Anda di halaman 1dari 28

PERANCANGAN SISTEM

KERJA DAN ERGONOMI


“ BIOMEKANIKA”

Kelompok 3:
1. Ahmad Saifudin
2. Arrahman
3. Anwar Sarianto
4. Zainal Muttaqin
Definisi
Menurut Chaffin dkk, 2006:
1. Biomekanika adalah ilmu yang menggunakan
hukum-hukum fisika dan mekanika teknik untuk
mendeskripsikan gerakan pada bagian tubuh
(kinetika) dan memahami efek gaya dan momen
yang terjadi pada tubuh.
2. Biomekanika kerja merupakan salah satu
subdisiplin keilmuan biomekanika yg
mempelajari interaksi fisik antara pekerja dan
peralatan, mesin, dan material untuk
meminimalkan resiko gangguan pada sistem
otot-rangka yang terkait dengan kerja.
Dasar Mekanis Gerakan Tubuh
1. Struktur otot-rangka
(musculoskeletal) manusia dibentuk
oleh komponen utama, seperti
tulang, ligament, tendon, otot dan
sendi. Fungsi utama sistem otot
rangka kita adalah untuk menyokong
dan melindungi anggota tubuh,
mempertahankan posisi tubuh, dan
menghasilkan gerakan.
Dasar Mekanis Gerakan Tubuh
2. Tulang sebagai penyokong struktur tubuh dan
membentuk formasi rangka tubuh, selain itu
tulang berfungsi sebagai pelindung organ-organ
internal tubuh, fungsi lain untuk pergerakan
bersama-sama dgn otot terutama tulang-tulang
panjang pada lengan dan kaki.
3. Ligamen merupakan jaringan yg
menghubungkan antara dua buah tulang dan
berfungsi untuk mempertahankan stabilitas
sendi. otot-otot terhubung pada tulang melalui
tendon.
4. Tendon berfungsi untuk meneruskan gaya dari
otot, selain memiliki fungsi yg serupa, ligament
dan tendon memiliki mofpologi yg sama.
Dasar Mekanis Gerakan Tubuh
Struktur tubuh kita mempunyai sekitar 400 otot yang
mempunyai fungsi masing-masing. Berdasarkan
jenis kontraksinya, otot dapat dibagi atas 3
golongan, yakni otot jantung, otot rangka (motorik)
dan otot polos (otonom).

Berdasarkan aktivitas geraknya, otot rangka dapat


dikelompokkan seperti berikut ini:
Otot Sinergis, Otot Antagonis,Otot Fleksor, Otot
Ekstensor, Otot Abduktor, Otot adductor,
Mekanisme Gangguan pada Otot Rangka
a. Gangguan pertama diakibatkan oleh pembebanan atau
tekanan tiba-tiba pada tubuh atau anggota tubuh. Dampak
yg terjadi pada sistem otot-rangka berupa cedera patah
tulang, kerusakan sendi, dll. Kejadian ini biasanya
dikategorikan kecelakan kerja, yg dapat terjadi pada
berbagai bagian tubuh, seperti leher, bahu, pergelangan
tangan dan punggung bagian bawah.
b. Ganguan kedua berhubungan dgn pembebanan terus
menerus dan bersifat akumulatif dalam jangka panjang yg
mengakibatkan kelainan pada sistem otot-rangka, seperti
kelainan fungsi otot, kelainan pada kemampuan gerak
sendi, kelainan pada saraf, kelainan pada tendon
(penghubung otot dan tulang). Kelainan seperti ini
dikategorikan penyakit akibat kerja
Gangguan Sistem Otot Rangka
Beban fisik yg melewati batas kemampuan
dapat membawa resiko gangguan pada sistem otot-
rangka. Gangguan yg mungkin terjadi dapat dibagi
kedalam dua bentuk antara lain :
1. Cedera akibat pembenanan yg tiba-tiba, hal ini
disebabkan misalnya mengangkat benda yg
sangat berat sambil membungkuk.
2. Kelainan sistem otot-rangka dalam jangka
panjang, hal ini biasanya disebabkan oleh
pembebanan yg berlebihan secara berulang-
ulang atau MSDs (musculoskeletal disorders).
MSDs (musculoskeletal disorders)
Penyebab MSDs antara lain :

1. Kelelahan dan keletihan terus menerus yang


disebabkan oleh frekuensi atau periode waktu
yang lama dari usaha otot, dihubungkan
denganpengulangan atau usaha yang terus
menerus daribagian tubuh yang sama meliputi
posisi tubuh yang statis;
2. Kerusakan tiba-tiba yang disebabkan oleh
aktivitas yang sangat kuat/berat atau pergerakan
yang tak terduga.
MSDs (musculoskeletal disorders)
1. Sakit Leher : peningkatan tegangan otot atau myalgia, leher miring atau
kaku leher.
2. Nyeri Punggung : gejala nyeri punggung yang spesifik seperti herniasi
lumbal,arthiritis, ataupun spasme otot.
3. Carpal Tunnel Syndrome : kumpulan gejala yang mengenai tangan dan
pergelangan tangan yang diakibatkan iritasi dan nervus medianus.
4. De Quervains Tenosynovitis : Penyakit ini mengenai pergelangan tangan,
ibu jari, dan terkadang lengan bawah, disebabkan oleh inflamasi
tenosinovium dan dua tendon yang berasa di ibu jari pergelangan tangan.
5. Thoracic Outlet Syndrome : Merupakan keadaan yang mempengaruhi
bahu, lengan, dan tangan yang ditandai dengan nyeri, kelemahan, dan
mati rasa pada daerah tersebut
6. Tennis Elbow :keadaan inflamasi tendon ekstensor, tendon yang berasal
dari siku lengan bawah dan berjalan keluar ke pergelangan tangan.
7. Low Back Pain : terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu
L4 dan L5. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan posisi tubuh
membungkuk ke depan maka akan terjadi penekanan pada discus.
Survei Keluhan Otot Rangka
Survei keluhan otot rangka ditujukan untuk
mendapatkan umpan balik langsung dari
pekerja tentang keluhan-keluhan yg
dirasakan berkaitan dengan pekerjaan yg
dilakukan. Biasanya melalui wawancara atau
kuesioner dgn menanyakan secara umum
bentuk dan tingkat keluhan yg dirasakan
untuk setiap anggota tubuh, mulai dari leher
hingga kaki. Salah satu kuesioner yg sering
digunakan di industri yaitu kuesioner
NORDIC .
Quesioner NORDIC
Salah satu acuan utama dalam perancangan
ergonomi adalah tuntutan beban kerja (D, demand
of the task) haruslah lebih kecil dari kapasitas
pekerja (C, capacity of the worker) atau prinsip
D<C
Inilah prasyarat agar resiko kecelakan kerja
(jangka pendek) atau penyakit akibat kerja (jangka
panjang) dapat diminimalkan. Jika D lebih kecil,
dapat kita simpulkan bahwa pekerjaan tersebut
ergonomis dan sebaliknya jika D lebih besar maka
pekerjaan tersebut beresiko.
Evaluasi Kerja BIOMEKANIKA
Salah satu cara untuk memperkirakan dampak
beban kerja pada pekerja secara kuantitatif adalah
dengan pemodelan biomekanika. Model yang
dapat digunakan yaitu:
1. Model tangan-siku digunakan untuk menghitung
besaran momen pada siku yg ditimbulkan akibat
tangan menahan suatu beban.
2. Model punggung bawah digunakan untuk
menghitung momen dan gaya yang terjadi pada
punggung bawah akibat pengangkatan suatu
beban.
Model Tangan Siku
Contoh Soal
Suatu benda kerja seberat 15 kg diangkat oleh
seorang pekerja. Jika panjang lengan pekerja
tersebut 32 cm dengan berat diasumsikan 1 kg,
tentukan apakah pekerjaan tersebut aman
dilakukan (asumsi gaya gravitasi bumi adalah
10m/s2) !
Contoh Soal
Karena tangan-siku berada dalam kondisi statis,
maka resultan momen haruslah nihil atau nol.
Dalam artian, momen yg timbul akibat gaya
eksternal (momen eksternal) terkompensasi oleh
momen internal (kerja otot)
Lanjutan
Lanjutan
Kesimpulan:

Untuk menjawab hal tersebut kita menggunakan


perbadingan D dan C, dalam hal ini, besaran D
(tuntutan pekerjaan) dapat diwakili oleh Msiku dan
Fbisep .
Jadi pekerjaan tersebut aman karena Fbisep
Sebesar 2.475 N atau Msiku sebesar 49,5 Nm lebih
kecil dari 3500 N (Batasan gaya angkat normal
berdasarkan NIOSH atau nasional institut of
occupational safety and health)
Model Punggung Bawah
Pemodelan Biomekanika punggung saat
aktivitas pengangkutan.
Model Punggung Bawah
Sikap Kerja seperti ini terdapat beberapa
parameter dan gaya yg harus dipertimbangkan
yaitu:
1. Beban bagian tubuh di atas pinggang.
2. Beban pada tangan sesuai beban yg diangkat
3. Gaya otot punggung
4. Momen pada titik tulang belakang
5. Gaya pada titik tulangbelakang, terdiri atas
gaya tekan (Fc) dan gaya geser (Fs)
6. Asumsi jarak antara otot punggung dan tulang
belakang sekitar 3 cm.
Pada model ini, momen yg diukur pada
tulang belakang adalah pada ruas L5/S1
(ruas sendi antara tulang lumbar ke-5 dan
sacrum ke -1). Ruas L5/S1 dipilih karena
merupakan salah satu bagian tubuh yg
paling kritis dan mendapatkan beban yg
tinggi saat pengangkatan dengan posisi
umum agak membungkuk.
Kriteria aman suatu aktivitas bergantung
pada besarnya gaya tekan dan gaya geser
yg ditimbulkan pada tulang belakang. Para
ahli merumuskan 2 kriteria pengangkatan yg
aman, yakni Fcompression < 3.400 N dan Fshear
< 500 N. Jika salah satu dari dua kriteria
tersebut tidak dipenuhi dapat disimpulkan
bahwa pekerjaan tersebut beresiko.
Contoh Soal

Seseorang hendak mengangkat dus air kemasan


dengan bobot beban sebesar 11,52 kg (1 dus = 48
buah air kemasan dengan bobot masing-masing air
kemasan sebesar 240 gram. Dus yang akan
diangkat berada di atas sebuah meja dengan tinggi
sepinggang. Sikap tubuh ketika mengangkat dus
kira-kira seperti gambar dibawah, massa tubuh
bagian atas pekerja diketahui sebesar 65 kg.
apakah pengangkatan tersebut aman bagi yang
bersangkutan.
Jawaban
Momen internal yg terjadi sebagai respon adanya
momen eksternal disebabkan adanya kerja otot
punggung.
Kerja otot tersebut mengakibatkan adanya gaya
tekan Fcompression dan gaya geser Fshear pada ruas
L5/S1. kedua gaya tersebut dapat dihitung sebagai
berikut:
Kesimpulan:

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai gaya tekan


(Fc) sebesar 7.356,4 N dan gaya geser (Fs)
sebesar 261,7 N. Karena nilai Fc lebih besar dari
3.400 N maka dapat disimpulkan bahwa
pengangkatan dus tersebut beresiko (tidak aman)
walaupun nilai Fs yg didapatkan lebih kecil dari 500
N.

Anda mungkin juga menyukai