Anda di halaman 1dari 25

GANGGUAN TIDUR

d r . Z U L F A Z A H R A , S P. K J
STAF PENG AJAR F K U NSYIAH
DEFINISI TIDUR
• Tidur adalah keadaan dimana terjadi perubahan kesadaran atau
ketidaksadaran parsial dimana seorang individu dapat dibangunkan
• Tidur juga dapat diartikan sebagai periode istirahat untuk tubuh dan
pikiran, yang selama masa ini kemauan dan kesadaran ditangguhkan
sebagian atau seluruhnya dan fungsi-fungsi tubuh sebagian dihentikan.
TAHAP DAN SIKLUS TIDUR
• Selama tidur ada 2 siklus yang terjadi bergantian
 Tidur paradoksikal atau tidur Rapid Eye Movement(REM)
 Tidur gelombang lambat atau tidur Non-Rapid Eye Movement(NREM)
• Keseluruhan tidur yang terjadi ialah tidur gelombang lambat yang dialami
pada jam pertama tidur setelah bangun selama berjam-jam
• Tidur paradoksikal terjadi pada 25% dari waktu tidur yang berulang
secara periodik setiap 90 menit dan umumnya disertai dengan mimpi
TIDUR NREM :

Terdiri dari 4 tahap yaitu


• Tahap 1 adalah tahap transisi antara keadaan bangun (terjaga) dan tidur,
yang dalam keadaaan normal berlangsung antara 1-7 menit, dalam
tahap ini, orang ini dalam keadaan relaksasi dengan mata tertutup dan
pikiran yang belum tidur sepenuhnya. Apabila orang ini dibangunkan
pada tahap ini, maka mereka akan mengatakan bahwa mereka belum
tertidur.
• Tahap 2 atau tidur ringan adalah tahap pertama orang dalam keadaan
benar-benar tertidur.
• Tahap 3 adalah periode tidur dalam yang sedang. Suhu tubuh dan
tekanan darah menurun, dan menjadi sulit untuk membangunkan orang
pada tahap ini. Tahap ini berlangsung kira-kira 20 menit setelah tertidur.
• Tahap 4 adalah level terdalam dari tidur. Meskipun metabolisme otak
menurun secara significant dan suhu tubuh menurun sedikit pada tahap
ini, kebanyakan refleks masih terjadi, dan hanya terjadi sedikit
penurunan tonus otot. Pada tahap ini orang akan sangat sulit
dibangunkan, hanya suara yang sangat keras yang dapt membangunkan
orang tersebut .Apabila pada tahap keempat orang ini dibangunkan,
maka orang tersebut akan terlihat grogi dan bingung
• Setelah tahap keempat tidur NREM  tahap tidur REM  berlangsung
secara bergantian dan terus-menerus sepanjang tidur
• Satu siklus berlangsung selama 90 menit, tidur REM hanya berlangsung
sekitar 20-30 menit
• Normalnya tidur REM harus didahului oleh tidur gelombang lambat.
• Apabila orang sudah memasuki tidur REM, orang tersebut bahkan sudah
tidak berespon terhadap suara bising terhadapnya, tetapi dapat dengan
mudah dibangunkan dengan rangsangan yang bermakna, seperti
memanggil nama orang tersebut. Dan, ketika orang tersebut bangun,
akan terlihat dalam keadaan waspada dan sadar sepenuhnya
ETIOLOGI GANGGUAN TIDUR
Kondisi medis
• Gangguan pada paru yang menyebabkan gangguan nafas seperti asma dan penyakit
paru obstruktif kronis.
• Kondisi jantung yang juga berpengaruh meyebabkan gangguan tidur pada seseorang
seperti iskemia dan gagal jantung kongestif.
• Berbagai penyakit neurologis seperti stroke, kerusakan saraf perifer, apnea tidur tipe
sentral dan gangguan endokrinologis seperti pada kehamilan, gangguan siklus
menstruasi, hipertiroid juga dapat menyebabkan gangguan tidur.
• Kondisi gastrointestinal yang sangat mengganggu tidur yaitu gastroesophageal reflux
disease (GERD) karena asam lambung yang naik ke esophagus akan menyebabkan
rasa yang mengganggu.
Kondisi psikiatri
• Kondisi psikiatri seperti depresi dapat menyebabkan gangguan tidur tipe REM.
• Gangguan stres post trauma sering menyebabkan gangguan tidur teror pada
malam hari.
• Gangguan anxietas, panic disorder paling sering menyebabkan insomnia
• Obat-obatan pada kondisi psikiatri seperti anti depresan dapat mengganggu
tidur pola tidur REM.
• Obat-obat benzodiazepin yang terlalu sering digunakan dan dalam dosis yang
tinggi dapat menyebabkan rebound insomnia (gangguan untuk tertidur akibat
pemakaian obat sehingga apabila obat dihentikan, pasien menjadi merasa
sulit tertidur).
Kondisi lingkungan
• Gangguan tidur sering disebabkan lingkungan yang bising atau oleh
karena suhu lingkungan yang tidak nyaman.
• Pertukaran jam kerja yang tidak teratur sering menyebabkan gangguan
siklus tidur, seperti halnya yang juga terjadi pada jetlag akibat bepergian
ke tempat yang mempunyai waktu yang tidak cocok dengan daerah asal.
• Pergantian ketinggian yang signifikan juga dapat menyebabkan gangguan
tidur
KLASIFIKASI GANGGUAN TIDUR
Terbagi 2
• Dissomnia : kondisi psikogenik primer dimana gangguan utamanya
adalah jumlah, kualitas atau waktu tidur yang disebabkan oleh hal-hal
emosional, misalnya : insomnia, hipersomnia, dan gangguan jadwal tidur-
jaga
• Parasomnia : peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur (pada
masa kanak hal ini terkait terutama dengan perkembangan anak,
sedangkan pada masa dewasa terutama masalah psikogenik, misalnya :
somnabulisme (sleepwalking), teror tidur (nightterors), dan mimpi muruk
(nightmare)
DISSOMNIA

