Anda di halaman 1dari 1

Kualifikasi Luka pada laki-laki 24 tahun dengan luka memar dan

Leukemia
Heryadi Bawono Putro**
*Staf Pengajar Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang.
**Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik dan Studi
Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang.

ABSTRAK

Latar Belakang : Pada kasus tindak penganiayaan, dokter harus melakukan pemeriksaan
secara teliti dan hati-hati. Pada beberapa kondisi, kita harus mempertimbangkan kondisi lain
yang tidak terkait dengan luka yang diakibatkan oleh kekerasan. Luka memar merupakan
luka yang terjadi akibatnya pecahnya pembuluh darah kecil tanpa disertai adanya
diskontinuitas kulit. Pada orang dengan leukimia luka memar yang awalnya terlihat kecil bisa
terjadi suatu perdarahan internal yang berkelanjutan akibat mungkinnya terganggu proses
pembekuan sehingga bisa terjadi perbedaan prognosis. Kualifikasi luka pada visum klinik
sering di buat dengan analisa medis yang salah satunya pertimbangannya adalah prognosa.
Metode : Studi kasus seorang laki-laki 24 tahun dengan luka memar dan leukemia.
Hasil : Dari hasil laporan kasus dan pembahasan didapatkan luka akibat kekerasan tumpul
berupa luka memar pada kelopak mata atas dan bawah kanan. Didapatkan luka yang sudah
mendapat perawatan pada alis mata kanan.
Kesimpulan : Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoietik. Salah satu
manifestasi klinis dari leukemia adalah perdarahan yang disebabkan oleh berbagai kelainan
hemostasis yang bisa muncul tanpa adanya trauma, sehingga luka memar pada korban kasus
tindak penganiayaan dengan kondisi leukimia merupakan hal yang menarik dan butuh di
telaah lebih lanjut sebagai bahan untuk mempertimbangkan kualifikasi luka.

Kata kunci : Kualifikasi luka, Leukimia, Luka memar

Anda mungkin juga menyukai