RADICULOPHATY VENTRIKAL
Oleh :
Muhamad Opi Hafiizh
2350721108
CIMAHI
2023
Rumah Tgl : Nilai Tgl : Nilai Rata-rata
Sakit :
Paraf CI Paraf Dosen
A. Definisi
Radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan
fungsi dan struktur radiks akibat proses patologik yang dapat mengenai satu atau
lebih radiks saraf dengan pola gangguan bersifat dermatomal.
Radikulopati adalah sindrom klinis yang ditandai dengan nyeri menjalar
dengan atau tanpa kelemahan otot motorik dan gangguan sensorik dalam distribusi
miotomal atau dermatomal. Tujuan pengobatan untuk radikulopati adalah
meredakan gejala melalui penatalaksanaan gejala tanpa pembedahan ataupun
intervensi bedah untuk mengatasi mekanisme penyebab yang mendasari
keduanya.(abdu, 2017)
Istilah nyeri radikuler dan radiulopati kadang-kadang digunakan secara
bergantian meskipun tidak identik. Nyeri radikuler hanya nyeri yang menjalar,
sedangan nyeri radikulopati kehilangan motorik dan sensorik dapat di temukan. (lin
2014)
B. Etiologi
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya radikulopati,
diantaranya yaitu proses kompresif, proses inflammatory, proses degeneratif
sesuai dengan struktur dan lokasi terjadinya proses
1. Proses kompresif
Kelainan-kelainan yang bersifat kompresif sehingga mengakibatkan
radikulopati adalah seperti : hernia nucleus pulposus (HNP) atau herniasi
diskus, tumor medulla spinalis, neoplasma tulang, spondilolisis dan
spondilolithesis, stenosis spinal, traumatic dislokasi, kompresif fraktur,
scoliosis dan spondilitis tuberkulosa, cervical spondilosis
2. Proses inflammatori
Kelainan-kelainan inflamatori sehingga mengakibatkan radikulopati
adalah seperti : Gullain-Barre Syndrome dan Herpes Zoster
3. Proses degeneratif
Kelainan-kelainan yang bersifat degeneratif sehingga mengakibatkan
radikulopati adalah seperti Diabetes Mellitus
C. Tipe-tipe radikulopati
1. Radikulopati lumbar
Radikulopati lumbar merupakan problema yang sering terjadi yang
disebabkan oleh iritasi atau kompresi radiks saraf daerah lumbal sering disebut
sciatica. Gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa sebab seperti
bulging diskus (disk bulges), spinal stenosis, deformitas vertebra atau herniasi
nukleus pulposus. Radikulopati dengan keluhan nyeri pinggang bawah sering
didapatkan (low back pain)
2. Radikulopati cervical
Radikulopati cervical umunya dikenal dengan “pinched nerve” atau
saraf terjepit merupakan kompresi [ada satu atau lebih radix saraf uang halus
pada leher. Gejala pada radikulopati cervical seringnya disebabkan oleh
spondilosis cervical.
3. Radikulopati torakal
Radikulopati torakal merupakan bentuk yang relative jarang dari
kompresi saraf pada punggung tengah. Daerah ini tidak didesain untuk
membengkok sebanyak lumbal atau cervical. Hal ini menyebabkan area thoraks
lebih jarang menyebabkan sakit pada spinal. Namun, kasus yang sering yang
ditemukan pada bagian ini adalah nyeri pada infeksi herpes zoster.
D. Patofisiologi
Ketika akar saraf keluar dari tulang belakang, akar saraf menjalar ke
lengan. Selama perjalanan, setiap saraf mensuplai sensasi terhadap bagian kulit
dari bahu dan lengan. Saraf ini juga mensuplai signal listrik terhadap beberapa
otot untuk menggerakan tangan dan lengan. Ketika sebuah saraf terganggu atau
terjepit baik karena penonjolan tulang abnormal atau tertekan oleh bagian dari
E. Pathway
Perubahan struktu dengan diseus atas fibri
fertilago dan mantrik gelatimus
nyeri
ansietas
F. Manifestasi Klinis
Secara umum, manifestasi klinis radikulopati adalah sebagai berikut :
1. Rasa nyeri berupa nyeri tajam yang menjalar dari daerah parasentral dekat
vertebra hingga ke arah ekstremitas. Rasa nyeri ini mengikuti pola dermatomal.
Nyeri bersifat tajam dan diperhebat oleh gerakan, batuk, mengedan, atau bersin.
5. Refles tendon pada daerah yang dipersarafi radiks yang bersangkutan menurun
atau bahkan menghilang
H. Pemeriksaan Penunjang
Radikulopati dapat didiagnosa dari menifestasi klinis yang khas, seperti
rasa nyeri, baal, atau paresthesia yang mengikuti pola dermatomal. Namun
demikian gejala-gejala tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, sehingga
untuk menentukan penatalaksanaan radikulopati, diperlukan beberapa
pemeriksaan penunjang, antara lain :
1. Rontgen
Tujuan utama foto polos Roentgen adalah untuk mendeteksi adanya
kelainan struktural. Seringkali kelainan yang ditemukan pada foto roentgen
penderita radikulopati juga dapat ditemukan pada individu lain yang tidak
memiliki keluhan apapun
2. MRI atau ct scan
MRI merupakan pemeriksaan penunjang yang utama untuk mendeteksi
kelainan diskus intervertebra. MRI selain dapat mengidentifikasi kompresi
medula spinalis dan radiks saraf, juga dapat digunakan untuk mengetahui
beratnya perubahan degeneratif pada diskus intervertebra. Dibandingkan
dengan CT Scan, MRI memiliki keunggulan, yaitu adanya potongan sagital, dan
dapat memberikan gambaran hubungan diskus intervertebra dan radiks saraf
yang jelas; sehingga MRI merupakan prosedur skrining yang ideal untuk
menyingkirkan diagnosa banding gangguan struktural pada medula spinalis dan
radiks saraf.
CT Scan dapat memberikan gambaran struktur anatomi tulang vertebra
dengan baik, dan memberikan gambaran yang bagus untuk herniasi diskus
intervertebra. Namun demikian sensitivitas CT Scan tanpa myelography dalam
mendeteksi herniasi masih kurang bila dibandingkan dengan MRI.
3. Myelografi
Pemeriksaan ini memberikan gambaran anatomik yang detail, terutama
elemen osseus vertebra. Myelografi merupakan proses yang invasif karena
melibatkan penetrasi pada ruang subarachnoid. Secara umum myelogram
dilakukan sebagai test preoperatif, seringkali dilakukan bersama dengan CT
Scan.
4. Nerve Concuction Study (NCS), dan Electromyography (EMG)
NCS dan EMG sangat membantu untuk membedakan asal nyeri atau
untuk menentukan keterlibatan saraf, apakah dari radiks, pleksus saraf, atau
saraf tunggal. Selain itu pemeriksaan ini juga membantu menentukan lokasi
kompresi radiks saraf. Namun bila diagnosis radikulopati sudah pasti secara
pemeriksaan klinis, maka pemeriksaan elektrofisiologis tidak dianjurkan.
5. Laboratorium
Pemeriksaan darah perifer lengkap, laju endap darah, faktor rematoid,
fosfatase alkali/asam, kalsium.
6. Urin analisis, berguna untuk penyakit nonspesifik seperti infeksi.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri, tampak
meringis, bersikap protektif (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d Nyeri d.d mengeluh nyeri saat bergerak
(D.0054)
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menunjukkan
presepsi keliru terhadap masalah
4. Ansietas b.d kurang terpapar informasi d.d tampak gelisah
3. Rencana Asuhan Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan (SI
Abdu RW, Abdu WA, Pearson AM, et al. Reoperation for Recurrent Intervertebral
Disc Herniation in the Spine Patient Outcomes Research Trial: Analysis of Rate,
Risk Factors, and Outcome. Spine (Phila Pa 1976). 2017 Jul 15; 42(14):1106-14
Herman PM, Broten N, Lavelle TA, Sorbero ME, Coulter ID. Healthcare Costs and
Opioid Use Associated with High-Impact Chronic Spinal Pain in the United States.
Spine. 2019 Mar 04
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.