Anda di halaman 1dari 11

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TELEHEALTH

PADA PERAWAT DI LAYANAN HOMECARE

Rizkiyani Istifada1, Sukihananto2, Muh.Asnoer Laagu3


1
Mahasiswa Magister Keperawatan Komunitas, Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia, Depok
2
Dosen Keperawatan Komunitas dan Keperawatan Gerontik, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia
3
Information and Communication Technology, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives,
Jakarta
Email: rizkiyani.istifada71@ui.ac.id

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berdampak pada sulitnya jangkauan akses pelayanan kesehatan
di beberapa daerah terluar dan perbatasan. Kondisi ini menyebabkan lemahnya tingkat kesadaran masyarakat
mengenai kesehatan. Telehealth sebagai solusi dalam mengatasi pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Telehealth pada layanan homecare diaplikasikan menggunakan interaksi virtual pada pasien tanpa menjangkau
akses ke pelayanan kesehatan. Sistem layanan telehealth menggunakan internet dengan sistem video
conference, SMS (Short Message System), e-mail, telepon seluler/traditional phone. Perawat sebagai salah
satu tenaga kesehatan dapat memanfaatkan teknologi telehealth sebagai asuhan keperawatan yang holistik dan
berkelanjutan pada layanan homecare. Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat mendeskripsikan
pemanfaatan aplikasi telehealth. Metode penelitian ini menggunakan literature review yang berfokus pada
pemanfaatan telehealth. Penerapan telehealth berdampak pada peningkatan kesehatan dan keterampilan
perawat dalam melakukan asuhan. Adanya kesenjangan terhadap pemerataan jaringan internet adalah
tantangan yang dimiliki pemerintah dalam mengembangkan telehealth. Pemerintah sebaiknya melaksanakan
kerjasama lintas sektor dalam pengembangan telehealth, sehingga kesehatan madani tercapai.

Kata kunci: homecare, Indonesia, layanan, perawat, teknologi, telehealth

ABSTRACT
Indonesia is an archipelago that has difficulty impact to access health service in the remote area. This
condition has caused the low awareness of health in public. Telehealth is one of the solutions to the equal
distribution of health service in Indonesia. Telehealth can be applied to virtual communication between nurses
and patients. Telehealth’s system uses internet with video conference system, SMS (Short Message System), e-
mail, and traditional phone. Nurses are one of health professionals to use telehealth for continuity of nursing
care and holistic care in homecare. This article expected to describe the benefit of telehealth. This research
method used literature review. Telehealth has effected to increase the civil health status, then can increase
nurse’s skill about health care. There are have incompletely about distribution network that can be threat for
government to develop the telehealth. The government should do the collaboration with other sectors that
concern to develop the telehealth, so civil’s health to be achieved.

Keyword:homecare, Indonesia, nurse, service, technology, telehealth

PENDAHULUAN keperawatan menjadi salah satu profesi

Perkembangan teknologi saat ini yang memiliki peran penting dalam

mempengaruhi pelayanan kesehatan yang pelayanan kesehatan berbasis teknologi.

maksimal untuk menunjang efisiensi Pemanfaatan teknologi tersebut

sumber daya dan sumber dana. Dunia diterapkan pada pelayanan homecare
untuk memberikan asuhan keperawatan
Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017 51
yang berkelanjutan. Para ahli teknologi Pada tahun 2007, penelitian dilakukan di
memperkirakan 90% orang dewasa negara Kanada yang menunjukkan 81%
memiliki akses ke smartphone di tahun pasien menggunakan aplikasi telehealth
2020 (VOA Indonesia, 2017). Kondisi ini dan 47%-nya memiliki hasil klinis yang
sangat memungkinkan penerapan signifikan (Tenforde, dkk, 2017). Selain
teknologi telehealth untuk menunjang penelitian tersebut, survei yang dilakukan
sistem komunikasi jarak jauh antara di Amerika pada tahun 2013
perawat dan pasien. menunjukkan bahwa 74% masyarakat
Amerika telah menggunakan layanan
Telehealth didefinisikan sebagai teknologi telehealth dan 70%-nya merasakan
telekomunikasi yang digunakan untuk kenyamanan dalam menggunakan layanan
meningkatkan informasi kesehatan dan komunikasi virtual pada telehealth (Olson
pelayanan kesehatan di daerah yang & Thomas, 2017). Oleh karena itu,
memiliki masalah pada kondisi geografis, telehealth dapat dijadikan solusi terbaik
akses, tingkat sosial, dan budaya (Sri & dalam layanan kesehatan jarak jauh.
Sahar, 2012). Sistem layanan telehealth
menggunakan internet dengan sistem Indonesia adalah negara kepulauan yang
video conference, SMS (Short Message sangat luas, sehingga akses antara satu
System), e-mail, telepon daerah ke daerah lain membutuhkan
seluler/traditional phone, kamera, robotik, waktu lama dalam menempuhnya. Hasil
sensor 3D dan WAP (Wireless presentasi Kemenkes mengenai RPJMN
Application Protocol) pada jejaring Telemedicine di tahun 2015 menunjukkan
komunikasi antara perawat dan pasien (Sri hampir 50% distribusi rumah sakit
& Sahar, 2012; Wiweko, Zesario, & tersebar di Pulau Jawa, namun hanya 1-
Agung, 2016; Tenforde, dkk, 2017). 2% rumah sakit tersebar di Maluku dan
Telehealth pada layanan homecare Papua (Tedjasukmana, 2015). Hal ini
diaplikasikan menggunakan interaksi menunjukkan tingginya kesenjangan
virtual pada pasien yang ingin pelayanan kesehatan di Indonesia
berkonsultasi tanpa menjangkau akses ke disebabkan karena faktor akses.
pelayanan kesehatan, seperti konsultasi
masalah hipertensi melalui telepon atau Saat ini penerapan telehealth di Indonesia
SMS (Farrar, 2015). belum diaplikasikan pada layanan

52 Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017


homecare antara perawat dan pasien. Telehealth diharapkan mampu
Konsep telehealth di Indonesia masih mendukung layanan homecare untuk
terbatas pada layanan konsultasi dokter mewujudkan konsep keperawatan
dan pasien. Faktanya, telehealth layanan berkelanjutan dan holistik. Penulisan
homecare menjadi salah satu solusi untuk karya ilmiah ini diharapkan dapat
mengatasi permasalahan akses kesehatan. mendeskripsikan pemanfaatan aplikasi
Hasil survei Home Nursing Agency (2004) telehealth dalam pelayanan homecare
dalam Sri & Sahar (2012) menunjukkan oleh perawat.
bahwa pasien-pasien yang menggunakan
layanan telehealth tidak mengalami re- METODE PENELITIAN
hospitalisasi. Pemerintah Indonesia Penelitian ini menggunakan metode
berupaya untuk menerapkan teknologi literature review dengan menggnakan
tele-kesehatan sebagai upaya mengurangi keyword “the use of telehealth”. Fokus
kesenjangan akses pelayanan kesehatan. peneitian ini adalah;
Target awal pemerintah dalam penerapan • Perkembangan telehealth di Indonesia
telehealth saat ini berfokus pada • Telehealth pada layanan homecare
pengampu pelayanan telehealth yang
• Manfaat telehealth
tersebar di Indonesia dengan persentase Literatur yang digunakan sejumlah enam
capaian sebesar 6 % di tahun 2016
artikel yang berasal dari jurnal
(Renstra Kemenkes, 2015). internasional terindeks dan buletin
teknologi kesehatanyang dikeluarkan oleh
Data tersebut menunjukkan bahwa Kementerian Kesehatan. Berikut adalah
pentingnya penerapan telehealth ini
beberapa artikel yang dianalisa sesuai
sebagai acuan dalam upaya pelayanan dengan tema penelitian, yaitu
pada era perkembangan teknologi.
pemanfaatan telehealth:

Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017 53


54
No. Judul Penulis Tujuan Metode Hasil
1. Farrar, F. C. Transforming Home Manfaat penggunaan Evidence-based Teknologi telehealth dapat
Health Nursing with telehealth pada perawatan research diintegrasikan menjadi perencanaan
Telehealth Technology. kesehatan mental di layanan dalam pelayanan kesehatan mental
home pada pasien, serta meningkatkan
kualitas kehidupan pasien

2. Foster, M. V, & Facilitators and barriers to Mendeskripsikan Integrative Peningkatan fasilitas telehealth untuh
Sethares, K. a. the adoption of telehealth penggunaan dan hambatan review mencegah adanya hambatan dalam
in older adults: an telehealth pada pasien menggunakan telehealth
integrative review. dewasa yang memiliki
penyakit kronis

3. NCSBN The national council of Regulasi dan aspek legal Artikel online -
Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017

state boards of nursing dalam penggunaan


position paper on telehealth
telehealth nursing
practice.
4. Olson, Christina.A., & Telehealth: No longer an Efisiensi telehealth dalam Evidence-based Peningkatan kenyamanan pada pasien
Thomas, J.A. (2017). idea for the future meningkatkan kualitas research yang menggunakan komunikasi
Telehealth: No longer perawatan virtual pada telehealth
an idea for the future
5. Sri Hariyati, R. T., & Perceptions of Nursing Menjabarkan persepsi Studi kualitatif Persepsi masyarakat bahwa telehealth
Sahar, J. Care for Cardiovascular masyarakat dalam dengan FGD dapat dimanfaatkan dalam
Cases, Knowledge on the perawatan kardiovaskular mengobservasi tanda dan gejala
Telehealth and dengan menggunakan pasien untuk upaya preventif
Telecardiology in telehealth
Indonesia
6. Wiweko, Budi., Overview the development Perkembangan teknologi Literatur review Telehealth saat ini lebih banyak
Zesario, Aulia., & of tele health and mobile telehealth di Indonesia digunakan pada layanan konsuling
Agung, P.G health application in pasien dan dokter
indonesia.

54 Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017


HASIL mendapatkan umpan balik secara

Konsep dan Teori Telehealth langsung dari perawat (Farrar, 2015).

Indonesia dengan geografis dan mayoritas


terdiri dari kepulauan menjadi tantangan Berbeda hal-nya dengan metode aplikasi

tersendiri bagi perawat. Aplikasi telehealth secara tidak langsung. Pasien

telehealth telah dikembangkan sejak lama dan perawat berinteraksi dengan

sebagai solusi dalam mengatasi akses menggunakan e-mail sebagai penghubung

pelayanan kesehatan. Cakupan layanan interaksi antara keduanya (Farrar, 2015).

yang dikembangkan aplikasi telehealth Pasien berkonsultasi mengenai masalah

memiliki ruang lingkup yang lebih luas atau hasil laboratoriumnya pada perawat.

dan berfokus pada upaya kesehatan Kelemahan dari metode ini adalah

masyarakat dan pendidikan kesehatan lambatnya respon yang diberikan perawat.

(Soemitro, 2016; Olson & Thomas, 2017).


