Anda di halaman 1dari 48

NEUROPATI

ENTRAPMEN
T
BAYU ROBIE W 012065146
RIFQI NURY 012096003
ULLYA NOR R 012106289
DEFINISI

Neuropati entrapment merupakan kumpulan


penyakit saraf perifer yang dicirikan dengan
adanya nyeri atau hilangnya fungsi saraf akibat
kompresi yang kronik.
Nerves in the Hand
JENIS
Terowongan karpal (CTS). (sering)
Sindrom terowongan cubital (CuTS)
Sindrom terowongan radial (RTS).
Neuropati nervus radialis sensorik yang superfisial,
Nervus interosea anterior,
Nervus medianus pada daerah siku (contoh sindrom
pronator),
Nervus ulnaris pada dasar palmar (kanal Guyon), cabang
kutaneus palmaris nervus medianus, dan berbagai
komponen-komponen pleksus brakhialis (sindrom outlet
torasik neurogenik)
Epidemiologi

Rasio antara wanita dengan pria yang


menderita CTS ini sekitar 3:1
Neuropati pada saraf ulnaris merupakan
penyakit yang disebabkan kompresi pada
daerah siku atau pergelangan tangan. Penyakit
ini menyerang pria 3-8 kali lebih sering
dibandingkan pada wanita.
Tarsal Tunnel Syndrome, belum ada dilaporkan
prevalensi dan insidens terjadinya penyakit ini
ETIOLOGI

Kompresi akibat kompartemen yang menyempit


baik karena penyakit lokal maupun sistemik
seperti diabetes melitus, artritis rematoid,
kehamilan, akromegali, hipotiroidisme
Adanya pembengkakan jaringan sekitar,
misalnya pada sindroma terowongan karpal.
Ketegangan berulang-ulang pada saraf yang
melalui struktur yang mengalami kelainan.
ETIOLOGI

Tekanan oleh karena penyembuhan tulang yang


kurang baik (malunion) misalnya pada nervus
medianus akibat fraktur Colles.
Gesekan yang disebabkan oleh penyempitan
yang berulang-ulang dari serabut saraf
misalnya pada thoracic outlet syndrom.
Dislokasi yang berulang-ulang (tardi ulnar
paralisis).
PATOFISIOLOGI

Istilah neuropati entrapmen menunjukkan bahwa


saraf-saraf perifer terjepit oleh struktur anatomis
disekitarnya. Cidera yang terjadi diperkirakan
berhubugan dengna berkurangnya aliran darah
epineural. Iskemia relative mengurangi transport
axonal dan, selanjutnya, kemampuan saraf untuk
menghantarkan impuls
Penyakit kronis dapat menyebabkan kerusakan ireversibel,
dalam bentuk jaringan parut atau fibrosis, dan hilangnya
motor endplate, menyebabkan atrofi otot. Teori double
crush memperkirakan bahwa sebuah lesi kompresif pada
satu titik sepanjang saraf peripheral merendahkan ambang
batas untuk terjadi kompresi pada daerah lain, sekunder
pada kekacauan internal dari metabolisme sel
CTS

Kanalis karpal adalah sebuah


terowongan fibroosseus pada
pergelangan tangan yang
dilewati oleh 9 tendon fleksor
dan nervus medianus. Tulang-
tulang karpalia membentuk
batas dorsal dari kanalis karpal
dan berbentuk lengkung
konkaf. Batas palmar dari
kanalis karpal dibentuk oleh
ligamentum karpal tranversa,
yang menjembatani dari satu
sisi lengkung karpal sampai
lengkung yang lainnya.
Evaluasi pasien

Penilaian klinis termasuk tes phalen (munculnya


atau memburuknya parastesi dengan fleksi pasif
maksimal pada pergelangan tangan selama satu
menit) dan tanda tinel (parastesia pada daerah
inervasi medianus yang timbul dengan ketukan
ringan diatas terowongan karpal).
Tes Provokasi
a) Flick's sign
b) Thenar wasting.
c) Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot
secara manual maupun dengan alat dinamometer.
d) Wrist extension test.
e) Phalen's test.
f) Torniquet test
g) Tinel's sign
h.) Pressure test
i) Pemeriksaan sensibilitas.
j) Pemeriksaan fungsi otonom
DIAGNOSIS BANDING

1. Cervical radiculopathy. Biasanya keluhannya


berkurang bila leher diistirahatkan dan bertambah
bila leher bergerak. Distribusi gangguan sensorik
sesuai dermatomnya.
2. Thoracic outlet syndrome. Dijumpai atrofi otot-
otot tangan lainnya selain otot-otot thenar.
Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari
tangan dan lengan bawah.
3. Pronator teres syndrome. Keluhannya lebih menonjol
pada rasa nyeri di telapak tangan daripada CTS karena
cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak
melalui terowongan karpal.
4. de Quervain's syndrome. Tenosinovitis dari tendon
muskulus abduktor pollicis longus dan ekstensor pollicis
brevis, biasanya akibat gerakan tangan yang repetitif.
Gejalanya adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada
pergelangan tangan di dekat ibu jari. KHS normal.
Finkelstein's test : palpasi otot abduktor ibu jari pada
saat abduksi pasif ibu jari, positif bila nyeri bertambah.
Penatalaksanaan
Pengobatan: injeksi steroid dan pembidaian pergelangan
tangan sangat efektif pada pasien-pasien dengan gejala-
gejala yang ringan. Pembidaian dilakukan pada posisi
sedikit ekstensi untuk meminimalkan tekanan dalam
terowongan karpal pada malam hari, yang bisa terjadi
karena posisi
Pengobatan nonoperatif lainnya yang dianjurkan tapi
belum diteliti lebih lanjut antara lain Obat Anti
Inflammasi Non Steroid (OAINS), vitamin B kompleks,
pengaturan ulang sarana dan lingkungan kerja,
akupuntur, dan yoga.
Pembedaan untuk kasus CTS berulang
Daerah Pergelangan
Tangan
(De QUERVAIN)
Kriteria Diagnosis :
Tendovaginitis m.abductor polisis longus
atau ekstensor polisis brevis menimbulkan
nyeri dibagian lateral pergelangan tangan
Tenaga pengepalan tidak kuat dan tangan
sukar diluruskan pada pergelangan tangan
karena nyeri
Nyeri tekan dapat pada penekanan prosesus
stiloideus radii.
Pemeriksaan :
Test Finkelstein
Pasien disuruh mengepal ibu jarinya lalu
difleksikan ke ulnar
Adakalanya Krepitasi kalau ibunya digerak-
gerakkan
de Quervains Disease
Chronic teno-synovitis due to
narrowed tendon sheaths
around abductor policis
longus and extensor pollicis
brevis muscles
A splint or brace
NSAIDs.
Cortisone injections.
Surgery: open incision
or endoscopic.
TRIGGER FINGER / THUMB
(Jari Macet)

Kriteria Diagnosis :
Tendovaginitis otot-otot fleksor jari tangan
Bila jari difleksikan akan sulit diekstensikan
kembali secara aktif, sering disertai bunyi klek
disertai rasa nyeri daerah MCP
Kemacetan dikarenakan kelainan pada tendon
dan sarungnya
Tendon macet karena benjolannya terjebak di
dalam retinokulum
Neuropati Ulnaris

Neuropati ulnaris pada siku adalah neuropati


entrapmen yang paling sering kedua setelah CTS.
Nervus ulnaris dapat terkompresikan secara
langsung pada dua area yakni : pergelangan
tangan ( pada kanal Guyon) dan siku. Ketika saraf
melewati sulkus ulnar pada siku, cenderung
mendapat beberapa tipe dari cedera-cedera
kompresi.
Cubital Tunnel Syndrome
Saraf ulnaris melewati terowongan kubiti tepat di belakang
ulnaris siku
Mati rasa dan nyeri kecil dan jari manis
pengobatan awal: istirahat, belat
Cubital Tunnel, or Funny 27

Bone Saraf ulnaris lewat bagian

Spring 2006
IEOR 170
dalam siku melalui
terowongan berserat.
Pembengkakan dapat
menempatkan tekanan
pada saraf ulnaris.
Gejala yang dirasakan di
siku dan ke jari kelingking.
Ini disebut kubiti Tunnel
Syndrome.

[Chung]
Guyon's canal syndrome
Guyon kanal sindrom
disebabkan oleh jebakan
dari saraf ulnaris di kanal
Guyon saat melewati
pergelangan tangan.
Gejala dimulai dengan
perasaan kesemutan di jari
manis dan kelingking. Ini
diikuti dengan sensasi
menurun dan akhirnya
kelemahan dan
kejanggalan di tangan
sebagai otot kecil tangan
yang terlibat.
Jika saraf yang dikompresi
di pergelangan tangan,
punggung tangan akan
memiliki sensasi normal.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan konservatif antara lain mengurangi
paparan akibat kerja, penggunaan OAINS, dan pembidaian
dengan menggunakan pembalut, dimana siku
dipertahankan pada posisi ekstensi ringan untuk
menghindari tekanan atau fleksi dan ekstensi berulang
pada siku. Injeksi kortikosteroid tidak mempunyai peran
dalam penanganan sindrom terowongan kubital
Entrapmen Nervus
Interosea Posterior
Nervus interosea posterior (PIN) merupakan
cabang langsung dari nervus radialis di distal
sendi siku, setelah berbelok nervus ini
menembus otot supinator melalui 'lengkung
Frohse', yang merupakan suatu daerah cincin
fibrosa
Fraktur tulang humerus, laserasi pergelangan
tangan dan pemasangan infus secara umum
dapat menyebabkan cedera saral radialis dan
tindakan dekompresi serta reparasi diperlukan
pada kebanyakan kasus. Entrapmen idiopatik
pada saraf dapat terjadi namun sangat jarang
Evaluasi Pasien

Pasien dengan entrapmen PIN dapat mengalami


kelumpuhan tanpa rasa sakit, atau mengalami
nyeri yang sering sulit dibedakan dengan
epikondilitis lateral. Kondisi nyeri ini disebut
'resistent tennis elbow' atau ' sindrom terowongan
radial'.
Epikondilitis lateral nyeri dirasakan secara
langsung pada epikondilus lateral, pada kasus
kompresi PIN, nyeri dirasakan pada saraf kelompok
otot-otot extensor, kira-kira 3 cm distal dari siku.
Suatu uji provokasi untuk membedakan
epikondilitis lateralis dengan kompresi PIN adalah
supinasi dan ekstensi jari tengah dengan tahanan
Penatalaksanaan

Istirahat, modifikasi perilaku, obat anti-inflamasi


dan kadang-kadang injeksi steroid
direkomendasi pada awalnya, tetapi pasien
kadang membutuhkan operasi
Epicondylitis Lateralis (Tennis
Elbow)
Nyeri tekan dan nyeri pada epikondilus
lateralis humeri yang meliputi tendon dan
tulang (epicondylus lateral)
Muskulus yang terlibat adalah M.Extensor
carpi radialis brevis ekstensi dan
supinasi timbul nyeri
Causa:
Overuse: repetitive activities
Trauma:
pukulanlangsung pada elbow pembengkakan
tendon degenerasi.
Gerakan ekstrim yang mendadak cedera tendon
Medial epicondylitis
(golfer's elbow)
Nyeri dan nyeri tekan pada daerah epikondilus medialis
humeri
Gerakan fleksi dan pronasi lengan bawah terasa nyeri
Sindrom Torasik
Outlet
Kesemutan pada tangan ketika abduksi bahu
atau elevasi bahu,
Sindrom torasik outlet neurogenik disebabkan
oleh adanya serabut abnormal yang menyilang
pada plexus brakialis, sering menginsersi iga
servikal yang rudimenter.
Gejala terjadi setelah whisplash injury, spasme
otot cervical mungkin berperan pada
patogenesis sindrom ini
EVALUASI PASIEN

Gambaran klasik adalah


kelemahan dari semua
otot intrinsik tangan dan
hilangnya sensorik
sepanjang sisi ulnaris dari
tangan dan lengan bawah
Tatalaksana

Latihan yang bersifat terapeutik meningkatkan


rentang gerakan (ROM) dari sendi leher dan bahu,
memperkuat otot rhomboid dan trapezius dan
menginduksi postur yang lebih tegak sehingga
dapat membantu mengurangi parestesia yang
reversibel
Sindrom Terowongan
Tarsal
Terowongan yang dibentuk oleh flexor retinaculum
yang teregang di tengah-tengah antara malleolus
dan calcaneus.The tarsal bones are the floor.
Tulang tarsal yang merupakan lantai. Numerous
fibrous septae between the roof and the floor
subdivide the tunnel into separate compartments
at various points. Sejumlah membentang septae
antara atap dan lantai lagi ke dalam terowongan
terpisah di berbagai compartments poin.
Isi terowongan tarsal

Isi terowongan tarsal pada akhir proximal adalah,


dari depan ke belakang, sebagai berikut:
1. Otot Tibialis posterior
2. Tendon flexor digitorum longus
3. Arteri tibialis posterior
4. Nervus tibilais posterior
5. Tendon flexor hallucis longus
Penatalaksaan

Prinsip tatalaksana pada sindrom terowongan


tarsal sama dengan tatalaksana pada sindrom
terowongan karpal
Palsi Nervus Radialis
(Saturday Night Palsy)
Muncul akibat tekanan kepala pacar dan tekanan
kursi yang mengenai pundak dan tangan saat
malam mingguan. Bisa juga muncul sebagai
akibat tidur pada kursi dengan tangan tergantung
disamping kursi. Gejala yang muncul antara lain:
drop hand yaitu ketidakmampuan melakukan
dorsofleksi pergelangan tangan, ekstensi sendi
metakarpofalangeal dan abduksi ibu jari ke radial.
Hipestesi terjadi pada lengan bawah dan dorsum
falanf I-II-III.
Jika kelumpuhan radial berlangsung lebih dari beberapa
hari, pasien harus dirujuk untuk fisioterapi dan terapi
okupasional untuk membuat alat penahan untuk ekstensi
jari-jari dan pergelangan tangan. Pasien dengan sindrom
terowongan radial bisa membutuhkan eksplorasi bedah; 2
indikasi untuk pembedahan adalah rasa nyeri dan
munculnya atau bertambah parahnya kelemahan
Komplikasi
Komplikasi dari penyakit yaitu berkembangnya sindroma
jebakan menjadi neuropati yang kronik sehingga
menghasilkan manifestasi berupa serangan paroksismal
yaitu perasaan seperti ditusuk-tusuk dan dapat meluas
diluar saraf dan akar-akar saraf yang relevan.
Komplikasi operasi berupa anesthesia dan pergeseran
syaraf jarang. Kerusakan dari syaraf sekitar dan arteri
dapat terjadi setelah operasi
Infeksi setelah operasi dapat terjadi dan memicu
rekurensi dari sindroma jebakan
PROGNOSIS
Pada kasus entrapment neuropati ringan, dengan terapi
konservatif umumnya prognosa baik. Secara umum
prognosa operasi juga baik, tetapi karena operasi hanya
dilakukan pada penderita yang sudah lama menderita,
penyembuhan post ratifnya bertahap.
Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya
rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik.
Biasanya perbaikan motorik dan otot-otot yang mengalami
atrofi baru diperoleh kemudian. Keseluruhan proses
perbaikan setelah operasi ada yang sampai memakan
waktu 18 bulan

Anda mungkin juga menyukai