Anda di halaman 1dari 9

Radiculopathy Cervical

Definisi

Merupakan disease karena kompresi pada cervical nerve root.

Tingkat yang paling umum terpengaruh adalah C6-C7 (mempengaruhi akar C7) dan C5-C6
(mempengaruhi akar C6), di mana tulang belakang leher yang paling mobile.

Etiologi

Penyebab paling umum dari radikulopati serviks adalah kompresi akibat penyakit cakram degeneratif
dan/atau spondilosis tulang belakang (spondilosis serviks). Bahan cakram atau osteofit menyebabkan
stenosis foraminal saraf, menekan akar saraf.

• Kompresi osteofit
• Kompresi ligamentum flavum
• Stenosis kanalis kongenital
• Ruang diskus yang kolaps
• Uncovertebral joint spur
• Osteofit sendi facet
• Herniasi diskus
• Spondilolistesis

Epidemiologi

 Angka kejadian cervical radiculopathy 83 per 100.000 orang.


 Nerve root C6 dan C7 merupakan saraf yang paling sering terkena
 Sebuah tonjolan diskus dikonfirmasi bertanggung jawab untuk Cervical Radiculopathy pada
21,9% pasien; dan 68,4% terkait dengan spondylosis.

Faktor risiko

 Jenis kelamin perempuan


 Ras kulit putih
 Merokok
 Beban pada posisi aksial
 Riwayat radiculopathy lumbal

Manifestasi Klinis

Gejala predominan radiculopathy cervical adalah nyeri leher yang menyebar ke akar yang terkena (lihat
Gambar 16-1). Pada dermatom yang terkena, sensasi berkurang, refleks berkurang atau tidak ada (bisep
dan brakioradialis atau C6, trisep atau C7), dan/atau kelemahan (lihat tabel 16–3) mungkin ada
tergantung pada tingkat keparahannya.

Gejala lainnya yaitu :

 Biasanya unilateral
 Gejala bilateral terjadi bila ada arthritis pada cervical
 Radicular pain tergantung nerve root yang terlibat
 Tidak ada gejala nyeri radikular belum dapat menghilangkan cervicalradiculopathy, terkadang
gejala nyeri yang muncul bisa terisolir pada daerah bahusaja.
 Defisit sensorik atau motorik dapat muncul tanpa rasa sakit.
 Aktivitas yang mengurangi ukuran foramen saraf, seperti ekstensi dan rotasi ke sisi yang terkena
dapat memperburuk gejala.
 Gerakan abduksi pada bahu cenderung meringankan gejala.

Patogenesis & Patofiologi

Ada beberapa proses patologis yang dapat menimbulkan radikulopati servikal, termasuk herniasi diskus,
spondilosis servikal, extraspinal compressive radiculopathies, dan radikulopati nonkompresi.

Herniasi diskus biasanya berhubungan dengan penuaan, karena nukleus pulposus kehilangan hidrasi dan
anulus melemah dan menjadi lebih mungkin untuk mengalami herniasi. Namun, herniasi juga dapat
terjadi setelah trauma. Bahan herniasi ini paling sering meluas ke sisi lateral kanal tulang belakang, yang
menyebabkan tekanan langsung pada akar saraf.

Spondilosis serviks menghasilkan radikulopati dengan menekan saraf melalui osteofit atau mengurangi
jarak antara pedikel melalui penurunan ketinggian diskus intervertebralis. Mayoritas (70%) radikulopati
serviks degeneratif disebabkan oleh spondylosis.

Extraspinal compressive radiculopathies yang dapat menyebabkan radikulopati termasuk neurogenic


thoracic outlet syndrome dan postmedian sternotomy brachial plexopathy. Neurogenic thoracic outlet
syndrome terjadi ketika pita jaringan bawaan membentang dari tulang rusuk pertama ke proses
transversal C7, pada gilirannya menempatkan tekanan pada serabut saraf T1 dan C8. Postmedian
sternotomy brachial plexopathy dapat terjadi setelah operasi di dada dan disebabkan oleh fraktur
okultisme tulang rusuk pertama, yang kemudian memberi tekanan pada serabut saraf C8.

