1. FORMAT PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) IdentitasPasien
Nama : Tn. Y
Umur : 40 tahun
Jeniskelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai kantoran
SukuBangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Menikah
Golongandarah :O
Alamat : Jl. Merdeka No.17 Denpasar
No.CM : 13245
Diagnosa medis : Hemorroid Eksterna Derajat 3
Tanggal masuk : 30 september 2020
Tanggal pengkajian : 30 september 2020
2) Identitas PenanggungJawab
Nama : Ny. R
Umur : 39 tahun
Jeniskelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
SukuBangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Istri
Alamat : Jl. Merdeka No.17 Denpasar
b. RiwayatKesehatan
1) KeluhanUtama
Nyeri dan Perdarahan Pada Dubur akibat adanya suatu benjolan dan akan
dilakukan tindakan pembiusan dan pembedahan.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Datang ke UGD RSUD pada tanggal 30 September setelah mendapatkan
surat rujukan dari puskesmas terdekat tempat pasien dirawat. Pasien mengeluhkan
adanya rasa sakit pasa duburnya, dan meningkat secara hebat seperti merasa
terbakar selagi BAB serta dirasakan ada semacam beberapa benjolan yang
menggantung ketika BAB dan dapat didorong kembali kedalam anus dengan
menggunakan jari, namun setelah BAB biasanya terjadi perdarahan di anus. Pasien
telah dirawat inap di puskesmas terdekat selama seminggu terakhir namun kondisi
pasien tidak kunjung membaik dan nyeri semakin hebat hingga dokter di
puskesmas memutuskan untuk merujuk pasien ke RSUD. Pada pukul 16.00 di
UGD pasien diperiksa oleh dokter umum dan diketahui diagnosisnya hemmorrhoid
eksterna. Pasien dianjurkan untuk rawat inap satu hari dan keesokan harinya
direncanakan tindakan pembedahan oleh dokter bedah dan dokter anestesi pada
pukul 09.00 wita. Pasien kelihatan cemas karena mendengar memerlukan tindakan
operasi untuk pemotongan hemorrhoid agar mencegah komplikasi lebih lanjut serta
ini adalah operasi pertama bagi pasien. Pasien mengatakan dirinya cemas dan
gelisah karena akan dilakukan tindakan operasi.
6) Riwayat pengobatan :
- Obat/resep :Paracetamol 3x500mg/ 3 hari dan
antbiotikamoxilin3x500mg/5 hari
- Obat bebas ( vitamin, herbal ) :Sangobion1×250mg/ 5 hari
- Aspirin :-
- Anti nyeri :Paracetamol3x500 mg/ 3 hari
7) Kebiasaan :
- Merokok : tidak , jika ya,jumlah :
- Alkohol : tidak , jika ya,jumlah :
- Kopi/teh/soda : tidak , jika ya,jumlah :
- Olahraga rutin : tidak , jika ya,jumlah :
8) Alergi :
ya/tidak , jika ya, sebutkan :
9) Status kesehatan saat ini :
- Hilangnya gigi : tidak
- Masalah leher pendek : tidak
- Batuk : tidak
- Sesak napas : tidak
- Gangguan saluran napas atas : tidak
- Nyeri dada : tidak
- Denyut jantung tidak normal : tidak
- Muntah : tidak
- Pingsan : tidak
- Kejang : tidak
- Stroke : tidak
- Sedang hamil :tidak
- Kelainan tulang belakang :tidak
- Obesitas : tidak
- Cemas : ya, Tingkat kecemasan:berat
- Nyeri : ya, Skala nyeri: 8(VAS)
c. pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
1) Udara atau oksigenasi :
- Gangguan pernafasan :-
- Alat bantu pernafasan :-
- Sirkulasi udara :Baik
- Letak tempat tinggal : Dalam kota
2) Air
a) Sebelum sakit :
- Konsumsi air : PDAM
- Kondisi air :masak
- Frekwensi minum air: 4-6 gelas sehari
b) Saat sakit :
Minum air
- Frekuensi : 4-6 gelas sehari
- Jenis : air putih
- Cara : oral
- Keluhan : Tidak ada
