Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI

PASIEN Tn. H DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI CRANIOTOMY DENGAN


TINDAKAN
ANESTESI GENERAL ANESTESI
DI RUANG IBS 3 RS MARGONO SOEKARJO
PADA TANGGAL 1 APRIL 2022

I. PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data
7. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 74 tahun
Jeniskelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Kawin
Golongan darah :A
Alamat : Kedungjati
No. CM : 0219XXXX
Diagnosa medis : Subdural Hematom (SDH)
Tindakan Operasi : Kraniotomi
Tanggal MRS : 30 Maret 2022
Tanggal pengkajian : 1 April 2022
Jam Pengkajian : 07.00 WIB
Jaminan : BPJS

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama :-
Umur :-
Jeniskelamin :-
Agama :-
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku Bangsa :-
Hubungan dg Klien :-
Alamat :-

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien merasakan nyeri pada bagian kepala depan sampai belakang, satu hari yang lalu mual dan muntah 1x.
b. Saat Pengkajian
Pasien merasakan nyeri pada bagian kepala depan sampai belakang, satu hari yang lalu mual
dan muntah 1x.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan tingkat kesadaran pasien
composmentis (GCS 15). Pasien mengatakan sering merasakan nyeri kepala bagian depan
sampai belakang dan memburuk sejak 1 minggu yang lalu, serta kemarin mengalami mual
dan muntah 1x. Pasien dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang berupa CT Scan kepala.
Diagnosa menunjukkan bahwa pasien menderita subdural hematom (SDH) dan harus
dilakukan tindakan operasi kraniotomi.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi. Tidak ada riwayat penyakit
asma, sesak napas, maag, diabetes, gangguan ginjal, jantung, hepatitis, pingsan,
kejang, demam, dan anemia.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit asma, serangan
jantung, HT, DM dan gangguan pembekuan darah.
5)Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? ya/tidak
Jika ya, menderita penyakit apa?
- Riwayat operasi sebelumnya : -
tahun:-
jenis:-
Komplikasi:-
- Riwayat anestesi sebelumnya :-
tahun:-
jenis :-
Komplikasi:-
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? ya/tidak
jika ya, jumlah : , Reaksi alergi: ya/tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? ya/tidak
Jika ya, sebutkan……
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan:
jumlah anak :
mensturasi terakhir :
menyususi : ya/tidak
6)Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a) Obat yang pernah dikonsumsi: amplodipin
b) Obat yang sedang dikonsumsi: amlodipin
7)Riwayat Alergi : ya/tidak, jika ya, sebutkan :
8)Kebiasaan :
d) Merokok : ya , jika ya,jumlah :
1 bungkus
e) Alkohol : tidak , jika ya,jumlah :
f) Kopi/teh/soda : ya , jika ya,jumlah :
3 gelas
c. Pola Kebutuhan Dasar
1)Udara atau
oksigenasi Sebelum
Sakit
- Gangguan pernafasan : tidak
- Alat bantu pernafasan : tidak
- Sirkulasi udara : baik
- Keluhan :Tdk ada
- Lainnya :
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : tidak
- Alat bantu pernafasan : tidak
- Sirkulasi udara : tidak
- Keluhan : tidak
- Lainnya : tidak

2)Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 5 kali
- Jenis : teh/ air putih
- Cara : mandiri
- Minum Terakhir : malam hari
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi : 5 kali
- Jenis : teh/ air putih
- Cara : mandiri
- Minum Terakhir : malam hari
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya :-
3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3 kali
- Jenis : nasi lauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : tdk ada
- Makanan yang disukai : singkong
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : malam
- Keluhan : tdk ada
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : 3 kali
- Jenis : nasi lauk
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus : tdk ada
- Makanan yang disukai : singkong
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir : malam
- Keluhan : tdk ada
Lainnya :-
4)Eliminasi
c) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi :1 kali
- Konsistensi :padat
- Warna :kuning
- Bau :khas
- Cara (spontan/dg alat) :spontan
- Keluhan :tdk ada
- Lainnya :-

