OLEH :
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Dosen Pengampu
Ns. Dwi Novianda ,M.Kep
A. Latar Belakang
Profesi keperawatan adalah gudang amal, ilmu dan kemanusiaan. Perawat tidak
hanya berfokus pada pelayanan yang diberikan kepada pasien atau sering disebut
sebagai Patient Centered Care (PCC) tapi juga perawat memberikan pelayanan dengan
melibatkan keluarga pasien atau sering disebut Family Centered Care (FCC). Dalam
kaitannya dengan PCC, perawat selalu berada disisi pasien, menjaga pasien dan
memberikan terapi atau tindakan keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi medis
kepada pasien. Peran perawat juga sangat terlihat begitu berarti pada kondisi pasien bayi
(Committee, 2009).
Keluarga berdasarkan teori keluarga itu dipandang sebagai suatu hubungan saling
ketergantungan dan saling keterikatan. Antar anggota keluarga memiliki rasa kasih
sayang yang kuat dan saling memiliki, bahkan ketika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit, anggota keluarga yang lain akan merasakan kesedihan dan selalu
mendampingi supaya cepat sembuh. Family Centered Care pada neonates adalah suatu
aktifitas kesehatan professional dengan memperdayakan keluarga untuk dapat turut serta
melakukan perawatan terhadap bayi (Committee, 2009).
Kehamilan dan kelahiran bayi membuka jendela bahwa adany kesempatan untuk
membuat perbedaan terhadap kesejahteraan bayi. Para orangtua mengharapkan agar
mereka dapat turut serta dalam perawatan bayi mereka, orangtua juga menginginkan agar
mereka mendapatkan informasi yang sedetail-detainya mengenai bayi mereka. Tak jarang
orang tua mendapatkan informasi yang simpang siur yang pada akhirnya hanya membuat
mereka stress dan bingung (Committee, 2009).
Keberlangsungan perawatan sangat penting bagi keluarga, yang merupakan bagian
pada waktu yang kritis, selama transisi perawatan dan perubahan tanggung jawab
orangtua pada perawatan bayi mereka saat hari pertama kelahiran anak. Family centered
care dapat meningkatkan kemonikasi antara orangtua dan bayi. Hali ini juga dapat
meningkatkan interaksi dengan baik. FCC juga dapat menurunkan lama waktu rawat,
mordibity dan mortality bayi (Committee, 2009).
B. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah family centered care pada neonatal
2. Mengetahui bagaimana konsep family centered care pada neonatal
3. Mengetahui bagaimana aplikasi family centered care pada neonatal di luar dan dalam
negri.
C. Manfaat
1. Makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai Family Centered Care
bagi para mahasiswa.
2. Makalah ini dapat menjadi panduan bagi orangtua dalam memberikan perawatan
pada bayi mereka.
3. Makalah ini dapat menjadi tambahan penelitian bagi para peniliti.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Sejarah
Asal usul penerapan Family Centered Care pada Neonatal awalnya mulai tahun
1800-an, Sebagian besar bayi lahir di rumah dengan sedikit keterlibatan dokter.
Perawatan hampir secara eksklusif diberikan oleh ibu, dengan bantuan dari anggota
keluarga besar yang biasanya perempuan. Pendekatan ini berubah pada tahun 1900-an,
ketika Dr Martin Couney menemukan inkubator, yang memisahkan ibu dari bayi mereka.
Era ini juga menandai dimulainya pemisahan neonatus dari keluarganya. Pemisahan ini
berlanjut sampai tahun 1930-an saat persalinan dan persalinan berpindah dari rumah ke
rumah sakit, karena peningkatan hasil kesehatan yang diakibatkan oleh penemuan medis
dan tindakan pengendalian infeksi (Gooding et al., 2011).
Konsep perawatan ini berubah drastis seiring dengan pergantian abad dan
kemunculan teknologi yang berfungsi untuk mengurangi angka kematian neonatal. Pada
akhir tahun 1940an, 99% kelahiran dsudah dilakukan di rumah sakit di Amerika Serikat
dan untuk kelahiran di rumah sakit pada masa inilah terjadi pemisahan antara ibu dari
suaminya sebelum proses kelahiran dan pemisahan ibu dari anaknya setelah kelahiran, hal
ini terjadi karena ketakutan akan infeksi (Gooding et al., 2011).
Pergeseran paradigma muncul dari yang terlihat di tahun 1800an, "dengan dokter
sebagai orang yang otoriter, perawat sebagai penjaga pintu bagi bayi, dan keluarga
sebagai pengamat. Pada tahun 1970-an manfaat perawatan berpusat pada keluarga mulai
muncul kembali hal ini terjadi karena adanya peningkatan kebutuhan untuk kontrol pada
konsumen di Amerika Serikat. Pada tahun 1993, Institute for Patient and Family-Centered
Care didirikan, dan konsep perawatan keluarga berpusat diperkenalkan Prinsip perawatan
keluarga berpusat di NICU diikuti pada tahun 1993. Dukungan keluarga mulai terjadi
pada tahun 2001. The Institute of Medicine perawatan yang berpusat pada pasien sebagai
satu dari enam tujuan untuk sistem perawatan kesehatan di abad ke-21 (Komite mengenai
Kualitas Pelayanan Kesehatan di Amerika, Institut Kedokteran, 2001) (Gooding et al.,
2011).
Dalam sebuah pernyataan kebijakan bersama tahun 2003, American Academy of
Pediatrics dan Institute for Patient and Family-Centered Care menantang penyedia
layanan kesehatan untuk melibatkan orang tua sebagai mitra dan pengambil keputusan
bersama melalui rawat inap yang berpusat pada keluarga (Committee on Hospital Care,
2003) . Banyak penyedia layanan kesehatan telah menjawab panggilan ini, dan bukti
untuk mendukung pendekatan berpusat pada pasien anak-anak yang berpusat pada
keluarga muncul.
Ini adalah tantangan yg berat. Publikasi baru-baru ini menggambarkan
ketidakpuasan yang dirasakan banyak orang tua NICU karena keterlibatan terbatas dalam
perawatan anak mereka dan komunikasi orang tua terbatas (Gooding et al., 2011).
Ketidakpuasan ini muncul karena bayi membutuhkan tingkat rawatan yang lebih dan
memerlukan hari rawatan yang lama. Lebih dari setengah juta bayi yang lahir setiap tahun
di Amerika Serikat prematur (Centers for Disease Control and Prevention [CDC], 2012).
Kelangsungan hidup bayi ini bergantung pada perawatan yang diterima di NICU.
Probabilitas terbesar untuk mortalitas dan morbiditas adalah berat lahir sangat rendah
(CDC, 2010)
B. Pengertian
Family Centered Care (asuhan berpusat pada keluarga) Filosofi Family Centered
Care keluarga bersifat konstan dalam hidup anak. Sistem pelayanan dan personel harus
mendukung, menghargai, mendorong, dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi
keluarga melalui pemberdayaan pendekatan dan pemberian bantuan efektif. Family
Centered Care pada neonates adalah suatu aktifitas kesehatan professional dengan
memperdayakan keluarga untuk dapat turut serta melakukan perawatan terhadap bayi
(Committee, 2009).
4. Elemen Penting Family Centered Care pada neonatal (Committee, 2009), yaitu:
a. Mengenali dan menilai peran orangtua, saudara kandung anggota keluarga
lainnya.
b. Mengembangkan kesadaran pada kebutuhan keluarga, pengaruh emosional
sebeum kelahiran dan anya perbedaan kebutuhan setiap invidu dari angota
keluarga.
c. Memaksimalkan kesempatan pada komunikasi dengan orangtua dan grup
komunikasi local
d. Memberikan bantuan praktik pada perawatan bayi dan interaksi bayi, termasuk
perilaku. Meningkatkan kepercayaan diri sebagai orangtua dan mensuport
orangtua terhadap hubungan dengan bayi mereka.
e. Memberikan dukungan epsikososial
f. Menilai dan mendorong kemampuan ibu untuk meningkatkan kontak batin antara
ibu dan bayi dengan memberikan ASI
g. Mengedukasi keluarga untuk memfasilitasi keluarga yang nyaman.
Sejarah lahirnya famlilly Centered Care dicetuskan sejak tahun 1970-an adanya
suatau program perawatan yang berpusat pada keluarga. Tahun 2003 American Academy of
Pediatrics dan Institute for Patient and Family-Centered Care menantang penyedia layanan
kesehatan untuk melibatkan orang tua. Prespektif perawat pada Familly Centered Care pada
Nonatal di Luar Negeri seperti Perawat memberikan informasi secara keseluruhan kepada
keluarga atau orangtua mengenai kondisi bayi, dan apa saja tindakan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan kelurga kepada bayi selama bayi dalam perawatan di Rumah Sakit.
Di luar negeri, manfaat dari kerjasama team perawat dan keluarga yang memberikan
kesejahteraan bagi bayi dan perawatan ibu. Perawat memperkanalkan pentingnya kontribusi
keluarga selama anak dirawat di rumah sakit dan juga menjelaskan bahwa kemanfaat adanya
interaksi antara mereka tidak hanya menguntungkan keluarga dan bayi tapi juga
menguntungkan team perawat di rumah sakit. Sama halnya dengan FCC yang dilakuakn di
Indonesia bahwa manfaat melibatkan keluarga dalam perawatn bayi yaitu: memperlancar ASI,
bayi menjadi cepat sembuh, meningkatkan ikatan batin, keluarga bisa merawt bayi dirumah,
menurunkan biaya, memperpendek perawtan bayi di rumah sakit, menurunkan stress bayi dan
mempermudah pekerjaan tenaga kesehatan.
Selain manfaat yang didapatkan, ada juga hambatan yang dihadapi dalam melakukan
program FCC ini, seperti diluar negeri hambatan yang dihadapi seperti, kurangnya teori,
kurangnya aturan yang jelas sehingga membuat persiapan menjadi kurang maksismal. Sedang
yang terjadi di Indonesia hambatan yang ditemui berupa: hanya ibu yang boleh masuk ke
ruang bayi, kesibukan perawat, biaya hidup di rumah sakit ,ruang tunggu yang belum optimal,
ibu cemas memagang bayi kaena bayi belum sehat dan hambatan keluarga.
Secara umum penerapan FCC di Luar negeri dan di Indonesia sudah diterapkan namun
belum optimal. Penerapan dilakukan seperti pemberian ASI dan pengambilan keputusan
tindakan medis dan keperatwan. Ibu juga boleh melakukan penggatian popok bayi. Tindakan
lain juga seperti menyusui, mengendong, membelai. Penerapan FCC di luar negeri sudah
lebih maju jika dibandingkan dengan Indonesia. Artikel yang di buat oleh Manzo, (2015)
menjelaskan bahwa FCC diluar negeri sudah lebih banyak menyediakan dukungan untuk FCC
seperti: adanya ruang khusus bagi ibu dan bayi, sudah terdapat perpustakaan, dan juga sudah
menggunakan video call jika ibu tidak bisa bersama bayi. Sedangkan penerapan di Indonesia
belum dilakukan secara optimal. Di Indonesia baru masih harus ditingkatkan lagi seperti
adanya ruang tunggu atau ruang khusus bagi keluarga dan bayi yang lebih tertutup.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah lahirnya famlilly Centered Care dicetuskan sejak tahun 1970-an adanya
suatau program perawatan yang berpusat pada keluarga. Tahun 2003 American Academy
of Pediatrics dan Institute for Patient and Family-Centered Care menantang penyedia
layanan kesehatan untuk melibatkan orang tua.
Family Centered Care pada neonates adalah suatu aktifitas kesehatan professional
dengan memperdayakan keluarga untuk dapat turut serta melakukan perawatan terhadap
bayi. Persepsi tenaga kesehatan tentang perawatan berpusat pada keluarga adalah
perawatan yang melibatkan keluarga. Persepsi keluarga tentang perawatan berpusat pada
keluarga adalah pada aspek manfaat melibatkan keluarga dalam perawatan bayi.
Implementasi perawata berpusat pada keluarga di ruang neonatal meliputi keterlibatan
keluarga dala perawata bayi, pemberian informasi,, dan persetujuan tindakan.
Manfaat dari adanya Familly Centered Care pada Nonatal inisalah satunya bisa
mengawasi tindakan keperawatan yang diberikan kepada bayi mereka. Perawatan
berpusat pada keluarga belum diterapkan sepenuhnya di ruang neonatal, masih banyak
kebutuhan dasar bayi yang dilakukan oleh tenaga medis.
B. Saran
1. Perawat diharapkan dapat menerapkan perawatan berpusat pada keluarga.
2. Penelitia selanjutkan diperlukan untuk menelit faktor yang mempengaruhi penerapan
perawatan berpusat pada keluarga di ruang bayi.
3. Diharapkan makalah ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan untuk
mengoptimalkan program promosi kesehatan dengan mengaktifkan FCC melalui
pendampingan keluarga dan memanfaatkan media pendidikan kesehatan yang ada.
4. Orang tua perlu dilibatkandalam perawatan bayi premature termasuk dalam pemberian
pendidikan kesehatan, sehingga pelayanan keperawatan dapat maksimal.
DAFTAR PUSTAKA