Masalah / gangguan dasar
2. Penyebab
3. Gejala dan tanda
4. Mulai pertama kali dan seringnya terjadi
5. Pengaruh terhadap ADL
6. Kehebatan masalah (dapat diatasi secara
independent/perlu profesi lain
7. Koping yang digunakan dan hasilnya
PEMERIKSAAN FISIK

• Tingkat energi: apakah ada kelemahan fisik,


kelelahan dan kelesuan
• Ciri-ciri pada muka: muka pucat, tampak tidak
bersemangat,
• Mata: mata sipit, sklera merah, kelopak mata
sembab, muncul lingkaran hitam di sekeliling
mata
• Ciri tingkah laku: berjalan oleng,
sempoyongan, bicara lambat,
menggosok-gosok mata, sikap loyo, sulit untuk
berkonsentrasi
• Perawat harus mampu mengobservasi tidur
yang lain:
• Keresahan/kegelisahan tidur
• Sikap tidur
• Aktifitas selama tidur: ngorok, kekejangan
tungkai
• Data penunjang yang menyebabkan adanya
masalah yaitu adanya obesitas, deviasi
septumnasi, adanya penyakit fisik seperti
gagal ginjal, kencing manis, dll
SNORING (MENDENGKUR/NGOROK)

• Disebabkan karena adanya sumbatan pada


jalan nafas
• Bukan merupakan gangguan tidur jika tidak
disertai apnea sleep
• Jika snoring tidak teratur, ada periode diam,
maka indikasi apnea disebabkan oleh
obstruksi
NOCTURNAL MYOCLONUS
• Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa 10-20%
termasuk jenis insomnia kronik
• Nocturnal Myoclonus merupakan kontraksi otot
akibat adanya kekejangan 1 atau 2 tungkai selama
tidur
• Kekakuan terjadi ± 28 detik
• Ketidakmampuan meletakkan tubuhnya dan
posisi kaki secara khusus (perlu waktu cukup
untuk masuk dalam keadaan tidur) b/d insomnia
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Insomnia
• Deprivasi tidur
• Kesiapan meningkatkan tidur
• Gangguan pola tidur
(NANDA, 2018-2020)
• Gangguan pemenuhan istirahat tidur b/d nyeri
• Kecemasan b/d henti nafas saat tidur
• Koping individu tidak efektif b/d insomnia
IMPLEMENTASI
BERI LINGKUNGAN NYAMAN

• Memberikan “Comfortable Bed”


a. Sprei harus bersih dan tegang/tidak banyak
lipatan serta bahnnya halus
b. Selimut harus aman, tidak berat/tidak
menekan kaki dan bahannya lembut
• Mengatur posisi tubuh klien sejajar/posisi tertentu
yang rileks
• Mengatur ventilasi kamar
• Mengatur lingkungan yang nyaman untuk
tidur:
1. Suasana tenang
2. Redup
3. Privacy
4. Situasi yang mirip situasi rumah
• Memelihara suhu kamar
Lingkungan yang menyebabkan
gangguan tidur

• Suara langkah orang berjalan (sepatu/sandal)


• Suara percakapan
• Lingkungan yang asing
• Pengunjung yang banyak
• Suara pintu yang di tutup
• Suhu lingkungan yang panas/sangat dingin
• Kamar yang sempit/pengap
• Kamar yang kurang privacy
MEMENUHI KEB. PSIKO-SPIRITUAL

• Mensupport klien untuk melakukan


kebiasaannya sebelum tidur:
a. Membaca majalah
b. Mendengarkan radio
c. Menonton TV
d. Mendongeng
e. Berdoa
f. Gosok gigi, cuci muka/tangan/kaki
BERI SNACK DAN MINUMAN YANG
SESUAI
• Memberikan minuman yang berprotein tinggi
seperti susu (mengandung triptopan) yang
hangat
• Memberikan makanan berprotein tinggi
seperti keju dan kacang-kacangan
HINDARI !!!!
• Makanan yang mengandung alkohol, kafein
• Makanan yang pedas
• Tidur dalam keadaan lapar
• Intake cairan yang banyak sebelum tidur
MENINGKATKAN
RELAKSASI/KENYAMANAN
• Menggosok/mengusap punggung
• Massage otot punggung, kaki dan tangan
• Mencuci muka
• Memberi selimut ekstra
• Menarik nafas dalam berulang
• Meditasi
• Hindari aktifitas yang berlebihan menjelang
tidur
MENYUSUN PROGRAM ASKEP
• Bertujuan untuk menghindari
gangguan/masalah yang tidak penting

1. Tidak membangunkan klien terlalu pagi


2. Tidak memberikan tindakan perawat/medis
pada jam tidur klien
PENGGUNAAN OBAT-OBATAN
• Pemilihan obat-obatan yang dikonsumsi oleh
klien perlu memperhatikan efek sampingnya
apakah mengganggu proses tidur klien.
• Contoh: untuk mengurangi
ketegangan/kecemasan maka sebaiknya
diberikan pilihan obat VALIUM yang tidak
mengganggu tidur REM klien
Perawat harus waspada terhadap gangguan
keracunan/efek samping obat yang diberikan:
a. Kelemahan
b. Psikosis
c. Tremor
d. Penurunan RR
e. Kelelahan
f. Kematian
g. HR dan nadi meningkat
h. Konvulsi (kejang)
i. Ansietas
j. Alergi
k. Adiksi (ketergantungan)
• Terapi tidur dengan obat-obatan harus:
1. Melihat indikasi
2. Melihat kontra indikasi
3. Sesuai kebutuhan

• Perawat harus memberikan penjelasan yang


baik tentang terapi tidur untuk menghindari
ketergantungan
HEALTH EDUCATION
• Informasi yang jelas dan baik cukup
membantu untuk koping terhadap
masalah/ketegangan
• Bantu klien dan keluarga untuk memahami:
1. Istirahat dan tidur yang alami
2. Manfaat istirahat dan tidur bagi kesehatan
3. Hal-hal/keadaan yang menunjang relaksasi
tidur

Anda mungkin juga menyukai