Disusun Oleh :
2019/2020
Pengertian Memori
Pengertian memori menurut Chaplin, 2002 yaitu fungsi yang terlibat dalam proses
mengenang masa lalu, keseluruhan pengalaman masa lalu yang diingat kembali, dan
pengalaman khas yang paling diingat.
Tahapan Memori
1. Encoding/ memasukkan informasi
Encoding merupakan proses penyerapan persepsi dari informasi yang didapat kemudian
dirubah menjadi sifat memori organisme. Proses ini cukup lama agar mampu tersimpan
dengan baik dan tidak mudah hilang. Proses encoding ini bisa terjadi secara tidak sengaja
maupun sengaja. Misalnya apabila informasi atau suatu hal tertentu diterima oleh panca
indera dan dimasukkan ke dalam ingatan secara tidak sengaja. Sengaja, yaitu apabila individu
memiliki niat untuk menyimpan informasi tersebut sehingga individu menaruh fokus
perhatiaannya dalam menyerap informasi.
Proses coding ini butuh beberapa waktu dan masing masing orang berbeda. Orang dengan
tingkat kecerdasan tinggi akan dapat menyerap dengan cepat, dan sebaliknya orang dengan
tingkat kecerdasan lebih rendah membutuhkan waktu yang lebih lama.
Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
Tidak sengaja
yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidaksengaja ke dalam
ingatannya.
Ex: seseorang dihampiri oleh seorang pegamen, lalu ia menjadi hapal beberapa lirik dari lagu
yang dibawakan oleh pengamen tersebut
Sengaja,
yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan kedalam
ingatannya.
Ex : seorang anak meniatkan diri untuk hapal sebuah llagu yang akan ditampilkan di pentas
seni.
2. Storage / menyimpan
Fungsi berikutnya adalah sebagai alat penyimpanan. Setelah proses encoding, data atau
informasi yang didapat akan disimpan dengan membentuk jejak jejak yang bisa ditimbulkan
kembali. Jejak jejak memori tersebut disebut juga traces memori. Memori traces ini bisa
mudah menghilang apabila tidak sering digunakan. Apabila memori traces hilang maka
memori akan cukup sulit untuk dikembalikan atau kelupaan. Jejak jejak memori membantu
menuntun keinginan manusia untuk memperoleh bentuk ingatan tertentu.
Fungsi ketiga yaitu menimbulkan kembali ingatan yang sudah tersimpan. Proses ini berkaitan
dengan proses mencari informasi di dalam otak, menemukannya, dan menggunakan kembali
memori tersebut. Mekanisme ini sangat membantu dalam kegiatan sehari- hari dimana
ingatan ingatan yang tersimpan berkaitan erat dengan masa depan. Segala bentuk aktivitas
berhubungan dengan mengingat dan meneluarkan kembali ingatan. Cara yang digunakan
untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan yaitu melalui proses berikut:
Recall: yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa petunju yang
ada pada organisme. Misalnya mengingat nama orang yang saat itu tidak berada di
depannya.
Recognize: yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan melalui petunjuk
seperti jejak jejak pada ingatan organisme. Proses ini bisa berlangsung dengan cepat
atau berjalan beberapa saat.
Redintegrative: yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita yang panjang.
Proses ini yang memberikan respon pada manusia dapat menceritakan suatu kejadian
dengan runtut. Misalnya menceritakan isi buku yang telah dibacanya.
Jenis-jenis Memori
I. Berdasarkan Tahapannya
Kedua tipe memori ini sama-sama melalui tiga tahapan dalam ingatan yaitu enconding,
storage dan retrieval.
A. Enconding
Tahap enconding pada ingatan jangka pendek dapat dilakukan melalui:
a. Representasi visual (gambaran mental dari bentuk angka, bentuk huruf; seperti
melihat foto).
b. Akustik, bunyi nama yang dapat diulang.
c. Semantik, berdasarkan pada makna
Untuk memasukkan informasi pada ingatan jangka pendek, ketiga cara tersebut dapat
dilakukan tetapi yang paling efektif adalah melalui akustik (mengulangi berkali-kali
bunyi dari nama yang diingatnya).
B. Storage: kapasitas penyimpanan terbatas yaitu antara 7 kurang atau lebih 2 chunk,
artinya rentang memori/ingatan (memory spand) untuk angka, huruf, kata yang
maksimum dapat diingat dengan urutan yang benar, paling banyak 9 angka, huruf atau
kata dan paling sedikit 5 angka, huruf atau kata.
Dalam proses penyimpanan kemungkinan terjadi lupa yaitu hilangnya informasi dari
ingatan jangka pendek. Disebabkan oleh:
1. Pergeseran: materi/informasi yang baru menggeser informasi yang lebih lama,
bila telah melebihi kapasitas rentang ingatan yaitu melebihi dar 7 kurang lebih
2chunk.
2. Peluruhan (decey): dengan bertambahnya waktu maka informasi yang masuk
dalam ingatan akan terlupakan bila tidak pernah dilakukakan pengulangan.
Proses terjadinya lupa ini dijelaskan dalam “duel memory model” theory: Informasi
yang masuk ke memori jangka pendek, dapat dipertahankan karena pengulangan atau
hilang karena peluruhan atau pergeseran. Dengan pengulangan informasi dapat
ditransfer ke memori jangka panjang. Memori jangka pendek disebut juga dengan
memori kerja.
Lupa
Lupa juga bisa terjadi di memori jangka panjang, yaitu terjadinya kegagalan dalam
pengambilan (hilangnya akses keinformasi yang kita simpan).
• Decay Theory, informasi yang masuk keingatan berarti sudah ada jejak dalam ingatan
tersebut. jika informasi yang telah diterima tadi tidak pernah diulang maka jejak yang
sudah ada tadi akan hilang.
• Teori Interferensi, apabila kita mempelajari berbagai materi sekaligus apabila materi
hampir mirip maka masing-masing materi akan sulit diingat dan akan terjadi proaktif.
• Retrieval Failure, dalam kondisi cemas atau takut (emosi yang tidak menyenangkan)
maka akan ada kecendrungan mengalami kesulitan untuk mengingat hal yang telah
dipelajari.
Cara untuk meningkatkan Retrieval pada Ingatan Jangka Panjang adalah menggunakan
metode PQRST (Preview, Question, Read, Self Recitation, Test).
Secara singkat perbedaan kedua ingatan terletak pada ingatan eksplisit yang berkaitan dengan
fakta, dan secara sadar kita memperolehnya. Sementara ingatan emplisit berkaitan dengan
kemampuan motoric, perseptual, atau kognitif, cara memperolehnya tidak kita sadari.
Contoh Ingatan Eksplisit : Saat kita bertemu dengan teman masa kecil dulu 20 thn yang lalu
kita kadang telah lupa wajahnya, kita mencoba mengingat wajahnya namun tetap tidak ingat,
kita sudah lupa wajahnya dan juga namanya berkaitan dengan memori atau ingatan eksplisit.
Contoh Ingatan Implisit : Ketika kita makan menggunakan tangan, menggunakan sepatu di
kaki. Kita peroleh tanpa kita sadari.
Memori Konstruktif
Seperti yang sudah dipelajari pada Bab Persepsi, Memori Konstruktif ini juga erat kaitannya
dengan proses Bottom-up dan proses Top-down. Memori Konstruktif adalah kemampuan
mengingat yang jauh lebih luas daripada informasi asli (bottom-up) yang kita peroleh karena
adanya pengalaman dan pengetahuan umum yang kita miliki.
Contoh: Dia dimarahi oleh ibu tirinya (proses bottom-up, asli sesuai dengan apa yang
didengar). Dalam benak kita, kita sudah mempunyai pengetahuan atau penilaian mengenai
ibu tiri, dari yang kita bayangkan ibu tiri itu mempunyai sifat yang kejam, hanya bermuka
manis sewaktu ada ayah (top-down). Dari pengetahuan dan penilaian tersebut, kata “marah”
diasosiasikan sebagai berbicara kasar, intonasi suara yang keras sembari matanya melotot,
serta mengeluarkan ancaman.
Dengan kata lain, memori konstruktif menyebabkan kita menjelaskan pada diri sendiri
tentang peristiwa yang kita dengar. Kita merekonstruksi memori kita tentang informasi yang
telah kita terima menjadi berbeda dengan informasi yang sesungguhnya.
Stereotipe
Stereotipe adalah paket-paket kesimpulan tentang trait (sifat) kepribadian atau atribut fisik
seluruh kelas manusia.
Contoh: Perempuan yang terlihat tidak feminim akan mendapatkan stereotype yang tidak
baik di mata masyarakat umum. Karena Perempuan yang familiarnya ada dalam pandangan
masyarakat umum adalah harus berambut panjang, memakai rok, dsb.
Skemata
Skemata adalah representasi mental tentang suatu kelas (orang, binatang, objek, peristiwa,
atau situasi). Stereotipe adalah bagian dari skemata tentang kelas manusia.
Contoh: Ketika kita membaca sebuah novel yang didalam novel itu menceritakan karakter
yang sedang makan di restoran. Setelah membaca cerita singkat suatu karakter tersebut, kita
lebih sering mengingat pernyataan tentang karakter tersebut makan lalu membayar makanan,
walaupun tindakan tersebut tidak pernah disinggung didalanm cerita.
Mengembalikan Ingatan yang Tersimpan
Cara yang digunakan untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan yaitu melalui proses
berikut:
Recall : yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa petunju yang ada
pada organisme. Misalnya mengingat nama orang yang saat itu tidak berada di depannya.
Recognize : yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan melalui petunjuk seperti
jejak jejak pada ingatan organisme. Proses ini bisa berlangsung dengan cepat atau berjalan
beberapa saat.
Redintegrative : yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita yang panjang. Proses
ini yang memberikan respon pada manusia dapat menceritakan suatu kejadian dengan runtut.
Misalnya menceritakan isi buku yang telah dibacanya.
Proses pembentukan memori melibatkan perubahan kimia dan perubahan struktur pada
tingkatan neuron, dan perubahan ini berbeda antara memori jangka pendek dengan memori
jangka panjang.
Pada memori jangka pendek, perubahan pada neuron memicu kemapuan neuron untuk
melepaskan neurotransmitter secara singkat, dengan melepaskan zat kimia yang berfungsi
membawa sejumlah pesan dari satu sel ke sel lainnya Sebaliknya, memori jangka panjang
melibatkan perubahan struktural pada otak yang bersifat permanen.
2. Letak Memori
Para ilmuwan telah menggunakan mikroelektrode, teknologi pencitraan otak, dan berbagai
teknologi lainnya untuk mengidentifikasi struktur otak yang berperan dalam pembentukan
dan penyimpanan tipe-tipe memori tertentu.
Selama berlangsungnya proses penyimpanan memori jangka pendek, area lobus frontal otak
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Di sisi lain, dalam pembentukan memori jangka
panjang, area hippocampus otak memegang peranan penting. Jikalau hippocampus seseorang
rusak, itu dapat menyebabkan seseorang menderita amnesia dalam proses
pengingatan/penyimpanan memori.
Beberapa Area Otak yang Terlibat dalam Memori
Cerebral Cortex : Penyimpanan memori jangka panjang, mungkin di area-area yang terlibat
dalam pembentukan persepsi awal dari suatu informasi.
Kaitan Fungsi Memori dengan Tingkah Laku dalam Proses Penyesuaian Diri
Tidak seperti kaset perekam audio maupun kaset perekam video, memori manusia sangat
selektif dan bersifat rekonstruktif. Orang-orang menambahkan, menghapus atau mengubah
berbagai elemen dengan suatu cara tertentu untuk membuat informasi menjadi lebih
bermakna (dan mudah diingat). Orang-orang seringkali mengalami kesalahan mendistribusi
sumber (source missattribution), yakni ketidakmampuan membedakan informasi yang
ditambahkan kemudian.
Sifat memori yang rekonstruktif menyebabkan memori dapat mengalami konfabulasi, yakni
ketidakmampuan membedakan peristiwa imaginer dengan peristiwa yang benar-benar terjadi.
Konfabulasi terutama terjadi saat seseorang mendengar suatu cerita berulang kali, dan
kemudian (berdasarkan cerita tersebut) mengembangkan inflasi imajinatif, yakni kesan dari
suatu peristiwa yang memiliki banyak detail, atau peristiwa tersebut merupakan yang
dilakukan oleh orang dewasa yang bias – yang mengajukan pertanyaan yang mengaburkan
perbedaan antara kenyataan dan imajinasi, atau yang mengajukan pertanyaan yang bersifat
mengarahkan. Sifat alami memori yang rekonstruktif menjadikan memori rentan terhadap
sugesti.
Daya ingat kita tergantung pada jenis kinerja yang membutuhkan kemampuan tersebut.
Daftar Pustaka
Wade, Carole. Psikologi. Edisi kesembilan jilid lima. Carol Travis/ Benedict Widyasinta.
Jakarta: Erlangga; 21 januari 2007.
Atkinson, Rita. Psikologi. Jilid satu. Darly J. Bem/ Widjaja Kusuma. Pamulang: Interkasara.