Anda di halaman 1dari 33

PERSENDIAN DAN

KELAINAN PADA
SENDI DAN TULANG
Yasinta ana
29 Oktober 2013
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan macam-macam
persendian pada manusia
Siswa dapat menjelaskan mekanisme otot
Siswa dapat menyebutkan macam-macam
kelainan pada tulang dan sendi
PERSENDIAN (ARTIKULASI)

Persendian merupakan hubungan


antara dua buah tulang.
Struktur khusus yang terdapat pada
persendian yang dapat memungkinkan
untuk pergerakan disebut sendi .
Berdasarkan sifat geraknya,
sendi dibedakan menjadi 3
macam, yaitu :
Sendi mati (Sinartrosis)

Sendi kaku (Amfiartrosis)

Sendi gerak (Diartorsis)


Sendi Mati (Sinartrosis)

Merupakan persendian yang


tidak dapat digerakkan Ini
terjadi karena, kedua ujung
tulang dihubungkan oleh jaringan
ikat sehingga tidak adanya celah
sendi

Berdasarkan jaringan yang


menghubungkannya, sinartrosis
dibedakan menjadi sinkondrosis
dan sutura
sinkondrosis merupakan
sinartrosis yang tulangnya
dihubungkan oleh tulang
rawan (kartilago) hialin.
contoh, hubungan antara
ruas-ruas tulang belakang,
dan hubungan antara tulang
rusuk dengan tulang dada.
Hubungan T.rusuk dan T. dada

sutura, merupakan sinartrosis


yang tulangnya dihubungkan
oleh jaringan ikat serabut
padat.
Misalnya, hubungan antara
tulang tengkorak.
Sendi Kaku (Amfiartrosis)

Merupakan persendian
yang memungkinkan
terjadinya pergerakan
antar tulang yang
terbatas.
Amfiartrosis dibedakan
menjadi dua, yaitu
simfisis dan sindesmosis
Simfisis, sendi dihubungkan
oleh kartilago serabut pipih
seperti cakram
Contoh: hubungan antara ruas-
ruas tulang belakang

Sindesmosis, sendi dihubungkan simfisis


oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen
Contoh : sendi antara tulang
betis dan tulang kering
Sendi Gerak (Diartrosis)

Merupakan persendian
yang memungkinkan
terjadinya pergerakan
tulang secara bebas.
Diartosis disebut sebagai
persendian karena di
dalamnya terdapat
ligamen, kapsul, cairan
sinovial, membran
sinovial, dan tulang rawan
Berdasarkan arah gerakannya, persendian
yang memungkinkan terjadinya gerakan
dibagi menjadi lima bentuk, yaitu:
1. Sendi peluru,
2. Sendi engsel,
3. Sendi putar,
4. Sendi pelana, dan
5. Sendi luncur.
Sendi Peluru
Sendi peluru adalah
hubungan
antartulang(persendian)
memungkinkan pergerakan
bebas hampir ke segala
arah. di mana kedua ujung
tulang berbentuk bongkol
dan lekuk,
Hubungan ini terjadi pada
persendian antara tulang
belikat dengan tulang
lengan atas, antara tulang
paha dengan tulang pinggul.
Sendi Engsel

Hubungan antartulang
di mana ujung-
ujungnya seperti
engsel dan berbentuk
lekukan.
Sendi engsel,
memungkinkan arah
gerakannya hanya
satu arah
misalnya sendi pada
siku dan lutut.
Sendi Putar
Persendian tulang yang
satu mengitari tulang
yang lain sehingga
menimbulkan gerak rotasi
berporos satu
Hubungan sendi ini dapat
terjadi antara tulang
hasta dan tulang
pengumpil, antara tulang
kepala dan tulang atlas,
antara tulang betis dan
kering.
Sendi Pelana
Persendian yang
memungkinkan gerakan dua
arah
Hubungan ini berporos dua,
kedua ujung tulang
membentuk gerakan sprt orang
naik kuda di atas pelana
Contoh: pada persendian
antara tulang pergelangan
tangan dengan tulang telapak
tangan, persendian pada ibu
jari, metakarpal dan karpal.
Sendi Luncur
Persendian yang memungkinkan
gerakan badan melengkung ke
depan (membungkuk) dan ke
belakang serta gerakan menggeliat.
Sendi ini terjadi sebab kedua
ujung tulang agak rata, sehingga
gerakan yang terjadi seperti
menggeser.
Sendi ini tidak berporos.
Contoh: sendi pada tulang-tulang
telapak tangan dan telapak kaki,
hubungan antara ruas-ruas tulang
belakang
GANGGUAN PADA TULANG
Rakitis
Fraktura
Fisura
Lordosis
Kifosis
Skoliosis
osteoporosis
Nekrosa
terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak
sehingga bagian tulang tidak memperoleh
makanan, lalu mati dan mengering.
GANGGUAN PADA SENDI
1) Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari
kedudukan semula karena jaringan gantungnya
(ligamentum) sobek.
2) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang
tidak dapat digerakkan karena seolah - olah
menyatu.
3) Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi
yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser.
Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau
gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.
Artritis
Artrisis adalah peradangan yang_terjadi pada sendi. Artrisis dapat
dibedakan menjadi empat sebagai berikut:
A. Artritis Gout
Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada sendi-sendi
kecil terutama jari - jari tangan. Sebagai akibatnya ruas jari-jari
membesar.
b. Osteoartritis
Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami
degenerasi. Akibatnya, terjadi gangguan pada saat sendi
digerakkan.
C. Artritis eskudatif
Artrisis eskudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang
disebut getah radang. Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.
d. Artritis sika
Artrisis sika adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan
rasa nyeri saat tulang digerakkan.
Ankilosis / Ankylosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak
dapat digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu
OTOT
ALAT GERAK AKTIF
Otot sebagai alat gerak aktif memiliki
tigakemampuan, yaitu
Kontrakbilitas adalah kemampuan memendek
hingga memiliki ukuran yang lebih pendek dari
ukuran awal. Ini terjadi pada saat otot sedang
kontraksi.
ekstenbilitas adalah kemampuan memanjangkan
diri melebih ukuran panjang awal.
elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali
pada ukuran semula.
STRUKTUR OTOT
Otot tersusun atas beberapa lapisan. Tepat di bawah
kulit kita terdapat otot yang disebut lapisan luar atau
superfisial
Satu sel otot dibungkus oleh membran sel (sarkolema).
Sel otot terdiri atas miofibril-miofibril. Setiap miofibril
terdiri atas dua macam miofilamen, yaitu filamen tipis
(aktin) dan filamen tebal (miosin).
Filamen adalah suatu protein otot. Filamen tipis terdiri
atas dua aktin dan satu protein regulator (pengatur)
yaitu berupa tropomiosin dan tropoponin kompleks.
Protein regulator ini melilit aktin.
fi lamen tebal berupa miosin.
Filamen tipis dan filamen tebal membentuk satu
kesatuan disebut sarkomer
MACAM-MACAM OTOT
perbedaan Polos Lurik Jantung
Kontraksi otot sangat lambat, tidak cepat , tidak teratur dan Lambat, teratur,
cepat lelah, dan tahan mudah lelah tidak pernah lelah,
lama.
percabangan tidak tidak Ada
pengaruh tidak sadar sadar tidak sadar
saraf
Inti sel Tengah, 1 Tepi, banyak Tengah, 1
bentuk Spindle (gelendong) silindris Silindris
Letak Usus ,lambung, kandung Rangka(bisep,trisep) jantung
kemih, dan pembuluh lidah, bibir, kelopak
darah. mata, dan diafragma
fungsi Memberikan gerakan di Menggerakkan tulang Untuk memompaa
luar kehendak dan melindungi rangka darah keluar jantung
SIFAT GERAK OTOT
1. Otot antagonis, adalah dua otot yang
bekerja saling berlawanan, yaitu apabila
satu otot berkontraksi maka otot yang lain
relaksasi. Contohnya, Fleksi dan ekstensi,
Adduksi dan abduksi, Elevasi dan depresi,
Supinasi dan pronasi, Inversi dan eversi.
1) Fleksi dan ekstensi
Fleksi merupakan gerak menekuk atau
membengkokkan. Sebaliknya,ekstensi
merupakan gerak meluruskan. Contohnya
gerak pada siku,lutut, ruas-ruas jari,
2) Adduksi dan abduksi
Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi
merupakan gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak meregangkan
jari-jari tangan, membuka tungkai kaki, dan mengacungkan tangan.
3) Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi
merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan
menutup mulut.
4) Supinasi dan pronasi
Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan, sedangkan
pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
5) Inversi dan eversi
Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka) telapak kaki ke
arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan
(membuka) telapak kaki ke arah luar.
Otot sinergis, adalah dua otot yang bekerja
bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau
sama-sama relaksasi. Contoh: otot-otot pronator
yang terdapat pada lengan bawah.
Contoh gerak sinergis adalah sebagai berikut.

1) Pronator teres dan Pronator kuadratus. Rotasi


(gerakan berputar), seperti gerak pada tulang
atlas sewaktu memutarkan kepala.
2) Sirkumduksi, gerakan ujung distal satu tulang
membentuk satu lingkaran, sedangkan ujung
proksimalnya tetap, seperti gerakan memutar
satu lingkaran mengitari sendi bahu.
KONTRAKSI OTOT
Konstraksi otot akan terjadi jika adanya:
Rangsangan(dari dalam atau luar)
Pemindah rangsangan (asetikolin)
protein fibril aktin dan miosin
Energi (ATP atau ADP) yang dibentuk dari
pembongkaran zat makanan secara aerob
atau anaerob
LANJUTAN
Mekanisme konstraksi otot

Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf.


Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat
(asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah zat
pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung saraf.
Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel
otot.
Ion kalsium akan berikatan dengan troponin menyebabkan adanya sisi
aktif pada filamen tipis (aktin). Kepala miosin (filamen tebal), segera
bergabung dengan aktin tepat pada sisi aktif membentuk aktomiosin. Hal
ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi.
Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel,
sehingga ikatan ion Ca+ dan troponin lepas dan menyebabkan lepasnya
pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas.
Keadaan ini disebut relaksasi.
Sementara itu, saat sel-sel otot beristirahat (relaksasi), tempat
pengikatan miosin pada fi lamen halus dihambat, sehingga tidak
bergabung membentuk aktomiosin. Protein penghambat pengikatan
miosin ini disebut protein regulator tropomiosin.
ENERGI UNTUK KONTRAKSI OTOT
Energi kontraksi otot berupa ATP (adenin
trifosfat), yang diperoleh secara aerob dan
anaerob. Saat anaerob, dalam sel otot
terjadi beberapa proses yaitu penguraian
ATP, penguraian fosfat kreatin dan
fermentasi. Sedangkan saat aerob, dalam sel
otot terjadi proses respirasi seluler.
Respirasi anaerob

Penguraian
ATP

Penguraian
kreatinifosfat

fermentasi

Respirasi aerob

Respirasi sel
THE END
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai