100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
115 tayangan35 halaman
IS adalah perubahan fisik, mental dan perilaku yang mengikuti siklus 24 jam dan dipengaruhi oleh faktor terang dan gelap. SCN mengkoordinasi jam biologis tubuh untuk mengontrol IS, sementara gen dan melatonin juga berperan dalam mengatur IS."
IS adalah perubahan fisik, mental dan perilaku yang mengikuti siklus 24 jam dan dipengaruhi oleh faktor terang dan gelap. SCN mengkoordinasi jam biologis tubuh untuk mengontrol IS, sementara gen dan melatonin juga berperan dalam mengatur IS."
IS adalah perubahan fisik, mental dan perilaku yang mengikuti siklus 24 jam dan dipengaruhi oleh faktor terang dan gelap. SCN mengkoordinasi jam biologis tubuh untuk mengontrol IS, sementara gen dan melatonin juga berperan dalam mengatur IS."
FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI Pengertian Irama Sirkadian (Circadian Rhythms) IS adalah perubahan fisik, mental dan perilaku yang mengikuti siklus 24 jam Terutama sebagai respon organisme terhadap lingkungan terang (light) dan gelap (darkness) Pelajaran tentang IS disebut “chronobiology” Jam Biologis (biological clocks) Sekumpulan molekul dalam seluruh tubuh yang berinteraksi dalam mengontrol IS Jam biologis mendorong timbulnya IS “Master clocks” (SCN) Sekumpulan sel saraf dalam otak yang disebut supra chiasmatic nucleus (SCN)
SCN mengandung 20.000 sel saraf, terletak dalam
hipotalamus, diatas chiasma opticus
SCN mengkoordinir seluruh jam biologis sinkron
mengontrol IS
IS dibentuk oleh faktor-faktor alami dalam tubuh tetapi
juga dipengaruhi faktor lingkungan “Clock genes”
Komponen genetik dari IS
Terang (light) merupakan isyarat utama dalam
mempengaruhi IS dengan cara mengaktifkan atau menginhibisi aktivitas “clock genes” dalam mengontrol jam internal dalam organisme
Clock, Bmal1, Cry1 dan Cry2 Belum jelas bagaimana sel dapat mengatur perubahan aktivitas pada siang hari (light) dan berubah pada malam hari (dark)
Kenyataan : bila terjadi mutasi pada “clock genes”
maka irama fungsi fisiologis organ atau jaringan akan berubah dan sinkronisasi hilang Hubungan Bmal1 dengan metabolisme dan waktu makan Kalori yang dihasilkan dari makan sore atau malam lebih tinggi daripada makan pagi Mengatur berat badan Jumlah dan jenis makanan Waktu makan Mencegah dan mengobati obesitas : Relatif jumlah makanan diatur untuk makan pagi Jumlah makan malam dibatasi / dikurangi Fungsi SCN Regulasi siklus tidur, sekresi hormon, keadaan siaga (alertness)dan perilaku manusia dan fungsi-fungsi fisiologi dalam waktu / periode 24 jam Variabel yang sering dipakai untuk estimasi phase dari SCN Temperatur inti tubuh
Cortisol plasma
Melatonin plasma
Variabel lain : hormon pertumbuhan
Regulasi sirkardian hormon, urine dan aldosteron Hubungan faktor lingkungan (terang- gelap) dengan SCN dan kel.Pineal Cahaya yang berasal dari lingkungan luar retina (photoreceptor) yang mengandung kerucut dan batang potensial membran (graded potential) impuls
Impuls serabut Retinohypothalamic SCN
SCN neuron preganglion ganglion servikalis
