Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kesha Aulia Rizqina Astiani

NPM : 2306165080

Resume

ANATOMY PLANES & AXES:


 Osteokinematika menjelaskan penggunaan bidang dan sumbu untuk menggambarkan
gerakan tubuh manusia.

 Bidang tubuh, seperti sagital, frontal, dan transversal, membagi tubuh menjadi bagian-
bagian yang berbeda.

Bidang 1 Sagital Bidang 2 Frontal Bidang 3 Transversal

 Terdapat Axis di setiap bidang, sebagai berikut :

Axis Frontal (bidang Axis Sagital (bidang Axis Vertikal ( bidang


sagital) frontal) Transversal)
 Gerakan terjadi ketika tulang berputar mengelilingi sumbu rotasi, seperti sumbu
frontal, sagital, dan longitudinal.
 Contoh gerakan pada sendi bahu, pinggul, dan lutut digunakan untuk menjelaskan
gerakan dalam bidang sagital, frontal, dan transversal.
 Sendi bahu memiliki tiga derajat kebebasan, memungkinkannya bergerak dalam
ketiga bidang tersebut.
 Sendi panggul juga memiliki tiga derajat kebebasan, sementara sendi lutut hanya
memiliki satu derajat kebebasan, membatasinya untuk bergerak dalam satu bidang.
 Gerakan pada sendi lutut terbatas pada fleksi dan ekstensi, sedangkan gerakan pada
bidang frontal dan transversal hampir tidak mungkin dilakukan pada sendi lutut.

Arthrokinematics: Roll, Glide, Spin, Traction & Compression

o Konsep Kinematika: Kinematika membahas gerakan tulang dalam ruang sekitar sumbu dan
bidang tertentu. Perubahan angulasi seperti ekstensi, fleksi, dan sebagainya
o Pergerakan Permukaan Sendi: Konsep pergerakan permukaan sendi, baik cembung maupun
cekung, dijelaskan. Contohnya adalah pergerakan kepala humerus pada sendi glenoid.
o Gerakan Gabungan: Gerakan gabungan terdiri dari rotasi dan translasi, yang ditentukan oleh
peran putaran dan luncuran, serta traksi dan kompresi.

 Gerakan Menggelinding: Gerakan ini terjadi ketika dua permukaan bersentuhan


dan bergulir di sekitar satu sama lain. Penggulungan selalu terjadi searah dengan
sudut tulang, baik permukaannya cekung atau cembung.
 Gerakan Luncur: Gerakan ini terjadi ketika satu titik pada permukaan bersentuhan
dengan titik baru pada permukaan lawannya. Misalnya, titik nol pada permukaan
cembung membuat kontak dengan titik nol, satu, dua, dan seterusnya pada
permukaan cekung.
 Gerakan Putaran: Terjadi ketika satu titik sambungan tetap bersentuhan dengan
titik yang sama pada permukaan lain, sementara permukaan lainnya berputar
mengelilingi sumbu.
 Traksi dan Kompresi: Traksi adalah gaya tarik yang dapat menghasilkan
pemisahan atau gangguan dua sendi pasangan. Sedangkan kompresi adalah
pengurangan ruang sendi antara dua pasangan, memberikan stabilitas pada sendi
dan membantu pergerakan cairan sinovial untuk menjaga kesehatan tulang rawan.

Hukum CONVEKS CONCAVE

CONVEX-CONCAVE

Aturan Cembung-Cekung untuk mobilisasi sendi menjelaskan bahwa saat tulang cembung
bergerak pada tulang cekung, "luncuran" sendi berada pada arah yang berlawanan dengan
gerakan tulang sendi tersebut. Ini berguna untuk menentukan arah mobilisasi yang tepat
untuk meningkatkan rentang gerak sendi. Misalnya, dalam abduksi bahu, mobilisasi
dilakukan ke arah yang sama dengan gerakan normal sendi.

