Anda di halaman 1dari 20

Diskus intervertebral dibentuk oleh 2 komponen yaitu; nukleus pulposus anulus fibrosus HNP bisa ke korpus vertebra diatas

tas /bawahnya atau langsung ke

kanalis vertbralis. Keluarnya sebagian nucleus pulposus kedalam korpus vertebra dapat dilihat dari foto rontgen polos ,dikenal sebagai nodus Schmorl.
Terbentuknya nodus schomorl merupakan kelainan mendasari

low back painsub kronik atau kronik yang kemudian disusun oleh nyeri sepanjang tungkai yang dikenal sebagai khokalgia atau siatika

Hernia Nukleus pulposus (HNP) atau potrusi Diskus Intervertebralis (PDI)adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus ) atau nucleus pulposus yang terlepas sebagian tersendiri di dalam kanalis vertebralis (rupture discus).

HNP sering terjadi pada daerah L4-L5 dan L5 S1

kemudian pada C5-C6 paling jarang terjadi pada daerah torakal sangat jarang terjadi pada anak-anak dan remaja kejadiannya meningkat dengan umur setelah 20 tahun.

Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra,

diskus intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamentum longitudinale anterior dan posterior. Bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna vertebrale. Bagian posterior vertebra antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi apofisial (faset).

1. Hernia Lumbosacralis Sebab : Lumbal menonjol keluar biasanya kejadian luka dalam posisi fleksi Gerakan tiba-tiba dapat menyebabkan nucleus pulposus prolaps, mendorong ujungnya dan melemahkan anulus posterior. Fragmen dari nucleus pulposus menonjol sampai pada celah anulus, biasanya pada satu sisi / lainnya (kadangkadang ditengah), dmn mrka mengenai sebuah serabut syaraf. Tonjolan yang besar dapat menekan serabut saraf melawan apophysis artikuler.

2. Hernia Servikalis Keluhan utama nyeri radikuler pleksus servikobrakhialis. Pergerakan kolumma vertebralis servikal menjadi terbatas. Otot-otot leher spastik, kaku kuduk, refleks biseps yang menurun atau menghilang Melibatkan sendi antara tulang belakang dari C5 dan C6 dan diikuti C4 dan C5 atau C6 dan C7. Hernia ini menonjol keluar posterolateral mengakibatkan tekanan pada pangkal syaraf. Hal ini menghasilkan nyeri radikal yang mana selalu diawali gejala-gejala yg mengacu pada kerusakan kulit.

3. Hernia Thorakalis Jarang terjadi Gejalanya terdiri dari nyeri radikal pada tingkat lesi yang parastesis. Dapat menyebabkan lemahnya anggota tubuh bagian bawah, kejang paraparese, kadang-kadang serangannya mendadak dengan paraparese. Faktor penyebab yang paling utama adalah Pada empat thoracal paling bawah / tmpt yang paling sering mengalami trauma jatuh dengan posisi tumit / bokong.

1. Hernia Lumbosakralis
Gejala pertama mula mula low back pain yang kemudian menjadi

konstan. Rasa nyeri di provokasi oleh posisi badan tertentu, ketegangan , hawa dingin dan lembab, pinggang terfiksasi sehingga kadang-kadang terdapat skoliosis. Gejala patognomonik : nyeri lokal pada tekanan antara 2 prosesus spinosus dan disertai nyeri menjalar kedalam bokong dan tungkai.

Low back pain disertai rasa nyeri yang menjalar ke daerah iskhias

sebelah tungkai dan secara refleks mengambil sikap tertentu untuk mengatasi nyeri tersebut, sering dalam bentuk skoliosis lumbal.

syndrom sendi intervertebral lumbalis yang prolaps terdiri :

1. 2. 3.

Kekakuan, kelainan bentuk tulang belakang. Nyeri radiasi pada paha, betis dan kaki Kombinasi paresthesiasi, lemah, dan kelemahan refleks

Nyeri radikuler dibuktikan dengan cara sebagai berikut :

1. Cara Kamp. Hiperekstensi pinggang kemudian punggung diputar kejurusan tungkai yang sakit, pada tungkai ini timbul nyeri. 2. Tess Naffziger. Penekanan pada vena jugularis bilateral. 3. Tes Laseque. Tes Crossed Laseque yang positif dan Tes Gowers dan Bragard yang positif.

Parasthesi dan rasa sakit ditemukan di daerah

extremitas (servicobrachialis) Atrofi di daerah biceps dan triceps Refleks biceps yang menurun atau menghilang Otot-otot leher spastik dan kakukuduk.

Nyeri radikal

Melemahnya anggota tubuh bagian bawah dapat

menyebabkan kejang paraparesis Serangannya kadang-kadang mendadak dengan paraplegia

Dapat dilihat hilangnya lordosis lumbal, skoliosis,

penyempitan intervertebral, spur formation dan perkapuran dalam diskus


Bila gambaran radiologik tidak jelas, maka sebaiknya

dilakukan punksi lumbal yang biasanya menunjukkan protein yang meningkat tapi masih dibawah 100 mg %.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan amanesis,

gambaran klinis dan gambaran radiologis. Ada adanya riwayat mengangkat beban yang berat dan berulangkali, timbulnya low back pain. Gambaran klinisnya berdasarkan lokasi terjadinya herniasi. Diagnosa pada hernia intervertebral , kebocoran lumbal dapat ditemukan secepat mungkin. Myelografi merupakan penilaian yang baik dalam menentukan suatu lokalisasi yang akurat yang akurat.

Tumor tulang spinalis yang berproses cepat, cairan serebrospinalis yang berprotein tinggi. Hal ini dapat dibedakan dengan menggunakan myelografi. 2. Arthiritis 3. Anomali colum spinal.
1.

Nyeri pd pinggang & kaki yg berkepanjangan

Kelumpuhan pd kaki
Kehilangan fungsi berkemih & buang air besar Kerusakan saraf belakang yg permanen

Hernia Lumbosacralis
Pada fase akut, pasien tidur diatas kasur yang keras

beralaskan papan dibawahnya. Traksi dengan beban mulai 6 Kg kemudian dinaikkan 10 Kg. dapat diberikan analgetik salisilat
Hernia Servicalis
dilakukan traksi leher dengan kalung glisson, berat beban

mulai dari 2 Kg ,dinaikkan sampai 5 Kg. tempat tidur dibagian kepala ditinggikan agar traksi lebih efektif.
HNP yang berat, dilakukan terapi pembedahan pada

daerah yang rekuren. Injeksi enzim chympapim kedalam sendi harus selalu diperhatikan.

Terapi konservatif yang dilakukan dengan traksi

merupakan suatu perawatan yang praktis dengan kesembuhan maksimal.


Kelemahan fungsi motorik dapat menyebabkan atrofi

otot dan dapat juga terjadi pergantian kulit.

Anda mungkin juga menyukai