Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jessica Ester Exaudia

NIM : 1761050087

Kelompok : 8B

Patofisiologi Epilepis

Sistem saraf merupakan jaringan komunikasi, otak berkomunikasi

dengan organ-organ tubuh lain melalui sel-sel saraf (neuron). Pada kondisi

normal, impuls saraf dari otak secara elektrik dan dibawa neuro transmitter

seperti GABBA melalui sel-sel saraf ke organ tubuh lainnya. Faktor-faktor

penyebab epilepsi di atas mengganggu sistem ini sehingga menyebabkan

ketidakseimbangan aliran listrik pada sel saraf dan menimbulkan kejang

yang merupakan salah satu ciri epilepsi.

Bangkitan epilepsi berasal dari sekelompok sel neuron yang abnormal

di otak yang melepas muatan secara berlebihan dan hipersinkron.

Sekelompok sel ini yang disebut fokus epileptik. Lepas muatan ini

kemudian menyebar melalui jalur-jalur fisiologis anatomis dan melibatkan

daerah sekitarnya. Serangan epilepsi terjadi apabila proses eksitasi di alam

otak lebih dominan dari pada proses inhibisi (hambatan). Aktivitas neuron

di atur oleh konsentrasi ion di dalam ruang ekstra seluler dan di dalam

intra seluler dan oleh gerakan masuk ion-ion menerobos membran neuron.

Pada epilepsi ion-ion tersebut terkoordinasi baik sehingga dapat timbul

loncatan muatan. Akibat loncatan neuron yang tidak terkoordinasi dengan

baik sekelompok neuron akan mengalami abnormal depolarisasi yang

berkepanjangan berkenaan dengan cetusan potensial aksi secara cepat

dan berulang-ulang. Cetusan listrik yang abnormal ini kemudian

mengajak neuron-neuron sekitarnya sehingga menimbulkan gerakan yang


melibatkan otot dan
menimbulkan kejang. Spasme otot terjadi hampir pada semua bagian termasuk

otot mulut sehingga penderita mengalami gangguan pada permukaan pada lidah.

Kelainan sebagian besar dari neuron otak juga mengakibatkan penurunan

kesadaran tiba-tiba sehingga beresiko cidera

Anda mungkin juga menyukai