3) Nutrisi/ makanan
a) Sebelum sakit :
- Frekuensi : 3 Kali sehari
- Jenis : nasi dan daging
- Porsi : 1 piring penuh
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : daging kambing
- Pantangan : tidak ada
- Napsu makan :baik
b) Saat sakit :
- Frekuensi : 3 kali sehari
- Jenis : bubur
- Porsi : 1/2 piring
- Diet khusus : tidak ada
- Makanan yang disukai : daging kambing
- Napsu makan : Menurun
- Puasa terakhir : tidak ada
4) Eliminasi
a) BAB
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 1 kali sehari
Konsistensi : padat
Warna : coklat
Bau : bau khas feses
Cara : mandiri
- Saat Sakit
Frekuensi : 3 hari sekali
Konsistensi : feses berlendir dan bermukus serta mengandung
darah
Warna : coklat kemerahan
Bau : bau khas feses
Cara : mandiri
Keluhan : timbul rasa terbakar saat BAB
b) BAK
- Sebelum sakit :
Frekuensi : 4-6 kali sehari
Konsistensi : cair dan tidak ada endapan
Warna : kuning agak pekat
Bau : bau khas urin
Cara :mandiri
- Saat sakit :
Frekuensi : 4-6 kali sehari
Konsistensi : cair dan tidak ada endapan
Warna :kuning agak pekat
Bau : khas urin
Cara : mandiri
Keluhan : tidak ada
6) Interaksi sosial
- Kegiatan Lingkungan : Tidak ada
- Interaksi Sosial :Terganggu
- Keterlibatan Kegiatan Sosial : Tidak ada
2. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis / apatis / delirium/somnolen / sopor/koma
GCS : verbal: 5 Motorik : 6 Mata : 4
Penampilan : tampak sakit ringan/sedang/berat
Tanda-tanda Vital : Nadi = 110 x/menit, Suhu =37,50 C, TD =100/70 mmHg, RR =27
x/menit,
BB: 65 Kg
2) Pemeriksaan Kepala
Inspeksi :
Bentukkepala : (dolicephalus/ lonjong, brakhiocephalus/ bulat ), kesimetrisan (+ / - ).
hidrochepalus + / - ), Luka ( + / - ), darah ( +/-), trepanasi ( + / - ).
Palpasi : Nyeri tekan ( + / - ), fontanella / pada bayi (cekung / tidak)
3) Pemeriksaan Wajah :
Inspeksi : Perhatikan ekspresi wajah: tegang/meringis / rileks,Warna dan kondisi wajah:
dagu kecil ( + / - ), Edema:( + / - ),kelumpuhan otot-otot fasialis ( + / - ); gigi palsu : ( + / -
), gigi goyang : ( + / - ), gigi maju :( + / - ); kemampuan membuka mulut < 3 cm : ( + /
- ),jarak thyro mentalis , 6 cm : ( + / - ),
4) Pemeriksaan Mata
Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + / - )
b. Ekssoftalmus( + / - ), Endofthalmus( + / - )
c. Kelopak mata / palpebra : oedem( + / - ), ptosis( + / - ),
peradangan ( + / - ) luka ( + / - ), benjolan ( + / - )
d. Bulu mata : rontok atau tidak
e. Konjunctiva dan sclera : perubahan warnaagak pucat.
f. Warna iris normal (coklat)
g. Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis / midriasis) isokor ( + / - )
h. Kornea : warnamerah
i. Nigtasmus( + / - ), Strabismus( + / - )
j. Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : OD : 6 OS : 6
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik / Kurang )
k. Pemeriksaan lapang pandang : normal / berkurang
Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Dengan tonometri : normal, dengan palpasi taraba normal
5) Pemeriksaan Telinga
Inspeksi dan palpasi
a. Amati bagian telinga luar : bentuk: simetris Ukuran: sama antara
kiri&kananWarna: sawo matang lesi ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ), peradangan ( + /
- ), penumpukan serumen ( + / - ).
b. Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warnabening, transparansi
normal, perdarahan ( + / - ), perforasi ( + / - ).
