d r . Z U L F A Z A H R A , S P. K J
STAF PENG AJAR F K U NSYIAH
DEFINISI TIDUR
• Tidur adalah keadaan dimana terjadi perubahan kesadaran atau
ketidaksadaran parsial dimana seorang individu dapat dibangunkan
• Tidur juga dapat diartikan sebagai periode istirahat untuk tubuh dan
pikiran, yang selama masa ini kemauan dan kesadaran ditangguhkan
sebagian atau seluruhnya dan fungsi-fungsi tubuh sebagian dihentikan.
TAHAP DAN SIKLUS TIDUR
• Selama tidur ada 2 siklus yang terjadi bergantian
Tidur paradoksikal atau tidur Rapid Eye Movement(REM)
Tidur gelombang lambat atau tidur Non-Rapid Eye Movement(NREM)
• Keseluruhan tidur yang terjadi ialah tidur gelombang lambat yang dialami
pada jam pertama tidur setelah bangun selama berjam-jam
• Tidur paradoksikal terjadi pada 25% dari waktu tidur yang berulang
secara periodik setiap 90 menit dan umumnya disertai dengan mimpi
TIDUR NREM :
• Gejala utama berupa satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur, biasanya
pada sepertiga awal tidur malam, dan terus berjalan-jalan
• Selama satu episode, individu menunjukkan wajah bengong (blank), relatif tidak
memberi respon terhadap upaya oranglain untuk mempengaruhi keadaan atau
untuk berkomunikasi dengan penderita, dan hanya dapat dibangunkan/disadarkan
dari tidurnya dengan susah payah
• Pada waktu sadar/bangun, individu tidak ingat apa yang terjadi
• Dalam kurun waktu bbrp menit setelah bangun dari episode tersebut, tidak
didapatkan gangguan mental, walaupun terkadang dijumpai bingung dan
disorientasi ringan
2. Night Teror
• Gejala utama adalah satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai dengan
berteriak karena panik disertai anxietas yang hebat, seluruh tubuh bergetar
dan hiperaktivitas otonomik, mis: jantung berdebar, nafas cepat, berkeringat,
pupil melebar
• Episode ini dapat berulang, setiap episode lamanya berkisar 1- 10 menit dan
biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur malam
• Secara relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk
mempengaruhi keadaan teror tidur, dalam beberap menit setelah bangun
terdapat disorientasi dan gerakan-gerakan berulang
• Ingatan terhadap kejadian sangat minimal
3. Mimpi Buruk (Nightmares)
• Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan mimpi
yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas,
biasanya perihal ancaman kelangsungan hidup, keamanan atau harga
diri, terbangunnya dapat kapan saja selama periode tidur
• Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera sadar
penuh dan mampu mengenali lingkungannya
• Pengalaman mimpi tersebut dan akibat dari tidur yang terganggu
menyebabkan penderitaan cukup berat bagi individu.
GANGGUAN TIDUR SPESIFIK
Narkolepsi :
• Ditandai oleh serangan mendadak tidur yang tidak dapat dihindari pada siang
hari, biasanya hanya berlangsung 10-20 menit atau selalu kurang dari 1 jam,
setelah itu pasien akan segar kembali dan terulang kembali 23 jam berikutnya.
• Gambaran tidurnya menunjukkan penurunan fase REM 30-70%. Pada serangan
tidur dimulai dengan fase REM.
Berbagai bentuk narkolepsi:
Narkolepsi kataplesia, adalah kehilangan tonus otot yang sementara
baik sebagian atau seluruh otot tubuh seperti jaw drop, head drop
Hypnagogic halusinasi auditorik/visual adalah halusinasi pada saat
jatuh tidur sehingga pasien dalam keadaan jaga, kemudian ke kerangka
pikiran normal.
Sleep paralis adalah otot volunter mengalami paralis pada saat masuk
tidur sehingga pasien sadar ia tidak mampu menggerakkan ototnya.
• Gangguan ini merupakan kelainan heriditer, kelainannya terletak pada
lokus kromoson 6 didapatkan pada orang-orang Caucasian white dengan
populasi lebih dari 90%, sedangkan pada bangsa Jepang 20-25%, dan
bangsa Israel 1:500.000.
• Tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki dan wanita. Kelainan ini
diduga terletak antara batang otak bagian atas dan kronik pada malam
harinya serta tidak rstorasi seperti terputusnya fase REM
TATA LAKSANA
Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya:
Untuk mencari penyebab dasarnya dan pengobatan yang adekuat
Sangat efektif untuk pasien gangguan tidur kronik
Untuk mencegah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh penggunaan obat
hipnotik,alkohol, gangguan mental
Untuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek
Konseling dan Psikotherapi
• Psikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri
seperti (depressi, obsessi, kompulsi), gangguan tidur kronik.
• Dengan psikoterapi ini kita dapat membantu mengatasi masalah-
masalah gangguan tidur yang dihadapi oleh penderita tanpa penggunaan
obat hipnotik.
Sleep hygiene terdiri dari:
Tidur dan bangunlah secara reguler/kebiasaan
Hindari tidur pada siang hari/sambilan
Jangan mengkonsumsi kafein pada malam hari
Jangan menggunakan obat-obat stimulan seperti decongestan
Lakukan latihan/olahraga yang ringan sebelum tidur
Hindari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut kosong
Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur (15-30 menit)
Hindari rasa cemas atau frustasi
Buat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak
Pendekatan farmakologi
• Obat hipnotik :
Pemakaian obat jangka panjang dapat menimbulkan over dosis dan
ketergantungan obat.
Sebelum mempergunakan obat hipnotik, harus terlebih dahulu
ditentukan jenis gangguan tidur misalnya, apakah gangguan pada fase
latensi panjang (NREM) gangguan pendek, bangun terlalu dini, cemas
sepanjang hari, kurang tidur pada malam hari, adanya perubahan
jadwal kerja/kegiatan atau akibat gangguan penyakit primernya.
Pemilihan obat hipnotik sebaiknya diberikan jenis obat yang bereaksi cepat
(short action)
Penggunaannya sependek mungkin
Dibatasi 1-3 hari untuk transient insomnia,
Tidak lebih dari 2 minggu untuk short term insomnia.
Untuk long term insomnia dapat dilakukan evaluasi kembali untuk mencari
latar belakang penyebab gangguan tidur yang sebenarnya.
Penggunaan jangka panjang sebaiknya obat tersebut dihentikan secara
berlahan-lahan untuk menghindarkan withdraw terapi.
TERIMAKASIH