Saat ini
- Frekuensi :1 kali
- Konsistensi :padat
- Warna :kuning
- Bau :khas
- Cara (spontan/dg alat) :spontan
- Keluhan :tdk ada
- Lainnya :-

d) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 2 kali
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tdk ada
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : 2 kali
- Konsistensi : cair
- Warna : kuning
- Bau : khas
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tdk ada
Lainnya :-
5)Pola aktivitas dan istirahat
a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

b) Istirahat Dan Tidur


Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 6 jam, siang 1 jam
Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 6 jam , siang 1 jam

6)Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman.
Baik

7)Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : baik
- Rasa Nyaman : baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan :

8)Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial


sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin : tidak
- Imunisasi :tidak
- Olahraga :tidak
- Upaya keharmonisan keluarga: ya
- Stres dan adaptasi : ya

8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal:5 Motorik: 6 Mata : 4
Penampilan : tampak sakit ringan
Tanda-tanda Vital : Nadi = 68x/menit, Suhu =36,6 0 C, TD =160/90mmHg,
RR =16 x/menit, Skala Nyeri: ringan
BB: 70Kg, TB: 170Cm, BMI: 24,22 Kg/m2
Lainnya:-

b. Pemeriksaan Kepala
 Inspeksi :
Bentuk kepala (dolicephalus/ lonjong), hidrochepalus (- ), Luka (- ), darah ( +), trepanasi ( +).
Lainnya:-
 Palpasi :
Nyeri tekan ( + ),
Lainnya:-

c. Pemeriksaan Wajah :
 Inspeksi :
Ekspresi wajah (rileks), dagu kecil (-), Edema (-),
kelumpuhan otot-otot fasialis (-), sikatrik (-), micrognathia (-), rambut wajah (-)
Lainnya:-

d. Pemeriksaan Mata
 Inspeksi :
- Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( +)
- Ekssoftalmus (- ), Endofthalmus (- )
- Kelopak mata / palpebra : oedem (+), ptosis ( +), peradangan (- ) luka (- ),
benjolan (- )
- Bulu mata (tidak rontok)
- Konjunctiva dan sclera : perubahan warna-
- Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis) isokor ( +)
- Kornea : warna hitam
- Nigtasmus (- ), Strabismus (- )
- Ketajaman Penglihatan ( Baik)
- Penggunaan kontak lensa: tidak
- Penggunaan kaca mata: tidak
- Lainnya:-

 Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata : -
Lainnya:-

e. Pemeriksaan Telinga
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bagian telinga luar : bentuk normal
Lesi (- ), nyeri tekan (- ),peradangan (- ), penumpukan serumen (-).
- perdarahan (- ), perforasi (- ).
- Tes kepekaan telinga :-
- Lainnya:-

f.Pemeriksaan Hidung
 Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (tidak )
- Amati meatus : perdarahan (- ), Kotoran (- ), Pembengkakan (- ),
pembesaran/polip (- )
- pernafasan cuping hidung (- ).
- Lainnya:-

g. Pemeriksaan Mulut dan Faring


 Inspeksi dan Palpasi
- Amati bibir :- lesi (- ), bibir pecah ( - ).
- Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries ( +), Kotoran ( +), Gingivitis ( +), gigi
palsu (- ), gigi goyang ( + ), gigi maju (- ).
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm : ( + )
- Lidah : Warna lidah : merah, Perdarahan (- ), Abses (- ), Ukuran 7cm
- Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : khas uvula ( simetris),
Benda asing : (tidak )
- Tonsil : T 0
- Mallampati : I
- Perhatikan suara klien : (tidak )
- Lainnya:-

h. Pemeriksaan Leher
 Inspeksi dan amati dan rasakan :
- Bentuk leher (simetris ), peradangan ( - ), jaringan parut (-), perubahan warna (
- ), massa ( - )
- Kelenjar tiroid, pembesaran ( - )
- Vena jugularis : pembesaran ( - )
- Pembesaran kelenjar limfe ( - ), posisi trakea (simetris)
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : ( - ), ekstensi : ( + ),
fleksi : ( + ), menggunakan collar : ( - )
- Leher pendek: tidak
- LaiNNYA -

 Palpasi
- Kelenjar tiroid: ukuran normal, intensitas lunak
- Vena jugularis : tekanan : kuat
- Jarak thyro mentalis , 6 cm : ( + )
- Mobilitas leher : menggerakan rahang kedepan : ( + ), ekstensi : ( - ),
fleksi : ( + )menggunakan collar : ( - )
- Lainnya -

i. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


- Inspeksi
- Bentuk (simetris ), pembengkakan (- ).
- Kulit payudara : warna sawo matang, lesi ( - )
- Areola : perubahan warna ( - )
- Putting : cairan yang keluar ( - ), ulkus ( - ), pembengkakan ( - )
- Lainnya: -

 Palpasi
- Nyri tekan ( - ), dan kekenyalan (lunak), benjolan massa (-), mobile (+)
- Lainnya: -

j. Pemeriksaan Torak
b) Pemeriksaan Thorak dan Paru
 Inspeksi
- Bentuk torak (Normal chest / Simetris/ ), keadaan kulit normal
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( - ), retraksi
suprasternal ( - ), Sternomastoid ( - )
- Pola nafas : (Eupnea )
- Batuk (- ), jelaskan
- Lainnya: -
 Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (sama
/ ). Lebih bergetar sisi
Lainnya: -
 Perkusi
Area paru : ( hipersonor /) Lainnya:
 Auskultasi
- Suara nafas
 Area Vesikuler : ( bersih) ,
 Area Bronchial : ( bersih)
 Area Bronkovesikuler : ( bersih)
- Suara Ucapan
 Terdengar : Bronkophoni (+), Egophoni (+), Pectoriloqy (-)
- Suara tambahan
 Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - ), Pleural
fricion rub ( - )
- Lainnya:
c) Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi
Ictus cordis ( + ) pelebaran cm
Lainnya:

 Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( Lemah) Lainnya:

 Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas normal ( N = ICS II )
Batas bawah normal ( N = ICS V)
Batas Kiri ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
Lainnya:

 Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal, ( keras ), ( reguler ) BJ II terdengar (tunggal /
), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III (- ), Gallop Rhythm ( -), Murmur (-) Lainnya:

k. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi
- Bentuk abdomen : ( cembung / cekung / datar )
- Massa/Benjolan ( + / - ), Kesimetrisan ( + / - ),
- Bayangan pembuluh darah vena (+ /-)
- Lainnya:………………
- Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus.........x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( + / - )
Lainnya:………………
- Perkusi : Tympani ( + / - ), dullness ( + / - ), Lainnya.........................
- Palpasi
- Distensi ( + / - ), Difans muskular ( + / -)
- Palpasi Hepar :
Nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ), perabaan (keras / lunak), permukaan
(halus / berbenjol-benjol), tepi hepar (tumpul / tajam) . ( N = hepar tidak teraba).
- Palpasi Lien : Pembesaran lien : ( + / - )
- Palpasi Appendik :
 Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar
kontralateral ( + / - ).
 Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( + / - ) Undulasi ( + / - )
- Palpasi Ginjal :Nyeri tekan( + / - ), pembesaran ( + / - ). (N = ginjal tidak teraba).
- Lainnya:………………

l. Pemeriksaan Tulang Belakang :


- Inspeksi:
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (+/-), Scoliosis (+/-), Lordosis (+/-)
Perlukaan (+/-), infeksi (+/-), mobilitas (leluasa/terbatas)
- Lainnya:………………
- Palpasi:
Fibrosis (+/-), HNP (+/-)
Lainnya……………………..

m. Pemeriksaan Genetalia
a) Genetalia Pria
 Inspeksi :
Rambut pubis (bersih), lesi (- ), benjolan (- )
Lubang uretra : penyumbatan ( - ), Hipospadia ( - ), Epispadia ( - ) Terpasang
kateter (-), Lainnya

Palpasi
Penis : nyeri tekan ( - ), benjolan ( - ), cairan
Scrotum dan testis : beniolan ( - ), nyeri tekan ( - ),
Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele (- ), Scrotal Hernia (- ), Spermatochele (- ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( - ) Epididimitis ( - ), Torsi pada saluran sperma ( - ),
Tumor testiscular ( - ), Lainnnya.
 Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia (- ), femoral hernia ( - ), pembengkakan (- ) Lainnya
Pada Wanita
 Inspeksi :
Kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi ( + / - ),eritema ( + / - ),
keputihan ( + / - ), peradangan ( + / - ).
Lubang uretra : stenosis /sumbatan ( + / - )
Terpasang kateter (+/-)
Lainnya…………………

n. Pemeriksaan Anus
 Inspeksi
Atresia ani ( - ), tumor ( - ), haemorroid ( - ), perdarahan ( - ) Perineum :
jahitan ( - ), benjolan ( - )
Lainnya:
 Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( - ) pemeriksaan Rectal Toucher
Lainnya:………………

o. Pemeriksaan Ekstremitas
a) Ekstremitas Atas
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris ), deformitas (-)
Fraktur (-), lokasi fraktur , jenis fraktur
kebersihan luka…................................................................, terpasang gips (-),
Traksi ( - ), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di lengan kiri, ukuran abocatch 18, tetesan:20 tpm.
ROM:
Lainnya
 Palpasi
Perfusi:…hangat,
CRT: normal
Edema : ( -
Lakukan uji kekuatan otat : ( 5 )
Lainnya:………………

b) Ekstremitas Bawah :
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -)
Fraktur (+/-), lokasi fraktur ………………….., jenis fraktur
…………………… kebersihan luka….............................., terpasang gips (+/-),
Traksi ( + / - ), atropi otot ( + / -)
IV line: terpasang di...................., ukuran abocatch............., tetesan:..................
ROM: ………………..
Lainnya:………………

 Palpasi
Perfusi:…….
CRT:……
Edema : (1 – 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )
Lainnya:………………

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

- Edema :-

- uji kekuatan otot : baik

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( + / -), nyeri kepala ( + / -), kaku kuduk ( + / -), mual –
muntah ( + / -) riwayat kejang ( + / -), penurunan tingkat kesadaran ( + / -), riwayat
pingsan ( + / -), tanda-tanda TIK lainnya:………………
2. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) normal
Nervus II, Opticus ( penglihatan ) normal
Nervus III, Ocumulatorius normal
Nervus IV, Throclearis
Nervus V, Thrigeminus :
- Cabang optalmicus : normal
- Cabang maxilaris :normal
- Cabang Mandibularis :normal
Nervus VI, Abdusen normal
Nervus VII, Facialis normal
Nervus VIII, Auditorius normal
Nervus IX, Glosopharingeal normal
Nervus X, Vagus normal
Nervus XI, Accessorius normal
Nervus XII, Hypoglosal normal
3. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul ( + ), benda tajam ( -), Menguji sensasi
panas / dingin ( + ), kapas halus ( + ).
4. Memeriksa reflek kedalaman tendon
- Reflek fisiologis
f. Reflek bisep ( + )
g. Reflek trisep ( + )
h. Reflek brachiradialis ( + )
i. Reflek patella ( + )
j. Reflek achiles ( + )
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
f. Reflek babinski ( -)
g. Reflek chaddok ( -)
h. Reflek schaeffer ( -)
i. Reflek oppenheim ( -)
j. Reflek gordon ( -)

a. Laboratorium: tanggal 30 Maret 2022

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 12.5 (L) 10.9 – 14.9 g/dL
Leukosit 10.8 (H) 479 - 11340 /mm3
Trombosit 303 216000 - 451000 /uL
Glukosa sewaktu 157 (H) 70 – 139 mg/dL
Kalium 4.0 3.4 – 4.5 mEq/L
Kalsium 8.9 8.6 – 10.3 mg/dL
Klorida 106 96 – 108 mEq/L
Kreatinin 0.70 0.50 – 1.00 mg/dL
Natrium 139 134 – 146 mEq/L
PT 10.5 9.9 – 11.8 s
SGOT 16 <31 U/L
SGPT 15 <31 U/L
Masa Perdarahan (BT) 4’ <6 menit
Masa Penjendalan (CT) 4’ 30’’ <12 menit
HBsAg Negatif Negatif
HIV Negatif Negatif
*Medikasi pra operasi : Sedia darah PRC 1 kolf

b. CT Scan
2. Diagnosis Anestesi
Pasien berusia 74 tahun dengan diagnosa medis subdural hematom (SDH) akan
dilakukan tindakan kraniotomi dengan status fisik ASA 3 dengan riwayat hipertensi
dan geriatri. Direncanakan general anestesi dengan teknik intubasi endotrakeal.
Risiko selama pembiusan antara lain dapat terjadi gangguan haemodinamik dan
perdarahan.

A. Persiapan penatalaksanaan anestesi


1. Persiapan Alat
a. Persiapkan mesin anestesi (kalibrasi)
b. Persiapan alat general anestesi dengan teknik ETT. Alat yang dipersiapkan
(STATICS): Stetoskop, Laringoskop, ETT nonkingking 6.5, 7, 7.5, OPA, Plester,
Introducer/stilet, Connector, Suction. Disamping itu persiapkan magil forceps,
hipafilter, mask disposible, ambu bag, spuit 10cc, jelly, handscoon.
c. Persiapan bedside monitor yaitu tekanan darah, nadi, pulse oxymetri
d. Siapkan lembar laporan intra anestesi

2. Persiapan obat
a. Obat premedikasi
- Ondansentron 4 mg/iv
- Fentanyl 100 mcg/iv
b. Obat induksi
- Thiopental 250 mg/iv
c. Obat muscle relaxant
- Roculax 50 mg/iv
d. Obat analgesik opioid
- Pethidin 100 mg/im
e. Obat antidotum
- Sulfas Atropin 0,25 mg/iv
- Neostigmin 0,5 mg/iv
f. Cairan infuse
- Kristaloid : RL 500 ml dan Nacl 0,9%
- Koloid : Terastarch 500 ml
g. Obat emergency

3. Maintenance cairan
 Balance cairan :
a. Kebutuhan cairan basal (M) = 2 x kgBB
= 2 x 70 kg
= 140 ml
b. Pengganti puasa (PP) = jam puasa x M
= 8 x 140 ml
= 1120 ml
c. Stress operasi (SO) = jenis operasi (8) x BB
= 8 x 70 kg
= 560 ml
Jam ke-I : 1.260 ml
Jam ke-II dan III : 980 ml
Jam ke-IV dst : 700 ml

B. Pengkajian Intra Anestesi


Anestesi mulai : pukul 08.15 WIB
Anestesi selesai : pukul 09.45 WIB
Operasi mulai : 08.45 WIB
Operasi Selesai : 09.35 WIB
Teknik anestesi dengan general anestesi
- Premedikasi diberikan ondansentron 4 mg/iv
- Induksi anestesi menggunakan fentanyl 100 mcg/iv
- Induksi inhalasi dengan sevoflurane 2 vol%
- Sedasi menggunakan thiopental 250 mg/iv
- Muscle relaxant menggunakan rocuronium 30mg/iv
Airway
- Face mask nmr 4
- Intubasi ETT NKK 7.0
- Tidak ada kesulitan ventilasi maupun intubasi
Brain : kesadaran terpengaruh trias anestesi
Breathing system menggunakan sistem semi close
Oksigenasi O2 : Air = 1 : 1
Tabel Monitoring Intra Anestesi
No. Waktu TD HR SpO2 Tindakan Kebutuhan
(WIB) cairan
1. 08.15 152/92 79x/mnt 100% - Injeksi Jam ke-I : 1260
mmHg ondansentron 4
ml
mg/iv
- Injeksi fentanyl - Nacl masuk
100 mcg/iv 300 ml
- Injeksi thiopental
250 mg/iv
- Injeksi roculax 30
mg/iv

2. 08.20 140/82 72x/mnt 100% -Injeksi pethidin


mmHg 100 mg/im
3. 08.25 139/80 69x/mnt 99% Intubasi
mmHg
4. 08.30 150/90 70x/mnt 100% Monitoring TTV Nacl masuk 500
mmHg ml
5. 08.35 120/70 61x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
6. 08.40 120/70 72x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
7. 08.45 119/69 71x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
8. 08.50 109/70 71x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
9. 08.55 98/59 69x/mnt 99% Monitoring TTV RL masuk 100
mmHg
10. 09.00 100/70 61x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
11. 09.05 98/60 62x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
12. 09.10 80/49 50x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
13. 09.15 88/50 52x/mnt 100% Monitoring TTV Jam ke-II :
mmHg 980 ml
14. 09.20 87/60 61x/mnt 100% Monitoring TTV - RL masuk 400
mmHg ml
15. 09.25 98/50 60x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
16. 09.30 90/60 61x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
17. 09.35 110/70 60x/mnt 100% Monitoring TTV
mmHg
18. 09.40 113/73 65x/mnt 100% -Injeksi SA dan
mmHg neostigmin
19. 09.45 130/72 70x/mnt 100% Pengakhiran
mmHg anestesi

 Estimasi Blood Volume (EBV) = kgBB x EBV


= 70 kg x 70
= 4.900 ml
EBV × ( HCT −HCT Target )
 Estimasi Blood Loss ( EBL ¿=
HCT
4.900 × ( 37−30 )
¿
37
¿ 927 ml
Transfusi darah dapat diberikan jika pasien kehilangan darah melebihi 927 ml
 IWL : 15 x BB/ 24 Jam : 15 x 70/ 24 = 43.75 ml
 Total cairan masuk : kristaloid 1.100 ml
 Total cairan keluar : perdarahan 100 ml, urine 700 ml
 Catatan selama intra anestesi : haemodinamik stabil

C. Pengkajian post anestesi


Pasien ditransfer ke ICU pukul 09.45 WIB
Kesadaran : pasien masih tersedasi
Aldrete score : 4
A: terpasang ETT
B: napas belum spontan, suara paru vesikuler, SpO2 100% dengan O2 5 L/mnt
C: TD 130/72 mmHg, HR 70x/mnt, akral dingin
D: pasien masih dalam keadaan terbius

D. Analisa data

Data Masalah Penyebab


PRE ANESTESI
Ds : Nyeri akut Agen cedera biologis
- Pasien merasakan nyeri pada bagian
kepala
Do :
- Pasien terdiagnosis subdural hematom
- Skala nyeri NRS 6
- TD 152/92 mmHg
- HR 79x/mnt

Ds : Ansietas Stressor operasi


- Pasien mengatakan khawatir dengan
prosedur operasi
Do :
- Wajah pasien tampak tegang

INTRA ANESTESI
Ds : - Risiko gangguan Efek obat anestesi
Do : haemodinamik
- Injeksi fentanyl 100mcg/iv
- Injeksi thiopental 250 mg/iv
- TD 139/80 mmHg
- HR 69x/mnt
- SpO 99%

Ds : - Risiko perdarahan Prosedur


Do : pembedahan
- Perdarahan ±100 cc
- EBV 4.900 ml
- EBL 927 ml

POST ANESTESI
Ds : - Risiko jatuh Efek obat anestesi
Do :
- Aldrete score 4
- Pasien masih dalam keadaan terbius
Ds : - Hipotermi Paparan suhu
Do : ruangan operasi
- Kulit teraba dingin
E. Diagnosa keperawatan dan prioritas masalah
1. Pre Anestesi
a. Nyeri akut b.d. agen cedera biologis
b. Ansietas b.d. stressor operasi
2. Durante Anestesi
a. Risiko gangguan haemodinamik b.d efek obat anestesi
b. Risiko perdarahan b.d. prosedur pembedahan
3. Post Anestesi
a. Risiko jatuh b.d. efek obat anestesi
b. Hipotermi b.d. paparan suhu ruangan operasi
F. PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Pre Anestesi
Nyeri Akut b.d. Agen Setelah diberikan asuhan a. Identifikasi lokasi, a. Berikan teknik non S: Pasien masih
Cedera Biologis keperawatan anestesi karakteristik, durasi, farmakologis untuk merasakan nyeri pada
selama 1 jam, tingkat nyeri frekuensi, kualitas, mengurangi rasa nyeri bagian kepala.
pasien berkurang dengan intensitas nyeri. (misal: TENS, hipnosis, O: TD 152/92 mmHg,
kriteria hasil: b. Identifikasi skala nyeri, terapi musik). HR 79x/mnt
a. Keluhan nyeri nyeri non verbal, faktor b. Kontrol lingkungan yang A: Nyeri teratasi
menurun yang memperberat dan memperberat nyeri sebagian.
b. Meringis menurun memperingan nyeri. (misal : suhu ruangan, P: Lanjutkan intervensi.
c. Sikap protektif c. Identifikasi pengetahuan pencahayaan, kebisingan).
menurun dan keyakinan tentang c. Fasilitasi istirahat dan
d. Gelisah menurun nyeri. tidur
e. Kesulitan tidur d. Identifikasi pengaruh d. Pertimbangkan jenis dan
menurun budaya terhadap respon sumber nyeri dalam
nyeri. pemilihan strategi
e. Identifikasi pengaruh nyeri meredakan nyeri.
pada kualitas hidup.
f. Monitor efek samping
penggunaan analgetik.

Ansietas b.d. Stressor Setelah dilakukan asuhan a. Evaluasi tingkat ansietas, a. Evaluasi tingkat ansietas, S: Pasien merasa lebih
Operasi keperawatan anestesi, catat verbal dan non verbal catat verbal dan non tenang.
diharapkan kecemasan pasien. verbal pasien. O:
pasien berkurang dengan b. Jelaskan dan persiapkan b. Menjelaskan dan - Pasien bisa
kriteria hasil: prosedur tindakan operasi. mempersiapkan prosedur menerapkan teknik
a. Melaporkan ansietas c. Ajarkan teknik distraksi tindakan operasi distraksi nafas dalam
menurun sampai cemas dengan nafas dalam. c. Mengajarkan teknik - Pasien dapat
tingkat teratasi d. Anjurkan keluarga untuk distraksi cemas dengan menenangkan
b. Tampak rileks menemani disamping nafas dalam. dirinya sendiri
pasien. d. Mengizinkan keluarga A: Ansietas teratasi.
untuk menemani P : Hentikan
disamping pasien. intervensi.

Intra Anestesi
Risiko gangguan Setelah dilakukan a. Oxygen therapy a. Oxygen therapy S: -
haemodinamik b.d intervensi diharapkan b. Monitoring vital sign b. Monitoring vital sign O:
efek obat anestesi gangguan perfusi pasien - Injeksi fentanyl
terpenuhi dengan kriteria 100mcg/iv
berhasil : - Injeksi thiopental 250
mg/iv
a. Tekanan darah pasien
- TD 139/80 mmHg
dalam batas normal - HR 69x/mnt
b. Saturasi oksigen dalam - SpO 99%
batas normal A: Risiko gangguan
haemodinamik teratasi.
P: Lanjutkan monitor
hemodinamik pasien.

Risiko Perdarahan Setelah dilakukan tindakan a. Monitor haemodinamik a. Monitor haemodinamik S:-
b.d. prosedur keperawatan anestesi, b.Monitor jumlah b. Monitor jumlah O:
pembedahan risiko perdarahan teratasi perdarahan perdarahan Perdarahan ±100 ml
c. Kolaborasi pemberian Intake cairan : 1.100
dengan kriteria perdarahan c. Kolaborasi pemberian obat
obat analgesik ml
tidak bertambah banyak. analgesik
Output cairan : 800 ml
A : risiko perdarahan
teratasi.
P : Lanjutkan monitor
hemodinamik dan
cairan.

Post Anestesi
Resiko Jatuh b/d efek Setelah di lakukan a. Pastikan pengaman a. Memastikan pengaman S: -
general anestesi tindakan keperawatan tempat tidur terpasang tempat tidur terpasang O:
pasien tidak mengalami b. Monitor keadaan pasien b. Memonitor keadaan - Pasien tidak jatuh
kejadian jatuh dengan pasien - Pasien tidak
kriteria: mengalami cidera
a. Pasien tidak jatuh A: Resiko jatuh tidak
dari tempat tidur terjadi.
b. Pasien tidak P: Monitor kondisi
mengalami cidera pasien.

Hipotermi b.d. Setelah dilakukan a. Observasi keadaan pasien a. Observasi keadaan pasien S:-
Paparan Suhu ruangan intervensi diharapkan menggigil atau tidak menggigil atau tidak O : Pasien tidak
operasi pasien tidak merasa b. Tanyakan apakah pasien b. Tanyakan apakah pasien menggigil tetapi akral
kedinginan/menggigil merasa kedinginan atau merasa kedinginan atau dingin.
tidak tidak A : Hipotermi teratasi
c. Pakaikan selimut ke pasien c. Pakaikan selimut ke sebagian.
pasien P : Selimut dipakai
sampai dipindah ke ICU.
PEMBAHASAN

Pasien Tn. H 74 tahun, dirawat dengan diagnosa subdural hematom dengan


tatalaksana tindakan pembedahan Craniotomy. Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang didapatkan status fisik pada pasien ini adalah ASA III, yaitu pasien
dengan penyakit sistemik berat sehingga aktivitas rutin terbatas. Pada pasien ini terdapat
kelainan sistemik berupa hipertensi tidak terkontrol dan pasien termasuk ke dalam kategori
geriatri. Selain itu dari pemeriksaan fisik didapatkan airway pasien tidak ada sumbatan jalan
napas, dapat membuka mulut sekitar 3 jari, mallampati skor 2, dan TMD 6.5 cm. Dilihat dari
breathing nya pasien dapat bernapas spontan dan suara napas vesikuler. Tekanan darah
pasien 152/92 mmHg, nadi 79x/mnt, konjungtiva anemis, dan hasil bacaan EKG yaitu gel P
dilatasi QRS. Pasien saat dibawa ke kamar operasi dalam keadaan sadar CM dengan GCS 15
E4V5M6 dan sudah terpasang urine kateter. Melalui stetoskop terdengar bising usus 12x/mnt
dengan tidak ada pembesaran hepar. Selain itu, tidak terdapat kelainan tulang belakang
maupun fraktur.
Anestesi dimulai pada pukul 08.15 dengan pemberian premedikasi yaitu pemberian
obat sebelum induksi yang bertujuan untuk memperlancar induksi anestesia, meminimalkan
jumlah obat anestetik, atau mengurangi mual muntah pasca bedah. Untuk obat premedikasi
yaitu Ondansentron 4 mg/iv dan fentanyl 100 mcg/iv. Pengelolaan anestesia pada kasus ini
adalah dengan menggunakan general anestesi menggunakan teknik anestesia secara induksi
intravena dan rumatan inhalasi. Induksi pada pasien ini dengan injeksi thiopental 250 mg/iv
dan insersi ETT NKK ukuran 7.0 difasilitasi dengan rocuronium 30 mg/iv. Induksi inhalasi
menggunakan sevoflurane 2 vol%. Kebutuhan cairan pasien selama intra anestesi pada jam
pertama adalah 1.260 ml, jam kedua dan ketiga adalah 980 ml. Perkiraan volume darah
pasien adalah 4.900 ml dengan perkiraan kehilangan darah 927 ml. Total cairan yang masuk
adalah 1.100 ml dengan kristaloid. Total cairan yang keluar adalah 843,75 ml terdiri dari
perdarahan sebanyak 100 ml, urine output 700 ml, serta IWL sebanyak 43,75 ml. Balance
cairan sebanyak +256,25 ml.
Post operasi pasien ditransfer ke ICU untuk monitoring KU dan vital sign. Pada saat
ditransfer kesadaran pasien masih dalam terpengaruh trias anestesi dan terpasang ETT. Napas
belum spontan tapi SpO2 100%. TD 130/72 mmHg, HR 70x/mnt, serta akral dingin. Dan
karena pasien masih terbius sehingga mobilisasi masih terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sidharta P, Mardjono M,2005, Neurologi Klinis Dasar, Dian Rakyat, Jakarta.


2. Wilson M. L, Price S. A,2002 Patofisiologi, vol.2, Edisi 6
3. Bigler E.D,William L, 2012, Neuropathology of Mild traumatic brain Injury.
4. Sitorus ,S. M, 2004, Sistem Ventrikel dan liquor Cerebrospinal, USU.
5. Pramono, A. (2017). Buku Kuliah Anestesi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
6. Bisri, H. Tatang. (1996). Neuroanestesi. Unpad : Bandung
7. Carpenito,L.J.(2013). Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktek Klinik
(Terjemahan). Edisi 6. Jakarta: EGC
8. Komite penanggulangan Kanker Nasional, Kemenkes. Panduan Penatalaksanaan
Tumor Otak. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKOtak.pdf
9. Mangku Gde & Senephati, Tjokorda GA. (2010). Buku Ajar Ilmu Anestesia
Reanimasi. Jakarta: indeksAstuti, D. I. Y. (2016). Asuhan Keperawatan pada Ibu
S yang Mengalami Tumor Otak (Astrocytoma) di Ruang Angsoka Rumah Sakit
Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
10. Syaifuddin, A.H. (2011). Buku Anfis (S. K. Monica Ester, Ed.). Penerbit Buku
Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai