Anda di halaman 1dari 20

Tidur dan Istirahat

 Oleh:
Ns. Linda Andriani, S.Kep. M.Kep
Tidur dan Istirahat
Tidur suatu keadaaan berulang-
ulang, perubahan status kesadaran
yang terjadi selama periode tertentu.
Istirahat keadaan dimana
seseorang berada paada keadaan
aktifitas mental dan fisik yang
nyaman, menyegarkan, dan bebas
dari kecemasan.
Fisiologi Tidur
1. Irama sirkadian
(irama kehidupan sehari-hari)
2. Pengaturan tidur
(kontrol dan pengaturan tidur
tergantung pada hubungan
antara 2 mekanisme cerebral)
 SAR ( sistem aktifasi retikular ) terdapat di
BO teratas
 BSR ( bubar synchronizing region ) pons
dan otak depan bagian tengah.
 2. Tahapan tidur
 a) Pergerakan mata yang tidak cepat ( non
rapid eye movement )
 Tahap 1&2 tidur dangkal, orang mudah
terbangun
 Tahap 3 &4 tidur dalam, sulit bangun.
 b) Pergerakan mata yang cepat ( rapid eye
movement)
mirip fase pada akhir tiap siklus tidur 90
menit
 Siklus Tidur
periode sebelum tidur
periode tidur
 Fungsi Tidur
Menurut Oswald “tidur dipercaya
mengkontribusi pemulihan fisiologis dan
psikologis.”
 Mimpi
Mimpi dapat terjadi selama tidur NREM
maupun REM
Kebutuhan dan Pola Tidur
 Neonatus sampai usia 3 bulan
tidur 16 jam sehari
 Bayi
Tidur 14 jam sehari
Tapi setelah umur 3 bulan, tidur terpanjang
terlihat pada malam hari 8-10 jam.
 Todler
Total tidur 12 jam sehari
 Pra sekolah
Rata-rata tidur 12 jam sehari
 Anak usia sekolah
6 tahun : tidur malam 11-12 jam
11 tahun : 9-10 jam
 Remaja
Biasanya tidur 7 ½ jam tiap malam, padahal
remaja mempunyai kebutuhan fisiologis
yang lebih banyak dibanding dengan pra
remaja.
 Dewasa muda
Rata-rata tidur 6-8 ½ jam semalam.
 Dewasa tengah
Jumlah tidur malam mulai menurun,
gangguan tidur mulai terjadi dan dapat
tergantung pada obat tidur
 Lansia
Kualitas tidur menurun, tahap 3 &4 NREM
dan REM memendek bahkan tidak memiliki
tahap 4 NREM.
Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
 Penyakit fisik
 Obat-obatan dan substansi
 Gaya hidup
 Pola tidur yang biasa dan mengantuk
yang berlebihan pada siang hari (EDS) di
saat periode normal untuk tidur, seseorang
terjaga karena suatu hal itu akan
menyebabkan EDS.
 Stress emosional
 Lingkungan
Seperti : ventilasi, tempat tidur, suara dan
tingkat cahaya.
 Latihan fisik
 Asupan makanan dan kalori
Gangguan Tidur
 Kondisi yang jika tidak diobati, secara
umum akan menyebabkan gangguan tidur
malam.
 Klasifikasi gangguan tidur :
1. Disomnia gangguan primer yang berasal
dari sistem tubuh yang berbeda
 dibagi atas :
  Gangguan tidur intrinsik
  Gangguan tidur ekstrinsik
  Gangguan irama sirkadian sewaktu
tidur
2. parasomnia
 gangguan tidur medis/psikiatrik
berhubungan dengan tidur dan bangun.
3. gangguan tidur yang masih bersifat usulan arena
belum memiliki banyak informasi yang adekuat
mengenai keberadaan gangguan tersebut.
Insomnia
Kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun
dari tidur dan atau tidur singkat. Insomnia dapat
disebabkan stress situasional, seperti
keluarga,kerja/sekolah, penyakit/kehilangan
orang yang disayangi.
Di siang hari, orang yang insomnia dapat merasa
mengantuk, letih, depresi, dan cemas.
Apnea Tidur
 Gangguan yang dicirikan dengan kurangnya
aliran udara melalui hidung atau mulut selama
periode 10 detik atau lebih pada saat tidur.
Terdiri dari :
 Apnea tidur obstruktif terjadi pada saat
otot/struktur rongga mulut dan tenggorok rilek
pada saat tidur.
 Apnea tidur sentral
Apnea campuran, apnea ini mempunyai
komponen apnea sentral dan obstruktif.
 Narkolepsi
Disfungsi mekanisme yang mengatur
keadaan bangun dan tidur.
 Deprivasi tidur
Penurunan kualitas dan kuantitas tidur serta
ketidak konsistenan waktu tidur
 Parasomnia
Lebih banyak terjadi pada anak-anak yang
meliputi somnanbulisme (berjalan pada saat
tidur), eneuris noktural (mengompol), dan
bruksisme (mengeretakkan gigi).

Anda mungkin juga menyukai