Anda di halaman 1dari 48

ASSALAMMUALAIKUM

WR.WB
Nama
Kelompok
1. Afni Oktafiona
(0113005)

2. Muhammad Sholihin
(01130..)

3. Supriadi (0113034)
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
ISTIRAHAT dan
TIDUR
Pengertian
Istirahat

Istirahat tidak berarti tanpa aktivitas,


meskipun setiap orang sering berfikir
tentang hal itu seperti duduk dikursi
yang nyaman atau berbaring ditempat
tidur.
Istirahat dapat diperoleh dengan
membaca buku, mempraktikkan latihan
relaksasi atau berjalan kaki yang jauh.
Pengertian Tidur

Tidur adalah suatu keadaan yang


berulang ulang, perubahan
status keadaan yang terjadi
selama periode tertentu. Jika
orang memperoleh tidur cukup,
mereka merasa tenaganya telah
pulih.
FISIOLOGI ISTIRAHAT DAN
TIDUR

Tidur adalah proses fisiologis yang


bersikulasi yang bergantian dengan
periode yang lebih lama dari
keterjagaan Siklus tidur terjaga
mempengaruhi dan mengatur fungsi
fisiologis dan respons perilaku.
Irama Sikardian

Irama yang paling dikenal adalah siklus 24


Jam, siang malam yang dikenal dengan
irama diurnal atau sirkadian.
Dipengaruhi oleh cahaya dan suhu serta
juga factor factor eksternal seperti
aktivitas social dan rutinitas pekerjaan.
TAHAPAN TIDUR

Selama NREM (pergerakan mata yang tidak cepat)


seorang yang tidur mengalami kemajuan melalui
empat tahapan selama siklus tidur yang tipikal 90
menit.
Kualitas tidur dari tahap 1 sampai tahap 4 bertambah
dalam.
Tidur yang dangkal merupakan karakteristik dari
tahap 1 dan 2 dan seorang lebih mudah terbangun.
Tahap 3 dan 4 melibatkan tidur yang dalam, disebut
tidur gelombang rendah, dan seorang sulit
terbangun.
SIKLUS TIDUR
Tahapan Siklus Tidur
TAHAP 1: NREM
Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur
Tahap berakhir beberapa menit.
Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan
penurunan secara bertahap tanda-tanda vital dan
metabolisme.
Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus
sensori seperti suara.
Ketika terbangun, seseorang merasa seperti telah
melamun.
TAHAP 2: NREM
Tahap 2 merupakan periode tidur
bersuara.
Kemajuan relaksasi.
Untuk terbangun masih relatif mudah.
Tahap berakhir 10 hingga 20 menit.
Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban.
TAHAP 3: NREM
Tahap 3 meliputi tahap awal dari
tidur yang dalam.
Orang yang tidur sulit
dibangunkan dan jarang bergerak.
Otot-otot dalam keadaan santai
penuh.
Tanda-tanda vital menurun tetapi
tetap teratur.
Tahap berakhir 15 hingga 30
menit.
TIDUR REM
Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat
terjadi pada rem. Mimpi yang kurang hidup dapat
terjadi pada tahap yang lain.
Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah
mulai tidur.
Hal ini dicirikan dengan respons otonom dari
pergerakan mata yang cepat, fluktuasi jantung dan
kecepatan respirasi dan peningkatan atau fluktuasi
tekanan darah.
Terjadi tonus otot skelet penurunan.
Peningkatan sekresi lambung.
Sangat sulit sekali membangunkan orang yang
tidur.
Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus
dan rata-rata 20 menit.
FUNGSI ISTIRAHAT DAN
TIDUR
Kegunaan tidur masih tetap belum jelas (Hodgson,1991).
Tidur dipercaya mengkonstribusi pemulihan fisiologis dan
psikologis (Oswald, 1984; Anch dkk, 1988). Menurut teori
tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode
terjaga berikutnya. Selama tidur NREM, fungis biologis
menurun.
Tidur REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif. Tidur
REM dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah
serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi
oksigen dan pelepasan ephinefrin. Hubungan ini dapat
membantu penyimpanan memori dan dan pembelajaran.
Selama tidur, otak menyaring informasi yang disimpan
tentang aktivitas hari tersebut.
MIMPI

