Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK D

MATA KULIAH PSIKOLOGI FAAL

“TIDUR dan TERJAGA”

Guna memenuhi tugas yang disampaikan


Oleh

Disusunoleh

Kelas B

Rafiqah Rahmadhanty (16320062)

Ferina Ulfa N E (16320066)

Beby Giovani (16320069)

Zulfa Salsabila (16320106)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2016
A. Tidur
Mekanisme yang dihasilkan oleh proses evolusi untuk memaksa kita mengonsevasi
(mengembalikan) energi.
cara alami manusia untuk mengistirahatkan tubuh, memperbarui sel-sel yang rusak,
dan memulihkan energi. Ketika tertidur, terjadi aktivitas di otak yang melalui
beberapa tahapan yang dinamakan siklus tidur.
B. Tahapan Tidur
 Tahap 1.
Tahap tidur ringan sekaligus tahapan transisi antara kondisi bangun dan
tertidur. Bila terbangun pada tahap ini, seseorang akan merasa tidak sedang
tidur sama sekali. Pada kebanyakan orang, tahap 1 berlangsung selama 10
menit.
 Tahap 2.
Pada tahap ini, pergerakan bola mata terhenti, suhu tubuh menurun, serta detak
jantung mulai melambat. Tubuh bersiap memasuki tahap tidur dalam. Tahap 2
berlangsung selama kurang lebih 20 menit.
 Tahap 3 dan 4. Merupakan tahapan tidur dalam di mana tahap 4 lebih intens
dibandingkan tahap 3. Sama sekali tidak ada aktivitas dari mata dan otot di
beberapa bagian tubuh. Kedua tahapan ini terjadi 30 hingga 45 menit sejak
pertama kali tertidur.
 Non-REM Sleep. Siklus Non-REM (NREM) terdiri dari tahap 1-4 dan
berlangsung selama kurang lebih 90-120 menit. Setelah berada di tahap 4,
siklus tidur akan berulang ke tahap 3 dan 2 sebelum akhirnya masuk ke tahap
tidur REM (Rapid Eye Movement). Siklus tidur yang normal pada umumnya
mengikuti pola berikut : Kondisi bangun, tahap 1, 2, 3, 4, 3, 2, REM.
Seseorang biasanya mengalami lima kali siklus tidur ketika beristirahat di
malam hari.
 Tahap REM. Ditandai dengan tekanan darah, denyut nadi, dan frekuensi
pernapasan yang luas. REM adalah periode tidur yang ditandai dengan
pergerakan mata, hilangnya kekuatan otot dan mimpi yang tampak nyata
(Lucid Dream). REM disebut juga aktivitas otak yang tinggi dalam tubuh yang
lumpuh atau paradoks. Pada saat saat inilah mimpi-mimpi yang jelas lebih
sering muncul. Mimpi merupakan hasil dari neuron-neuron bagian bawah otak
atau yang disebut dengan Pons yang bekerja secara spontan selama tidur
REM. Saraf-saraf ini mengatur pergerakan mata, wajah, keseimbangan, dan
juga postur tubuh dan serta mereka juga mengirimkan pesan kepada bagian
sensorik maupun motorik yang bertanggung jawab atas pemprosesan visual
dan perilaku selama kita terjaga.
C. Mimpi
Pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, atau
indera lainnya dalam tidur. Mimpi terjadi saat kondisi REM (rapid eye movement)
D. Manfaat Tidur
• Meningkatkan memori
Saat tidur anda mengalami proses konsolidasi yaitu mempraktekkan yang
telah kita pelajarai. Di samping itu denagn tidur yang cukup otak kita
akan lebih efektif untuk mengingat apa yang telah kita pelajari, sehingga
daya ingat otak kita akan menjadi baik. Dan yang paling penting ketika
anda tidak beristirahat, otak anda tidak akan bisa refresh sehingga hasil
yang anda dapat tidak memuaskan, dengan kata lain apapun yang kita
lakukan akan menjadi lebih
• Kesempatan hidup lebih lama
Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dikaitkan dengan umur yang
lebih pendek, meskipun belum jelas apa penyebab dan efeknya. Dalam
sebuah penelitian yang dilakukan terhadap wanita usia 50 hingga 79 pada
tahun 2010, kematian lebih banyak terjadi pada wanita yang tidur kurang
dari lima jam atau lebih sedikit setiap malam
• Mencegah peradangan
Peradangan adalah kondisi yang terkait dengan penyakit-penyakit kronis,
seperti jantung, stroke, diabetes dan penuaan lebih dini. Sebuah penelitian
membuktikan bahwa di dalam tubuh orang yang kurang tidur memiliki
kandungan protein inflamasi tinggi dari pada orang yang tidurnya cukup
• Memacu kreatifitas
Kreatifitas kita muncul ketika dalam otak kita tidak ada fikiran negatif
atau tekanan dari manapun, dengan tidur kita membantu otak kita untuk
merefresh ulang serta menghilangkan tekanan-tekanan yang ada dalam
hidup kita. sehingga apabila kita cukup dalam tidur kreatifitas kita akn
terus bertambah, kita akan menemukan inovasi-inovasi baru dalam hidup
anda.
• Memiliki berat badan yang sehat
Tidak selamanya tidur itu membuat gemuk, sebenarnya dengan tidur
yang cukup hal itu akan membuat berat badan kita pas, tidak gemuk dan
tidak kurang. Bagi yang ingin diet diharapkan untuk menata waktu
istirahatnya, jangan sampai sering begadang atau kurang tidur, karena
ketika kita tidak tidur meskipun dalam keadaan mengantuk kita akan
meningkatkan hormon-hormon tertentu dalam darah dan menyebabkan
lapar. Sehingga ketika kita begadang dan menuruti keinginan kita untuk
makan, maka diet anda tidak akan berhasil.
• Lebih rendah stress
Kebanyakan orang stress disebabkan oleh tekanan dan kurangnya
istirahat. Dengan tidur, kita akan mengistirahatkan semua organ tubuh
kita sehingga akan segar kembali, beban dan tekanan akan hilang dengan
sendirinya ketika kita tidur dan beristirahat yang cukup.
• Menjauhkan dari depresi
Tidur nyenyak tidak hanya sekedar untuk meningkatkan suasana hati dan
meredam marah, tetapi juga sangat berarti bagi kesejahteraan kita secara
keseluruhan. Kurang tidur dapat menyebabkan depresi. Tidur malam
yang berkualitas benar-benar bisa membantu orang yang depresi dan
mengurangi kecemasannya. Anda akan mendapatkan lebih banyak
stabilitas emosional jika mendapatkan tidur yang baik. Tidur yang baik
harus didapatkan setiap hari. Tidak bisa, jika waktu kurang tidur
sebelumnya dikumpulkan dan digabungkan menjadi satu dengan tidur
seharian pada hari minggu. Semuanya butuh keseimbangan. Karena
begitu pentingnya manfaat tidur bagi kesejahteraan hidup secara
keseluruhan, sebaiknya hindari hal-hal yang bisa memicu kesulitan tidur .
Hindari kafeion sesaat menjelang tidur, dan pastikan tempat tidur Anda
gelap dan nyaman, atau hindari film menakutkan sebelum tidur.
• Menghindari kecelakaan
• Sebagian besar kecelakaan yang terjadi diakibatkan oleh ngantuk, sangat
berbahaya ketika dalam kondisi ngantuk kita berkendari, karena organ-
organ tubuh tidak bisa bekerja secara maksimal, contohnya penglihatan
kabur, pendengaran kurang sempurna sehingga besar resiko untuk
terjadinya kecelakaan. Disarankan kepada anda yang kerja dengan
berkendara, kuliah atau apapun sebaiknya anda menjaga tidur anda,
jangan sampai kurang tidur karena akan memberi dampak negatif bagi
kita dalam kehidupan sehari-hari.
• Meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga dan akademik
Anak-anak yang berusia antara usia 10 dan 16 yang memiliki gangguan
pernapasan tidur, diantaranya mendengkur, sleep apnea, dan jenis-jenis
gangguan pernapasan saat tidur, lebih cenderung memiliki masalah
dengan perhatian dan pembelajaran – menurut sebuah studi tahun 2010
pada Journal Sleep. Hal ini bisa mengakibatkan “gangguan fungsional
yang signifikan di sekolah,” menurut para penulis penelitian.
ika Anda seorang atlet, tidur mungkin adalah satu cara sederhana untuk
meningkatkan kinerja Anda. Sebuah studi yang dilakukan Stanford
University menemukan bahwa : Pemain sepak bola disebuah perguruan
tinggi yang mencoba tidur setidaknya 10 jam setiap malam selama tujuh
sampai delapan minggu,rata-rata meningkatkan waktu sprint, tidak terlalu
merasa lelah disiang hari, dan lebih banyak memiliki stamina. Hasil
penelitian ini mencerminkan temuan sebelumnya, yaitu terlihat pada
pemain tenis dan atlit berenang
E. Gangguan Tidur
1. Insomnia

Insomnia adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau
tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh meski dia
memiliki kesempatan untuk melakukannya. Hal tersebut menyebabkan kondisi
fisik penderita insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas
keesokan harinya.

Gejala:

 Susah tidur.
 Terbangun di malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali.
 Merasa lelah, uring-uringan, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa
melakukan aktivitas secara baik pada siang harinya.
 Tidak bisa tidur siang meskipun tubuh lelah.

Penyebab:
Beberapa penyebab insomnia antara lain, suara, suhu yang tidak
nyaman, stress, nyeri, pola makan dan pengobatan. Insomnia juga timbul
karena epilepsi, penyakit Parkinson, tumor otak, depresi, kegelisahan, beserta
gangguan saraf dan gangguan psikologis lainnya. Banyak kasus insomnia ynag
terkait dengan perubahan ritme sirkadian. Penyebab lain dari insomsia adalah
penggunaan obat penenang sebagai obat tidur, sebuah fenomena paradoks.

Dalam mengobati insomnia, hal pertama yang dilakukan oleh dokter


adalah mencari tahu apa yang menjadi penyebab. Jika insomnia didasari oleh
kebiasaan atau pola hidup tertentu yang tidak sehat, maka dokter akan
menyarankan pasien untuk memperbaikinya. Jika insomnia disebabkan oleh
gangguan kesehatan (misalnya gangguan kecemasan), maka dokter akan
terlebih dahulu mengatasi kondisi yang mendasari rasa cemas tersebut.
Dalam beberapa kasus insomnia, dokter akan menyarankan pasien menjalani
terapi perilaku kognitif. Terapi ini bisa membantu pasien mengubah perilaku
dan pola pikir yang memengaruhi tidur mereka.Jika dirasa perlu, dokter dapat
meresepkan obat tidur untuk beberapa waktu. Obat tidur merupakan solusi
yang bersifat sementara saja. Menangani gejala insomnia tanpa mencari solusi
untuk akar penyebabnya, jarang berhasil sepenuhnya.

2. Sleep Apnea
Sleep Apnea atau apnea tidur adalah terganggunya pernapasan karena dinding
tenggorokan yang rileks dan menyempit ketika kita sedang tidur. Saat tidur, otot-
otot tenggorokan menjadi rileks dan lemas. Biasanya pelemasan otot tenggorokan
ini tidak berpengaruh pada kebanyakan orang, tapi bagi penderita apnea tidur, otot
menjadi terlalu lemas hingga menyebabkan penyempitan atau bahkan menutup
saluran udara.
Penyebab Sleep Apnea
Apnea tidur disebabkan oleh adanya reaksi relaksasi dan penyempitan
berlebihan pada jaringan lunak dan otot-otot tenggorokan yang berfungsi
membantu berbicara, menelan, dan bernapas.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami apnea tidur:
 Jenis kelamin: Apnea tidur lebih cenderung terjadi pada pria.
 Memiliki leher yang besar: Ukuran leher yang lebih besar dari 43 cm
lebih berisiko mengalami apnea tidur.
 Obesitas atau berat badan berlebihan: Adanya lemak berlebihan di
jaringan lunak leher dan perut bisa mengganggu Anda dalam
bernapas.
 Mengonsumsi obat dengan efek menenangkan
 Berusia 40 tahun atau lebih. Apnea tidur lebih umum terjadi pada
orang-orang di usia ini, meski bisa juga terjadi pada usia berapa
pun.Kelainan pada struktur leher bagian dalam. Misalnya amandel
yang besar, saluran pernapasan kecil, rahang bawah kecil, dan adenoid
yang besar.
 Hidung tersumbat. Orang mengalami penyumbatan pada hidung lebih
berisiko menderita apnea tidur, misalnya karena polip dan kelainan
struktur tulang hidung.
 Riwayat keluarga. Jika terdapat keluarga Anda yang mengalami apnea
tidur, risiko Anda menderita juga akan meningkat.
 Merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko inflamasi dan
penumpukan cairan di saluran pernapasan atas.
 Mengonsumsi minuman keras. Kebiasaan ini jika dilakukan sebelum
tidur akan memperburuk apnea tidur dan juga dengkuran Anda.\
Pengobatan pada Apnea Tidur
 Perubahan gaya hidup Anda akan disarankan untuk menjalani pola hidup sehat
sebagai awal dari pengobatan apnea tidur, beberapa di antaranya adalah:
 Menghindari obat-obatan penenang dan obat tidur.
 Menurunkan berat badan jika Anda mengalami kelebihan berat badan.

 Hindari tidur terlentang, usahakan untuk tidur dengan posisi miring.

 Berhenti merokok bagi yang memiliki kebiasaan merokok.Membatasi


konsumsi minuman keras, terutama pada waktu sebelum
tidur.CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)CPAP adalah alat
untuk meniupkan udara bertekanan positif ke dalam hidung saja atau
ke dalam hidung dan mulut. Udara bertekanan positif ini akan
mencegah tenggorokan menutup dan meredakan gejala-gejala yang
muncul akibat apnea tidur. Beberapa efek samping dari teknik
pengobatan ini meliputi:
 Hidung tersumbat.

 Hidung berair atau iritasi.

 Sakit kepala.

 Sakit telinga.

 Sakit perut dan perut kembung.

 MAD (Mandibular Advancement Device) Alat ini didesain untuk menahan


rahang dan lidah untuk mencegah penyempitan pada saluran pernapasan yang
menyebabkan seseorang mendengkur. Alat ini dipakai di atas gigi saat Anda
sedang tidur
 Operasi

 Bedah bariatrik. Operasi pengecilan ukuran lambung yang


dilakukan untuk orang obesitas.
 Trakeostomi. Prosedur memasukkan pipa ke tenggorokan agar
Anda mudah bernapas.
 Tonsilektomi. Operasi pengangkatan amandel ketika amandel
terlalu besar dan menghalangi saluran pernapasan saat sedang tidur.
 Adenoidektomi. Operasi pengangkatan adenoid ketika adenoid
terlalu besar dan menghalangi saluran pernapasan saat Anda tidur.
3. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang gejala awalnya ditandai dengan rasa
kantuk yang tidak tertahankan di siang hari, lalu pada umumnya berlanjut dengan
serangan tidur atau tidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat.
Penyebab Narkolepsi
Penyebab narkolepsi disebabkan oleh rendahnya produksi hormon yang
bertugas meregulasi tidur, yaitu hipokretin atau oreksin, akibat gangguan
autoimun atau akibat penyakit dan cedera yang merusak bagian otak sebagai organ
yang memproduksi hormon tersebut.
Berikut ini kondisi yang dapat memicu seseorang terkena gangguan autoimun
yang pada akhirnya bisa mengarah pada narkolepsi.
 Perubahan hormon, terutama saat pubertas atau menopause

