Anda di halaman 1dari 7

By Herista Novia Widanti

2015-66-085
WARTENBERGS SYNDROME

INTRODUCTION
Sindrom Wartenberg digambarkan sebagai kompresi cabang superfisial dari nervus
radialis (SRN) dengan manifestasi sensorik dan tidak ada defisit motoris. Dikenal juga
sebagai "cheiralgia paresthetica". Karena kompresi oleh gerakan relatif brakioradialis dan
ekstensor karpi radialis longus (ECRL) selama rotasi lengan. Saraf dapat terjebak pada titik
keluar permukaan subkutan oleh fascia. Dalam kondisi ini, pasien merasakan nyeri pada
radial distal lengan bawah dengan paresthesia bagian radial atas punggung tangan.

EPIDEMIOLOGY
Merupakan kasus yang sangat jarang terjadi atau langka. Menurut data demografi
rasio perbandingan laki-laki : perempuan adalah 1 : 4, dimana kasus ini lebih umum dijumpai
pada perempuan dan dengan kelompok usia antara 20 tahun sampai dengan 70 tahun. Kasus
ini 20% hingga 50% diantaranya terkait atau berhubungan dengan kondisi penyakit De
Quervain Syndrome. Keberhasilan pengobatan 74% diantaranya adalah setelah dilakukan
dekompresi bedah dan sebagian resolusi spontan (membaik) dengan melalui gejala umum.

ANATOMY
Nervus Radialis merupakan cabang terbesar dari fasciculus posterior, untuk
memberikan inervasi pada Mm extensors di region antebrachii dan brachii. Saraf ini
menyilang tendo m.latissimus dorsi , sebelah profunda a. axillaris dan setelah berjalan di tepi
inferior m.teres mayor akan melingkar di sekitar sisi medial humerus dan masuk ke dalam

substansia m.triceps brachii antara caput mediale dan caput longum. Nervus ini akan berjalan
melingkar ke bawah di humerus pada sulcus spiralis yang memisahkan origo caput mediale
dan caput laterale m.triceps brachii. Saat mencapai sisi lateral brachium, nervus ini
menembus

septum

intermusculare

laterale

dan berjalan

antara

m.brachialis

dan

m.brachioradialis di sebelah anterior epicondylus lateralis humeri. Pada antebrachii, n.radialis


terbagi menjadi cabang-cabang :
a) R. Profundus n.radialis atau disebut n.interosseus posterior
b) R. superficialis n. radialis
Superficial Radial Nerve (SRN) adalah cabang superficial sensorik dari saraf radial.
Setelah saraf radial bercabang ke SRN dan Posterior Interoseus Nerve (PIN), pejalanan SRN
sepanjang distal di lengan bawah masuk ke dalam brakioradialis dan terletak di permukaan
bawah otot. Sekitar 9 cm proksimal radial styloid, SRN menjadi struktur subkutan dengan
perjalanan antara brakioradialis dan tendon ekstensor carpi radialis longus (ECRL) atau
muncul dari antara brakioradialis dan ECRL. SRN terus melakukan perjalanan di jaringan
subkutan dan bercabang keluar ke dorsal saraf digital, yang bertanggung jawab untuk
menginput sistem sensorik aferen dari dorsum ibu jari, telunjuk, dan jari tengah proksimal
sendi proximal interphalangeal.

PATHOPHYSIOLOGY
Cabang superfisial dari saraf radial memiliki 3 atau 4 cabang terminal dan saraf murni
sensorik. Cabang superficial sensorik muncul atau timbul dari saraf radial di lengan
proksimal. Cabang superficial radial nerve keluar dari antara otot brakioradialis dan ekstensor
karpi radialis longus sekitar 9 cm proksimal styloid radial. Wartenbergs Syndrome ini
disebabkan oleh kompresi cabang superfisial radial nerve pada saat di mana saraf muncul dari
bawah otot. Penjeratan cabang superfisial dari saraf radial terjadi di mana saraf menembus
fasia antebrachial sekitar 2/3 jalan ke bawah lengan bawah pada batas lateral antara

brakioradialis dan ECRL. Gejala termasuk mati rasa, kesemutan atau paresthesia pada aspek
posterior jempol. Tidak akan ada kelemahan yang terkait dengan kondisi ini. Gejala
Wartenbergs Syndrome ini juga diperburuk oleh gerakan pada fleksi pergelangan tangan
berulang-ulang dan deviasi ulnar. Beberapa contoh dari faktor patogenik yang mempengaruhi
adalah:

Vaskular - Diabetes, penyakit mikrosirkulasi

Trauma - Fraktur colles

Iatrogenik - Hematoma

Neoplastik - Ganglion, lipoma, sarcoma

ETIOLOGY
Gejala-gejala ini disebabkan oleh penjeratan cabang superfisial saraf radial. SRN
dapat dikompresi pada setiap titik di sepanjang jalurnya di lengan bawah, tetapi diyakini
paling berisiko di perbatasan posterior brakioradialis sebagai transisi saraf. Trauma juga
merupakan etiologi umum untuk kompresi SRN, yang dapat terjadi dari tekanan atau
kompresi langsung pada saraf (yaitu dengan gelang, jam tangan, borgol, gips dan pemakaian
wrist band di pergelangan tangan yang terlalu ketat) atau dari stretch injury pada saraf (yaitu
selama reduksi tertutup fraktur lengan). Selain itu dapat disebabkan karena trauma eksternal,
jatuh, memutar lengan berlebihan, pronasi berulang-ulang dan kuat, riwayat fraktur lengan,
serta akibat kompresi dengan gangguan jaringan lunak (kista sinovial, tumor, subkutan
hematoma). Temuan elektro-diagnostik kelainan saraf radial permukaan terdiri dari hanya
gangguan atau hilangnya respons sensori saraf radial.

GEJALA KLINIS

Di jumpai tanda dan gejala yang terjadi pada Wartenbergs Sindrom antara lain
adalah sebagai berikut:
a) Nyeri yang tidak jelas atau samar-samar pada punggung tangan radial.
b) Rasa sakit atau mati rasa pada sepertiga distal dari lengan kedepan, meningkat ketika
deviasi ulnar.
c) Sensasi abnormal pada: tangan atau lengan bawah ("back" dari tangan); "thumb side"
d)
e)
f)
g)
h)

(permukaan radial) dari tangan; dan jari terdekat dengan ibu jari (2nd and 3rd fingers)
Paresthesia (kesemutan) dorso radial tangan.
Hipoestesi atau pun sensasi terbakar
Ketidaknyamanan ketika memakai jam tangan.
Ketidaknyamanan saat menulis.
Ketidaknyamanan saat memegang benda maupun mengambil/memegang benda

menggunakan jari (pinch grip).


i) Tidak ada kelemahan motorik.
Gejala dapat ditimbulkan dengan menerapkan tekanan di area, selebar dua jari di
proksimal untuk styloid radial saat pasien mempertahankan lengan pronasi dan pergelangan
tangan dalam deviasi ulnar. Tes dianggap positif jika gejala terjadi dalam waktu kurang dari
satu menit. Tes Finkelstein juga mungkin positif, meningkatkan gejala pada 96% pasien
karena traksi pada saraf. Tes provokatif lainnya yaitu dengan fleksi pergelangan tangan
berulang, deviasi ulnar dan pronasi selama satu menit. Selain itu Tinel Sign positif pada SRN
di tempat kompresi adalah tanda umum yang paling diandalkan.

DIAGNOSA BANDING
Beberapa differential diagnosis dari Wartenbergs Sindrom antara lain sebagai
berikut:
a) Tenosynovitis de Quervain
Nyeri tidak diperburuk oleh pergelangan tangan pronasi, tidak seperti Sindrom
Wartenberg

b) Lateral antebrachial cutaneous nerve (LACN) neuritis


LACN Tinel positif bisa jadi salah, untuk SRN Tinel tentu positif
c) Intersection syndrome
Kemungkinan memiliki dorsal radial lengan bengkak. Gejala tidak nyaman (nyeri) dan
krepitasi pergelangan tangan saat pengulangan gerakan fleksi atau ekstensi.
Pasien dengan kompresi SRN biasanya merasa sakit atau dysesthesias pada
punggung lengan radial menjalar ke ibu jari dan jari telunjuk, meskipun distribusi gejala
dapat bervariasi karena perbedaan anatomi. Ketika gangguan sensorik seperti ini bersamaan
dengan kelemahan otot-otot diinervasi Posterior Interosseus Nerve (PIN), harus
mempertimbangkan diagnosis alternatif, seperti lesi lebih proksimal (dari tulang belakang
leher, posterior cord pleksus brakialis, atau saraf radial yang tepat). Atau mungkin massa di
terowongan radial cukup besar untuk mempengaruhi baik PIN dan SRN. Karena iritasi dari
SRN sering terjadi di wilayah kompartemen dorsal pertama, gejala kompresi SRN mungkin
sulit dibedakan dengan gejala tenosinovitis de Quervain karena nyeri dengan deviasi ulnar
dari pergelangan tangan. Salah satu perbedaan utama antara dua kondisi adalah bahwa pasien
dengan kompresi SRN cenderung memiliki gejala saat istirahat, independen dari posisi
pergelangan tangan dan ibu jari. Kompresi SRN dan tenosynovitis de Quervain mungkin
sebenarnya bisa juga muncul secara bersamaan. SRN kompresi dan tenosynovitis de
Quervain mungkin sebenarnya baik hadir secara bersamaan. Tinel positif pada SRN adalah
temuan pemeriksaan fisik yang paling umum, meskipun ini mungkin juga positif pada pasien
dengan nyeri proksimal generator, seperti lateral antebrachial cutaneous neuritis. Tes
Finkelstein mungkin juga berbeda yaitu ibu jari tidak harus tertekuk untuk memperoleh hasil
positif.

TREATMENT
Terapi konservatif

Kesabaran adalah landasan terapi pada pasien dengan gejala-gejala kompresi SRN
karena resolusi spontan adalah umum. Kompresi eksternal adalah etiologi umum yang
mendasari, tidak menggunakan unsur yang menekan tangan seperti jam tangan atau gelang
merupakan komponen penting dari manajemen nonsurgical. Selain itu istirahat, modifikasi
aktivitas dengan menghindari aktivitas yang memberatkan, splint pergelangan tangan, dan
obat anti-inflammatory non steroid (OAINS) merupakan pengobatan pertama yang sesuai.
Management Fisioterapi
Fisioterapi dimulai pada tahap awal setelah cedera saraf untuk mempertahankan
berbagai gerak pasif pada sendi yang terkena dan untuk membangun dan memelihara
kekuatan otot pada otot terpengaruh dengan aktif resisted exercise.
Karena lokasi subkutan dari SRN, sejumlah modalitas terapi noninvasif dapat
digunakan untuk mengobati nyeri salah satunya adalah electrical stimulation. Penggunaan
TENS untuk mengobati nyeri neuropatik berdasarkan pada teori pain gate control dan
berdasarkan penelitian ditunjukkan bahwa TENS dapat menekan pengolahan nociceptive.
Berikut gambaran tentang intervensi fisioterapi pada pasien dengan kasus wartenberg
syndrome.

Mengurangi aktifitas fisik dari sisi anggota tangan yang sakit


Splinting
TENS
Cold Therapy
Massage therapy
Pemberian exercise seperti: wrist ekstensor stretch, wrist fleksor stretch,
tennis ball squeeze atau grip strengthening, opposition stretch, finger spring,
resistance exercise for wrist (flexion and extension)

Intervensi Bedah
Pada tahap penyakit yang lebih lanjut, terutama pada pasien-pasien lanjut usia, satusatunya alasan untuk melakukan pembedahan adalah menghilangkan rasa nyerinya secara

permanen. Lanzetta dan Foucher (1993) melaporkan tingkat keberhasilan 74% pada 23 pasien
yang menjalani operasi dekompresi yang sebelumnya gagal dalam terapi konservatif dan
fisioterapi atau yang gejalanya menetap dan tidak memiliki perkembangan selama 6 bulan.

REFERENSI
http://physio-pedia.com/wartenbergs_syndrome
http://www.orthobullets/hand/6025/wartenbergs-syndrome
http://emedicine.medscape.com/article/1244110-overview#a4
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11315773

Anda mungkin juga menyukai