1. Insomnia non organik


• Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau kualitas tidur yang buruk
• Gangguan terjadi minimal 3 kali dalam 1 minggu selama minimal 1 bulan
• Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan
terhadap akibatnya
• Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur menyebabkan
penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan
pekerjaan.
2. Hipersomnia Non Organik
• Rasa kantuk pada siang hari yang berlebihan atau adanya serangan tidur
(tidak disebabkan oleh jumlah tidur yang kurang), dan atau transisi yang
memanjang dari saat mulai bangun tidur sampai sadar sepenuhnya
• Gangguan tidur terjadi setiap hari selama lebih dari 1 bulan atau
berulang dengan kurun waktu yang lebih pendek, menyebabkan
penderitaan yang cukup berat sehingga mengganggu fungsi dalam sosial
dan pekerjaan
• Tidak ada gejala narkolepsi
• Tidak didapatkan adanya bukti neurologis
3. Gangguan Jadwal tidur-jaga Non Organik
• Pola tidur jaga dari individu tidak seirama dengan pola tidur jaga yang
normal pada masyarakat setempat
• Insomnia pada waktu orang-orang tidur dan hipersomnia pada waktu
kebanyakan orang jaga, yang dialami hampir setiap hari untuk sedikitnya
1 bulan atau berulang dengan kurun waktu yang lebih pendek
• Ketidakpuasan dalam kuantitas, kualitas dan waktu tidur menyebabkan
penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial
dann pekerjaan
PARASOMNIA
1. Somnabulisme

• Gejala utama berupa satu atau lebih episode bangun dari tempat tidur, biasanya
pada sepertiga awal tidur malam, dan terus berjalan-jalan
• Selama satu episode, individu menunjukkan wajah bengong (blank), relatif tidak
memberi respon terhadap upaya oranglain untuk mempengaruhi keadaan atau
untuk berkomunikasi dengan penderita, dan hanya dapat dibangunkan/disadarkan
dari tidurnya dengan susah payah
• Pada waktu sadar/bangun, individu tidak ingat apa yang terjadi
• Dalam kurun waktu bbrp menit setelah bangun dari episode tersebut, tidak
didapatkan gangguan mental, walaupun terkadang dijumpai bingung dan
disorientasi ringan
2. Night Teror
• Gejala utama adalah satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai dengan
berteriak karena panik disertai anxietas yang hebat, seluruh tubuh bergetar
dan hiperaktivitas otonomik, mis: jantung berdebar, nafas cepat, berkeringat,
pupil melebar
• Episode ini dapat berulang, setiap episode lamanya berkisar 1- 10 menit dan
biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur malam
• Secara relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk
mempengaruhi keadaan teror tidur, dalam beberap menit setelah bangun
terdapat disorientasi dan gerakan-gerakan berulang
• Ingatan terhadap kejadian sangat minimal
3. Mimpi Buruk (Nightmares)
• Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan mimpi
yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas,
biasanya perihal ancaman kelangsungan hidup, keamanan atau harga
diri, terbangunnya dapat kapan saja selama periode tidur
• Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera sadar
penuh dan mampu mengenali lingkungannya
• Pengalaman mimpi tersebut dan akibat dari tidur yang terganggu
menyebabkan penderitaan cukup berat bagi individu.
GANGGUAN TIDUR SPESIFIK