c. Uji kemampuan kepekaan telinga :
- Tes bisik : kiri kanan baik
- Dengan arloji : kiri kanan baik
- Uji weber : seimbang / lateralisasi kanan /
lateralisasi kiri
- Uji rinne : hantaran tulang lebih keras / lemah / sama dibanding dengan
hantaran udara
- Uji swabach : memanjang / memendek / sama
6) Pemeriksaan Hidung
Inspeksi dan palpasi
- Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasinormal( adakah
pembengkakan atau tidak )
- Amati meatus : perdarahan ( + / - ), Kotoran ( + / - ), Pembengkakan ( + / - ),
pembesaran / polip ( + / - )
- Palpasi
Edema : ( 1 – 4)
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 – 5 )
b) Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ / -), fraktur (+ /-)
lokasi fraktur: - , jenis fraktur: - kebersihan luka: - , terpasang Gib ( + / - ), Traksi ( +
/-)
Palpasi
Edema : (1 – 4 )
Lakukan uji kekuatan otot : ( 1 – 5 )
- Edema :
555555
- uji kekuatan otot :
555555
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( GlasgowComaScale )
- Eye /Menilai respon membuka mata : 4
- Verbal/Menilai respon Verbal :5
- Motorik/Menilai respon motorik : 6
Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis / Apatis /
Somnolen / Delirium / Sopor / Coma)
2. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh ( + / -), nyeri kepala ( + / -), kaku kuduk ( + / -), mual –muntah
( + / -) kejang ( + / -) penurunan tingkat kesadaran ( + / -)
3. Memeriksa nervuscranialis
Nervus I , Olfaktorius (pembau ) : normal
Nervus II, Opticus ( penglihatan ): normal
Nervus III, Ocumulatorius: putaran bola mata, reflek pupil kanan dan kiri +
Nervus IV, Throclearis: tatapan mata ke atas dan ke bawah +
Nervus V, Thrigeminus :
- Cabang optalmicus : sentuhan halus kornea +
- Cabang maxilaris : kemampuan mengantupkan gigi +
- Cabang Mandibularis : kemampuan membuka gigi +
Nervus VI, Abdusen: pandangan mata ke lateral +
Nervus VII, Facialis: senyum , mengerutkan dahi, mengangkat alis (+) dan simetris
Nervus VIII, Auditorius: tes webber, rinne dan swabach +
Nervus IX, Glosopharingeal: lidah ditekan kemudian mengucapkan a-a
Nervus X, Vagus:reflek menelan +
Nervus XI, Accessorius:melawan tahanan dengan mengangkat bahu +
Nervus XII, Hypoglosal: mampu menjulurkan lidah ke berbagai posisi dan
mengembungkan pipi kemudian ditekan dari luar +
4. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris/ asimetris), atropi ( + / -) kekuatan otot : 5555
5. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul: mampu membedakan, benda tajam : mampu
membedakan , Menguji sensasi panas / dingin: mampu membedakankapas halus :
mampu membedakan , minyak wangi: mampu membedakan
6. Memeriksa reflek kedalaman tendon
- Reflek fisiologis
a. Reflekbisep ( + / -)
b. Reflek trisep ( + / -)
c. Reflekbrachiradialis ( + / -)
d. Reflekpatella ( + / -)
e. Reflekachiles ( + / -)
- ReflekPathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflekbabinski ( + / -)
b. Reflekchaddok ( + / -)
c. Reflekschaeffer ( + / -)
d. Reflekoppenheim ( + / -)
e. Reflekgordon ( + / -)
3. DataPenunjang Diagnostik
a. PemeriksaanLaboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1. Hb 11,3 mg/dl 13,5-18 mg/dl
2. Leukosit 10.000/mm3 5000-10.000mm3
3. Trombosit 398.000 / mm3 150.000-400.000/mm3
4. RBC 3.4 L 10*6/mm3 3.80-5.80 L 10*6/mm3
5. HCT 33% 35-50%
6. Feses feses berlendir dan bermukus feses tidak berlendir dan
serta mengandung darah bermukosa, feses tidak
mengandung darah
4. Therapi :
asam traneksamat 25-50 mg/kg bb/ 1 hari
lidokain topikal 5g/hari
pemberian infus (RL 0,9% sebanyak 2 kolf 20 tpm)
5. Pertimbangan Anestesi
a. Jenis Anestesi:Regional Anestesi
b. Teknik Anestesi:Spinal Anestesi
c. Obat2an Anestesi :
- Premedikasi :
Midazolam 4mg
Granisetron 1 mg
- Induksi :
Bupivacaine hiperbarik 0.5% 15 mg
- Maintenance : bupivacaine, fentanyl.
d. Posisi pembedahan : litotomi
e. ASA 1 karena pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
B. AnalisaData
- Asa 1 Malampati 1
A
2. DS : Pasien mengatakan Dilatasi Vena Nyeri Akut
terdapat nyeri pada daerah Hemoroidalis
dubur
Q : nyeri akut
R: daerah dubur
S: nyeri skala 8
T: nyeri setiap saat, dan
semakin parah saat BAB
dan duduk
DO :
Pasien tampak
meringis
Terdapat benjolan
didaerah anus
Pasien kesakitan
jika duduk
Nadi : 110x/menit
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 37°C
RR : 27x/menit
-
3 DS :- Efek Obat Anestesi Resiko Jatuh
DO :
- Pasien Telah dibius
dengan Anestesi Spinal.
- Pasien Mengalami
Penurunan Kekuatan -
Ekstermitas Bagian bawah
(mobilitas Terbatas) -
4 DS : - Efek Agen Anestesi Resiko Mual,
Muntah
DO : Pasien Dengan Asa 1
akan dilakuakan Regional
Anestesi Dengan Teknik
Spinal Anestesi dan obat
Bupivacine dan Fenthanyl.
-
C. Prioritas Masalah
1. PRE ANESTESI
a. Risiko cedera Efek Agen Anestesi
b. Nyeri Akut
c. Ansietas
2. INTRA ANESTESI
a. Potensi Komplikasi Hipotensi
b. Resiko Perdarahan
c. Risiko Komplikasi termoregulasi (Hipotermi)
d. Resiko Trauma Fisik Pembedahan
3. PASCA ANESTESI
a. Potensi Komplikasi Disfungsi Respirasi
b. Resiko Mual,Muntah
c. Nyeri pasca Operasi
d. Resiko Jatuh
III. Pelaksanaan
Nama : TN. Y No.CM : 13245
Ruang : OK Umur : 40 Tahun
Diagnosa : hemmoroid eksterna derajat 3
Intra Anestesi
4 Kamis , 1 PK hipotensi 09.40 Mengobservasi tanda-tanda vital
Oktober 2020 10.15 Mengobservasi tanda –tanda
penurunan curah jantung
10.19 Melakukan delegasi dalam
pemberian vasopresor (ephedrine)
Post Anestesi
8 Kamis , 1 PK Disfungsi 10.22 Mengobservasi ttv respirasi dan
Oktober 2020 Respirasi
saturasi o2
10.23 Mengobservasi pola nafas dan
pengembangan dada pasien
10.25 Memberikan posisi yang nyaman
10.30 Melakukan delegasi pemberian
oksigen
10.40 Mengkolaborasikan kepada dr
SpAn jika terjadi perburukan
IV.Evaluasi
Nama : TN. Y No.CM : 13245
Ruang : OK Umur : 40 Tahun
Diagnosa : hemmorhoid eksterna derajat 3
3 Kamis , 1 Ansietas S:
Oktober Pasien mengatakan bersedia menjalani operasi
2020 Pasien mengatakan merasa jauh lebih tenang
09.30 Pasien mengatakan telah memahami teknik anestesi
yang akan dilakukan
O:
Pasien tampak mampu melakukan teknik relaksasi
(mengatur nafas)
Pasien tampak tenang, tidak gelisah
TTV dalam batas normal (TD : 120/80 mmHg, N :
80x/mnt, S: 36,5ºC, RR: 16 x/menit)
Pasien telah diberikan premedikasi midazolam
1mg/iv
A: Masalah ansietas teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien
Nama : No. CM :
Umur : Ruang :
Jenis Kelamin : Dx :