Anda di halaman 1dari 7

“TERAPI MANUAL”

NAMA : MUHAMMAD FITRANSYAH

NIM : PO713241171028

KELAS : D3 Fisioterapi Tingkat II

 Macam-macam Sendi

1) Sinartrosis (sendi mati) merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya


gerak sama sekali antara tulang yang bersambungan. Contohnya, persendian antara
tulang-tulang tengkorak (sutura).

2) Amfiartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya sedikit gerakan antara


tulang-tulang yang bersendi. Contohnya, persambungan antara ruas-ruas tulang belakang
dan antara tulang rusuk dan tulang dada.

3) Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antara tulang-
tulang yang bersendi. Sebagian besar persendian rangka tubuh manusia merupakan
diartosis.

 Sinartrosis dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

A. Sinfibrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan sabut-sabut kolagen dan
jaringan ikat diantaranya, sehingga tidak dapat digerakkan. Contoh sendi sinfibrosis
adalah sutura-sutura di tengkorak maupun tulang koksa (coxae).

B. Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang dengan jaringan tulang rawan diantaranya,
atau adanya diskus. Contoh sendi sinkondrosis adalah tulang-tulang vertebrae, antara
tulang dada dengan tulang rusuk/iga.

 Amfiartrois dibedakan menjadi 6 macam,yaitu

1. Sendi kaku adalah sendi yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan yang
menghasilkan gerakan terabatas dan bersifat kaku. Contoh sendi kaku adalah gerakan
pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
2. Sendi mati adalah sendi yang tidak adanya gerakan. Contoh sendi mati adalah sutura
yang menghubungkan antar tulang pada tengkorak.
3. Sendi gerak adalah sendi yang gerakannya secara bebas. Contoh sendi gerak adalah
pada sendi diartosis seperti yang telah dijelaskan di atas.
 Diartrosis dibedakan menjadi 6 macam, yaitu

a. Sendi engsel
Persendian ini memungkinkan adanya gerakan hanya satu bidang datar, seperti gerak
membuka dan menutup pintu. Gerakannya berupa gerak mengecilkan sudut (fleksi)
atau gerak membesarkan sudut (ekstensi). Contoh: sendi siku dan sendi lutut. Coba
gerakkan siku dan lututmu.

b. Sendi luncur (geser)


Sendi ini memungkinkan gerak kiri kanan dan muka belakang. Contoh: sendi antara
tulang-tulang karpal dan tarsal.

c. Sendi peluru
Permukaan sendi tulang pertama berbentuk seperti bola yang masuk ke permukaan
cekung atau seperti mangkuk dari tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan
triaksial, yaitu gerak fleksi-ekstensi, gerak abduksi-aduksi, dan rotasi. Contoh:
persendian antara tulang lengan atas dengan tulang belikat.

d. Sendi putar
Permukaan tulang pertama membulat, meruncing, atau berbentuk kerucut dan
bersendi dengan lekuk yang dangkal dari tulang lain. Sendi ini hanya dapat bergerak
satu arah (monoaksial) yang memutar.

Contoh: persendian antara tulang atlas dan dasar tulang tengkorak yang menghasilkan
gerak geleng kepala. Mari kita coba untuk menggelengkan kepala, apa yang kamu
rasakan?

e. Sendi pelana
Sendi ini dibentuk oleh tulang dengan permukaan cekung yang masuk ke dalam
tulang yang permukaannya cembung. Persendian ini memungkinkan gerak
menyamping (kanan-kiri) dan gerak muka belakang. Contoh: sendi antara ruas jari
dengan telapak tangan. Coba kamu gerakkan telapak tanganmu. Apa yang kamu
rasakan?

f. Sendi elipsoidal
Sendi ini dibentuk oleh ujung tulang berbentuk oval yang masuk ke cekungan tulang
lain yang berbentuk elips. Gerakannya ke arah kanan-kiri dan muka belakang. Contoh:
sendi antara tulang radius dan tulang karpal yang memungkinkan telapak tangan ke
atas bawah dan ke kanan kiri.
 Bentuk-Bentuk Sendi

 Sendi luncur(gliding/plane joint), persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada


satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
 Sendi engsel (hinge joint), persendian yang memungkinkan gerakan satu arah.
Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
 Sendi putar(pivot joint), persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi).
Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
 Sendi lonjong(condyloid / ellipsoidal joint), persendian yang mirip sendi peluru,
tetapi bentuknya lingkaran lonjong. Contoh: sendi di radiocarpal.
 Sendi pelana(saddle joint), persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi,
namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
 Sendi peluru(ball and socket joint), persendian yang memungkinkan pergerakan ke
segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
 POSISI SENDI

1. MLPP (Maximaly lose peacked position)


Kedua permukaan sendi dalam keadaan melonggar maksimal,kapsul sendi dan
ligament begitu pula.Pada MlPP ini lah biasanya dilakukan pemeriksaan dan
penanganan manual terapi.
 Keadaan sendi Kendor.
 Keadaan ligament paling kendor
 Contoh: Humero ulna=fleksi 700 +Supinasi 100

2. CPP (Close peacked position)


Suatu posisi dimana permukaan sendi dalam keadaan merapai atau konvresi
maksimal,keadaan ini terjadi pada posisi akhir suatu gerakan.Merapatnya persendian
tadi diakibatkan karena menegangnya kapsul sendi dan ligament.Pada posisi ini tidak
mungkin suatu persendian dilakukan mobilisasi.
 Keadaan dimana ruang sendi paling rapat.
 Pada posisi ini tidak boleh diberikan terapi manipulasi, karena dapat merusak
sendi.
 Contoh: Elbow joint : maksimal ekstensi
3. LPP (Lose peacked position)
Posisi sendi diluar CPP dan MLPP, pada posisi ini biasanya dilakukan terapi.
 Contohnya: Posisi siku tidak ekstensi maksimal dan tidak fleksi kurang lebih 700
 Pola kapsul Sendi

Hal yang membatasi dalam serangkaian gerakan bersama, keterbatasan proporsional


dari tiga gerakan skapulohumeral pasif. Ini terdiri dari tingkat tertentu keterbatasan
penculikan, lebih keterbatasan rostasi eksternal dan keterbatasan kurang rotasi internal.
Salah satunya tempat itu terjadi dalam adalah sendi synovial yang dikendalikan oleh otot.
Ini tidak terjadi pada sendi synovial yang dikendalikan oleh ligament.Sebuah contoh
utama dari pola kapsuler adalah rentang ditemukan pada sendi glenohumeral yang
memiliki fleksi dan rotasi eksternal.
 Hukum Konkaf Konveks
Sebuah persendian dibentuk oleh dua tau lebih tulang. Bentuk permukaan tulang
pembentuk persendian ada yang berupa Konkaf( cekung ) dan Konvek ( cembung ).
1) Hukum Konkaf-Konvek :Bila Konvek ( cembung ) bergerak terhadap Konkaf
( cekung ), maka arah Rolling berlawanan dengan arah Sliding.

2) Bila Konkaf ( cekung ) bergerak terhadap Konvek ( cembung ), maka Rolling searah
dengan Sliding.

 Pola Kekakuan Sendi


Ada dua pola kekakuan yang bisa dialami oleh sebuah sendi, yaitu :
1) Pola Kapsuler
Suatu kekakuan sendi akibat mengkerutnya kapsul sendi secara total.
Ciri-cirinya ialah :
 Gerak fleksi lebih terbatas daripada ekstensi.
 Di akhir gerakan ( end feel ) terasa keras seperti membentur sesuatu.
2) Pola Non-Kapsuler
Suatu kekakuan sendi akibat pemendekan otot, penebalan kulit atau benda asing dalam
sendi.
Ciri-cirinya ialah :
 Gerak ekstensi lebih terbatas daripada fleksi.
 Di akhir gerakan ( end feel ) terasa lunak

Anda mungkin juga menyukai