A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Anamnesis
Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 51 tahun
Jeniskelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Kawin
Golongan darah :A
Alamat : Klasuluk
No. CM : 0219XXXX
Diagnosa medis : Meningioma
Tindakan Operasi : Kraniotomi
Tanggal MRS : 2 Juni 2022
Tanggal pengkajian : 2 Juni 2022
Jam Pengkajian : 07.00 WIB
Jaminan : BPJS
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien merasakan nyeri pada bagian kepala sejak lama dan memberat sejak seminggu yang lalu.
Kemarin mual dan muntah 1x.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan tingkat kesadaran pasien
composmentis (GCS 15). Pasien mengatakan nyeri kepala sejak lama, memberat sejak
seminggu yang lalu disertai mual muntah 1x kemarin. Tidak ada kelemahan anggota gerak
dan tidak ada kejang. Pasien dilakukan pemeriksaan fisik dan CT Scan kepala. Diagnosa
menunjukan bahwa pasien menderita meningioma dan harus dilakukan tindakan operasi
kraniotomi.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat merokok. Tidak ada riwayat penyakit asma, sesak
napas, maag, diabetes, gangguan ginjal, jantung, HT, hepatitis, pingsan, kejang, demam, dan
anemia.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit asma, serangan
jantung, HT, DM dan gangguan pembekuan darah.
5)Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? ya/tidak
Jika ya, menderita penyakit apa?
- Riwayat operasi sebelumnya : -
tahun:-
jenis:-
Komplikasi:-
- Riwayat anestesi sebelumnya :-
tahun:-
jenis :-
Komplikasi:-
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? ya/tidak
jika ya, jumlah : , Reaksi alergi: ya/tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? ya/tidak
Jika ya, sebutkan……
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan:
jumlah anak :
mensturasi terakhir :
menyususi : ya/tidak
6)Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
7) Obat yang pernah dikonsumsi:
amplodipin
8) Obat yang sedang dikonsumsi:
amlodipin
9)Riwayat Alergi : ya/tidak, jika ya, sebutkan :
10) Kebiasaan :
a) Merokok : ya , jika ya,jumlah :
1 bungkus
b) Alkohol : tidak , jika ya,jumlah :
c) Kopi/teh/soda : ya , jika ya,jumlah :
3 gelas
2)Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 5 kali
- Jenis : teh/ air putih
- Cara : mandiri
- Minum Terakhir : malam hari
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi : 5 kali
- Jenis : teh/ air putih
- Cara : mandiri
- Minum Terakhir : malam hari
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya :-
3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3 kali
- Jenis : nasi lauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : tdk ada
- Makanan yang disukai : singkong
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : malam
- Keluhan : tdk ada
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : 3 kali
- Jenis : nasi lauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : tdk ada
- Makanan yang disukai : singkong
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : malam
- Keluhan : tdk ada
Lainnya :-
4. Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi :1 kali
- Konsistensi :padat
- Warna :kuning
- Bau :khas
- Cara (spontan/dg alat) :spontan
- Keluhan :tdk ada
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi :1 kali
- Konsistensi :padat
- Warna :kuning
- Bau :khas
- Cara (spontan/dg alat) :spontan
- Keluhan :tdk ada
- Lainnya :-
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 2 kali
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tdk ada
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : 2 kali
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tdk ada
Lainnya :-
c. Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman.
Baik
d. Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : baik
- Rasa Nyaman : baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan :
i. b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal:5 Motorik: 6 Mata : 4
Penampilan : tampak sakit ringan
Tanda-tanda Vital : Nadi = 68x/menit, Suhu =36,6 0 C, TD =160/90mmHg,
RR =16 x/menit, Skala Nyeri: ringan
BB: 70Kg, TB: 170Cm, BMI: 24,22 Kg/m2
Lainnya:-
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Bentuk kepala (dolicephalus/ lonjong), hidrochepalus (- ), Luka (- ), darah ( +), trepanasi ( +).
Lainnya:-
Palpasi :
Nyeri tekan ( + ),
Lainnya:-
3. Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi :
Ekspresi wajah (rileks), dagu kecil (-), Edema (-),
kelumpuhan otot-otot fasialis (-), sikatrik (-), micrognathia (-), rambut wajah (-)
Lainnya:-
4. Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
- Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( +)
- Ekssoftalmus (- ), Endofthalmus (- )
- Kelopak mata / palpebra : oedem (+), ptosis ( +), peradangan (- ) luka (- ),
benjolan (- )
- Bulu mata (tidak rontok)
- Konjunctiva dan sclera : perubahan warna-
- Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor ( +)
- Kornea : warna hitam
- Nigtasmus (- ), Strabismus (- )
- Ketajaman Penglihatan ( Baik)
- Penggunaan kontak lensa: tidak
- Penggunaan kaca mata: tidak
- Lainnya:-
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : -
Lainnya:-
5. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : bentuk normal
Lesi (- ), nyeri tekan (- ),peradangan (- ), penumpukan serumen (-).
- perdarahan (- ), perforasi (- ).
- Tes kepekaan telinga :-
- Lainnya:-
6. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (tidak )
- Amati meatus : perdarahan (- ), Kotoran (- ), Pembengkakan (- ),
pembesaran/polip (- )
- pernafasan cuping hidung (- ).
- Lainnya:-
8. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher (simetris ), peradangan ( - ), jaringan parut (-), perubahan warna (
- ), massa ( - )
- Kelenjar tiroid, pembesaran ( - )
- Vena jugularis : pembesaran ( - )
- Pembesaran kelenjar limfe ( - ), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : ( - ), ekstensi : ( + ),
fleksi : ( + ), menggunakan collar : ( - )
- Leher pendek: tidak
- LaiNNYA -
Palpasi
- Kelenjar tiroid: ukuran normal, intensitas lunak
- Vena jugularis : tekanan : kuat
- Jarak thyro mentalis , 6 cm : ( + )
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : ( + ), ekstensi : ( - ),
fleksi : ( + )menggunakan collar : ( - )
- Lainnya -
Palpasi
- Nyri tekan ( - ), dan kekenyalan (lunak), benjolan massa (-), mobile (+)
- Lainnya: -
Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Lemah) Lainnya:
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas normal ( N = ICS II )
Batas bawah normal ( N = ICS V)
Batas Kiri ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
Lainnya:
Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal, ( keras ), ( reguler ) BJ II terdengar (tunggal /
), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (- ), Gallop Rhythm ( -), Murmur (-) Lainnya:
ii. Palpasi
Penis : nyeri tekan ( - ), benjolan ( - ), cairan
Scrotum dan testis : beniolan ( - ), nyeri tekan ( - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele (- ), Scrotal Hernia (- ), Spermatochele (- ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( - ) Epididimitis ( - ), Torsi pada saluran sperma ( - ),
Tumor testiscular ( - ), Lainnnya.
iii. Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia (- ), femoral hernia ( - ), pembengkakan (- ) Lainnya
Pada Wanita
iv. Inspeksi :
Kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi ( + / - ),eritema ( + / - ),
keputihan ( + / - ), peradangan ( + / - ).
Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( + / - )
Terpasang kateter (+/-)
Lainnya…………………
b. Ekstremitas Bawah :
i. Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -)
Fraktur (+/-), lokasi fraktur ………………….., jenis fraktur
…………………… kebersihan luka….............................., terpasang gips (+/-),
Traksi ( + / - ), atropi otot ( + / -)
IV line: terpasang di...................., ukuran abocatch............., tetesan:..................
ROM: ………………..
Lainnya:………………
ii. Palpasi
Perfusi:…….
CRT:……
Edema : (1 – 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )
Lainnya:………………
- Edema :-
B. Diagnosis Anestesi
Pasien berusia 51 tahun dengan diagnosa meningioma akan dilakukan tindakan
kraniotomi dengan status fisik ASA 3. Direncanakan general anestesi dengan teknik
intubasi endotrakeal. Risiko selama pembiusan antara lain dapat terjadi gangguan perfusi
jaringan dan perdarahan.
Oksigenasi O2 : Air = 1 : 1
Tabel Monitoring Intra Anestesi
No. Waktu TD HR SpO2 Tindakan Kebutuhan cairan
(WIB)
1. 08.25 129/80 mmHg 80x/mnt 100% - Pasang iv line dua Jam ke-I : 1260 ml
jalur dan arteri line.
- Injeksi fentanyl 100 - RL masuk 500 ml
mcg/iv - Nacl masuk 500
- Injeksi thiopental 250 ml
mg/iv - Manitol masuk
- Injeksi roculax 30 125 ml
mg/iv
- Injeksi ondansentron
4 mg/iv
2. 08.40 120/80 mmHg 70x/mnt 100%- Injeksi asam
traneksamat 500
mg/drip
- Injeksi vit. K 20
mg/drip
3. 08.55 119/79 mmHg 62x/mnt 100%- Syringe pump Nacl masuk 500
roculax 6 ml/jam
4. 09.10 111/60 mmHg 60x/mnt 100% Monitoring TTV
5. 09.25 100/59 mmHg 61x/mnt 100% Monitoring TTV Jam ke-II : 980
ml
- RL masuk 500
6. 09.40 120/70 mmHg 62x/mnt 100% Monitoring TTV
7. 09.55 111/60 mmHg 64x/mnt 100% Monitoring TTV RL masuk 500
8. 10.10 100/60 mmHg 59x/mnt 100% Monitoring TTV
9. 10.25 112/62 mmHg 58x/mnt 100% Monitoring TTV Jam ke-III : 980
ml
- Nacl masuk
200 ml
10. 10.40 100/70 mmHg 61x/mnt 100% Monitoring TTV
11. 10.55 110/70 62x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
12. 11.10 109/71 60x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
13. 11.25 113/80 62x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
14. 11.40 111/80 61x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
F. Analisa Data
Data Masalah Penyebab
PRE ANESTESI
Ds : Nyeri Akut Agen Cedera
- Pasien merasakan nyeri pada bagian Biologis
kepala
Do :
- Pasien terdiagnosis meningioma
- TD 129/80 mmHg
- HR 80x/mnt
INTRA ANESTESI
Ds : - Risiko gangguan Hipovolemi
Do : perfusi jaringan
- Pasien puasa 8 jam
- Masuk RL 500 ml dan Nacl 500 ml
- Input 2700 ml
- Output 1800 ml
- Balance cairan 900 ml
POST ANESTESI
Ds : - Risiko Jatuh Efek Obat Anestesi
Do :
- Aldrete score 4
- Pasien masih dalam keadaan terbius
Ds : - Hipotermi Paparan Suhu
Do : Ruangan Operasi
- Kulit teraba dingin
Ansietas b.d. Stressor Setelah dilakukan asuhan a. Evaluasi tingkat ansietas, a. Evaluasi tingkat ansietas, S: Pasien merasa lebih
Operasi keperawatan anestesi, catat verbal dan non verbal catat verbal dan non tenang.
diharapkan kecemasan pasien. verbal pasien. O:
pasien berkurang dengan b. Jelaskan dan persiapkan b. Menjelaskan dan - Pasien bisa
kriteria hasil: prosedur tindakan operasi. mempersiapkan prosedur menerapkan teknik
a. Melaporkan ansietas c. Ajarkan teknik distraksi tindakan operasi distraksi nafas dalam
menurun sampai cemas dengan nafas dalam. c. Mengajarkan teknik - Pasien dapat
tingkat teratasi d. Anjurkan keluarga untuk distraksi cemas dengan menenangkan
b. Tampak rileks menemani disamping nafas dalam. dirinya sendiri
pasien. d. Mengizinkan keluarga A: Ansietas teratasi.
untuk menemani P : Hentikan
disamping pasien. intervensi.
Intra Anestesi
Risiko gangguan Setelah dilakukan Monitoring intake dan output Monitoring intake dan output S: -
perfusi jaringan b.d intervensi diharapkan cairan cairan O:
hipovolemi gangguan perfusi jaringan Haemodinamik pasien
terpenuhi dengan kriteria stabil
berhasil : - Input cairan 2700 ml
Balance cairan (intake dan - Output cairan 1800 ml
output) terpenuhi - Balance cairan 900 ml
A: Gangguan perfusi
jaringan teratasi
P: Lanjutkan monitor
hemodinamik pasien.
Risiko Perdarahan Setelah dilakukan tindakan a. Monitor haemodinamik a. Monitor haemodinamik S:-
b.d. prosedur keperawatan anestesi, b.Monitor jumlah b. Monitor jumlah O:
pembedahan risiko perdarahan teratasi perdarahan perdarahan - Perdarahan ±300 cc
c. Kolaborasi pemberian - EBV 4.900
dengan kriteria perdarahan c. Kolaborasi pemberian obat
obat ketorolac 30 mg - EBL 927
tidak bertambah banyak. ketorolac 30 mg
A : risiko perdarahan
teratasi.
P : Lanjutkan monitor
hemodinamik dan
cairan.
Post Anestesi
Resiko Jatuh b/d efek Setelah di lakukan a. Pastikan pengaman a. Memastikan pengaman S: -
general anestesi tindakan keperawatan tempat tidur terpasang tempat tidur terpasang O:
pasien tidak mengalami b. Monitor keadaan pasien b. Memonitor keadaan - Pasien tidak jatuh
kejadian jatuh dengan pasien - Pasien tidak
kriteria: mengalami cidera
a. Pasien tidak jatuh A: Resiko jatuh tidak
dari tempat tidur terjadi.
b. Pasien tidak P: Monitor kondisi
mengalami cidera pasien.
Hipotermi b.d. Paparan Setelah dilakukan a. Observasi keadaan pasien a. Observasi keadaan pasien S:-
Suhu ruangan operasi intervensi diharapkan menggigil atau tidak menggigil atau tidak O : Pasien tidak
pasien tidak merasa b. Tanyakan apakah pasien b. Tanyakan apakah pasien menggigil tetapi akral
kedinginan/menggigil merasa kedinginan atau merasa kedinginan atau dingin.
tidak tidak A : Hipotermi teratasi
c. Pakaikan selimut ke pasien c. Pakaikan selimut ke sebagian.
pasien P : Selimut dipakai
sampai dipindah ke ICU.
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kepenataan Anestesi pada Tn. A didapatkan masalah kepenataan
yang muncul, antara lain:
1. Pra Anestesi
a. Nyeri akut b.d. agen cedera biologis teratasi sebagian dikarenakan hal yang
mempengaruhi nyeri belum dihilangkan sehingga nyeri masih terasa.
b. Ansietas b.d. stressor operasi teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan
dengan cara distraksi cemas yaitu berinteraksi dengan pasien sehingga rasa
cemas pasien teralihkan.
2. Intra Anestesi
a. Risiko perfusi jaringan b.d hipovolemi teratasi dengan resusitasi cairan
kristaloid dan koloid. Total cairan masuk 2.700 ml dan total cairan keluar
1.843,75 ml. Balance cairan +856,25 ml.
b. Risiko perdarahan b.d prosedur pembedahan teratasi. Total perdarahan pasien
300 ml dimana masih dibawah nilai EBL sehingga pasien belum membutuhkan
transfusi darah.
3. Post Anestesi
a. Risiko jatuh b.d. efek obat general anestesi teratasi dengan dipasang pengaman
tempat tidur disebelah kanan kiri pasien.
b. Hipotermi b.d suhu ruangan teratasi dengan pemberian selimut dan warm
blanket.
c. Untuk masalah kepenataan anestesi yang masih teratasi sebagian diperlukan
implementasi lanjutan sesuai dengan rencana kepenataan yang telah
direncanakan.
B. Saran
Diharapkan penulis selanjutnya dapat menggambarkan asuhan kepenataan anestesi
kraniotomi dengan diagnosa yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Norden AD, Drappatz J, Wen PY. Targeted Drug Therapy For Meningiomas.
Neurosurg Focus 2007 : 23 (4) : E12
2. Rockhill J, Mrugaka M,Chamberlain MC. Intracranial Meningioma An Overview of
Diagnosis and Treatment. Neurosurg Focus. 2007 : 23(4):E1
3. Haddad G.Meningioma.2009. Available from : http://www.emedicine.com
4. Ware ML, lal A, McDermott MW. Meningiomas. In : Baehring JM, Piepmeier JM,
ed. Brain Tumors Practical Guide to Diagnosis. New York. 2007. p 307- 321.
5. Ragei BT, JensenRL. Molecular Genetics of Meningiomas. Neurosurg Focus. 2005 :
19 (5): E9.
6. Ragel BT, Jensen RL, Couldwell WT. Inflammatory Response And Meningioma
Tumorigenesis and The Effect of Cyclooxygenase-2 Inhibitors. Neurosurg Focus.
2007 : 23 (4) E7.
Barnholtz JS, kruchko C. Meningiomas Causes and Risk Factors. Neurosurg Focus 2007 :
23(4) : E2