Anda di halaman 1dari 35

IRAMA SIRKADIAN

R.J. NURIATIN dr. AIF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI
Pengertian Irama Sirkadian
(Circadian Rhythms)
 IS adalah perubahan fisik, mental dan perilaku
yang mengikuti siklus 24 jam
 Terutama sebagai respon organisme terhadap
lingkungan terang (light) dan gelap (darkness)
 Pelajaran tentang IS disebut “chronobiology”
Jam Biologis (biological clocks)
 Sekumpulan molekul dalam seluruh tubuh yang
berinteraksi dalam mengontrol IS
 Jam biologis mendorong timbulnya IS
“Master clocks” (SCN)
 Sekumpulan sel saraf dalam otak yang disebut supra
chiasmatic nucleus (SCN)

 SCN mengandung 20.000 sel saraf, terletak dalam


hipotalamus, diatas chiasma opticus

 SCN mengkoordinir seluruh jam biologis  sinkron 


mengontrol IS

 IS dibentuk oleh faktor-faktor alami dalam tubuh tetapi


juga dipengaruhi faktor lingkungan
“Clock genes”

 Komponen genetik dari IS

 Terang (light) merupakan isyarat utama dalam


mempengaruhi IS dengan cara mengaktifkan atau
menginhibisi aktivitas “clock genes” dalam mengontrol
jam internal dalam organisme

 Macam-macam “clock genes” : Per1, Per2, Per3, CKIe,


Clock, Bmal1, Cry1 dan Cry2
 Belum jelas bagaimana sel dapat mengatur perubahan
aktivitas pada siang hari (light) dan berubah pada
malam hari (dark)

 Kenyataan : bila terjadi mutasi pada “clock genes”


maka irama fungsi fisiologis organ atau jaringan akan
berubah dan sinkronisasi hilang
Hubungan Bmal1 dengan metabolisme
dan waktu makan
 Kalori yang dihasilkan dari makan sore atau malam lebih
tinggi daripada makan pagi
 Mengatur berat badan
 Jumlah dan jenis makanan
 Waktu makan
 Mencegah dan mengobati obesitas :
 Relatif jumlah makanan diatur untuk makan pagi
 Jumlah makan malam dibatasi / dikurangi
Fungsi SCN
 Regulasi siklus tidur, sekresi hormon, keadaan siaga
(alertness)dan perilaku manusia dan fungsi-fungsi
fisiologi dalam waktu / periode 24 jam
 Variabel yang sering dipakai untuk estimasi phase
dari SCN
 Temperatur inti tubuh

 Cortisol plasma

 Melatonin plasma

 Variabel lain : hormon pertumbuhan


Regulasi sirkardian hormon, urine dan aldosteron
Hubungan faktor lingkungan (terang-
gelap) dengan SCN dan kel.Pineal
 Cahaya yang berasal dari lingkungan luar  retina
(photoreceptor) yang mengandung kerucut dan batang
 potensial membran (graded potential)  impuls

 Impuls  serabut Retinohypothalamic  SCN

 SCN  neuron preganglion  ganglion servikalis


superior  neuron postganglion  norepinefrin 
sekresi melatonin oleh kel.Pineal
Regulasi sekresi melatonin
 Sekresi dan sintesa melatonin pada waktu malam
meningkat
 Sekresi dan sintesa melatonin pada siang hari tetap
rendah
 Rangsang norepinefrin dari n.conarii (post ganglion –
simpatis)
 Cepat dimetabolisme dalam hati melalui6
hydrooxylasi dan conjugasi
 90% diekskresi melalui urine dalam bentuk 6 hydroxy
conjugasi dan 6 sulfatoxy melatonin
Fungsi melatonin pada manusia
1. Inhibisi onset pubertas
2. Antioksidans untuk NO dan H2O2 (melindungi
neuron S.SP)
3. Mempertahankan dasar IS, menyebabkan
mengantuk (sleepy) dan menginhibisi dopanmin
Hubungan photoreceptor – SCN - melatonin
 Sekresi melatonin terutama terjadi pada malam hari
 Terdapat reseptor melatonin pada SCN  melatonin
adalah “hormone pengatur darkness” (regulatory hormon
of darkness) untuk SCN
 Penyinaran (light exposure)  terhadap mata dapat
menekan produksi melatonin
 Melatonin dapat juga diproduksi oleh photoreseptor
dalam retina dan telah diketahui juga oleh lensa, iris,
corpus ciliaris dan kel.lakrimalis  “ocular circadian
clock”
 Terdapat interaksi antara proses-proses dalam retina dan
SCN  mengontrol IS
 Sel amakrin dalam retina menghasilkan dopamin yang
mengikuti pola sirkadian, ditrigger oleh cahaya (light)
 Kerucut dan batang berperan dalam fisiologi
retinalcircadian
 Rodensia ; inhibisi mutualis  bila level melatonin tinggi –
level dopamin rendah dan bila level dopamin tinggi –
level melatonin rendah
 Melatonin promote night vision (rod pathway)
 Dopamin promote day vision (cone pathway)
Hubungan SCN dengan tidur
 IS penting untuk menentukan pola tidur manusia
 SCN mengontrol produksi hormon melatonin
 Melatonin menyebabkan mengantuk
 SCN menerima informasi tentang datangnya terang
(light)
 Bila terang berkurang – seperti pada malam hari –
SCN mengatakan pada otak untuk membentuk
lebih banyak melatonin - mengantuk
Hubungan IS dengan “jetlag”
 Jet lag terjadi bila orang bepergian (travelers) menderita
sesuatu karena adanya gangguan IS
 Bila kita terbang melalui berbagai zona waktu (California –
New York)  jam tubuh akan berbeda dengan jam tangan
 kita akan kehilangan waktu 3 jam
 Bila bangun jam 7 pagi, tubuh kita masih berpikir jam 4 pagi
– membuat kita pusin g dan disorientasi
 Jam tubuh akan mereset sendiri tapi butuh waktu beberapa
hari
Tidur Normal
 Dibagi tidur NREM dan tidur REM
 Tidur NREM dibagi 3 tingkat : N1, N2 dan N3 (deep or deltawave
sleep)
 Tingkat NREM meningkat  perlu stimuli yang kuat untuk
membangunkan
 2 komponen tidur REM
 Phasik – peran simpatis – karakteristik : REM, twitch pada otot
dan berbagai macam respirasi
 Tonic REM – peran parasimpatis – tidak ada REM
 Panjang dan densitas REM bertambah sepanjang siklus
tidur
 Bangun : transisi ke tidur NREM yang ringan
 Tidur NREM dimulai dengan tingkat N1 dan N2 yang
ringan  mendalam menjadi slow waves (higher voltage
delta waves)
 N3 (slow wavesleep) terjadi bila gelombang delta
terdapat pada > 20% sleep EEG
 Tidur REM mengikuti tidur NREM yang terjadi 4-5 kali
sepanjang periode tidur normal sepanjang 8 jam
 Durasi periode REM pertama (11 menit, yg terakhir 60
menit)
 Panjang siklus NREM – REM bervariasi, mula-mula 70-
110 menit dan pada waktu lebih malam 90-120 menit
 Tidur N3 lebih sering terjadi pada 1/3 pertama malam
 Tidur REM lebih dominan pada 1/3 akhir malam
 NREM parasomnia (sleep walking) terjadi pada 1/3
pertama malam, ditandai tidur N3
 REM sleep behavior disorder (RBD) terjadi pada 1/3
akhir malam
Tidur pada orang dewasa
 Pada tidur N1 : transisi antara bangun dan tidur  mulai
tertidur dan periode bangun lebih pendek dalam tidur 
2-5% waktu tidur total
 N2 : sepanjang waktu tidur  45-55% sepanjang waktu
tidur total
 N3 (delta or slow wave) terjadi kebanyakan pada 1/3
pertama malam  5-15% waktu tidur total
 REM : 20-25% waktu tidur total, 4 – 5 episode
sepanjang malam
Tidur pada bayi
 Waktu tidur total lebih banyak daripada umur-umur lain
 Waktu tidur terbagi dalam multiple periods
 Durasi tidur pada bayi baru lahir 14-16 jam
 5-6 bulan pertama waktu tidur menurun, tidur malam
terus menerus dan paling kurang 1 kali tidur sebentar
pada siang hari
 Persentase tidur REM lebih besar
 Sampai umur 3 – 4 bulan : transisi dari bangun ke tidur
REM, kemudian bangun merupakan transisi langsung ke
NREM
Tidur pada orang tua
 Waktu tidur N3 menurun, tidur N2 meningkat

 Terdapat periode laten untuk jatuh tertidur

 Jumlah dan durasi bangun pada waktu tidur meningkat


 waktu total di tempat tidur meningkat  keluhan
insomnia

 Fragmentasi tidur terjadi karena : sering bangun pada


waktu tidur ; peningkatan kondisi medik lansia (sleep
apnea, kelainan muskuloskeletal dan peny.kardiovaskuler)
Pengaruh IS terhadap tidur

 “Circadian sleep rhythm” = salah satu “intrinsic body


rhythm” yang diatur hipotalamus (24,2 jam)

 Terang (light) disebut “time giver” karena “it sets


suprachiasmatic clock”

 Praktis : IS analog dng otak sebagai baterai  waktu


tidur : charging – waktu bangun : discharging

 Pagi hari merupakan nadir dari irama


 Perubahan (downswing) dari IS sebelum nadir merupakan
bantuan untuk otak supaya tidur sepanjang malam untuk
restorasi dengan cara mencegah bangun yang prematur

 Morning upswing memfasilitasi bangun dan sepanjang hari


terjadi “wake neuronal activity”

 Setelah puncak sirkadian pada sore hari terjadi downswing


yang membantu dimulainya tidur

 Fungsi kognitif terjadi sepanjang bangun

 Temperatur tubuh diatur hipotalamus

 Irama temperatur ∞ irama tidur


 Orang dengan “evening tipes” : puncak temperatur lebih lambat pada
sore

 Orang dengan “morning tipes” : puncak temperatur lebih dini pada


sore hari

 Melatonin adalah modulator dari masuknya cahaya  sekresi max


pada malam hari

 Yang mengikuti pola sirkadian dengan sekresi maksimal pada malam


hari : prolaktin, testosteron dan growth hormone
Efek gangguan tidur

 Bangun terus selama 24 jam : aktivitas otak menurun


secara signifikan (6% untuk seluruh otak sampai 11%
untuk korteks dan ganglion basalis)

 Menurunkan corebody temp ; fungsi sistem imun dan


pengeluaran growth hormone

 Meningkatkan : denyut jantung bervariasi


 Jumlah jam tidur absolut yang memenuhi fungsi tidur : efektif
selama 3 – 5 jam; membutuhkan paling sedikit 8 jam atau
lebih
 Gangguan tidur ditentukan oleh : rata-rata dalam suatu grup
dan gangguan kerja
 Kurang tidur :
 Yang mula-mula terganggu “high order cognitive task”
 Test kecepatan dan akurasi : mula-mula kecepatan menurun
sebelum terjadi kegagalan akurasi
 Tidur total 7 jam/malam lebih dari 1 minggu : kecepatan kerja
menurun (dilihat dari waktu reaksi)

 Tidur total 5 jam/malam lebih dari 1 minggu : penurunan


kecepatan dan akurasi

 Tidur total 7 jam/malam lebih dari 1 minggu : gangguan kerja


kognitif yang memerlukan perhatian simultan pada beberapa
pekerjaan

 Simulasi mengemudi : kecelakaan meningkat progresif bila tidur


total menurun dari 7,5 dan 3 jam/malam lebih dari 1 minggu
 Pekerjaan yangmembutuhkan judgement : resiko perilaku
meningkat bila waktu tidur total dibatasi sampai 5 jam/malam
 Gangguan performance termasuk karena gangguan persepsi
sensoris
 Gangguan merupakan konsep relatif : kehilangan waktu tidur
1 jam/malam sampai beberapa malam tidak disadari dan
dirasakan sebagai tidur yang hilang
 Gangguan tidur dalam waktu pendek merupakan kontribusi
untuk obesitas

Anda mungkin juga menyukai