CONCAVE- CONVEX

Aturan Cekung-Cembung menjelaskan bahwa saat tulang cekung bergerak pada tulang
cembung, "luncuran" sendi berada pada arah yang sama dengan gerakan tulang sendi
tersebut. Ini berguna untuk meningkatkan fleksi dan ekstensi lutut, di mana mobilisasi
terlebih dahulu dari cembung ke cekung, diikuti oleh cekung ke cembung. Mobilisasi
cembung-ke-cekung dapat meningkatkan ekstensi lutut, sedangkan mobilisasi cekung-ke-
cembung dapat meningkatkan fleksi lutut.

MLPP & CPP

Gerakan sendi yang kompleks melibatkan penggulungan, meluncur, dan rotasi intra-artikular.
Posisi sendi, yang dikenal sebagai posisi tertutup rapat (CPP) dan posisi terbuka longgar
maksimal (ml PP), memengaruhi gerakan-gerakan ini. Memahami posisi ini sangat penting
dalam terapi fisik, karena membantu menilai permainan sendi dan merencanakan teknik
mobilisasi atau manipulasi yang tepat untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi
sendi.
Leverage Systems in the human body

I. Bagian Pengungkit
 Pengungkit adalah salah satu mekanisme sederhana yang terdiri dari gaya usaha dan
gaya penahan di sekitar poros atau titik tumpu.
 Keuntungan mekanis dari pengungkit diukur dengan membagi jarak lengan gaya
dengan jarak lengan hambatan.
 Ada tiga kelas utama pengungkit: kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, masing-masing
dengan fungsi khusus.
 Pada pengungkit kelas satu, poros terletak di antara gaya dan hambatan,
mempengaruhi keuntungan mekanis.

 Pengungkit kelas dua memiliki hambatan di antara gaya dan beban, meningkatkan
keuntungan mekanis namun mengorbankan rentang gerak.
 Pengungkit kelas tiga memiliki usaha di antara poros dan hambatan, menghasilkan
kerugian dalam usaha tetapi menambahkan jarak pergerakan.
 Contoh pengungkit kelas satu termasuk aksi otot seperti otot splenius, sementara

pengungkit kelas dua dapat ditemukan pada gerobak dorong.


 Pengungkit kelas tiga umumnya ditemukan pada tubuh manusia, seperti dalam fleksi
plantar pada pergelangan kaki.
 Tuas pada tubuh manusia disesuaikan untuk rentang kecepatan dan ketepatan gerakan
daripada untuk menangani beban.
 Pengangkatan yang tidak benar dapat menyebabkan cedera yang disebabkan oleh
tekanan yang tinggi pada tubuh.

II. Bagian Tuas


 Pengungkit adalah mesin sederhana yang memindahkan beban besar dengan gaya
tertentu, mempercepat proses pemindahan.
 Tuas membantu memindahkan beban besar dengan jumlah gaya yang ditetapkan dan
dapat dengan cepat dibandingkan dengan beban yang dipindahkan tanpa tuas.
 Terdapat tiga kelas tuas: kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, masing-masing dengan
karakteristiknya sendiri.
 Pada tuas kelas satu, titik tumpu berada di antara gaya dan hambatan, seperti yang
terlihat dalam contoh jungkat-jungkit.
 Pada tuas kelas dua, hambatan berada di antara gaya dan titik tumpu, misalnya pada
gerobak dorong.

 Pada tuas kelas tiga, gaya berada di antara titik tumpu dan hambatan, contohnya
adalah tongkat baseball.

 Penggunaan tuas dalam tubuh manusia: otot dan sendi berperan sebagai titik tumpu,
beban, dan usaha dalam berbagai gerakan.
 Tuas dapat dimanipulasi untuk meningkatkan kecepatan atau mengangkat beban berat,
tergantung pada panjang lengan gaya dan hambatan.
 Desain tuas untuk kecepatan memiliki lengan hambatan yang panjang,
sementara tuas untuk mengangkat beban berat memiliki lengan gaya yang
panjang.
 Contoh penggunaan tuas dalam tubuh manusia termasuk calf raise, bicep
curl, dan gerakan golf.
 Pengetahuan tentang prinsip pengungkit membantu memahami mekanisme
gerakan tubuh dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai