Anda di halaman 1dari 20

Myofacial Trigger Point Syndrome

(MTPS)

Pembimbing: Jo Yenny Lindoyo, dr.,


SpKFR

Definition
Sindroma nyeri miofasial merupakan
nyeri muskuloskeletal nonartikuler
yang berhubungan dengan nyeri
regional dan mempunyai
karakteristik adanya hipersensitif
nodul yang disebut miofasial trigger
point (TrP)

Trigger point sebagai nyeri lokal


pada otot maupun fasia otot yang
sangat nyeri pada perabaan
Trigger point dibagi atas laten dan
aktif

Trigger point laten :


- kekakuan otot,
- keterbatasan lingkup gerak sendi pada otot yang
terkena disertai dengan kelemahan pada otot tersebut,
- terdapat nyeri lokal
- penjalaran nyeri yang hanya ditemukan apabila
dilakukan palpasi
TrP aktif ~ TrP laten
- didapatkan nyeri lokal dan penjalaran nyeri yang
bersifat spontan serta nyeri pada palpasi disekitar area
TrP tersebut

Physiology of trigger points


A : indicates a muscle fiber in normal
resting state
B : indicates a knot in a muscle fiber
consisting of a mass of
sarcomeres in the state of
maximum continous contraction
that characterized as trigger
points
C : indicates the part of the muscle
fiber that extends from the
contraction knot to the muscles
attachment

Epidemiologi
- Di Amerika: 30-85% , mrpkn 85% penyebab nyeri punggung,
sering pd 30-50 thn
- mengenai semua usia dimana lebih sering terjadi pada usia 3050 tahun
- Empat otot yang paling sering terkena
- otot trapezius, levator scapula, infraspinatus dan scalenus,
yang meliputi 84,7% dari seluruh kejadian sindroma nyeri
miofasial,
- dimana 34,7%-nya dalah trapezius dan 19,7% levator scapula

Patofisiologi

Motor end-plate
Serabut otot
Mekanisme sentral
Sistim saraf otonom

Motor end-plate
saat tidak kontraksi Ach dilepaskan
secara abnormal merupakan
penyebab primer

Serabut otot
pelepasan ACh

depolarisasi yang terus-menerus dari serabut otot

pemendekan sarkomer yang terus-menerus

meningkatkan konsumsi energi

iskemik lokal dan hipoksia

menstimulasi pelepasan substansi neurovasoreaktif


(prostaglanding, bardikinin, capsaicin, serotonin dan histamin)

mensensitasi serabut aferen di otot

nyeri tekan lokal pada sindroma nyeri miofasial

Mekanisme sentral
Tjd perubahan sensitisasi sentral berupa :

peningkatan eksitabilitas neuron

perluasan area neuron reseptif

gangguan jaras descending inhibisi


nyeri dari supraspinal yg melepaskan
neurotransmitter inhibisi

Sistem saraf otonom


kondisi patologik, substansi
neurovasoreaktif (seperti bradikinin,
substansi P, serotonin, dan histamine )

merangsang aktivitas serabut saraf otonom


lokal untuk melepaskan lebih banyak Ach

Umpan balik positif lingkaran nyeri tersebut

Umpan balik positif


lingkaran nyeri

Diagnosis (Simons; 1983)


5 kriteria mayor + minimal 1 kriteria minor
Kriteria mayor:
1. Keluhan nyeri regional
2. Keluhan nyeri memberikan gambaran adanya
nyeri alih
3. Ditemukan taut band pada palpasi
4. Adanya spot tenderness sepanjang taut band
5. Keterbatasan lingkup gerak sendi
13

Kriteria minor:
1. Reproduksi keluhan nyeri bila
diberikan tekanan pada tender spot
2. Timbulnya LTR bila dipalpasi atau
insersi jarum pada tender spot
3. Nyeri berkurang dengan peregangan
atau dengan injeksi pada tender
spot (trigger point)

Identifikasi klinis Sindroma Nyeri


Myofascial (Travell, Simons and Simons; 1999)
1. Taut band paling penting
2. Spot of tenderness terlokalisir pd suatu nodul yang
terbentuk pada taut band yang dipalpasi
3. Keterbatasan lingkup gerak sendi
4. Peningkatan intensitas nyeri pd saat dilakukan
peregangan aktif maupun pasif pd otot yg terkena
5. Tdpt kelemahan otot
6. Snapping palpation akan menghasilkan suatu LTR
7. Jump sign mrpkn respon thd nyeri yg dirasakan
oleh pasien
8. Reffered pain saat dilakukan kompresi manual pd TrP

Manifestasi klinis
1. Trigger point (TrP)
= titik di otot skeletal yg mudah
terangsang
Biasanya di tengah muscle belly
Lokus sensitif : di sentral serat
lintang otot, disekitar motor endplate

2. Reffered pain
Dapat timbul dg menekan
atau menusuk TrP
Semakin sensitif TrP
semakin kuat, konstan, luas
reffered pain
Pola nyeri : jarang simetris,
tidak mengikuti pola
neurologis atau nyeri viseral,
dapat tjd di dermatom,
miotom atau sklerotom tapi
tidak semua segmen

3. Taut band
= kelompok serabut otot yg

tegang, nyeri, keras pd perabaan


Lebih mudah dipalpasi dg posisi

jari tegak lurus arah serabut otot


TrP terdapat di salah satu titik di

taut band, tempat nyeri tekan


lokal mencapai maksimum
Taut band sering hilang bbrp

detik atau menit stlh TrP diterapi

4. Local twitch response (LTR)


. = kontraksi sementara serabut otot yg
tegang akibat adanya TrP
. Dpt terlihat atau teraba sbg kontraksi taut
band, lama 1 detik
. Lebih mudah timbul pd otot yg dpt dipalpasi
cepat (snapping palpation) dg dicubit atau
dicengkram, mis. Deltoid, gluteus max,
vastus medialis, ekstensor hand

Anda mungkin juga menyukai