 Cacat genetik

 Infeksi streptokokus

 Infeksi flu

4. Teror Malam
Teror malam adalah sebuah pengalaman kegelisahan yang memuncak yang
menyebabkan penderitanya terbangun dari tidur dan berteriak.
5. Mengigau
Mengigau merupakan gangguan tidur yang dapat terjadi dalam setiap tahap
tidur. Isi igauan bisa melibatkan dialog yang rumit atau monolog, omong kosong,
atau hanya sekedar bergumam. Seseorang yang mengalami hal ini biasanya tidak
menyadari perilaku mereka sampai ada seseorang yang mengatakan kepadanya.
Mengigau dapat terjadi ketika seseorang mengalami demam, kurang tidur,
depresi, stres atau mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan sebelum tidur.
6. Tidur Berjalan
Tidur Berjalan adalah suatu kondisi dimana seseorang bangun dan berjalan
saat sedang tidur. Namun tidak mesti berjalan saja, orang yang terbangun, lalu
duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling kamarnya dalam keadaan tidak
sepenuhnya bangun pun dianggap termasuk ke gejala kondisi ini.
Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
Penyebab pasti gangguan berjalan sebenarnya masih belum diketahui, namun
diduga dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti:

 Cemas atau stres.

 Kurang tidur.

 Efek samping mengonsumsi obat tidur atau obat-obatan sedatif.

 Efek samping mengonsumsi narkoba atau minuman beralkohol.

 Terbangun mendadak dari tidur yang lelap, misalnya karena dorongan


yang kuat untuk pergi ke toilet, bisa juga karena badan disentuh atau
mendengar suara keras secara tiba-tiba. Pada suatu kondisi bisa
diakibatkan suatu penyakit dengan gejala sering bangun mendadak,
misalnya sindrom kaki gelisah dan apnea tidur obstruktif.

Mengatasi Gangguan Tidur Berjalan

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur
berjalan, di antaranya

 Dengan mengurangi stres,


 Melakukan aktivitas yang bisa merelaksasi pikiran sebelum
tidur (misalnya mandi air hangat atau membaca buku),
 Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman
berkafein sebelum tidur,
 Membuang air kecil terlebih dahulu,
 Membuat kamar tidur kita menjadi senyaman mungkin.
 Disiplinkan waktu tidur kita karena kurang tidur juga dapat
memicu terjadinya gangguan tidur berjalan.
F. Terjaga
Proses yang terjadi pada otak dimana kita berada dalam kondisi sadar
Terbangun dari tidur
G. Daydreaming
Bentuk ringan dari perubahan kesadaran dimana atensi (perhatian) berpindah
atau bergeser ke ingatan, ekspektasi (pengharapan), hasrat/keinginan, atau fantasi dan
jauh dari situasi yang ada
DAFTAR PUSTAKA
http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/10-manfaat-tidur-cukup-setiap-
malam.html
https://www.google.co.id/search?q=Insomnia&oq=Insomnia&aqs=chrome..69i57j0l5.
396j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://www.alodokter.com/gangguan-tidur-berjalan
http://health.kompas.com/read/2015/03/13/130000523/Apa.Sajakah.Penyebab.Mengi
gau.Saat.Tidur.
http://www.ibupedia.com/artikel/balita/teror-malam-penyebab-gangguan-tidur-si-
kecil
http://www.alodokter.com/narkolepsi
http://www.alodokter.com/sleep-apnea

Anda mungkin juga menyukai