Anda di halaman 1dari 36

KEBUTUHAN

ISTIRAHAT
TIDUR
DEFINISI TIDUR
 TIDUR : suatu keadaan yang berulang-ulang, perubahan status kesadaran
yang terjadi selama periode tertentu.

 Tidur & Istirahat terpenuhi jika mereka merasa rileks secara mental, bebas dari
kecemasan, dan tenang secara fisik.

 Tidur memberikan waktu untuk perbaikan & penyembuhan sistem tubuh,


sehingga setelah tidur cukup seseorang memiliki tenaga yang pulih kembali.
• Tidur merupakan suatu perubahan
status kesadaran yang didalamnya
persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungannya mengalami
penurunan.
• Tidur dicirikan dengan aktivitas
fisik minimal, tingkat kesadaran
bervariasi, perubahan pada proses
fisiologis tubuh, dan penurunan
respons terhadap stimulus eksternal.
1. Waktu perbaikan & persiapan untuk periode
terjaga berikutnya.
2. Tidur nyenyak berguna memelihara fungsi
jantung.
3. Sintesis protein dan pembaharuan sel pada
kulit, sumsum tulang, lambung, otak terjadi
selama istirahat tidur.
4. Meningkatkan aliran darah serebral, konsumsi
oksigen otak & pelepasan epineprin berguna
bagi penyimpanan memori.
KEBUTUHAN TIDUR
NEONATUS : 16 JAM, Terbangun dengan stimulus lapar,
nyeri, atau dingin.
BAYI : 14 JAM , 3 bulan tidur 8- 10 jam pada malam
hari, tertidur beberapa kali pada siang hari.
TODLER : 12 JAM, 2 Tahun ; anak-anak tidur sepanjang
malam dan tidur siang setiap hari. Usia 3 tahun dapat
hilang pola tidur siang karena kebutuhan otonomi
untuk eksplorasi dan memuaskan keingintahuannya.
PRA SEKOLAH : 12 JAM , Pada usia 5 tahun anak pra sekolah jarang
tidur siang, kecuali dibiasakan dengan membina ritual yang
konsisten yang mencakup aktivitas waktu tenang sebelum tidur.

USIA SEKOLAH : 6 TAHUN 11 JAM, 11 TAHUN 9/10 JAM. Mereka


tidur dengan dibujuk dengan aktivitas yang tenang, sedang anak
yang lebih tua dengan pendekatan tegas & konsisten.

USIA REMAJA : 7,5 JAM. Karena tuntutan gaya hidup seringkali


terjadi gangguan Mengantuk berlebihan di siang hari.dikarenakan
memperpendek waktu tidur malam.
DEWASA MUDA : 6- 8,5 JAM. Gangguan tidur dikarenakan
stress pekerjaan, hubungan keluarga, dan aktivitas sosial dapat
menyebabkan insomnia.

DEWASA TENGAH : KURANG dari dewasa muda, gangguan


disebabkan kecemasan, depresi, atau penyakit fisik ringan.

LANSIA : tidak berubah dalam jumlah tetapi dalam kualitas


lansia lebih sering terbangun pada malam hari. Dan
membutuhkan waktu untuk mulai tidur.
TIDUR NREM (NONRAPID EYE
MOVEMENT)
– Jenis tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh,
dengan gelombang otak yang lebih lambat, atau juga dikenal
dengan tidur nyenyak.
– Ciri-ciri tidur nyenyak adalah menyegarkan, tanpa mimpi, atau
tidur dengan gelombang delta. Ciri lainnya adalah individu berada
dalam keadaan istirahat penuh, tekanan darah menurun, frekuensi
napas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi
berkurang, dan metabolisme turun.
TAHAP NREM

– Tahap I
– Tahap ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur dengan ciri sebagai berikut : rileks,
masih sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke
samping, frekuensi nadi dan napas sedikit menurun, serta dapat bangun segera selama tahap
ini berlangsung sekiar 5 menit.

– Tahap II
– Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri sebagai
berikut : mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi napas menurun,
temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun, serta berlangsung pendek dan berakhir
10-15 menit.
– Tahap III
– Tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi, frekuensi napas, dan
proses tubuh lainnya lambat. Hal ini disebabkan oleh adanya dominasi sistem
saraf parasimpatis sehingga sulit untuk bangun.

– Tahap IV
– Tahap ini merupakan tahap tidur dalam dengan kecepatan jantung dan
pernapasan turun, jarang bergerak, sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat,
sekresi lambung menurun, dan tonus otot menurun.
REM (RAPID EYE MOVEMENT)

– Tidur jenis ini dapat berlangsung pada tidur malam yang


terjadi selama 5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit.
Periode pertama terjadi selama 80-100 menit. Namun
apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal tidur
sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada.
CIRI TIDUR REM

– Biasanya disertai dengan mimpi aktif


– Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM.
– Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal
atas sistem pengaktivasi retikularis.
– Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur.
– Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
– Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah meningkat atau
berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan metabolisme meningkat.
– Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan
adapatasi. 
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TIDUR

1. Penyakit fisik
2. Obat-obatan
3. Gaya hidup
4. Pola tidur yang biasa
5. Stress Emosional
6. Lingkungan
7. Latihan & kelelahan
8. Asupan makanan & kalori
GANGGUAN TIDUR

 INSOMNIA : kesulitan kronis untuk tidur dengan sering terbangun dari


tidur dan/atau tidur singkat. Klien mengeluhkan rasa kantuk yang
berlebihan di siang hari, dan kuantitas serta kualitas tidurnya yang tidak
cukup. Insomnia menandai adanya gangguan fisik / psikologis

 APNEA TIDUR : adalah gangguan yang dicirikan kurangnya liran udara


melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat
tidur. Yang paling banyak dikeluhkan adalah Obstruktive Sleep Apnea.
 OSA menyebabkan penurunan kadar oksigen arteri yang serius yang
mengganggu fungsi jantung.
 NARKOLEPSI : Adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan
bangun & tidur. Ditandai dengan orang tersebut jatuh tertidur tanpa
bisa dikendalikan pada waktu yang tidak tepat.

 DEPRIVASI TIDUR : Adalah penurunan kuantitas & kualitas tidur serta


ketidak konsistenan waktu tidur.

 PARA SOMNIA : masalah-masalah tidur seperti berjalan dalam tidur


(somnambulisme), terjaga malam, ngompol (enuresis noktural),
menggeretakkan gigi ( bruksisme), mimpi buruk.
Pengkajian

– DS :
– Kebiasaan lama tidur, istirahat untuk aktivitas sehari-hari, keluhan mengantuk,
mengeluh letih, waktu tidur rutin
– DO :
– Waktu tidur/tidur siang yang diamati, sering menguap, penggunaan sedatif,
lingkaran gelap dibawah mata, ptosis kelopak mata, rentang perhatian
DIAGNOSA KEPERAWATAN

– Gangguan pola tidur


– Kurang tidur
– Kesiapan dalam peningkatan tidur
Gangguan pola tidur

– Keterbatasan waktu tidur (secara alami terus menerus, dalam periode


kesadaran relatif) meliputi jumlah dan kualitas
– Batasan Karakteristik
– Terbangun dlm waktu lama
– Insomnia dlm waktu lama
– Kerusakan pola normal karena diri sendiri
– Onset memulai tidur > 30 menit
Next ....

– Insomnia pagi hari


– Terbangun lebih awal atau terlambat bangun
– Mengeluhkan untuk mulai tidur
– Mengeluhkan istirahat merasa tidak puas
– Peningkatan proporsi tidur tahap satu
– Jumlah tidur kurang dari kebutuhan sesuai umur
– Tidur tidak puas
– Tiga kali atau lebih bangun di malam hari
– Penurunan kemampuan fungsi
Faktor yg berhubungan

– Psikologis
Berpikir mengenai rumah, pola aktivitas sehari, keinginan makan sebelum tidur,
suhu tubuh, temperamen, diet, onset pd masa anak-anak, tidur yg sehat tidak
adekuat, penggunaan obat tidur terus menerus, perubahan frekuensi dan
jadwal tidur, depresi, sendirian, paparan gelap, terang, berduka antisipasi, kerja
shift, terlambat tidur
Next ....

– Kehilangan teman tidur, takut, cemas, medikasi, lelah, bosan


– Lingkungan
Berisik, cahaya, tidak familiar dg perlengkapan tidur, perubahan suhu,
kelembaban, restrain fisik, kurang privasi, teman tidur, bau busuk, terganggu
karena pengobatan
Next ....

– Parental
Interaksi orang tua-bayi, dukungan emosional ibu, pola tidur-bangun ibu
– Fisiologi
– Inkontinensia urin
– Demam
– Nausea
– Nafas pendek, posisi, refluks gastroesofageal
Kurang tidur

– Periode waktu yg lama tidak tidur (secara alami terus menerus, dalam periode
kesadaran relative)
– Batasan Karakteristik
Mengantuk sepanjang hari
Penurunan kemampuan fungsi
Malaise
Lelah
Letargi
gelisah
Next....

– Iritabilitas
– Sensitivitas cemas tinggi
– Tidak bergairah
– Apatis
– Reaksi lambat
– Tidak dpt berkonsentrasi
– Gangguan perseptual
– Halusinasi
– Kebingungan akut
– Agitasi/sikap menyerang
– Cemas, tremor tangan
Next....

– Faktor yang berhubungan :


– Ketidaknyamanan fisik yg lama
– Ketidaknyamanan psikologis yang lama
– Tidur sehat tidak adekuat
– Penggunaan farmakologi
– Penuaan, berhub.dgn jadwal tidur
– Aktivitas sepanjang hari tidak adekuat
– Stimulus lingkungan terus menerus
Next…………..

– Lingkungan tidur tidak nyaman/tidak familiar secara menerus


– Tidak tidur yang memepengaruhi peran pengasuhan
– Apnea tidur
– Periodik pergerakkan ekstre mitas
– Narkolepsi
– Hipersomnolen sistem syaraf idiopatik
– Tidur berjalan
– Teror di waktu tidur
Next…….

– Enursis pada waktu tidur


– Mimpi buruk
– Tidur berhubungan dengan nyeri ereksi
– demensia
Kesiapan dlm peningkatan tidur

Pengertian:
Pola yg secara alami, periode dlm tingkat kesadaran yg memberikan istirahat
adekuat, yg dpt memperbaiki gaya hidup dan dpt adekuat.
Batasan karakteristik:
– Mengekspresikan keinginan utk meningkatkan tidur
– Jumlah dan tidur REM kongruen dengan kebutuhan perkembangan
– Mengikuti jadwal tidur untuk meningkatkan kebiasaan tidur
– Tidak/jarang menggunakan obat untuk tidur
Tujuan dan Kriteria Hasil

– Kriteria Hasil :
– menggambarkan faktor yang mencegah/menghambat tidur,
– Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat
– Tampak/melaporkan dapat beristirahat yang cukup
INTERVENSI KEPERAWATAN

– Kaji kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi


– Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi, misal bantal,
guling
– Kurangi kebisingan
– Atur prosedur utk memberikan jumlah terkecil gangguan selama periode tidur
(misal sewaktu individu bangun utk pengobatan jg berikan penanganan dan
ukur tanda vital)
– Jika berkemih sepanjang malam mengganggu, batasi masukan cairan waktu
malam dan berkemih sebelum berbaring
Next ....

– Batasi jumlah dan panjang waktu tidur jika berlebihan (misal lebih dari 1 jam)
– Kaji bersama inividu, keluarga/orangtua terhadap waktu tidur rutin-waktu,
praktik kebersihan, ritual dan patuhi sedekat mungkin jika memungkinkan
– Batasi masukan minuman yg mengandung kafein setelah sore hari
– Jelaskan pd individu dan orang terdekat penyebab gangguan tidur/istirahat dan
kmungkinan cara untuk menghindarinya
Next ....

– Hindari alkohol
– Pertahankan waktu tidur teratur dan waktu bangun
– Menyusun rutinitas relaksasi utk persiapan tidur (teh herbal, mandi hangat,
minum susu hangat)
– Pertahankan ruang tidur sedikit dingin
– Gunakan penutup telinga bila kebisingan mjd masalah
– Dorong beberapa aktivitas fisik ringan selama siang hari
– Anjurkan pasien berhrnti beraktivitas beberapa jam sebelum tidur
Next....

– Dorong posisi nyaman, bantu dlm mengubah posisi


– Kolaborasi pemberian obat sedatif, hipnotik sesuai indikasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai