Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DENGAN GANGGUAN MOBILITAS


(STROKE)

KELOMPOK III
 ASTI
 RENDRA
 YARNI
Mobilisasi adalah pergerakan yang
memberikan kebebasan dan kemandirian
bagi seseorang,Imobilisasi didefinisikan
secara luas sebagai tingkat aktivitas yang
kurang dari mobilisasi optimal, Imobilisasi,
intoleransi aktivitas, dan sindromdissue
yang sering terjadi pada lansia. Diagnosis
keperawatan hambatan mobilitas fisik,
potensial sindrom disuse, dan intoleransi
aktivitas memberikan ddefinisi imobilitas
yang lebih luas.
 Imobilisasi merupakan ketidakmampuan
seseorang untuk menggerakan tubuhnya
sendiri. Imobilisasi dikatakan sebagai
faktor resiko utama pada munculnya luka
dekubitus baik dirumah sakit maupun
dikomunitas.
 Pengertian stroke
Stroke merupakan sindrom klinis dengan
gejala gangguan fungsi otak secara fokal
dan atau global yang berlangsung 24 jam
atau lebih yang dapat mengakibatkan
kematian atau kecacatan yang menetap
lebih dari 24 jam tanpa penyebab lain
kecuali gangguan pembuluh dara otak
(WHO, 1983)
Faktor resiko stroke
 Usia

 Jenis kelamin

 Ras dan keturuna

 Hipertensi

 Penyakit jantung

 Diabetes melitus

 Polisetemia

 Perokok

 Alkohol

 Peningkatan kolesterol
Penyebab stroke
 Trombosis
 Emboli
 Hypoperfusi global
 Perdarahan subarachnoid
 Perdarahan intracerebral
Manifestasi klinis
 Manifestasi klinis steroke tergantung dari sisi atau bagian mana
yang terkena. Rata – rata serangan, ukuran lesi dan adanya
sirkulasi kolateral. Pada stroke akut gejala klinis meliputi
:elumpuhan wajah atau anggota badan sebelah (hemiparesis)
yang timbul secara mendadak
 Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan
 Penurunan kesadaran ( konfusi, delirium, letargi, stupor atau
koma)
 Afasia ( kesulitan dalam berbicara)
 Disatria ( Bicara cadel atau pelo)
 Gangguan penglihatan, diplopia
 Ataksia
 Vertigo, mual, muntah dan nyeri kepala
Komplikasi
 Hipertensi
 Kejang
 Peningkatan tekanann intra kranial (TIK)
 Kontraktur
 Tonus otot abnormal
 Trombosis vena
 malnutrisi
 Aspirasi
 Inkontinensia urine, bowel
GANGGUAN MOBILITAS FISIK
 Definisi

Suatu keadaan keterbatasan kemampusn


pergersksn fisik secara mandiri yang
dialami seseorang
Dampak masalah pada lansia
Lansia sangat rentan terhadap konsekuensi
fisiologis dan psikologis dari imobilisasi.
Perubahan yang berhubungan dengan usia
disertai dengan peyakit kronis menjadi
predisposisi bagi lansia untuk mengalami
komplikasi – komplikasi ini. Secara fisiologis,
tubuh bereaksi terhadap imobilisasi dengan
perubahan – perubahan yang hampir sama
dengan proses penuaan, oleh karena itu
memperberat efek ini.
 ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
DENGANGANGGUAN MOBILITAS (STROKE)
PENGKAJIAN
- Kemunduran musculoskeletal
- Kemunduran kardiovaskuler
- Kemunduran respirasi
- Perubahan – perubahan fungsi urinaria
- Perubahan – perubahan integument
- Perubahan – perubahan Gastrointestinal
- Faktor- faktor lingkungan
 PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
Pengobatan terapeutik ditujukan kearah perawatan
penyakit atau kesakitan yang dihasilkan atau turut
berperan terhadap masalah imobilitas dan penanganan
konsekuensi aktual atau potensial dari imobilitas.
Contoh – contoh pendekatan terhadap penanganan
imobilitas meliputi terapi fisik untuk memperhahankan
mobilitas dan kekuatan otot, kompresi pneumatik
intermiten dan kekuatan otot, kompresi pneumatik
intermiten atau stoking kompredi gradien untuk
meningkatkkan aliran darah vena dan mencegah
tromboembolisme, spiirometri insesif untuk hiperinflasi
alveoli, dan tirah baring, kecuali untuk eliminasi.
INTERVENSI
. pemeliharaan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal,
yang termasuk pengondisian program latihan harian baik
kontraksi otot isometrik dan isotonik
. Pemeliharaan fleksibilitas sendi yang terlibat dalam latihan
rentang gerak posisi yang tepat dan aktivitas kehidupan sehari –
hari.
. Pemeliharaan ventilisasi yang normal meliputi hiperinflasi dan
mobilisasi serta menghilangkan sekresi.
. pemeliharaan sirkulasi yang adekuat meliputi tindakan –
tindakann pendukung untuk mempertahankan tonus vaskuler
( termasuk mengubah posisi dan hubungannya dengan gravitasi)
. pemeliharaan fungsi urinaria dan usus yang normal bergantung
pada dukungan nutrisi dan struktur lingkungan serta rutinitas –
rutinitas untuk memfasilitasi eliminasi. Pembahasan tentang
intervensi disajikan disini.
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan ; Gangguan
mobiitas fisik yang berhubungan dengan
intoleransi aktivitas, resiko tinggi sindrom
dissue
Hasil yang diharapkan
- Klien mempertahankan kekuatan dan
ketahanan sistem muskuloskeletal dan
fleksibilitas sendi – sendi

Anda mungkin juga menyukai