superior neuron postganglion norepinefrin sekresi melatonin oleh kel.Pineal Regulasi sekresi melatonin Sekresi dan sintesa melatonin pada waktu malam meningkat Sekresi dan sintesa melatonin pada siang hari tetap rendah Rangsang norepinefrin dari n.conarii (post ganglion – simpatis) Cepat dimetabolisme dalam hati melalui6 hydrooxylasi dan conjugasi 90% diekskresi melalui urine dalam bentuk 6 hydroxy conjugasi dan 6 sulfatoxy melatonin Fungsi melatonin pada manusia 1. Inhibisi onset pubertas 2. Antioksidans untuk NO dan H2O2 (melindungi neuron S.SP) 3. Mempertahankan dasar IS, menyebabkan mengantuk (sleepy) dan menginhibisi dopanmin Hubungan photoreceptor – SCN - melatonin Sekresi melatonin terutama terjadi pada malam hari Terdapat reseptor melatonin pada SCN melatonin adalah “hormone pengatur darkness” (regulatory hormon of darkness) untuk SCN Penyinaran (light exposure) terhadap mata dapat menekan produksi melatonin Melatonin dapat juga diproduksi oleh photoreseptor dalam retina dan telah diketahui juga oleh lensa, iris, corpus ciliaris dan kel.lakrimalis “ocular circadian clock” Terdapat interaksi antara proses-proses dalam retina dan SCN mengontrol IS Sel amakrin dalam retina menghasilkan dopamin yang mengikuti pola sirkadian, ditrigger oleh cahaya (light) Kerucut dan batang berperan dalam fisiologi retinalcircadian Rodensia ; inhibisi mutualis bila level melatonin tinggi – level dopamin rendah dan bila level dopamin tinggi – level melatonin rendah Melatonin promote night vision (rod pathway) Dopamin promote day vision (cone pathway) Hubungan SCN dengan tidur IS penting untuk menentukan pola tidur manusia SCN mengontrol produksi hormon melatonin Melatonin menyebabkan mengantuk SCN menerima informasi tentang datangnya terang (light) Bila terang berkurang – seperti pada malam hari – SCN mengatakan pada otak untuk membentuk lebih banyak melatonin - mengantuk Hubungan IS dengan “jetlag” Jet lag terjadi bila orang bepergian (travelers) menderita sesuatu karena adanya gangguan IS Bila kita terbang melalui berbagai zona waktu (California – New York) jam tubuh akan berbeda dengan jam tangan kita akan kehilangan waktu 3 jam Bila bangun jam 7 pagi, tubuh kita masih berpikir jam 4 pagi – membuat kita pusin g dan disorientasi Jam tubuh akan mereset sendiri tapi butuh waktu beberapa hari Tidur Normal Dibagi tidur NREM dan tidur REM Tidur NREM dibagi 3 tingkat : N1, N2 dan N3 (deep or deltawave sleep) Tingkat NREM meningkat perlu stimuli yang kuat untuk membangunkan 2 komponen tidur REM Phasik – peran simpatis – karakteristik : REM, twitch pada otot dan berbagai macam respirasi Tonic REM – peran parasimpatis – tidak ada REM Panjang dan densitas REM bertambah sepanjang siklus tidur Bangun : transisi ke tidur NREM yang ringan Tidur NREM dimulai dengan tingkat N1 dan N2 yang ringan mendalam menjadi slow waves (higher voltage delta waves) N3 (slow wavesleep) terjadi bila gelombang delta terdapat pada > 20% sleep EEG Tidur REM mengikuti tidur NREM yang terjadi 4-5 kali sepanjang periode tidur normal sepanjang 8 jam Durasi periode REM pertama (11 menit, yg terakhir 60 menit) Panjang siklus NREM – REM bervariasi, mula-mula 70- 110 menit dan pada waktu lebih malam 90-120 menit Tidur N3 lebih sering terjadi pada 1/3 pertama malam Tidur REM lebih dominan pada 1/3 akhir malam NREM parasomnia (sleep walking) terjadi pada 1/3 pertama malam, ditandai tidur N3 REM sleep behavior disorder (RBD) terjadi pada 1/3 akhir malam Tidur pada orang dewasa Pada tidur N1 : transisi antara bangun dan tidur mulai tertidur dan periode bangun lebih pendek dalam tidur 2-5% waktu tidur total N2 : sepanjang waktu tidur 45-55% sepanjang waktu tidur total N3 (delta or slow wave) terjadi kebanyakan pada 1/3 pertama malam 5-15% waktu tidur total REM : 20-25% waktu tidur total, 4 – 5 episode sepanjang malam Tidur pada bayi Waktu tidur total lebih banyak daripada umur-umur lain Waktu tidur terbagi dalam multiple periods Durasi tidur pada bayi baru lahir 14-16 jam 5-6 bulan pertama waktu tidur menurun, tidur malam terus menerus dan paling kurang 1 kali tidur sebentar pada siang hari Persentase tidur REM lebih besar Sampai umur 3 – 4 bulan : transisi dari bangun ke tidur REM, kemudian bangun merupakan transisi langsung ke NREM Tidur pada orang tua Waktu tidur N3 menurun, tidur N2 meningkat
Terdapat periode laten untuk jatuh tertidur
Jumlah dan durasi bangun pada waktu tidur meningkat
waktu total di tempat tidur meningkat keluhan insomnia
Fragmentasi tidur terjadi karena : sering bangun pada
waktu tidur ; peningkatan kondisi medik lansia (sleep apnea, kelainan muskuloskeletal dan peny.kardiovaskuler) Pengaruh IS terhadap tidur
“Circadian sleep rhythm” = salah satu “intrinsic body
rhythm” yang diatur hipotalamus (24,2 jam)
Terang (light) disebut “time giver” karena “it sets
suprachiasmatic clock”
Praktis : IS analog dng otak sebagai baterai waktu
tidur : charging – waktu bangun : discharging
Pagi hari merupakan nadir dari irama
Perubahan (downswing) dari IS sebelum nadir merupakan bantuan untuk otak supaya tidur sepanjang malam untuk restorasi dengan cara mencegah bangun yang prematur
Morning upswing memfasilitasi bangun dan sepanjang hari
terjadi “wake neuronal activity”
Setelah puncak sirkadian pada sore hari terjadi downswing
yang membantu dimulainya tidur
Fungsi kognitif terjadi sepanjang bangun
Temperatur tubuh diatur hipotalamus
Irama temperatur ∞ irama tidur
Orang dengan “evening tipes” : puncak temperatur lebih lambat pada sore
Orang dengan “morning tipes” : puncak temperatur lebih dini pada
sore hari
Melatonin adalah modulator dari masuknya cahaya sekresi max
pada malam hari
Yang mengikuti pola sirkadian dengan sekresi maksimal pada malam
hari : prolaktin, testosteron dan growth hormone Efek gangguan tidur
Bangun terus selama 24 jam : aktivitas otak menurun
secara signifikan (6% untuk seluruh otak sampai 11% untuk korteks dan ganglion basalis)
Menurunkan corebody temp ; fungsi sistem imun dan
pengeluaran growth hormone
Meningkatkan : denyut jantung bervariasi
Jumlah jam tidur absolut yang memenuhi fungsi tidur : efektif selama 3 – 5 jam; membutuhkan paling sedikit 8 jam atau lebih Gangguan tidur ditentukan oleh : rata-rata dalam suatu grup dan gangguan kerja Kurang tidur : Yang mula-mula terganggu “high order cognitive task” Test kecepatan dan akurasi : mula-mula kecepatan menurun sebelum terjadi kegagalan akurasi Tidur total 7 jam/malam lebih dari 1 minggu : kecepatan kerja menurun (dilihat dari waktu reaksi)
Tidur total 5 jam/malam lebih dari 1 minggu : penurunan
kecepatan dan akurasi
Tidur total 7 jam/malam lebih dari 1 minggu : gangguan kerja
kognitif yang memerlukan perhatian simultan pada beberapa pekerjaan
Simulasi mengemudi : kecelakaan meningkat progresif bila tidur
total menurun dari 7,5 dan 3 jam/malam lebih dari 1 minggu Pekerjaan yangmembutuhkan judgement : resiko perilaku meningkat bila waktu tidur total dibatasi sampai 5 jam/malam Gangguan performance termasuk karena gangguan persepsi sensoris Gangguan merupakan konsep relatif : kehilangan waktu tidur 1 jam/malam sampai beberapa malam tidak disadari dan dirasakan sebagai tidur yang hilang Gangguan tidur dalam waktu pendek merupakan kontribusi untuk obesitas