Biopsikologi
11
Fakultas Psikologi Psikologi Rizki Dawanti, M.Psi., Psi.
Abstract Kompetensi
Penjelasan tentang proses biologis dari Mahasiswa mampu memahami proses
tidur dan ritme Sirkadian manusia biologis dari tidur dan ritme Sirkadian
manusia
Tidur dalam bahasa latin disebut "somnus" yang berarti mengalami periode
pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur merupakan
penunjang kesehatan, dan memiliki kekuatan untuk menyembuhkan (memperbaiki sel-sel
tubuh yang rusak), dengan demikian orang memerlukan dan membutuhkan tidur sebanyak
yang bisa mereka dapatkan.
Dahulu, pada saat psikologi eksperimental didominasi oleh kaum behaviorisme,
banyak psikolog yang meyakini bahwa setiap perilaku berhubungan dengan stimulus
eksternal. Begitupun dalam menjelaskan perilaku tidur. Mereka meyakini bahwasannya
pergantian tidur dan terjaga dipengaruhi oleh stimulus dari luar yaitu siklus matahari terbit
dan tenggelam serta fluktuasi suhu. Namun penelitian Curt Richter (1922) mengindikasikan
bahwa tubuhlah yang menghasilkan siklus aktif dan pasif (Kalat, 2012).
(Sumber: https://farmasi07itb.wordpress.com/2010/04/06/about-sleep/)
Setelah mata tertutup dan kita bersiap untuk tidur, gelombang alfa mulai menyela
gelombang-gelombang tinggi-frekuensi rendah-voltase yang menandai active wakefulness
(keadaan bangun aktif) (Pinel, 2009) atau yang seringkali disebut dengan gelombang beta.
Setelah itu kemudian masuk ke tahapan tidur, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Tidur Tahap 1
Sinyal tinggi-frekuensi rendah- voltase yang mirip tetapi lebih lamban dibandingkan
dengan yang tampak pada keadaan bangun aktif (gelombang Theta)
Tidur Tahap 2
Memiliki amplitudo yang sedikit lebih tinggi dan frekuensi yang lebih rendah
dibandingkan dengan tahap 1. Tahap ini disela oleh dua bentuk gelombang yang
khas yaitu K complexes (gelombang negative besar yang tiba-tiba diikuti oleh sebuah
gelombang positif besar) dan sleep spindles (pasang-surut gelombang 12-14 HZ
selama 1-2 detik).
Tidur Tahap 3
Didefinisikan oleh keberadaan gelombang delta. Merupakan gelombang paling
besar dan paling lamban dengan frekuensi sebesar 1-12 Hz, yang muncul sekali-kali.
Tidur Tahap 4
(Sumber: http://jurnalsehat.com/gangguan-tidur-insomnia/)
Interpretasi Mimpi
Pada mulanya, Teori Freud-lah yang paling sering digunakan untuk memaknai
sebuah mimpi. Bahwa mimpi dipicu oleh keinginan yang tidak dapat diterima, seringkali
bersifat seksual yang ditekan. Karena mimpi merepresentasikan keinginan-keinginan yang
tidak dapat diterima, maka mimpi yang kita alami (mimpi manifes) kita semata-mata
merupakan versi terselubung dari impian-impian riil (mimpi laten) kita. Karena itulah dalam
memahami orang dan menangani permasalahan psikologis seseorang adalah dengan
memaparkan makna dari mimpi-mimpi laten mereka melalui interpretasi mimpi-mimpi
manifesnya. Meskipun teori Freud ini sudah mulai usang, namun masih cukup sering
digunakan secara luas.
Alternatif modern untuk teori mimpi Freud adalah activation-synthesis theory (teori
sintesis-aktivasi) Hobson, yang mendasarkan observasi bahwa selama tidur REM, banyak
sirkuit batang-otak yang menjadi aktif dan memborbardir korteks serebral dengan sinyal-
sinyal neural. Esensi dari teori ini adalah informasi yang dipasok ke korteks selama tidur
REM kebanyakan acak dan bahwa mimpi yang dihasilkannya adalah upaya korteks untuk
Ritme Sirkadian
Melatonin
Jet Lag
(Sumber: https://www.sleeprate.com/blog)
Merupakan gangguan terhadap ritme sirkadian akibat dari pelintasan zona waktu.
Gejala-gejala yang muncul antara lain rasa kantuk sepanjang siang, kesulitan tidur di malam
hari, depresi, dan gangguan konsentrasi. Hal tersebut muncul akibat ketidaksesuaian antara
waktu sirkadian internal dan waktu eksternal.
Bagi sebagian individu, penyesuaian terhadap jet lag lebih dapat menyebabkan
stress. Kondisi stress yang menyebabkan peningkatan hormone kortisol dalam darah
ternyata dapat menyebabkan hilangnya beberapa neuron dalam hipokampus. Penelitian
yang dilakukan terhadap pramugari wanita yang telah 5 tahun bekerja melintasi 7 zona
waktu, rata-rata memiliki volume hipokampus dan struktur di sekitarnya yang lebih kecil
dibandingkan individu normal dan memperlihatkan adanya gangguan ingatan (Kalat, 2012).
Waktu Bekerja
(Sumber:http://avividmemoryremembered.blogspot.co.id/2013/04/shift-work-or-sick-shift.html)
Dalam kerja shift, waktu kerja yang dibagi menjadi shift-shift biasanya menjadi 3
shift, siklus terang-gelap (zeitgebers) tetap sama, tetapi para pekerja dipaksa untuk
menyesuaikan siklus tidur-bangun alamiahnya untuk memenuhi tuntutan jadwal kerja yang
berubah-ubah. Disrupsi ini menghasilkan gangguan tidur, kelelahan, general malaise, dan
berbagai deficit pada tes fungsi fisik maupun kognitif. Gangguan ini dapat berlangsung
berhari-hari (Pinel, 2009).
Deprivasi Tidur
Beberapa prediksi mengenai efek dari deprivasi tidur dari teori rekuperasi tidur antara lain:
2. Gangguan ini akan berkembang semakin buruk bila deprivasi tidur berlanjut
3. Setelah periode deprivasi berakhir, banyak waktu tidur yang hilang itu akan
didapatkan kembali
Jumlah moderat dari deprivasi tidur (3-4 jam dalam satu malam), diteliti memiliki 3 efek yang
konsisten, antara lain:
Setelah mengalami deprivasi tidur terus-menerus selama 2-3 hari, subjek akan
mengalami microsleeps yaitu periode-periode pendek tidur, biasanya selama 2-3 detik,
dimana saat itu kelopak mata terasa berat dan subjek menjadi kurang responsive terhadap
stimuli eksternal, meskipun saat itu sedang duduk ataupun berdiri (Pinel, 2009).