Hal ini diprediksikan bahwa telehealth Telehealth pada layanan homecare

dapat diaplikasikan dalam upaya preventif merupakan bagian dari konsep

dan rehabilitatif, seperti pelayanan keperawatan berkelanjutan (continuum of

homecare. care). Pelayanan dapat berfokus pada


upaya rehabilitasi dan pemulihan/recovery

Telehealth dibagi menjadi dua metode, (Farrar, 2015). Pada umumnya, tahap

yaitu secara langsung/real time dan secara pelaksanaan telehealth tidak ada

tidak langsung/store & forward (Farrar, perbedaan antara model rehabilitasi dan

2015). Konsep layanan telehealth secara pemulihan/recovery. Tahap awal, perawat

langsung menggunakan melakukan pengkajian pada pasien yang

videoconferencing yang disampaikan disesuaikan kriteria penerima layanan

pasien pada perawat dalam homecare (Taylor, dkk, 2015). Setelah itu,

menyampaikan masalahnya. Penerapan pasien diberikan pilihan intervensi yang

telehealth pada layanan homecare adalah diberikan sesuai dengan hasil yang

salah satu bentuk aplikasi metode diharapkan (Taylor, dkk, 2015). Tahap

telehealth secara langsung. Pasien secara kedua, perawat memberikan intervensi

langsung berinteraksi pada perawat dan selanjutnya melakukan pengawasan

mengenai masalahnya, kemudian atau monitoring terhadap perkembangan


pasien (Taylor, dkk, 2015). Hal yang

Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017 55


perlu diperhatikan dalam layanan homecare dengan telehealth (Farrar,
homecare dengan telehealth, pasien harus 2015). NCBSN mendukung penggunaan
kooperatif dan berkomitmen untuk video dan teknologi oleh perawat sebagai
melakukan intervensi secara mandiri di deteksi awal tanda/gejala dari masalah
rumah (Taylor, dkk, 2015). komplikasi yang dimiliki oleh pasien
(NCSBN, 2014).
Legal Etik Pelaksanaan Telehealth
International Code of Ethics menyusun PEMBAHASAN
prinsip-prinsip dalam pelayanan Manfaat dan Dampak
kesehatan berbasis teknologi, meliputi; (1) Telehealth sebagai solusi dalam
berterusterang, (2) jujur, (3) memberikan layanan pada pasien yang
mempertahankan kualitas, (4) adanya memiliki keterbatasan akses. Penerapan
inform consent, (5) menjaga privasi, (6) telehealth ini sesuai dengan kondisi
profesionalisme, (7) bertanggungjawab, geografis Indonesia yang terdiri dari
dan (8) akuntabilitas (Farrar, 2015). daerah kepulauan. Beberapa manfaat
Meskipun pelayanan kesehatan yang penggunaan aplikasi telehealth pada
diberikan secara virtual, namun layanan homecare (Farrar, 2015) adalah
pentingnya informed consent sebagai (1) efektif pada intervensi terapi
bukti legal pasien dalam menerima modalitas; (2) meningkatkan kesadaran
intervensi yang diberikan (Sri & Sahar, pasien untuk patuh obat dan mengurangi
2012). Penyusunan kode etik layanan komplikasi; (3) menjadi sistem
kesehatan berbasis teknologi ini sesuai monitoring pada layanan penyakit kronik
dengan prinsip aspek legal hukum untuk pasien; (4) efektif memberikan intervensi
melindungi perawat dan pasien. kesehatan yang terjadi dalam waktu
bersamaan; dan (5) memberikan
The National Council of State Boards of keefektifan waktu dan efisiensi intervensi,
Nursing (NCSBN) menyusun cakupan karena pelakasanaan intervensi dilakukan
layanan kesehatan dalam penggunaan secara fleksibel.
telehealth, seperti layanan homecare..
Perawat yang lulus uji kompetensi dengan Pelayanan homecare dengan
dibuktikan memiliki sertifikasi/license menggunakan telehealth memiliki
dilegalkan untuk memberikan layanan dampak secara tidak langsung pada

56 Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017


perawat, seperti meningkatkan kualitas telehealth di Indonesia yang dilakukan
pelayanan karena tidak terjadi overload oleh Wiwieko, Zesario, & Aulia (2016)
pasien di layanan kesehatan (Farrar, menjelaskan beberapa layanan telehealth
2015). Selain itu, pelayanan homecare memberikan fasilitas dalam memberikan
memberikan dampak perubahan pada alarm pada pasien dengan menggunakan
penerapan layanan kesehatan, seperti aplikasi teknologi mobile health (m-
perubahan pada sistem dokumentasi Health). Beberapa aplikasi melalui
dengan menggunakan e-documentation smartphone telah dikembangkan untuk
(Farrar, 2015). Hal ini dapat memberikan kemudahan masyarakat
meminimalisir hilangnya data pasien yang dalam pencegahan risiko penyakit.
sebelumnya menggunakan paper-based Manfaat telehealth ini memberikan salah
pada sistem dokumentasi. satu dampak yang baik dalam promosi
kesehatan untuk meningkatkan paradigma
Telehealth menggunakan sistem jaringan sehat. Salah satunya aplikasi menjaga
nirkabel pada proses interaksinya. Dahulu keseimbangan berat badan, mengurangi
tenaga kesehatan dan pasien bertemu risiko penyakit kronis, mencegah potensi
secara tatap muka (face to face), setelah gejala kegawatdaruratan, hingga rencana
menggunakan layanan telehealth, akses kehamilan (Sri & Sahar, 2012; Wiwieko,
informasi dapat dilakukan dalam jarak Zesario, & Aulia, 2016).
jauh (Farrar, 2015). Kondisi ini sesuai
dengan manfaat telehealth yang Penggunaan telehealth dengan sistem
memberikan keefektifan waktu layanan nirkabel juga berdampak pada kolaborasi
kesehatan. Pasien dan perawat dapat inter-profesi kesehatan. Perawat dan
berkomunikasi secara fleksibel sesuai profesi lainnya dapat memberikan edukasi
waktu yang disepakati oleh keduanya. melalui website (Farrar, 2015). Secara
tidak langsung akan berdampak pula pada
Dampak selanjutnya adanya telehealth kemampuan riset perawat, karena secara
adalah dengan memanfaatkan rutin memberikan naskah di website pada
perkembangan teknologi sebagai solusi layanan telehealth. Dampak aplikasi
dalam intervensi masalah kesehatan telehealth ini tidak hanya bermanfaat pada
pasien (Farrar, 2015). Hasil kajian pasien, namun perawat dan sistem
literatur mengenai perkembangan layanan kesehatan menunjukkan

Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017 57


peningkatan kemampuan dan pengetahuan pasien sulit menggunakan smartphome.
mengenai teknologi kesehatan. Hambatan-hambatan yang dijelaskan pada
berbagai penelitian tersebut terjadi pada
Hambatan Penggunaan Telehealth teknis pelaksanaan telehealth. Hal ini
Penggunaan telehealth memiliki semakin meyakinkan bahwa dukungan
kelemahan dalam penerapannya. keluarga dibutuhkan dalam keberhasilan
Kelemahan itu terjadi karena adanya pelayanaan homecare dengan aplikasi
kesulitan yang dialami pasien dalam telehealth.
melakukan akses telehealth dengan sistem
komputerisasi. Hasil penelitian yang Penerapan Telehealth oleh Perawat di
dilakukan (Demiris et al., 2012) Indonesia
menunjukkan perilaku frustasi yang Rencana kerja strategis pemerintah terkait
dialami oleh pasien artritis yang kesulitan penerapan e-health sudah mulai
menggunakan mouse komputer, karena dikembangkan sejak tahun 2015.
mengalami nyeri di kedua tangannya. Beberapa e-health yang saat ini mulai
Masalah teknis yang terjadi ini tidak dapat berkembang adalah telemedicine yang
terbantahkan, karena pengembangan berfokus pada upaya kesehatan
teknis telehealth belum disesuaikan perorangan (Soemitro, 2016).
dengan masalah kondisi fisik yang terjadi Telemedicine lebih berfokus pada upaya
pada pasien. Kondisi ini dapat dokter untuk memberikan konsultasi
diselesaikan jika peran keluarga terjalin mengenai pengobatan pada pasien. Teknis
selama intervensi dilaksanakan. Keluarga intervensi telemedice yang selama ini
adalah support system keberhasilan sudah dilaksanakan di Indonesia berupa
pelayanan homecare menggunakan teleradiologi dan telekardiologi
telehealth. (Wiwieko, Zesario, & Aulia, 2016).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang Perkembangan teknologi berdampak pada
dilakukan oleh Foster & Sethares (2014) profesi perawat yang diberikan
bahwa telehealth memiliki beberapa kemudahan dalam proses intervensi. Pada
hambatan teknis dalam penggunaannya, dasarnya konsep keperawatan mengacu
seperti ukuran font yang ditampilkan pada perawatan berkelanjutan (continuum
dalam karakter website dan beberapa of care). Pemanfaatan teknologi

58 Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017


perawatan berkelanjutan dijelaskan pada Telehealth dalam layanan homecare
penelitian Wiwieko, Zesario, & Aulia menjadi salah satu solusi perbaikan
(2016), yaitu telehealth telah diinisiasi kesenjangan layanan kesehatan di kondisi
oleh MediFa dan Halodokter.com dengan geografis Indonesia yang memiliki
memanfaatkan video streaming, WAP beberapa daerah terpencil dan perbatasan.
(Wireless Application Protocol), dan SMS Penerapan telehealth sangat dianjurkan
sebagai interaksi antara dokter dan pasien sebagai upaya peningkatan paradigma
pada upaya kuratif dan rehabilitatif. sehat di Indonesia. Telehealth dapat
Aplikasi ini masih digunakan sebagai diterapkan sebagai upaya preventif dan
interaksi dokter dan pasien. Belum rehabilitatif masyarakat yang memiliki
banyak penelitian yang menjelaskan masalah keterbatasan akses ke pelayanan
bahwa aplikasi telehealth digunakan oleh kesehatan. Pengembangan telehealth saat
perawat dan pasien di Indonesia. ini sudah mulai dirancang, seperti
ketersediaan insfrastruktur dan jaringan
Beberapa hasil penelitian dan fenomena internet di beberapa daerah (Wiwieko,
yang terjadi bahwa perkembangan Zesario, & Aulia, 2016). Selain dari
telehealth di Indonesih masih berfokus ketersediaan infrastruktur, peran
pada pelayanan kuratif oleh dokter ke pemerintah dalam penerapan telehealth
pasien. Komitmen pemerintah dalam sangat dibutuhkan, seperti dalam
meningkatkan akses yang terjangkau dan perancangan peraturan penggunaan
berkualitas bagi masyarakat memiliki telehealth pada layanan homecare.
keterbatasan pada akses. Hasil survei
COIA mengenai eHealth di Indonesia Beberapa tantangan yang harus
menunjukkan tingkat kesiapan Indonesia diantisipasi oleh pemerintah dalam
mengenai penyediaan telehealth di merancang telehealth di Indonesia adalah
Indonesia berada pada level 1- 2, yaitu akses jaringan di Daerah Tertinggal
membutuhkan banyak sumber daya dalam Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan
mewujudkan infrastruktur teknologi kurangnya kesadaran tenaga kesehatan
telehealth (Wiwieko, Zesario, & Aulia, terhadap manfaat telehealth. Pemerintah
2016). saat ini dapat memulai memberikan
pelatihan pentingnya telehealth pada
tenaga kesehatan Indonesia. Oleh karena

Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017 59


itu, pemerintah membutuhkan kerjasama dalam pengembangan telehealth. Jika
lintas sektor dalam mengatasi pembangunan infrastruktur telehealth
kesenjangan kesehatan ini, seperti merata hingga Sabang sampai Merauke,
organisasi profesi kesehatan, NGO, CSR, maka Nawacita Presiden tercapai dalam
LSM dan komunitas-komunitas yang peningkatan kualitas hidup.
berfokus pada upaya peningkatan layanan
kesehatan. Perawat memiliki peran dalam upaya
peningkatan layanan kesehatan di
KESIMPULAN DAN Indonesia. Intervensi secara holistik

REKOMENDASI menjadi konsep perawat dalam pemberian


asuhan. Perawat dapat memanfaatkan
Peningkatan kualitas hidup masyarakat
perkembangan teknologi dalam layanan
menjadi salah satu target pemerintah
telehealth. Penerapan layanan ini
Indonesia. Adanya akses pelayanan
dilakukan dengan memberikan asuhan
kesehatan yang mudah untuk masyarakat
keperawatan berupa tindakan preventif
menjadi salah satu aspek dalam
dan rehabilitatif. Penggunaan telehealth
meningkatkan kualitas hidup manusia.
ini sangat efektif dalam layanan
Telehealth menjadi solusi dalam
homecare. Hal ini akan mencapai
meningkatkan kesenjangan pelayanan
kesehatan yang mandiri, efektif, dan
kesehatan yang disebabkan karena akses.
efisien seiring perkembangan teknologi
Masih banyaknya daerah tertinggal dan
dan informasi.
perbatasan menjadi tantangan pemerintah

UCAPAN TERIMA KASIH


Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia
Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI)

REFERENSI
Demiris, G., Thompson, H., Boquet, J., Le, T., Chaudhuri, S., & Chung, J. (2012). Older
adults’ acceptance of a community-based telehealth wellness system. Informatics for
Health and Social Care, 38(January), 1–10.
https://doi.org/10.3109/17538157.2011.647938

Farrar, F. C. (2015). Transforming Home Health Nursing with Telehealth Technology.


Nursing Clinics of North America. https://doi.org/10.1016/j.cnur.2015.03.004

60 Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017


Foster, M. V, & Sethares, K. a. (2014). Facilitators and barriers to the adoption of telehealth
in older adults: an integrative review. Computers, Informatics, Nursing : CIN,
32(11), 523–33. https://doi.org/10.1097/CIN.0000000000000105

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-
2019. Pusat Komunikasi Publik. https://doi.org/351.077 Ind r

NCSBN (Agustus, 1997). The national council of state boards of nursing position paper on
telehealth nursing practice. April, 2014. https://www.ncsbn.org/14_Telehealth.pdf

Olson, Christina.A., & Thomas, J.A. (2017). Telehealth: No longer an idea for the future.
Advances in Pediatrics, 64, 347-370

Soemitro, Daryo. (Juni, 2016). Tantangan e-kesehatan di indonesia. Buletin Jendela Data
dan Informasi Kesehatan, 1-21

Sri Hariyati, R. T., & Sahar, J. (2012). Perceptions of Nursing Care for Cardiovascular
Cases, Knowledge on the Telehealth and Telecardiology in Indonesia. International
Journal of Collaborative Research on Internal Medicine & Public Health
(IJCRIMPH), 4(2), 115–128

Taylor, J., Coates, E., Wessels, B., Mountain, G., & Hawley, M. S. (2015). Implementing
solutions to improve and expand telehealth adoption: participatory action research in
four community healthcare settings. BMC Health Services Research, 15(1), 529.
https://doi.org/10.1186/s12913-015-1195-3

Tedjasukmana, Deddy. (Maret, 2015). Indikator telemedicine pada RPJMN 2015-2019.


Disampaikan pada presentasi Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik dan
Saranan Kesehatan RI

Tenforde, A. S., Hefner, J. E., Kodish-Wachs, J. E., Iaccarino, M. A., & Paganoni, S.
(2017). Telehealth in Physical Medicine and Rehabilitation: A Narrative Review.
PM&R, 9(5), S51–S58. https://doi.org/10.1016/j.pmrj.2017.02.013

VOA Indonesia. Teknologi Penanganan Kesehatan Jarak Jauh.(23 Oktober 2017). Diakses
dari https://www.voaindonesia.com/a/teknologi-penanganan-kesehatan-
jarakjauh/3428471.html

Wiweko, Budi., Zesario, Aulia., & Agung, P.G.(2016). Overview the development of tele
health and mobile health application in indonesia. IEEE. 16

Nursing Current Vol. 5 No. 1, Januari 2017 – Juni 2017 61

Anda mungkin juga menyukai