Anda di halaman 1dari 24

PEMENUHAN

KEBUTUHAN
ELIMINASI
MENOLONG KLIEN BAB DAN
BAK
Defekasi adalah proses pengosongan usus yan g
sering disebut buang air besar.
Faktor yang mempengaruhi proses DEFEKASI
1. Usia
2. Diit
3. Asupan cairan
4. Aktivitas
5. Gaya hidup
6. Penyakit
7. nyeri
TUJUAN
 Membantu pasien dalam rangka memenuhi
kebutuhan elimiasi pasien
 Mengobservasi output
 Memberikan rasa nyaman pada pasien

Indikasi
 Dilakukan pada pasien yang tidak mampu ke
toilet
 Pada pasien yang bedrest total.
 Pada klien selesai operasi agar luka bekas
operasi tidak infeksi karena terlalu banyak
bergerak
 Kontra Indikasi.
Pasien yang mampu ke toilet atau bisa BAB
secara mandiri.
 Pasien dengan fraktur vertebra dan femur
PROSEDUR KERJA
Lihat di ceklist
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
ISTIRAHAT DAN
TIDUR
DEFINISI
Kata ‘istirahat’ mempunyai arti yang sangat
luas meliputi bersantai menyegarkan diri,
dalam menganggur setelah melakukan
aktivitas, serta melepaskan diri dari apa pun
yang membosankan, menyulitkan, atau
menjengkelkan. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa istirahat merupakan
keadaan yang tenang, rileks, tanpa tekanan
emosional dan beban dari kecemasan
ISTIRAHAT IS....
 Merasa segala sesuatu dapat diatasi dan di
bawah kontrolnya.
 Merasa diterima eksistensinya baik di tempat
tinggal, kantor, atau di mana pun. Juga
termasuk ide-idenya diterima oleh orang
lain.
 Mengetahui apa yang terjadi.
 Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan.
 Memiliki kepuasan terhadap aktivitas yang
dilakukannya.
DIKATAKAN TIDUR BILA
 aktivitas fisik minimal.
 Tingkat kesadaran yang bervariasi.
 Terjadi perubahan-perubaahan proses
fisiologis tubuh, dan
 Penurunan respons terhadap rangsanan dari
luar.
PERUBAHAN PROSES
FISIOLOGIS
 Penurunan tekanan darah, denyut nadi.
 Dilatasi pembulih darah perifer.
 Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas
traktur gastrointestinal.
 Relaksasi otot-otot rangka.
 Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%.
FUNGSI TIDUR
 Tidur memberi pengaruh fisiologis pada
sistem saraf dan struktur tubuh lain.
 Tidur memulihkan tingkat aktivitas normal
dan keseimbangan normal di antara bagian
sistem saraf.
 Tidur juga penting untuk sintesis protein,
yang memungkinkan terjadinya proses
perbaikan.
JENIS TIDUR
(Rapid Eye Movement – REM), dan tidur
dengan gerakan bola mata lambat (Non-
Rapid Eye Movement – NREM).
REM
Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif
atau tidur paradoksial. Hal tersebut berarti
tidur REM ini sifatnya nyenyak sekali, namun
fisiknya yaitu gerakan kedua bola matanya
bersifat sangat aktif. Tidur REM ditandai
dengan mimpi, otot-otot kendor, tekanan darah
bertambah, gerakan mata cepat (mata
cenderung bergerak bolak-balik), sekresi
lambung meningkat, ereksi penis pada laki-laki,
gerakan otot tidak teratur, kecepatan jantung,
dan pernafasan tidak teratur sering lebih cepat,
serta suhu dan metabolisme meningkat.
GEJALA REM
 Cenderung hiperaktif.
 Kurang dapat mengendalikan diri dan emosi
(emosinya labil).
 Nafsu makan bertambah.
 Bingung dan curiga.
TIDUR NON REM
Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman
dan dalam. Pada tidur NREM gelombang otak
lebih lambat dibandingkan pada orang yang
sadar atau tidak tidur. Tanda-tanda tidur
NREM antara lain: mimpi berkurang, keadaan
istirahat, tekanan darah turun, kecepatan
pernafasan turun, metabolisme turun, dan
gerakan bola mata lambat.
SIKLUS TIDUR
 Secara normal, pada orang dewasa, pola tidur rutin
dimulai dengan period sebelum tidur, selama seorang
terjaga hanya pada rasa kantuk yang bertahap
berkembang secara teratur. Periode ini secara normal
berakhir 10 hingga 30 menit, tetapi untuk seseorang
yang memiliki kesulitan untuk tertidur, akan
berlangsung satu jam atau lebih.
 Ketika seseorang tertidur, biasanya melewati 4 sampai 6
siklus tidur penuh, tiap siklus terdiri 4 tahap dari tidur
NREM dan 1 periode dari tidur REM. Pola siklus biasanya
berkembang dari tahap 1 menuju ke tahap 4 NREM,
diikuti kebalikan tahap 4 ke-3, lalu ke-2, diakhri
dengan periode dari tidur REM. Seseorang biasanya
mencapai tidur REM sekitar 90 menit ke siklus tidur.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TIDUR
1. Sakit
2. Lingkungan
3. Gaya hidup
4. Stress dan emosional
5. Stimulan dan alkohol
6. Diet
7. Merokok
8. Motivasi
9. Obat obatan
MASALAH
 Insomnia
Insomnia adala gejala yang dialami oleh klien
yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur,
sering terbangun dari tidur, dan atau tidur
singkat atau tidur nonrestoratif. Penderita
insomnia mengeluhkan rasa kantuk yang
berlebihan disiang hari dan kuantitas dan
kualitas tidurnya tidak cukup. Namun,
seringkali klien tidur lebih banyak yang
disadarinya. Insomnia dapat menandakan
adanya gangguan fisik atau psikologis.
 Somnabulisme
Somnabulisme merupakan gangguan tingkah
laku yang sangat kompleks mencakup adanya
otomatis dan semipurposeful aksi motorik,
seperti membuka pintu, menutup pintu,
duduk di tempat tidur, menabrak kursi,
berjalan kaki, dan berbicara
 Apnoe tidur
Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan
dengan kurangnya aliran udara melalui
hidung dan mulut selama periode 10 detik
atau lebih pada saat tidur. Ada tiga jenis
apnea tidur, apnea sentral, obstruktif, dan
campuran yang mempunyai komponen apnea
sentral dan obstruktif.
CONTINUE....
 Narkolepsi
Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang
mengatur keadaan bangun dan tidur. EDS
adalah keluhan utama paling sering yang
berkaitan dengan gangguan ini. Di siang hari
seseorang dapat merasakn kantuk berlebihan
yang datang secara mendadak dan jatuh
tertidur. Tidur REM dapat terjadi dalam 15
menit sewaktu tertidur
 Deprivasi Tidur
adalah masalah yang dihadapi banyak klien
sebagai akibat disomnia. Penyebabnya dapat
mencakup penyakit (mis, demam, sulit
bernapas, atau nyeri), stress emosional,
obat-obatan, gangguan lingkungan (mis,
asuhan keperawatan yang sering dilakukan),
dan keanekaragaman waktu yang terkait
dengan waktu kerja
 Parasomnia
Parasomnia adalah masalah tidur yang lebih
banyak terjadi pada anak-anak dari pada
orang dewasa. Sindrom kematian bayi
mendadak (sudden infant death
syndrome ,SIDS) dihipotesis berkaitan dengan
apnea, hipoksia, dan aritmia jantung yang
disebabkan oleh abnormalitas dalam system
saraf otonom yang dimanifestasikan selama
tidur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai