BAB I
LANDASAN TEORI
Dalam melakukan analisis terhadap suatu sistem kerja, maka akan timbul
sejumlah alternatif metode kerja. Alternatif yang digunakan haruslah merupakan
alternatif terbaik yang didasari pada sejumlah kriteria yaitu waktu, ongkos, bebas
fisiologis, dan lain sebagainya. Waktu merupakan salah satu kriteria yang paling
sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan
dengan kriteria lainnya.
Pada suatu kegiatan manufaktur, maka waktu baku dapat berupa waktu standar
yang dibutuhkan seorang operator mesin bubut untuk melaksanakan pembuatan
sebuah komponen tertentu.
Proses pengukuran dan pembakuan waktu dapat menggunakan beberapa
macam cara, yaitu menggunakan stopwatch, data waktu baku, data waktu
gerakan serta sampling pekerjaan atau work sampling.
Pembakuan sistem kerja tidak dapat dilepaskan dari dua aspek, yaitu pemberian
penyesuaian dan kelonggaran. Penyesuaian diberikan berkenaan dengan tingkat
kecepatan kerja yang dilakukan pekerja dalam melakukan pekerjaannya,
sedangkan kelonggaran diberikan berkaitan dengan adanya sejumlah kebutuhan
diluar kerja, yang terjadi selama pekerjaan berlangsung.
Dimana:
P = Penyesuaian (rating faktor)
L = Kelonggara (allowance)
Ws = Waktu siklus
Wn = Waktu normal
BAB. II
STUDI KASUS
Studi kasus ini adalah mengenai penentuan waktu baku pada pekerjaan meramu
minuman seorang bartender pada sebuah cafe, dengan menggunakan metode
work sampling-sampling pekerjaan, dimana sampling pekerjaan dilakukan secara
sesaat-sesaat pada waktu yang ditentukan secara acak.
dengan
pi = persentase produktif di hari ke I
k = jumlah pengamatan
Dimana:
Dengan
ni = jumlah pengamatan pada hari ke I
Sehingga:
Maka
Ternyata semua harga pi berada dalam batas kontrol sehingga semua dapat
digunakan untuk menghitung banyaknya pengamatan yang diperlukan.
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
3.1. Analisa
Diketahui bahwa jumlah total pengamatan adalah 486 kali selama 9 hari atau
sarna dengan 9 x 360 = 3240 menit. Dari ke 486 pengamatan frekwensi kegiatan
produktif yang teramati adalah 371, maka:
1. a. Jumlah pengamatan 486
b. Jumlah produktif 371
c. Persentase produktif 371/486 x 100% = 76,34%
2. a. Jumlah menit pengamatan 3240 menit
b. Jumlah menit produktif 76,34/100% x 3240 = 2473,416 men it
3. a. Jumlah minuman yang dibuat selama masa pengamatan = 832 gelas
b. Waktu yang diperlukan per gelas 2473,416/832 = 2,97 menit
4. a. Faktor penyusuaian = 0,95
b. Waktu normal (2,97 x 0,95) = 2,8215 menit
5. a. Kelonggaran 19% = 0,19
b. Waktu baku 2,8215(1x 0,19) = 3,358 menit
3.2. Evaluasi
Diketahui bahwa total pengamatan adalah 485, yang terdiri dari 275 pengamtan
pada sampling pendahuluan dan 211 pengamatan pada sampling tahap kedua.
Pada sampling pendahuluan didapat rata-rata persentase kegiatan produktif
bartender adalah sebesar 76,6% dengan jumlah pengamatan per hari = 55 kali.
Data ini dianggap cukuprepresentatif terhadap sistem kerja yang diamati, karena
berada dalam batas kontrol yaitu BKA = 0,937 dan BKB = 0,595 dengan tingkat
ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%.
Setelah dilakukan sampling tahap kedua, maka dilakukan evaluasi terhadap
keseragaman data untuk mengetahui apakah data-data pada sampling kedua
juga representatif terhadap sistem kerja. Ternyata hasil sampling secara
keseluruhan cukup representatif karena semua persentase produktif dari hari
pertama hingga hari kesembilan tidak ada yang berada diluar batas kontrol. Hasil
evaluasi keseragaman data tersebut adalah sebagai berikut :
BAB IV
KESIMPULAN
Teknik sampling pekerjaan adalah suatu teknik yang cukup diandalkan untuk
mengukur beban kerja tanaga kerja non produksi. Dalam praktikum ini,
pengukuran dikhususkan pad a tenaga kerja non produksi yang mempunyai tipe
pekerjaan tetap dan berubah.
Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran yang dilakukan pada
waktu yang ditentukan secara acak, sehingga akhirnya tujuan dari sampling
pekerjaan ini dapat dicapai, yaitu antara lain mampu melakukan pengukuran
proporsi "activity delay", baik pada pekerjaan administrasi, mapun melakukan
perhitungan beban kerja suatu sistem kerja.
Dan diharapkan pula dengan metode sampling kerja kita mampu
perbaikan/pengaturan kerja dari pekerjaan yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.repository.usu.ac.idbitstream12345678914501industri-tuti2.pdf