Anda di halaman 1dari 16

INSOMNIA

dr Heryadi Bawono Putro


• Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang relatif lebih rensponsif terhadap rangsangan internal.
• Perbedaan tidur dengan keadaan tidak sadar lainnya adalah pada keadaan tidur siklusnya dapat
diprediksi dan kurang respon terhadap rangsangan luar.
• Tidur dapat berfungsi sebagai restorative
INSOMNIA

• Gangguan Tidur merupakan salah satu gejala yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
• keluhan kesulitan memulai atau mempertahankan tidur yang berlangsung selama
minimal 1 bulan dan menyebabkan distress klinis signifikan atau ketidakseimbangan
sosial, pekerjaan, atau bidang penting lainnya.
• efek samping obat, cacat fisik, lemahnya kognitif, kurangnya keterampilan, kematian
atau kecacatan dari pasangan, beban keuangan, dan peristiwa kehidupan yang
penuh stress, dapat menyebabkan disforia, yang kemudian dapat mengakibatkan
gangguan tidur.
PROSES TIDUR

• Faktor yang mempengaruhi waktu dan kualitas tidur adalah faktor homeostatik dan
faktor sirkadian
• Rata-rata dewasa sehat membutuhkan waktu 7½ jam untuk tidur setiap malam.
Stadium Tidur Normal Pada Dewasa
1) Tahap 1 NREM
• Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur
• Tahap berakhir beberapa menit
• Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara bertahap tanda-tanda
vital dan metabolisme
• Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara
• Seseorang ketika terbangun merasa seperti telah melamun
2) Tahap 2 NREM
• Tahap 2 merupakan periode tidur bersuara
• Kemajuan relaksasi
• Terbangun masih relatif mudah
• Tahap berakhir 10 hingga 20 menit
• Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
3) Tahap 3 NREM
• Tahap 3 meliputi tahap awal dari tidur yang dalam
• Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak
• Otot-otot dalam keadaan santai penuh
• Tanda-tanda vital menurun tapi tetap teratur
• Tahap berakhir 15 hingga 30 menit
4) Tahap 4 NREM
• Tahap 4 merupakan tahap tidur terdalam
• Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur
• Orang yang kurang tidur akan menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini
• Tanda-tanda vital menurun secara bermakna disbanding selama jam terjaga
• Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit
• Tidur sambil berjalan dan anuresis dapat terjadi
FUNGSI TIDUR

• Konservasi energi : Teori utama untuk tujuan tidur sebagai reservasi energi adalah
selama kurang tidur konsumsi energi meningkat dan sebaliknya saat tidur
metabolisme basal menurun sekitar 5-25%.
• Pemulihan jaringan dan pertumbuhan
• Termoregulasi
• Pengaturan emosi
• Pematangan saraf
• Memori dan belajar
Gangguan memulai dan mempertahankan tidur atau insomnia
berkaitan dengan gangguan klinik sebagai berikut :
• Apnea tidur, terutama apnea tidur sentral
• Mioklonus yang berhubungan dengan tidur berjalan, gerakan
mendadak pada tingkat yang berulang, stereotipik, unilateral
atau bilateral, keluhan berupa “tungkai gelisah” (restless leg)
• Berbagai konflik emosional dan stress merupakan penyebab
psikofisiologik dari insomnia.
• Gangguan psikiatrik berat terutama depresi
• Keluhan penyakit-penyakit organic
• Sindrom otak organik yang kronik seringkali menimbulkan
insomnia. Penyakit Parkinson terganggu tidurnya 2-3 jam.
Pasien Alzheimer sering terbangun tengah malam dan dapat
menimbulkan eksitasi paradoksikal.
• Zat seperti alkhohol dan obat kortikosteroid, teofilin dan beta-
blockers dapat menginterupsi tidur.
SLEEP RESTRICTION THERAPY

• Dilakukan pembatasan jumlah waktu yang dihabiskan di tempat tidur.


• Lansia dibolehkan tidur sejenak di siang hari yaitu sekitar 30 menit.
STIMULUS CONTROL THERAPY

• Stimulus control therapy didasarkan pada alasan bahwa insomnia merupakan respon
kondisi terhadap temporal dan lingkungan berhubungan dengan tidur.
INSTRUKSI STIMULUS CONTROL THERAPY

• Ke tempat tidur hanya ketika telah mengantuk.


• Menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
• Jangan menonton TV, membaca, makan, dan menelpon di tempat tidur.
• Jangan berbaring-baring di tempat tidur karena bisa bertambah frustrasi jika tidak bisa tidur.
• Jika tidak bisa tidur (setelah beberapa menit) harus bangun, pergi ke ruang lain, kerjakan sesuatu
yang tidak membuat terjaga, masuk kamar tidur setelah kantuk datang kembali.
• Bangun pada saat yang sama setiap hari tanpa menghiraukan waktu tidur, total tidur, atau hari
(misalnya hari Minggu).
• Menghindari tidur di siang hari.
• Jangan menggunakan stimulansia (kopi, rokok, dll) dalam 4-6 jam sebelum tidur.
SLEEP HYGIENE

• Gangguan tidur dapat berbentuk buruknya higiene tidur dan gangguan tidur
spesifik
• Buruknya higiene tidur dapat disebabkan oleh harapan yang berlebihan terhadap
tidur atau jadwal tidur.
ATURAN SLEEP HYGIENE

a) berolahraga secara teratur pagi atau siang hari


b) mengatur waktu tidur
c) mengatur waktu bangun
d) meminimalkan kafein
e) meminimalkan tidur siang
f) meminimalkan latihan dalam waktu 2 jam sebelum tidur
g) menghindari merokok dalam 2 jam sebelum tidur
h) menghindari alkohol dalam waktu 2 jam sebelum tidur
i) menghindari makanan berat dalam waktu 2 jam sebelum tidur.
MATUR SUWUN

Anda mungkin juga menyukai