Meskipun mimpi terjadi selama tidur baik


NREM maupun REM, mimpi dari tidur REM
lebih nyata dan rumit serta diyakini
penting secara fungsional untuk konsolidasi
memori jangka panjang.
Mimpi REM dapat berkembang dalam isi
sepanjang malam dari mimpi tentang
kejadian terbaru sampai mimpi emosi masa
kanak kanak atau masa lampau.
Kebanyakan orang mimpi tentang
masalah terbaru seperti argumentasi
dengan pasangan, rencana
pernikahan, atau kecemasan
terhadap pekerjaan.
Teori lain menyatakan bahwa mimpi
menghapus fantasi tertentu atau
memori yang nonesensial.
Orang yang mengingat mimpi secara
jelas biasanya terjaga segera setelah
periode tidur REM.
Kebutuhan dan
Pola Tidur Normal
Neonatus
Neonatus sampai usia 3 bulan
rata-rata tidur selama 16 jam
sehari
Pada minggu pertama, bayi baru
lahir tidur dengan konstan
Kira-kira 50% dari tidur adalah
tidur REM, yang menstiulasi pusat
Bayi
Bayi tertidur beberapa kali pada siang hari
tetapi biasanya tidur rata-rata 8 sampai 10
jam pada malam hari
Sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan
dalam siklus REM
Bayi yang minum ASI biasanya tidur
selama periode yang lebih pendek,
dengan lebih sering terbangun, dari pada
bayi yang sering minum susu botol (Wong,
Toddler

Total tidur 12 jam sehari


Persentasi tidur REM berlanjut menurun
Hal yang umum bagi toddler terbangun pada
malam hari.
Todler mempunyai kebutuhan untuk
mengexploitasi dan memuaskan
keingintahuanya, yang dapat menjelaskan
mengapa beberapa dari mereka mencoba
Pra Sekolah

Rata-rata tidur anak prasekolah sekita 12 jam


semalam.
Pada usia 5 tahun,anak jarang tidur siang,
kecuali pada kebudayaan yaitu siesta adalah
kebiasaan
Anak usia pra sekolah biasanya mengalami
kesulitan untuk rileks atau diam setelah hari-
hari yang aktif atau panjang.
Anak usia prasekolah juga mempunyai masalah
Anak Usia Sekolah

Anak usia sekolah biasanya


tidak membutuhkan tidur siang
Pada usia 6 tahun akan tidur
malam rata-rata 11-12 jam
sementara anak usia 11 tahun
tidur sekitar 9-10 jam.
Remaja

Remaja memperoleh 7,5


jam untuk tidur setiap
malam
Remaja pergi tidur lebih
larut pada waktu SMA
Data laboratorium
menunjukkan bahwa
remaja mempunyai
kebutuhan fisiologis untuk
tidur lebih banyak bila
Dewasa Muda

Tidur malam hari rata-rata 6


sampai 8,5 jam, tetapi hal ini
bervariasi.
Dewasa muda jarang sekali
tidur siang,
Kurang lebih 20% waktu tidur
yang dihabiskan yaitu tidur
REM,yang tetap konsisten
Dewasa
Tengah

Selama masa dewasa


tengah total waktu yang
digunakan untuk tidur
malam hari mulai menurun
Insomnia terutama lazim
terjadi.
Lansia
Episode tidur REM cenderung
memendek
beberapa lansia hamper tidak
memiliki tahap 4,atau tidur yang
dalam
Peningkatan waktu siang hari yang
dipakai untuk tidur dapat terjadi
karena seringnya terbangun pada
Faktor yang
Mempengaruhi Tidur
Secara Normal
Penyakit Fisik

Setiap penyakit yang menyebabkan

nyeri, ketidaknyamanan fisik (mis.

Kesulitan bernafas) atau masalah

suasana hati, seperti kecemasan

atau depresi dapat menyebabkan

masalah tidur, seseorang dengan

perubahan seperti itu mempunyai

masalah kesulitan tertidur atau


Obat obatan dan substansi
Orang dewasa muda dan dewasa
tengah dapat tergantung pada obat
tidur untuk mengatasi stresor gaya
hidupnya. Lansia sering kali
menggunakan variasi obat untuk
mengontrol atau mengatasi penyakit
kroniknya, dan efek kombinasi dari
beberapa obat dapat menganggu
tidur secara serius.
Gaya Hidup
Rutinitas harian seseorang
mempengaruhi orang tidur. Individu
yang bekerja bergantian berputar
(misalnya 2 minggu siang diikuti oleh
Stress Emosional
Kecemasan tentang masalah
pribadi atau situasi dapat
menganggu tidur stres
emosional menyebabkan stress
emosional menyebabkan
seseorang menjadi tegang akan
sering kali mengarahkan
frustasi apabila tidak tidur.
Lingkungan
Lingkungan fisik tempat
seseorang tidur berpengaruh
Latihan Fisik dan Kelelahan
Seseorang kelelahan menengah
(moderate) biasanya memperoleh tidur
yang mengistirahatkan khususnya jika
kelelahan adalah hasil dari kerja atau
latihan yang menyenangkan.
Asupan Makanan dan Kalori
Makan besar, berat, atau berbumbu
pada makan malam dapat menyebabkan
tidak dapat dicerna yang mengganggu
tidur. Kafein dan alcohol yang
dikonsumsi pada malam hari mempunyai
efek produksi insomnia sehingga
mengurangi atau menghindari zat
Masalah Umum Pada
Gangguan Tidur
Insomnia
Insomnia adalah gejala yang dialami
oleh klien yang mengalami kesulitan
kronis untuk tidur, sering terbangun
dari tidur, atau tidur singkat.
Apnea Tidur
Apnea tidur adalah gangguan yang
dicirikan dengan kurangnya aliran
udara melalui hidung dan mulut
selama periode 10 detik atau lebih
pada saat tidur.
Narkolepsi
Narkolepsi adalah lisfungsi mekanisme
yang mengatur keadaan bangun dan
Deprivasi tidur
Deprivasi tidur adalah masalah
yang di hadapi banyak klien
sebagai akibat disomnia.
Parasomnia
Parasomnia adalah masalah
tidur yang lebih banyak terjadi
pada anak- anak dari pada
orang dewasa.
Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan Gangguan
Istirahat dan Tidur
PENGKAJIAN

Pengkajian tidur
Pengkajian ditunjukkan pada pemahaman
karakteristik suatu masalah tidur dan
kebiasaan tidur klien yang biasa sehingga
cara untuk meningkatkan tidur dapat di
integrasikan ke dalam asuhan keperawatan.
Sumber Untuk Pengkajian Tidur. Biasanya
klien merupakan sumber terbaik untuk
menggambarkan masalah tidur , selain itu
Riwayat Tidur

Komponen Riwayat Tidur :


Deskripsi masalah tidur klien.
Pola tidur biasa.
Perubahan pola tidur terakhir.
Rutinitas menjelang tidur dan lingkungan tidur.
Penggunaan obat tidur dan obat-obatan yang
telah diresepkan lainnya serta obat-obatan
bebas.
Pola asupan diet dan jumlah zat (mis, alkohol)
yang mempengaruhi tidur.
Gejala yang dialami selama terbangun.
Penyakit fisik yang terjadi secara bersamaan.
Peristiwa dalam kehidupan yang terjadi saat
ini.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Contoh Diagnosa Keperawatan NANDA
untuk Gangguan Tidur

Gangguan pola tidur (sulit tidur) yang


berhubungan dengan :
Kebisingan lingkungan
Nyeri artritis
Gangguan pola tidur (sering terbangun)
yang berhubungan dengan :
Kekhawatiran kehilangan pekerjaan
Ketegantungan terhadap obat obatan
barbiturat.
Resiko cedera yang berhubungan dengan :
Serangan berjalan dalam tidur.
Gangguan harga diri yang
berhubunghan dengan :
Terjadinya ngompol
Perubahan proses berpikir yang
berhubungan dengan :
Deprivasi tidur
Gangguan pertukaran gas
selama tidur yang berhubungan
dengan :
Perubahan suplai oksigen
Pola napas tidak efektif yang
berhubungan dengan :
Obstruksi trakeobronkial
PERENCANAAN

Setelah mengidentifikasi setiap


diagnose keperawatan, perawat
membuat rencana asuhan.
Rencana asuhan individual hanya
dapat di buat setelah perawat
memahami pola tidur klien yang
terakhir,persepsi klien tentang
pola tidur tersebut,dan factor-
faktor yang mengganggu tidur.
Tujuan dari rencana asuhan bagi klien yang
memerlukan tidur atau istirahat adalah sebagai
berikut:
1. Klien mendapatkan perasaan segar setelah
tidur.
2. Klien mendapatkan pola tidur yang sehat.
3. Klien memahami faktor-faktor yang
meningkatkan atau mengganggu tidur.
4. Klien melakukan perilaku perawatan diri
untuk menghilangkan fakto-faktor yang
menyebabkan gangguan tidur.
Contoh Rencana Asuhan Keperawatan untuk
Gangguan Pola Tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN: gangguan pola
tidur (sulit tertidur) yang berhubungan dengan
khawatir akan kehilangan pekerjaan.
DEFINISI: Gangguan pola tidur adalah gangguan
waktu tidur yang menyebabkan rasa tidak nyaman
atau mempengaruhi hasrat gaya hidup (kim,
McFarland,McLane,1995).
TUJUAN HASIL YANG INTERVENSI RASIONAL
DIHARAPKAN
Klien melaporkan bahwa pola Klien tertidur dalam 30 Anjurkan agar kafein dan Kafein dan alkohol
tidur yang biasa telah menit setelah naik ketempat alkohol dihilangkan dan diet mengganggu siklus tidur.
terbentuk kembali dalam 1 tidur. klien dimalam hari. Susu mengandung L-
bulan. Klien menggunakan terapi Minta klien mengikuti ritual triptofan, asam amino
relaksasi setiap malam tidur naik ketempat tidur alami yang merangsang
sebelum tidur. pada jam yang sama setiap tidur (Ross et al 1986).
Klien melaporkan perasaan malam ,meminum segelas Efek dari relaksasi
segar di saat terbangun di susu. memerlukan penelitian
pagi hari. Tentukan waktusebelum lebih lanjut.
klien pergi tidur untuk Klien insomnia dapat
latihan relaksasi yang mengalami peningkatan
tenang, mandi, atau latihan tonus simpatik, dan
relaksasi progresif. relaksasi dapat membantu
Kendalikan sumber-sumber mengurangunya (Betman
kebisingan dilingkungan dan et al,1990).
pastikan bahwa kamar tidur Suara yang keras dapat
sudah digelapkan dan mengganggu dan
memiliki fentilasi yang baik. mempengaruhi istirahat.
Implementasi
Kontrol linkungan
control suara di rumah sakit
Meningkatkan rutinitas menjelang tidur
Meningkatkan kenyamanan
Menetapkan periode istirahat dan tidur
Pengendalian gangguan fisiologis
Pengurangan stres
Kudapan menjelang tidur
Pendekatan farmakologis untuk meningkatkan tidur.
Promosi kesehatan melalui penyuluhan klien.
Evaluasi
Setiap klien memiliki kebutuhan tidur dan istirahat yang unik. Oleh

karena itu, evaluasi terapi yang dirancang untuk meningkatkan tidur

dan istirahat harus bersifat individual. Klien yang relatif sehat tidak

memerlukan penyesuaian Pola tidur atau tidur sebanyak klien yang

kondisi fisiknya buruk.


Perawat mendokumentasikan respons klien terhadap terapi tidur

sehingga asuhan yang kontinu dapat dipertahanakan. Perawat

disebut efektif dalam meningkatkan tidur dan istirahat jika tujuan

asuhan tercapai.
WAALAIKUMSALAM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai