Anda di halaman 1dari 15

B.

FORMAT ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI DI RUANG OK

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI


PASIEN Ny. M DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI HERNIORAPY
DENGAN TINDAKAN
ANESTESI SPINAL (SPINAL ANESTESI BLOCK)
DI RUANG IBS RSI MUHAMMADYAH KENDAL
PADA TANGGAL 29 SEPTEMBER 2022

I. PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 62 Tahun
Jeniskelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : kawin
Golongan darah :B
Alamat : Tejorejo Ringinarum
No. CM : 06XXXX
Diagnosa medis : Hernia Inguinal Lateral Sinistra
Tindakan Operasi : Herniorapy
Tanggal MRS : 16 September 2022
Tanggal pengkajian : 16 September 2022
Jam Pengkajian : 16.15 WIB
Jaminan : BPJS Non PBI

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. R
Umur : 62 Tahun
Jeniskelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan dg Klien : diri sendiri
Alamat : Tejorejo Ringinarum

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit : Nyeri Perut
b. Saat Pengkajian : pasien merasakan nyeri dibagian perut bawah
2) Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan Nyeri perut 2 hari SMRS, tidak BAB dan tidak
kentut 2 hari SMRS TD 160/110 mmHg, HR 98x/menit, RR 20x/menit, SPO2 98%
3) Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi
4) Riwayat Penyakit Keluarga : -
5)Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? tidak
- Riwayat operasi sebelumnya : tahun: jenis:
- lKomplikasi: -
- Riwayat anestesi sebelumnya : tahun: - jenis :
Komplikasi: -
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah?
jika ya, jumlah :- , Reaksi alergi: -
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular?
- Jika ya, sebutkan: -
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan:
jumlah anak :
mensturasi terakhir :
menyususi : ya/tidak
6)Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a) Obat yang pernah dikonsumsi: tidak ada
b) Obat yang sedang dikonsumsi: tidak ada
7)Riwayat Alergi : ya/tidak, jika ya, sebutkan :
8)Kebiasaan :
a) Merokok : ya/tidak , jika ya,jumlah :
b) Alkohol : ya/tidak , jika ya,jumlah :
c) Kopi/teh/soda : ya/tidak , jika ya,jumlah :

c. Pola Kebutuhan Dasar


1)Udara atau
oksigenasi Sebelum
Sakit
- Gangguan pernafasan : Normal, 20x/menit
- Alat bantu pernafasan : tidak ada
- Sirkulasi udara : baik
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : Normal, 20x/menit
- Alat bantu pernafasan : tidak ada
- Sirkulasi udara : baik
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

2)Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 8 – 10 gelas/hari
- Jenis : air mineral/air putih
-Cara : menggunakan tempat minum/gelas
-Minum Terakhir : sebelum masuk rumah sakit
-Keluhan : tidak ada
-Lainnya : tidak ada
Saat Ini
- Frekuensi : 1/2 gelas
- Jenis : air mineral
- Cara : menggunakan tempat minum/ gelas
- Minum Terakhir : 07.00 WIB
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

3) Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : Karbohidrat, protein, mineral, vitamin
- Porsi : 1 porsi
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : hampir semua buah dan sayuran
- Napsu makan : bagus
- Puasa terakhir : tidak ada
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 1 porsi
- Jenis : Karbohidrat, protein, mineral,
- Porsi : 1 porsi
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : hampir semua makanan
- Napsu makan : bagus
- Puasa terakhir : 14.00 WIB
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

4)Eliminasi
a) BAB
Sebelum sakit
- Frekuensi : 2x/hari
- Konsistensi : sebagian lunak,sebagia padat
- Warna : kuning kecoklatan
- Bau : bau khas feses
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak

Saat ini
- Frekuensi : 0x/hari
- Konsistensi :-
- Warna :-
- Bau :-
- Cara (spontan/dg alat) : -
- Keluhan : tidak bisa BAB
- Lainnya :-
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi : 2-3x/hari
- Konsistensi : cair, tidak keruh/berdarah
- Warna : bening agak kekuningan
- Bau : bau khas urin
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada
Saat ini
- Frekuensi : 2-3x/hari
- Konsistensi : cair, tidak keruh/berdarah
- Warna : bening agak kekuningan
- Bau : bau khas urin
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan : tidak ada
- Lainnya : tidak ada

5)Pola aktivitas dan istirahat


a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total

a) Istirahat Dan Tidur


Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Tidak pernah
- Berapa jam anda tidur: malam 8 jam., siang 2 jam
Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Tidak pernah
- Berapa jam anda tidur: malam 8 jam., siang 1 jam

6)Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman.:
Pasien mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mayarakat sekitar

7)Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Pasien merasa cemas dan takut akan operasi yang akan di lakukan
- Rasa Nyaman : -
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : -

8)Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial


sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin : Tidak
- Imunisasi : Imunisasi vaksin covid dosis 1, 2 dan booster
- Olahraga :-
- Upaya keharmonisan keluarga: Berkumpul di rumah bersama keluarga
- Stres dan adaptasi : Pemecahan masalah
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis / apatis / delirium/ somnolen / sopor/ koma
GCS : Verbal:5 Motorik : 6 .Mata : 4
Penampilan : tampak sakit ringan/sedang/berat
Tanda-tanda Vital : Nadi = 92 x/menit, Suhu = 36,8 0 C, TD =160/110 mmHg,
SPO2=98% RR =20 x/menit, Skala Nyeri: 3
BB: 60 Kg, TB: 160 Cm, BMI: …………
Lainnya:………………

b. Pemeriksaan 6 B
1) B1 (BREATH
- Wajah:
□ √Normal □ Dagu Kecil □ Edema
□ Gigi palsu□ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm □√Ya □Tidak
- Jarak Thyro - Mental < 6 cm □√Ya □Tidak
- Cuping hidung □Ya □√Tidak
- Mallampati Skor : □ I □√ II □ III □ IV
- Tonsil : □ √T0 □ T1 □ T2 □ T3 □ T4
- Kelenjar tiroid : ukuran - intensitas -
- Obstruksi Jalan Napas
□ √Tidak ditemukan □ Tumor
□ Gigi maju □ Stridor
- Bentuk Leher : □√Simetris □ Asimetris
 Mobilitas Leher :
 Leher pendek : □Ya □√Tidak
 Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan?
□ √Ya □ Tidak
 Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala?
□ √Ya □ Tidak
 Apakah pasien menggunakan collar?
□ Ya □ √Tidak
- Thorax:
 Bentuk thorax: : Simetris, tidak ada kelainan
 Pola napas : efektif, tidak terdapat suara tambahan
 Retraksi otot bantu napas : tidak ada
 Perkusi paru : □ √sonor □ hipersonor □ dullness
 Suara napas : □ ronchi □ wheezing □ √vesikuler □ bronchial □
bronkovesikular

2) B2 ( BOOD )
- Konjungtiva : □ anemis □ √tidak
- Vena jugularis : pembesaran □ ya □ √tidak
- BJ I : □ tunggal □ ganda □ √regular □ irreguler
- BJ II : □ tunggal □ ganda □ √regular □ irregular
- Bunyi jantung tambahan: BJ III □ murmur

3) B3 ( BRAIN )
- Kesadaran : □ √kompomentis □ apatis □ delirium □ somnolen □ sopor
□ koma
- GCS : Verbal 5 Motorik: 6 Mata :4
- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep ( + / -)
b. Reflek trisep ( + / -)
c. Reflek brachiradialis ( + / -)
d. Reflek patella ( + / -)
e. Reflek achiles ( + / -)
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski ( + / -)
a. Reflek chaddok ( + / -)
b. Reflek schaeffer ( + / -)
c. Reflek oppenheim ( + / -)
d. Reflek gordon ( + / -)

4) B4 ( BOWEL )
- Frekuensi peristaltic usus :3 x/menit
- Titk Mc. Burney : □ nyeri tekan □ nyeri lepas
- Borborygmi : □Ya □√Tidak □ nyeri menjalar
- Pembesaran hepar : □Ya □√Tidak
- Distensi : □Ya □√Tidak
- Asites : □ shiffing dullness □ undulasi

5) B4 ( BLADER)
- Buang air kecil : □√Spontan □Tidak
- Terpasang kateter : □Ya □√Tidak
- Gagal ginjal : □Ya □√Tidak
- Infeksi saluran kemih : □Ya □√Tidak
- Produksi urine :100 cc
- Retensi urine : □Ya □√Tidak

6) B6 ( BONE )
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan (-),
infeksi (-), mobilitas (leluasa), Fibrosis (-), HNP (-)
- Lainnya……………………..

b) Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas ( -)
Fraktur (-), lokasi fraktur ………………….., jenis fraktur
…………………… kebersihan luka…………………….., terpasang gips
(-), Traksi ( - ), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di kanan, ukuran abocatch.22G,
tetesan:20 Tpm
ROM: Normal
Lainnya: Tidak ada

 Palpasi
Perfusi:…….
CRT: 2 detik
Edema : ( 0)
Lakukan uji kekuatan otat : 5
::Lainnya: Tidak ada

- Ekstremitas Bawah :
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (-)
Fraktur (-), lokasi fraktur ………………….., jenis fraktur
…………………… kebersihan luka….............................., terpasang gips (-),
Traksi ( - ), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di...................., ukuran abocatch............., tetesan:..................
ROM: ………………..
Lainnya:………………
 Palpasi Perfusi:
……. CRT 2
detik Edema :
(1 – 4 )
Kekuatan otot : 5
Lainnya: tidak ada…

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

- Edema :

- uji kekuatan otot :

3. Data Penunjang Diagnostik


a. Pemeriksaan Laboratorium
(terlampir)

b. Pemeriksaan Radiologi : ………………………………………………………


Tidak ada
c. Lain-lain:…………………………………………………………………………
Hasil pemeriksaan……………………………………………………………….

4. Therapi Saat ini :


Ringer Laktat 20 Tpm,

5. Kesimpulan status fisik (ASA):


ASA 2 E

6. Pertimbangan Anestesi
a. Faktor penyulit:
Tidak ada

b. Jenis Anestesi: Anestesi regional


Indikasi: tindakan operasi Herniorapy

c. Teknik Anestesi: Spinal anestesi


Indikasi: tindakan operasi Herniorapy, durasi operasi diperkirakan kurang lebih
½ jam
7) Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


I. PRE ANESTESI
1 DS:pasien mengatakan Situasi pembedahan (Herniorapy) Ansietas
sedikit cemas dan takut
DO:
TD: 155/87 mmHg
HR: 125x/menit
SPO2: 97 %
T: 36.5°C
pasien terlihat cemas
II. INTRA ANESTESI

No Symptom Etiologi Problem


1 DS:- Efek Agen farmakologis regional Hipotensi
DO: Anestesi (spinal)
TD: 95/55 mmHg
HR: 88x/menit
SPO2: 98 %
T: 35.5°C
pasien tertidur
II. PASCA ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem

1 DS:pasien mengatakan Efek samping Anestesi regional Resiko jatuh


kedua kaki tidak dapat (spinal)
digerakan dan mati rasa
DO:
TD: 125/65 mmHg
HR: 98x/menit
SPO2: 99 %
T: 35.5°C
 Pasien terpasang RL 20
Tpm
 Pasien selesai tindakan
Herniorapy dengan
Anestesi regional
anestesi (spinal
II. Problem ( Masalah )
a. PRE ANESTESI
1. Prioritas tinggi ( mengancam nyawa )
2. Prioritas sedang ( mengancam status kesehatan )
3. Prioritas rendah ( situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari
suatu penyakit yang secara spesifik )
Alasan prioritas: situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari suatu
penyakit yang secara spesifik

b. INTRA ANESTESI
1. Prioritas tinggi ( mengancam nyawa )
2. Prioritas sedang ( mengancam status kesehatan )
3. Prioritas rendah ( situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari suatu
penyakit yang secara spesifik )
Alasan prioritas: mengancam nyawa, tekanan darah yang rendah dapat menurunkan
kemampuan jantung untuk memompa darah

c. PASCA ANESTESI
1. Prioritas tinggi ( mengancam nyawa )
2. Prioritas sedang ( mengancam status kesehatan )
3. Prioritas rendah ( situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari
suatu penyakit yang secara spesifik )
Alasan prioritas: situasi yang tidak berhubungan langsung prognosis dari suatu
penyakit yang secara spesifik
III.Rencana Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
1) Pra Anestesi
Nama : Tn.R No. CM : 06XXXX
Umur : 62 tahun Dx : Hernia Inguinalis Lateral Sinistra
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : IBS

No Problem Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &


(Masalah) Tujuan Intervensi Paraf
1. Anxietas Setelah dilakukan  Lakukan pendekatan yang  16.00 Membina hubungan S: Pasien
berhubungan Tindakan memberi kenyamanan kepada saling percaya antara klien mengatakan paham
dengan keperawatan klien dan perawat akan informasi yang
Situasi Selama pre operasi,  Jelaskan semua prosedur anestesi  16.00 Melakukan di berikan perawat,
pembedahan di harapkan klien dan pembedahan pemerikaan tanda tanda pasien mengatakan
(Herniorapy) mampu mengontrol  Edukasi pasien tehnik pernfasan vital kepada klien lebih tenang
kecemasan dengan diagframatik lambat/napas dalam  16.02 menjelaskan O: TTV:
mekanisme koping  Temani kien dan memberikan prosedur tindakan yang
yang positif, dengan motivasi positif kepada klien TD=140/80 mmHg,
akan di berikan kepad
kriteria hasil ;
klien, serta memberikan Nadi = 88x/menit
• Klien mampu
motivasi positif kepada
mengidentifikasi RR= 20x/menit
klien
dan menunjukan
teknik untuk SPO2= 99%
mengontrol A: Masalah Anxietas
kecemasan teratasi
• Vital sign
mengalami P: Intervensi
penurunan dihentikan
• Ekspresi wajah rilex

ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE- ASSESMEN


Tanggal : 17 September 2022
Kesadaran : Compos Mentis Pemasangan IV line : □ √1 buah □ 2 buah □ ……….
Tekanan darah: 160/100 mmHg, Nadi: 98 x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : □ Siap/baik □ ………
RR : 20 x/mnt Suhu:36,5.0C Kesiapan Sumber gas medik : □ Siap/baik □ ………
Saturasi O2 : 98% Kesiapan volatile agent : □ Siap/baik □ ………
Gambaran EKG : ………………………………… Kesiapan obat anestesi parenteral : □ Siap/baik □ ………
Kesiapan obat emergensi : □ Siap/baik □ ………
Penyakit yang diderita : □√Tidak ada □ Ada, sebutkan……………
Penggunaan obat sebelumnya: □√Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Gigi palsu : □√Tidak ada □ Ada , permanen
□ Ada,sudah dilepas
Alergi : □ √Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
Kontak lensa : □√ Tidak ada □ Ada , sudah dilepas.
Asesoris : □ √Tidak ada □ Ada, sebutkan…………
CATATAN LAINNYA:
2) Intra Anestesi
Nama : Tn.R No. CM : 06XXXX
Umur : 62 Tahun Dx : Hernia Inguinalis Lateral Sinistra
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : IBS

No Problem Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &


(Masalah) Tujuan Intervensi Paraf
1 Penurunan Setelah dilakukan  monitorTTV pola nafas, SPO2,  16.15 memonitor pola S: -
tekanan Tindakan keperawatan memasang nasal kanul nafas SPO2 dan
O: TTV:
darah Selama Intra Anestesi,  guyur cairan RL memasang nasal kanul.
sistemik Diharapkan Penurunan  kolaborari medis / pemberian obat  16.15 guyur cairan RL TD=125/80 mmHg,
berhubunga tekanan darah sistemik vasokontriksi (efedrin)  16.17 kolaborari medis /
n dengan berkurang, dengan Nadi = 88x/menit
pemberian obat
Efek Agen kriteria hasil ; vasokontriksi (efedrin) RR= 20x/menit
farmakolog  Tekanan darah
is regional stabil/kembali normal. SPO2= 99%
Anestesi  saturasi O2 A: Masalah penurunan
(spinal) meningkat. tekanan darah sistemik
 Nadi stabil/normal sebagian teratasi
P: intervensi
dilanjutkan
1. monitor pola nafas,
SPO2, memasang
nasal kanul
2. monitor cairan
3. kolaborari medis /
pemberian obat
vasokontriksi
(efedrin)
Hasil pemeriksaam Laboratorium
Tanggal: 16 – 09 – 2022
Nama : Tn. R
No.RM : 06XXXX
Hasil Lab
Nama Test Flag Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap :
Hemoglobin 11,9 g/dL 11.7 – 15.5
Hematokrit L 35,5 % 37 – 43
Lekosit 10.450 /mm3 4.000 – 11.000
Trombosit 259.000 /mm3 150.000 – 450.000
Eritrosit L 3.98 Juta/uL 4.2 – 5.4
Index Eritrosit :
MCV 89.2 fl 80 – 97
MCH 29.9 pg 26 – 34
MCHC 33.5 g/dL 31 – 36
RDW 12.5 % 10.0 – 15.0
MPV 9.1 fL 7.0 – 11.0
Hitung Jenis (Diff)
Eosinofil 2 % 2–4
Basofil 0 % 0–1
Limfosit L 20 % 20 – 40
Monosit 6 % 2–8
Netrofil batang 4 % 3–5
Netrofil segmen 68 % 50 – 70
KOAGULASI
Waktu perdarahan (BT) 2’00” Menit 1-3
Waktu pembekuan 4’00” Menit 2-6
IMUNOLOGI
Antigen SARS-CoV-2 NEGATIF Negatif
HbaAg Kualitatif Negatif Negatif
HIV Non Reaktif Non Reaktif
Syphilis Negatif Negatif
3) Pasca Anestesi
Nama : Tn. R No. CM : 06XXXX
Umur : 62 tahun Dx : Hernia Inguinalis Lateral Sinistra
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : IBS

No Problem Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi Nama &


(Masalah) Tujuan Intervennsi Paraf
Resiko Jatuh Setelah dilakukan  identifikasi kebutuhan  16.45 identifikasi S: pasien mengatakan
berhubunga Tindakan keperawatan keselamatan (memasang kebutuhan merasa aman saat
n dengan Selama Pasca Anestesi, pembatas kiri dan kanan keselamatan beristirahat
Efek Agen Diharapkan resiko jatuh pada bed pasien) (memasang pembatas O:
farmakologi berkurang, dengan  monitor perubahan kiri dan kanan pada TD: 125/65 mmHg
s regional kriteria hasil : keselamatan lingkungan bed pasien)
Anestesi  Jatuh dari tempat HR: 98x/menit
 fasilitasi tidur dan istirahat  16.45 monitor
(spinal) tidur berkurang  edukasi waktu pulih perubahan SPO2: 99 %
 Jatuh saat berdiri kembali (kaki bisa keselamatan T: 35.5°C
berkurang digerakkan) lingkungan
A: masalah resiko jatuh
 Jatuh saat duduk  16.55 fasilitasi tidur
berkurang
berkurang dan istirahat
 Jatuh saat berjalan  16.55edukasi waktu P: intervensi dilanjutkan:
berkurang pulih kembali (kaki
Monitor pembatas bed
bisa digerakkan)
pasien
IV. Format Hand Over recovery Room ke Ruang Rawat Inap

Nama : Tn.R No.CM : 06XXXX


Umur : 62 Tahun Diagnosa : Hernia
Inguinalis Lateral S
Jenis kelamin : Laki-laki Ruang : IBS

S (situation) Keadaan KU Compos Mentis


TD: 129/65 mmHg
HR: 98x/menit
SPO2: 99 %
T: 36.5°C

B (Background) Pasien masuk IBS pada tanggal 17 September 2022, dengan post
OP dengan tindakan HERNIORAPY ,diagnosa HERNIA
INGUINALIS LATERAL SINISTRA. KU Compos Mentis ,
terpasang infus RL 20 Tpm, hasil observasi terakhir Pasien
mengalami resiko jatuh post op jam 16.55. Resiko jatuh
berkurang jam 16.55

A (Assesment) Masalahnya pada efek samping obat regional anestesi, dan telah
dilakukan identifikasi kebutuhan keselamatan (memasang
pembatas kiri dan kanan pada bed pasien) monitor perubahan
keselamatan lingkungan fasilitasi tidur dan istirahat
edukasi waktu pulih kembali (kaki bisa digerakkan)
R (recommendation) Disarankan saat dibangsal , anjurkan pasien untuk minum air
hangat, istirahat dan tidur yang cukup dan terapi program yang
telah disarankan dokter

Anda mungkin juga menyukai