Ulnaris
Luh Komang Ari Trisna Jayanti
NIM 18031001
NAMA
KELOMPO
K
Ni Kadek Gita Ardi Rosanti
NIM 18031002
Cubital Tunnel
Syndrome
Discussion Point
Beberapa aktivitas yang berisiko untuk menimbulkan gangguan ini antara lain:
Menekuk siku untuk waktu lama, misalnya saat menelepon atau tidur dengan posisi tangan
dilipat di bawah bantal.
Sering bersandar dengan siku, terutama pada permukaan yang keras, seperti menekan siku
pada lengan kursi saat mengetik, mengangkat siku pada sandaran kepala di kendaraan.
Aktivitas fisik yang meningkatkan tekanan pada saraf ulnaris, misalnya pada pitcher baseball
yang melakukan gerakan memutar lengan untuk melempar.
Patofisiologi
CTS
Cubital tunnel syndrome, terjadi dalam tiga tahap patofisiologi: stadium awal, stadium menengah, dan stadium akhir. Gejala dan tanda yang
muncul pada cubital tunnel syndrome berbeda pada setiap stadium sesuai dengan patofisiologi penyakit.
Ditandai dengan gejala intermiten yang Gejala timbul secara konstan terutama
hanya terasa di malam hari. Pada cubital Gejala terjadi baik pada malam hari dan siang
defisit motorik dan sensorik akibat
tunnel syndrome, banyak faktor yang hari. Abnormalitas mikrosirkulasi terjadi
gangguan akson yang lebih besar. Selubung
menyebabkan peningkatan tekanan konstan dengan edema interstitial epineural
jaringan penunjang menjadi fibrosis dan
intrakanal nocturnal salah satunya dan intrafasikular, yang menyebabkan
menebal. Setelah serabut saraf dibebaskan,
kecenderungan pergelangan tangan pada peningkatan tekanan cairan endoneural.
perbaikan bergantung kepada regenerasi
posisi fleksi, yang akhirnya meningkatkan Edema epineural menyebabkan kerusakan
serabut saraf, usia, adanya polineuropati
tekanan intrakanal mielin dan nodus Ranvier yang berpengaruh
atau tidak, dan keparahan kompresi yang
terhadap konduksi saraf
bisa terjadi beberapa bulan bahkan tahun.
Faktor Resiko
CTS
Adapun beberapa faktor risiko yang termasuk dalam cubital tunnel syndrome, antara
lain:
a. Cedera kepala yang melibatkan daerah anggota gerak bagian atas;
b. Usia lebih dari 40 tahun;
c. Aktivitas dengan gerakan tertentu seperti melempar;
d. Pekerjaan yang membutuhkan gerakan menekuk siku dalam waktu yang lama,
seperti operator telepon;
e. Mengistirahatkan daerah siku pada permukaan yang keras dalam waktu yang lama;
f. Kegemukan.
Tanda & Gejala
CTS
Gejala-gejala awal yang bisa ditemukan antara lain:
• Rasa nyeri dan baal di daerah siku
• Rasa kesemutan dan baal pada jari kelingking dan jari manis
Pada akhirnya bisa terjadi gejala-gejala lain yang lebih berat, seperti:
• Kelemahan pada tangan, terutama jari kelingking dan jari manis
• Menurunnya kemampuan untuk menggenggam
• Penyusutan massa otot di tangan (atrofi)
• Kelainan bentuk tangan seperti cakar (claw-like deformity)
• Ketidakmampuan untuk meluruskan jari
• Nyeri tajam dan tiba-tiba saat siku disentuh
Komplikasi
CTS
a
ik as i ya ng da p at terjadi adalah ketik
Kompl
an g an i de ng an ba ik, cubital tunnel
tidak tert
pada
nd ro m e da pa t m en yebabkan kelemahan
sy
an
da n hi la ng ny a se ns asi nyeri dan peraba
otot
p ad a da er ah ta ng an dan lengan bawah.
sensoris
Penatalaksanaan
CTS
Beberapa pemeriksaan yang dapat diberikan oleh fisioterapi
pada pasien Cubital Tunnel Syndrome adalah sebagai berikut.
Froment
Sign