OLEH :
PO7120322015
Sedangkan menurut Tim Pokja SDKI (2016) terdapat beberapa gejala dan tanda
mayor/minor pada gangguan pola tidur antara lain :
F. PATOFISIOLOGI
Siklus tidur terjadi secar alami dan di kontrol oleh pusat tidur, yaitu medulla,
tepatnya di RAS (Recticular Activating System) dan BSR (Bulbar Synchronizing
Region). RAS terdiri dari neuron-neuron medulla oblongata, pons dan midbrain.
Pusat ini terlibat dalam mempertahan status bangun dan mempermudah beberapa
tahap tidur. Perubahan-perubahan fisiologis dalam tubuh terjadi selama proses tidur.
Dua sytem RAS dan BSR diperkirakan terjadinya kegiatan/pergerakan yang
intermiten dan selanjutnya menekan pusat-pusat otak secara bergantian . RAS
berhubungan dengan status jaga tubuh dan menerima imlus sensori, seperti stimulus
auditory, visual, nyeri dan stimulus taktil. Stimulus sensori ini dapat
mempertahankan keadaan bangun dan waspada. Selama tidur tubuh mengirim sedikit
sekali stimulus dari korteks cerebri atau receptor sensori parifer pada RAS.individu
bangun dari tidur jika celah peningkatan dari stimulus BSR meningkat pada saat
tidur. Terjadinya insomnia ini dimungkinkan karena RAS dan BSR tidak bekerja
dengan semestinyadi batang otak(haswita 2017).Terdapat beberapa faktor yang
mempengruhi tidur :
a. Penyakit
Seseorang mengalamisakit memerlukan waktu tidur lebih banyak dari normal. Namun
demikian keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atautidak dapat tidur.
Misalnya pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit
kardiovaskular, dan penyait pernafasan.
b. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemungkinan
terjadi perubahan suasana seperti gaduh makah akan menghambat tidurnya.
c. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untk tetap
bangun dan wspada menahan kantuk.
d. Kelelahan
Dapat memperpendek periode pertama tahap REM.
e. Kecemasan
Pada keadaan cemas sesorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
menggangu tidrunya .
f. Alkohol
Alkohol menekan REM secaa normal, seseorang yang tahan minum alkohol dapat
mengakibatkan insomnia dan cepat marah.
g. Obat –obatan
Beberapa obat yang dapat menimbulkan ganggua tidur antara lain diuretik
(menyebabkan insomnia), anti depresan (supresi REM), kaffein (meningkatkan saraf
simpatis), beta bloker (meimbulkan insomnia) dan narkotika (mensupresi REM)
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Terapi non farmakologi
Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena
pengguanaan obat-obatan dapat memberikan efek ketergantungan. Adapun
cara yang dapat dilakukan antara lain :
1) Terapi relaksas
2) Terapi tidur yang bersih
3) Terapi pengaturan tidur
4) Terapi psikologi/psikiatri
5) CBT(Cognitive Behavioral Therapy)
6) Sleep restriction therapy
7) Stimulus Control Therapy
8) Cognitive Therapy
9) Imagery Training
10) Merubah gaya hidup
2. Terapi Farmakologi
Mengigat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan seperti
ketergantungan , maka terapi in hanya boleh dilakukan oleh dokter yang
kompeten di bidangnya. Obat-obatan untuk penggunaan gangguan tidur
antara lain :
1) Golongan obat hipnotik
2) Golongan obat anti depresan
3) Terapi hormone melatonin dan agonis melatonin
4) Golongan obat antihistamin
5) Menurut remelda (2008) untuk tindakan medis pada pasien gangguan
tidur yaitu dengan cara pemberian obat golongan hipnotik –sedatif
misalnya:benzodiazepin(diazepam,lorazepam,triazolam,kloridazepoks
id) tetapi efek samping dari obat tersebut mengakibatkan inkoordinasi
motorik gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan
koordinasi berpikir, mulut kering dsb.
H. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian keperawatan
Dimulai dengan mengumpulkan data tentang :
1. Identitas (umur,sexpekerjaan, pendidikan)
2. Keluhan utama
3. Riwayayt penyakit
4. Pemeriksaan fisik
Meliputi :
a) Inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi
b) TTV
c) Perilaku
5. Data fokus
Data subjektif
a) Klien merasa lesuh, mengantuk sepanjang hari
b) Mengeluh susah tidur, kurang istirahat
c) Pandaangan dirasa kabur, mata berkaca kaca
d) Emosi meningkat, mudah marah/tersinggung
e) Kepala pusing, berat
f) Mengeluh sering terbangun
Data objektif
a) Wajah nampak kurang bergairah (letih,lesuh,lemah)
b) Prestasi kerja menurun /kurang konsentrasi
c) Gelisah sering menguap
d) Mudah tersinggung
e) Ada bayangan hitamdi bawah mata
6. Pengkajian fokus (potter perry,2002)
a. Riwayat tidur meliputi
1) Pola tidur biasa dan perubahan pola tidur
2) Waktu mulai tidur dan bangun dari tidur
3) Jumlah tidur siang, malam dan lamanya tidur
4) Rutinitas menjelang tidur
5) Kebiasaan dan lingkungan tidur
6) Apakah pasien tidur sendirian
7) Obat-obatan yang digunakan sebelum tidur
8) Gejala yang dialami saat terbangun
9) Penyakit psikis dan status emosional saat ini
b. Diagnosis keperawatan
Diagnosa keperawatan yang berhubungan denga msalah kebutuhan istirahat dan
tidur di antaranya adalah :
1. Gangguan pola tidur
2. Intoleransi aktivitas
3. Keletihan
c. Rencana Keperawatan
d. Implementasi
Dilakukan berdasarkan intervensi
e. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap kelima atau proses keperawatan terakhir
yang berupaya untuk membandingkan tindakan yang sudah dilakukan dengan
kriteria hasil yang sudah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA