Anda di halaman 1dari 26

GANGGUAN TIDUR

Dr Lila Nurmayanti Sp.KJ


TIDUR NORMAL
• Adalah suatu keadaan berulang, teratur,
mudah reversibel, yang ditandai oleh keadaan
relatif tidak bergerak dan tingginya
peningkatan terhadap ambang respon
terhadap stimulus eksternall dibandingkan
dengan keadaan terjaga
TIDUR
• Terbagi dalam beberapa fase
• Berulang-ulang
• Membentuk siklus
NRE Non-Rapid Eye Movement

• Deep sleep

M
• regenerasi dan perbaikiansel-sel tubuh
• memperkuat sistem imun tubuh.

• Rapid Eye Movement


• 70 – 90 menit setelah kita tertidur. Fase
tidur ini lebih dalam dari NREM. Selama fase
REM ini, biasanya mata bergerak-
gerak/berkedut (itulah mengapa fase ini

REM
disebut rapid eye movement) dan napas
menjadi lebih tidak teratur, aktifitas otak
dan ritme detak jantung juga meningkat.
• mimpi
• otak ‘melumpuhkan’ otot-otot tubuh (saat
mimpi tidak bergerak)
Non-Rapid Eye Movement (NREM)
I II III dan IV

• 5 menit • benar-benar tidur • Sangat sulit


• Mata bergerak • 10-30 menit terbangun
sangat lambat • Semua otot tubuh • jika terbangun:
• Mudah terbangun sangat rileks, disorientasi &
• Sensasi “terjatuh • aktifitas otak lebih penyesuaian
lambat • aktifitas otak
• gerakan mata sangat lambat
berhenti • aliran darah >>ke
• detak jantung otot (isi energi
melambat fisik)
• temperatur tubuh
menurun
• susah terbangun
FUNGSI TIDUR
• RESTORASI OTAK
FUNGSI TIDUR
DAMPAK KURANG TIDUR
• Jika berlangsung lama dapat menyebabkan :
– Kekacauan tidur, halusinasi dan waham
– REM<<
– Iritabilitas
– Letargi
KEBUTUHAN TIDUR
GANGGUAN TIDUR
1. Insomnia
2. Hipersomnia
3. Parasomnia
4. Gangguan jadwal tidur bangun
1. INSOMNIA
• Kesulitan memlai dan mempertahankan tidur
• Sementara / menetap
• Penyebab : ansietas, erkaabung, kehilangan,
perubahan hidup, stress
• Terapi spesifik : -
Insomnia primer
• Keluhan utama :
– kesulitan memulai dan mempertahankan tidur
– Tidak segar saat bangun
• Preokupasi tidur cukup
• Frustasi jika tidak bisa tidur
• Terapi :
– Paling sulit
– Deconditioning
– Relaksasi
– Biofeedback
– Benzodiazepin (tidak lebih dari 2 minggu)
2. HIPERSOMNIA
• Gejala :
– Tidur berlebihan
– Mengantuk di siang hari>>
• Hipersomnia primer :
– Jika tidak ada penyebab untuk somnolen > 1 bulan
– Tidak ada keluhan kualitas tidur, rasa mengantuk,
kesulitan mood saat bangun, mood, motivasi dan kinerja
• Terapi : stimulan (amfetamin), antidepresan non
sedasi (bupoprion)
NARKOLEPSI
• Terdiri dari :
• Rasa mengantuk disiang hari
• Abnormal tidur REM setiap hari selama sedikitnya 3 bulan
• 2-6 kali sehari, 10-20 menit, disaat tidak tepat
• Abnormal REM: 10 menit sejak tidur, halusinasi hipnagogik
dan hipnopompik, gangguan persepsi
• Diagnosa : EEG
• Berbahaya : KLL/K3
• Menyerang semua usia terutama dewasa muda (<30th)
• Terapi : -, penjadwalan tidur yang teratur, SRRI
3. PARASOMNIA
• Fenomena yang tidak diinginkan
• Terjadi tiba-tiba saat tidur
• Tahap 3 dan 4
• Dikaitkan dengan ingatan buruk
4. Gangguan jadwal tidur-bangun
• Pergeseran tidur dan periode sirkadian yang
diinginkan
5. Gangguan tidur yang terkait dengan
pernafasan
• Kriteria :
• Penghentian tidur yang menyebabkan rasa
mengantuk yang berlebihan atau insomnia
yang disebabkan oleh keadaan pernafasan
terkait tidur
• Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek
fisiologis langsung suatu zat atau keadaan
medis umum lain (selain pernafasan
Sindroma Apnea Paru Obstukstif
• Lansia dan obesitas >>
• Penghentian aliran udara pada hidung dan
mulut
• 10 detik atau lebih→ kematian
• 5 episode apnea/1 jam atau 30/malam
• Diagnosis : EEG, EMG, EKG
• Penanganan : nCPAP, teofilin, SRRI
6. Gangguan Tidur Irama Sirkadian
Kriteria :
• Gangguan pola tidur yang menetap yang menyebabkan
rasa kantuk berlebihan atau insomnia akibat ketidak
sesuaian antara jadwal tidur bangun yang dibutuhkan
seseorang dan pada pola tidur bangun sirkadiannya
• Menyebabka penderitaan dan hendaya (sosial,
pekerjaan dan area penting lainnya)
• Tidak terjadi pada gangguan tidur lain atau gangguan
jiwa lainnya
• Bukan karena zat atau kondisi medis lainnya
Gangguan Tidur Irama Sirkadian
Parasomnia
Gangguan mimpi buruk
• Bangun berulang dari periode tidur utama atau tidur siang
dengan ingatan rinci mengenai mimpi yang lama dan
sangat menakutkan, biasannya melibatkan ancaman
terhadap kelangsungan hidup, keamanan atau harga diri.
Bangun biasanya pada paruh ke-2 periode tidur
• Saat bangun dari mimpi buruk yang menakutkan, cepat
memiliki orientasi dan kesiagan (berbeda epilepsi)
• Pengalaman mimpi atau gangguan tidur mengakibatkan
penderitaan klinis bermkna atau hendaya fungsi sosial,
pekerjaan atau yang lain.
• Mimpi buruk tidak hanya terjadi selama periode gangguan
jiwalain (obat dan medis)
Gangguan teror tidur
• Episode berulang bangun tidur secara tiba-tiba, biasanya 1/3
pertama episode tidur utama dan dimulai dengan teriakan
panik
• Rasa takut yang hebat disertai bangkitan bermakna otonom
seperti takikardi, nafas cepat dan berkeringat dingin selama
periode ini
• Tidak responsif terhadap upaya orang lain yang menenangkan
• Menyebabkan penderitaan klinis atau hendaya dalam fungsi
sosial kerja dll
• Tidak disebabkan oleh gangg jiwa akibat zat atau medis
umum
Gangguan berjalan sambil
tidur (somnambulisme)
• Episode berulang bangkit daritempat tidur saat sedang tidur
dan berjalan berkeliling, biasanya terjadi pada 1/3
pertamaepisode tidur utama
• Selama berjalan memiliki wajah yang kosong, menatap, relatif
tidak respon terhadap upaya orang lain untuk bicara
dengannya dan sulit dibangunkan
• Saat bangun mengalami amnesia terhadap episode tsb
• Selama beberapa menit setelah bangun tidak ada aktivitas dan
periode mental yang terganggu
• Menyebabkan penderitaan klinis atau hendaya dalam fungsi
sosial kerja dll
• Tidak disebabkan oleh gangg jiwa akibat zat atau medis umum
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai