T . A A N S U H A D A Q , S S T. F T. , F T R
ARTI PENTING BIOMEKANIKA
a. Kinematik
Mempelajari gerakan baik mengenai perpindahannya, kecepatan dan percepatan, tanpa
memperhatikan penyebab gerakan.
b. Kinetik
Berhubungan dengan kerja gaya-gaya pada benda dan akibat (hasil) kerja gaya-gaya
tersebut.
Baik gerakan kinematik maupun kinetik dibedakan menjadi dua macam gerakan yaitu:
a. Gerakan linear
adalah gerakan lurus ataupun melengkung sepanjang jalur dimana seluruh titik pada
tubuh manusia bergerak pada jarak dan waktu yang sama.
b. Gerakan angular
adalah gerakan disekitar titik yang sama sehingga daerah yang berbeda pada segmen
tubuh yang sama tidak bergerak pada jarak dan waktu yang sama. Gerakan ini bekerja
pada jalur imaginer yang disebut sumbu rotasi.
ARTI PENTING KINESIOLOGI
Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari gerakan manusia yang efesien,
efektif dan aman.
Gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang
baik( teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan energi ( tenaga) yang
efesien dalam mencapai hasil atau sasaran yang dituju (efektif) serta terhindar dari cedera
dalam melakukan gerakan (aman). Misalnya seorang pemain bola basket dalam
memasukkan bola ke ring basket dengan pola-pola gerak(teknik) yang menggunakan energi
seminim mungkin (efesien) dengan hasil bola masuk ke ring basket (efektif), serta selama
melakukan pola-pola gerak tidak terjadi cedera (aman).
DASAR, TUJUAN, FUNGSI, ASAS DAN PRINSIP KINESIOLOGI &
BIOMEKANIKA
• Anatomi
Ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia dengan bagian-bagiannya, seperti tulang
otot, persendian dan lain sebagainya.
• Fisiologi
Ilmu yang memelajari proses, fungsi maupun gejala-gejala dari organ tubuh manusia.
• Fisika
Dasar-dasar fisika seperti keseimbangan, gerak, gaya, energi dan sebagainya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Untuk menganalisis gerak yang efesien, efektif dan aman berkaitan dengan analisis tulang
dan sendi (anatomi), sistim otot saraf (fisiologi) dari gerakan manusia, dan asas- asas
hukum mekanika yang dihubungkan dengan gerakan manusia (mekanika).
Pendekatan ketiga bidang ilmu (anatomi, fisiologi dan mekanika) dapat memberi jawaban
yang tepat bagaimana gerak yang efesien, efektif dan aman (teknik yang baik), mangapa
teknik ini terjadi, dan seberapa tingkat kejadiaannya.
Seperti halnya ilmu-ilmu lain, yang tak pernah berdiri sendiri. Kinesiologi ini untuk
mempelajarinya dibutuhkan bantuan ilmu-ilmu lain. Dengan perkataan lain, kinesiologi
adalah gabungan antara ilmu anatomi, fisiologi dan mekanika
KEMAMPUAN DASAR GERAK TUBUH
Daya tahan (endurance), adalah kemampuan seseorang untuk bekerja dalam jangka
waktu yang relatif lama dengan kelelahan yang tidak berarti.
Osteokinematika. Adalah gerakan yang terjadi diantara kedua tulang. Ini meliputi ;
- SWING ( suatu gerakan ayunan sehingga terjadi perubahan sudut diantara axis
panjang tulang – tulang pembentuknya.
- SPIN / CONJUNCTION ROTASI ( suatu gerakan dimana tulang bergerak tetapi axis
mekanik sendi tidak bergerak.
Arthrokinematika Adalah gerakan yang terjadi pada permukaan sendi ( gerak intra
artikuler ) gerakan ini juga disebut JOINT PLAY MOVEMENT. Ini meliputi :
ROLL ( gerakan dimana perubahan jarak titik kontak pada satu permukaan sendi sama
besarnya dengan perubahan jarak titik kontak permukaan sendi lawanya.
SLIDE ( gerakan dimana hanya ada satu titik yang selalu kontak dengan titik – titik yang
selalu berubah pada permukaan sendi lawanya.
Arah gerak roll selalu searah dengan gerak tulang, sedangkan arah gerak slide ditentukan
oleh bentuk permukaan sendi tulang – tulang pembentuknya.
Rules of concavity and convexity movement:
Concave yang fix dan Convex yang Convex yang fix dan Concave yanng
bergerak bergerak
-permukaan convex roll dan glide ke arah -permukaan concave roll dan glide ke
yang berlawanan arah yang sama
-jika permukaan convex melakukan roll -jika permukaan concave melakukan roll
namun tidak melakukan glide dalam waktu namun tidak melakukan glide dalam
yang bersamaan maka akan waktu yang bersamaan maka akan
terjadi dislokasi/subluksasi terjadi impingement
HUKUM CONCAF DAN CONVEK
a. Apabila permukaan sendi konvek (cembung) bergerak pada permukaan sendi konkaf,
gerak rolling berlawanan dengan arah gerak slide.
b. Apabila permukaan sendi konkaf (cekung) bergerak pada permukaan sendi konvek,
gerak rolling dan slide searah.
JENIS GERAK
3. Kompresi
Adalah gerakan saling mendekati satu sama lain
TRANSLASI
Apabila gerakan translasi yang terjadi paralel / sejajar dengan bidang terapi (bukan sejajar
dengan permukaan sendi), dan menimbulkan geseran / luncuran antara kedua permukaan
sendi translatoric gliding dan untuk selanjutnya hanya disebut gliding.
Gerakan joint play ini dilakukan baik pada saat tes maupun terapi. Dalam melakukan
gliding selalu disertai dengan grade I. Gliding yang mungkin terjadi pada sendi hanya kecil
(jaraknya sangat pendek) karena kurva permukaan sendi tidak congruent dengan sempurna.
Pada gambar, arah gliding digambarkan dengan 2 panah besar dan traksi grade I
digambarkan dengan panah kecil.
Compression / Kompresi
Apabila arah gerakan translasi tegak lurus terhadap dan ke arah bidang terapi, dan kedua
permukaan sendi saling mendekat / menekan disebut kompresi.
Apabila timbul nyeri akibat kompresi sendi, hal ini mengindikasikan adanya lesi sendi.
Karena tes gerakan melawan tahanan juga dapat menimbulkan kompresi sendi maka kedua
tes tersebut sebaiknya dilakukan secara terpisah, dan tes kompresi sebaiknya dilakukan
sebelum tes melawan tahanan.
Kompresi sendi dapat membantu membedakan antara lesi artikuler dan ekstra artikuler.
Traction / traksi
Apabila gerakan translasi tulang arahnya tegak lurus dan menjauhi bidang terapi, serta
terjadi perenggangan permukaan sendi disebut traksi. Apabila gerakan tersebut tidak
sampai menimbulkan perenggangan sendi disebut distraksi.
Traksi untuk mengurangi nyeri yaitu
digunakan traksi grade I / traksi dalam grade
II tetapi tidak sampai terjadi slack taken up.
Traksi untuk mengurangi nyeri ini dilakukan
pada resting position atau actual resting
position.
Mempraktekan gerakan Roll dan Slide dari Manekin dan memberikan contoh gerakan
pada gerak fungsional tubuh
Mempraktekan gerakan :
Translansi
Rotasi
Traksi
Kompresi
dari Manekin dan memberikan contoh gerakan pada gerak fungsional tubuh
POSISI SENDI
Posisi sendi sangat penting artinya pada saat pemeriksaan dan penanganan dengan manual
terapi, kita mengenal 3 posisi sendi :
BIDANG GERAK
Bidang gerak tubuh terdiri dar tiga bidang.
Osteokinematik adalah gerak sendi hanya dilihat dari gerak tulangnya saja.
Pada osteokinematik dikenal gerak rotasi ayun, rotasi putar dan rotasi spin
RANGE OF MOTION (ROM)
ROM atau Lingkup Gerak Sendi adalah lingkup yang dicapai pada gerak sendi dalam
bidang gerak dan sumbu gerak tertentu.
Pembatasan ROM normal dapat oleh peregangan jaringan lunak capsule ligamentair,
terganjal oleh jaringan lunak, atau oleh pembatasan tulang.
Pengukuran ROM dengan menggunakan goniometer universal atau khusus dalam derajad,
tetapi pada sendi/bidang gerak tertentu dapat diukur dengan tape measurer dalam centi
meter.
Pengukuran ROM aktif yang diukur ketika dilakukan gerak aktif, disini pembatasan juga
ditentukan oleh kekuatan otot yang bersangkutan
End feel
Rasa akhir ROM pada pengukuran ROM pasif disebut end feel,
merupakan rasa yang timbul dari pembatasan gerak tersebut. End
feel normal sebagai standard meliputi:
Soft end feel: terganjal oleh jaringan lunak. Contoh fleksi siku.
Elastic end feel: peregangan jaringan lunak capsule ligament.
Contoh rotasi internal/eksternal sendi bahu.
Hard end feel: pembatasan tulang. Contoh ekstensi siku.
• Elbow joint terdiri atas 3 sendi yaitu : humeroulnar joint, humeroradial joint, dan
proximal radioulnar joint.
• Ketiga sendi tersebut dibungkus oleh kapsul sendi yang sama.
• Tulang yang membentuk elbow dan forearm adalah os humerus bagian distal, os
radius dan os ulna.
• Elbow joint diperkuat oleh ligamen collateral radial/lateral dan ligamen collateral
ulnar/medial serta ligamen annulare.
Elbow complex merupakan adaptor sendi distal sebagai tujuan dan proksimal sebagai
stabilisator, berfungsi untuk memperpendek atau memperpanjang jarak dan
menyesuaikan posisi, sehingga tangan dapat dalam berbagai posisi fungsional dalam
jarak terukur.
OS HUMERUS
OS RADIUS & ULNA
HUMEROULNAR JOINT DISTAL RADIOULNAR JOINT
HUMERORADIAL JOINT
MID-RADIOULNAR JOINT
PROKSIMAL RADIOULNAR JOINT
Anatomycal ELBOW JOINT
Ligamentum of ELBOW JOINT
ELBOW JOINT
Hinge joint (gynglimus), dibentuk oleh trochlea humeri konveks seperti katrol dan capitulum
yang berbentuk bola, bersendi dengan fovea trochlearis ulnae berbentuk konkaf menghadap
serong 450 ventroproximal.
MLPP posisi fleksi 700 dan antara pronasi-supinasi.
CPP maximal extension.
Capsular pattern Humeroulnar joint ROM : ekstensi fleksi.
Hinge joint dibentuk oleh trochlea humeri berbentuk konveks seperti bola, bersendi
dengan fovea trochlearis radii berbentuk konkaf seperti mangkuk menghadap ke
proximal searah sumbu os radii.
Arthrokinematic dan osteokinematic Humeroradial joint
• Gerak fisiologis fleksi-ekstensi sesuai dengan gerak humero ulnar joint dlm komponen
osteokinematik rotasi ayun dalam bidang sagital.
• Gerak arthrokinematic traksi ke distal searah sumbu longitudinal os radii, gerak translasi
saat fleksi kearah ventral dan saat ekstension kearah dorsal tegak lurus sumbu radii
Jenis sendi putar, dibentuk oleh capitulum radii yang berbentuk konveks seperti
silinder, bersendi dengan fovea radii berbentuk konkaf seperti seperempat pipa.
Arthrokinematic dan osteokinematic
PROXIMAL RADIOULNAR JOINT
TUGAS
Membuat gambar anatomi sendi Elbow yang terdiri dari Osteo dan Muscle
Membuat tabel seagai berikut :
Gerak arthrokinematic : traction ossa carpea kearah distal searah axis os radii
(serong 50 ), translation selalu berlawanan arah, palmar flexion translation ke
dorsal dan saat dorsal flexion translation ke palmar, saat ulnar deviation terjadi
translation ke radial dan sebaliknya saat radial deviation translation ke ulnar
MLPP posisi sedikit palmar flexion (50) dan ulnar deviation (50).
Persendian ini adalah multiartikular dan tersusun dari 2 gabungan sendi, memiliki biaksial untuk
memungkinkan terjadinya gerakan volar fleksi (fleksi), dorsofleksi (ekstensi), radial deviasi
(abduksi), dan ulnar deviasi (adduksi)
Range Of Motion (ROM)
EKSTENSI PASIF
Posisi terlungkup :
ROM : 300 springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan m. ilio psoas.
Bila lutut fleksi penuh ROM : 100 springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan m. rectus
femoris.
ABDUKSI PASIF
Posisi terlentang gerak tungkai kesamping.
ROM: 300 dg springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan mm. adductors.
ADDUKSI PASIF
Posisi terlentang dengan tungkai contra lateral fleksi dan tungkai yang diukur lurus dibawahnya,
gerak tungkai kedalam.
ROM: 150 dg springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan mm. abductors
EKSTENSI ISOMETRIK
Posisi telungkup dg lutut lurus
Gerakan oleh m. gluteus maksimus
Peragakan arthrokin Traction arah lateral serong ventrokaudal
Peragakan posisi M L P P yaitu flexion – abduction 400 dan sedikit external rotation
posisi Close Pack Position yaitu posisi flexion - adduction – internal rotation penuh
TIBIOFEMORAL JOINT
• Jenis Sinovial Hinge joint yg. punya dua derajat kebebasan gerak rotasi ayun dan spin sebagai
gerak fisiologis :
• Fleksi – ekstensi dlm sumbu latero-medial, bidang sagital
• Rotasi internal-eksternal dlm sumbu vertical bidang transversal.
•
Terdapat meniscus medialis (‘C’) dan meniscus lateralis (‘O’) yang terikat lig coronarius.
• 2/3 dalam meniscus avascular (nutrisi dari synovium), tidak memiliki syaraf afferent,
sepertiganya (perifer) memiliki vascular (nutrisi dari darah) dan ujung polymodal.
• Seolah membentuk sendi : tibia – meniscus – femur
• Fungsi: Sebagai peredam gaya axial, melicinkan gerak lutut dan cegah friksi sendi
• Pada abduksi-rotasi internal meniscus lateral terjepit, dan pada adduksi-rotasi eksternal
meniscus medial terjepit
Disamping oleh struktur tulang dan meniscus, Stabilisasi oleh sistem ligament:
Lig. Collaterale medial
Stabilisasi terhadap gaya valgus
Lig. Collaterale laterale
Stabilisasi terhadap gaya varus
Cruciat lig extra articular.
Lig. Cruciatum anterior
Stabilisasi tibia terhadap gaya anterior
Lig. Cruciatum posterior
Stabilisasi tibia terhadap gaya posterior
Osteokinematic :
Hinge joint dengan gerak rotasi ayun dalam bidang sagital sebagai fleksi-ekstensi, rotasi spin
pada posisi menekuk dalam bidang transversal sebagai rotasi internal dan eksternal.
Pada ekstensi terakhir terjadi rotasi eksternal tibia yang dikenal closed rotation phenomen.
Disamping itu juga terjadi gerak valgus
Arthrokinematic
Traksi dan kompresi dg arah caudal-cranial searah sumbu longitudinal tibiae.
Translasi ke dorsal saat fleksi dan ke ventral saat ekstensi.
Translasi medial dan lateral terjadi saat fleksi-ekstensi
PATELLO FEMORAL JOINT
Struktur sendi
Modified plane joint
Permukaan patella tertutup cartilage tebal.
Fungsi membantu mekanisme kerja dan mengurangi friction
Quadriceps.
Kerja Quadriceps lebih efisien pada extension 30 terakhir.
Malalignment menimbulkan patellofemoral athralgia (chondromalacia ).
Arthrokinematic dan osteokinematic
Gerak geser patella terhadap femur mengikuti pola ulur gerak lurus - melengkung kemedial -
lurus.
Gerak geser patella keproximal dan kedistal saat extension dan flexion. Saat extension disertai
gerak geser patela kemedial hingga kembali lurus.
Struktur sendi
• Plane sinovial joint antara caput fibulae dengan tibia.
• Gerakan karena pengaruh gerak Ankle joint kecranial dorsal.
• 10 % populasi kapsul sendinya menyatu dengan tibiofemoral
ANALISIS GERAK LUTUT