Radikulopati serviks juga dapat disebabkan oleh infeksi, lesi inflamasi, atau neoplasma yang secara
langsung menekan akar saraf, menyebabkan peradangan, atau mengganggu suplai darahnya 
Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis cervical radiculopathy, harus dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.

Anamnesa

Keluhan utama dapat berupa

 Nyeri
 Nyeri radikular
 Nyeri yang terpusat pada daerah bahu
 Defisit neurologis (sensorik / motoric)
Defisit sensorik dan motorik dapat tumpang tindih dengan kondisi neuropatik lainnya, seperti pada
Carpal Tunnel Syndrome atau ulnar nerve entrapment.

Pemeriksaan Fisik

Temuan pada pemeriksaan fisik tergantung dari tingkat patologi saraf yang terlibat. Pemeriksaan
neurologis ekstremitas atas meliptui pemeriksaan motorik dan sensorik.

 Motorik
- Bahu
- Siku
- Pergelangan tangan
- Tangan
 Sensorik
Spurling test
Salah satu manuver pemeriksaan untuk menilai atau radikulopati sebagai penyebab nyeri
leher/ekstremitas atas adalah manuver Spurling: Pasien memutar kepala ke samping terhadap
nyeri dan memiringkan kepala ke belakang, dan pemeriksa mendorong ke bawah di atas kepala
saat pasien berusaha melawan pemeriksa. Jika nyeri yang menjalar direproduksi oleh manuver
ini, ini menunjukkan radikulopati serviks (jika hanya nyeri leher lokal yang direproduksi, ini tidak
spesifik).
Lhermitte’s sign
Pasien mungkin melaporkan sensasi listrik yang menjalar ke tulang belakang dengan fleksi leher
ke depan (tanda L'hermitte). Meskipun tanda L'hermitte secara klasik dikaitkan dengan multiple
sclerosis, tetapi dapat dilihat dengan myelopathy serviks karena etiologi apa pun.
 Refleks

Pemeriksaan Penunjang

 Pemerikasan laboratorium, biasanya normal pada cervical radiculopathy.


 Pemeriksaan radiografi
- Radiografi konvensional

- MRI cervical
MRI dapat menentukan tingkat dan derajat stenosis foraminal dan dapat mengidentifikasi
patologi selain penyakit diskus/spondylosis (misalnya, keganasan, peradangan; kontras harus
diberikan dalam mengevaluasi atau kemungkinan ini). MRI harus dilakukan pada kasus nyeri
yang tidak tertahankan atau kelemahan progresif atau pembedahan yang sedang
dipertimbangkan, pada pasien dengan riwayat keganasan (untuk mengevaluasi atau penyakit
metastasis), dan pada pasien dengan nyeri punggung/leher disertai demam (untuk
mengevaluasi atau abses epidural).

- EMG
Jika ada ambiguitas antara radikulopati dan neuropati (misalnya, C6 vs carpal tunnel syndrome
atau keduanya, C8 vs neuropati ulnaris atau keduanya), studi konduksi EMG/saraf dapat
membantu dalam lokalisasi. Pada radikulopati murni (tanpa neuropati bersamaan), potensial
aksi saraf sensorik (SNAPs) normal karena konduksi saraf diukur distal ke ganglion akar dorsal,
dan akar dorsal tidak dapat dinilai dengan studi konduksi saraf.
- Myelografi

Hilangnya lordosis pada cervical, tampak adanya osteofit, dan penyempitan neuroforaminal.
DD

• Trauma: penonjolan diskus traumatis atau avulsi akar

• Penyakit degeneratif tulang belakang: penyakit diskus, spondylosis

• Keterlibatan neoplastik pada akar: metastasis leptomeningeal, neurolymphomatosis

• Infectious radiculitis: virus herpes simpleks (HSV), cyto megalovirus (CMV), tabes dorsalis pada sifilis,
penyakit Lyme

• Pada penyakit inflamasi: akut dan kronis pada inflamasi poliradikuloneuropati demielinasi (AIDP dan
CIDP)
Nyeri ekstremitas atas yang menjalar, terutama di bahu dan lengan kiri, yang
Sakit jantung
kemungkinan berasal dari jantung

Perubahan gaya berjalan, sering jatuh, disfungsi usus atau kandung kemih,
Mielopati spondilosis
kesulitan menggunakan tangan, kekakuan ekstremitas, disfungsi seksual
servikal
disertai temuan neuron motorik atas

Sindrom nyeri regional Nyeri dan nyeri tekan ekstremitas, seringkali tidak sesuai dengan temuan
kompleks (distrofi pemeriksaan, disertai dengan perubahan kulit, fluktuasi vasomotor, atau
refleks simpatis) distermia; gejala sering terjadi setelah peristiwa pencetus

Misalnya, carpal tunnel syndrome (saraf median) dan sindrom terowongan


Sindrom jebakan
cubiti (saraf ulnaris)

Herpes zoster (herpes Peradangan akut ganglion akar dorsal menciptakan radikulopati dermatomal
zoster) yang menyakitkan

Tumor intra dan Schwannoma, osteochondromas, tumor Pancoast, tumor tiroid atau
ekstraspinal esofagus, limfoma, meningitis karsinomatosa

Sindrom Parsonage- Onset akut nyeri ekstremitas atas proksimal, biasanya diikuti oleh
Turner (amyotrofi kelemahan dan gangguan sensorik; biasanya melibatkan pleksus brakialis
saraf) atas

Lesi sternotomi Terjadi setelah operasi jantung; Radikulopati C8 dapat berkembang sekunder


postmedian akibat fraktur okultisme tulang rusuk toraks pertama

Patologi manset
Nyeri bahu dan lengan lateral
rotator

Disfungsi saraf median dan ulnaris (akar saraf pleksus brakialis bawah, C8
dan T1) karena kompresi oleh penyebab vaskular atau neurogenik, sering
Sindrom outlet toraks
kali jaringan ketat yang membentang dari tulang rusuk toraks pertama ke
proses transversal C7

Prognosis

Sebagian besar pasien dengan radikulopati serviks memiliki prognosis yang baik. 

 Radikulopati serviks dari diskus hernia dapat mulai merasa lebih baik dalam 4 hingga 6 minggu,
meskipun beberapa gejala dapat bertahan hingga 6 bulan, dan lebih dari 80% kasus bebas gejala
dalam 2 hingga 3 tahun.
 Sebuah studi epidemiologi besar menunjukkan bahwa selama lima tahun masa tindak lanjut,
31,7 persen pasien dengan radikulopati servikal simptomatik mengalami kekambuhan gejala dan
26 persen memerlukan intervensi bedah untuk nyeri yang tidak tertahankan, defisit sensorik,
atau kelemahan objektif. 
 Pada tindak lanjut akhir, bagaimanapun, hampir 90 persen pasien tidak menunjukkan gejala
atau hanya sedikit lumpuh karena rasa sakit.

Studi klasik tentang riwayat alami radikulopati serviks mengikuti 51 pasien selama dua hingga 19 tahun.  
Dalam studi tersebut, 43 persen pasien tidak memiliki gejala lebih lanjut setelah beberapa bulan, 29
persen memiliki gejala ringan atau intermiten, dan 27 persen mengalami nyeri yang lebih
melumpuhkan. Tidak ada pasien dengan nyeri radikuler yang berkembang menjadi mielopati.

Komplikasi

• Gejala neurologis menetap


• Suara serak karena cedera saraf laringeal recurrence
• Cedera esofagus
• Lepasnya graft
• Implant failure

Prevention
Meskipun radikulopati tidak selalu dapat dicegah, tetap bugar secara fisik dan menjaga berat badan
yang sehat dapat mengurangi risiko radikulopati.

• Latihan untuk menjaga postur yang baik saat duduk, berolahraga dan playing sport, atau
mengangkat benda berat juga penting untuk mencegah cedera.
• Lakukan latihan peregangan untuk menjaga otot tetap kuat dan fleksibel. Jangan duduk atau
berbaring dalam satu posisi terlalu lama, atau menyilangkan kaki dalam waktu lama

Anda mungkin juga menyukai