Narkolepsi :
• Ditandai oleh serangan mendadak tidur yang tidak dapat dihindari pada siang
hari, biasanya hanya berlangsung 10-20 menit atau selalu kurang dari 1 jam,
setelah itu pasien akan segar kembali dan terulang kembali 23 jam berikutnya.
• Gambaran tidurnya menunjukkan penurunan fase REM 30-70%. Pada serangan
tidur dimulai dengan fase REM.
Berbagai bentuk narkolepsi:
 Narkolepsi kataplesia, adalah kehilangan tonus otot yang sementara
baik sebagian atau seluruh otot tubuh seperti jaw drop, head drop
 Hypnagogic halusinasi auditorik/visual adalah halusinasi pada saat
jatuh tidur sehingga pasien dalam keadaan jaga, kemudian ke kerangka
pikiran normal.
 Sleep paralis adalah otot volunter mengalami paralis pada saat masuk
tidur sehingga pasien sadar ia tidak mampu menggerakkan ototnya.
• Gangguan ini merupakan kelainan heriditer, kelainannya terletak pada
lokus kromoson 6 didapatkan pada orang-orang Caucasian white dengan
populasi lebih dari 90%, sedangkan pada bangsa Jepang 20-25%, dan
bangsa Israel 1:500.000.
• Tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki dan wanita. Kelainan ini
diduga terletak antara batang otak bagian atas dan kronik pada malam
harinya serta tidak rstorasi seperti terputusnya fase REM
TATA LAKSANA
Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya:
Untuk mencari penyebab dasarnya dan pengobatan yang adekuat
Sangat efektif untuk pasien gangguan tidur kronik
Untuk mencegah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh penggunaan obat
hipnotik,alkohol, gangguan mental
Untuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek
Konseling dan Psikotherapi
• Psikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri
seperti (depressi, obsessi, kompulsi), gangguan tidur kronik.
• Dengan psikoterapi ini kita dapat membantu mengatasi masalah-
masalah gangguan tidur yang dihadapi oleh penderita tanpa penggunaan
obat hipnotik.
Sleep hygiene terdiri dari:
Tidur dan bangunlah secara reguler/kebiasaan
Hindari tidur pada siang hari/sambilan
Jangan mengkonsumsi kafein pada malam hari
Jangan menggunakan obat-obat stimulan seperti decongestan
Lakukan latihan/olahraga yang ringan sebelum tidur
Hindari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut kosong
Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur (15-30 menit)
Hindari rasa cemas atau frustasi
Buat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak
 Pendekatan farmakologi
• Obat hipnotik :
 Pemakaian obat jangka panjang dapat menimbulkan over dosis dan
ketergantungan obat.
 Sebelum mempergunakan obat hipnotik, harus terlebih dahulu
ditentukan jenis gangguan tidur misalnya, apakah gangguan pada fase
latensi panjang (NREM) gangguan pendek, bangun terlalu dini, cemas
sepanjang hari, kurang tidur pada malam hari, adanya perubahan
jadwal kerja/kegiatan atau akibat gangguan penyakit primernya.
 Pemilihan obat hipnotik sebaiknya diberikan jenis obat yang bereaksi cepat
(short action)
 Penggunaannya sependek mungkin
 Dibatasi 1-3 hari untuk transient insomnia,
 Tidak lebih dari 2 minggu untuk short term insomnia.
 Untuk long term insomnia dapat dilakukan evaluasi kembali untuk mencari
latar belakang penyebab gangguan tidur yang sebenarnya.
 Penggunaan jangka panjang sebaiknya obat tersebut dihentikan secara
berlahan-lahan untuk menghindarkan withdraw terapi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai