Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat muslim. Masjid artinya
tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau.
Selain tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.
Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al-
Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Masjid Agung Surakarta yang terletak di Jl.
Masjid Besar No.1, Kauman, Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah ini berada di
tengah kota. Selain itu, masjid ini berada dekat dengan pasar Klewer yang merupakan
simbol tempat belanja di Kota Solo yang membuat masjid Agung ramai dikunjungi
orang dari berbagai kota yang hendak melaksanakan ibadah maupun hanya sekedar
beristirahat. Mulai dari anak anak, orang dewasa, dan mungkin para penyandang
disabilitas. Namun, jika dilihat dari bentuk masjid Agung sendiri nampaknya masjid ini
3. Kegunaan, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau
mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu
lebih ergonomis yang sesuai dengan ilmu ergonomi. Ilmu ergonomi adalah ilmu,
seni, dan penerapan teknologi yang digunkana baik dalam beraktifitas maupun
secara fisik maupun mental sehingga dicapai suatu kualitas hidup secara
keseluruhan yang lebih baik. (Tarwaka, 2011). Ilmu ergonomi sendiri mempunyai
sehingga lebih cepat, teliti, selamat, sehat, dengan cara kerja yang
Mencapai kondisi yang sehat, selamat, nyaman, dan aman bebas dari
ISI
A. Hasil Observasi
Lebar jalan akses masuk ke dalam serambi masjid adalah 300 cm dan ini
cm yang membuat pengguna kursi roda akan mengalami kesulitan untuk masuk
Solusi
Dibagian perbedaan ketinggian lantai seharusnya di tambahkan jalan
menurun sepanjang 130 cm dengan sudut 60 seperti pada gambar. Gunakan alas
berbahan karet yang diletakkan secara permanen di atas RAM. Tujuannya agar
tidak licin dan mempermudah bagi pengguna kursi roda agar dapat masuk ke
dalam masjid.
disabilitas, karena ketinggian dari tanggan paling atas ke tangga bawah terlalu
tinggi serta banyaknya anak tangga yang akan membuat para penyandang
disabilitas kesulitan.
Solusi
Pada bagian tangga dan RAM di beri handrail (pegangan rambat) dengan
ketinggian sekitar 80 cm. Selain tangga, sebaiknya diberi RAM (jalur sirkulasi
pengguna kursi roda. Lebar RAM I adalah 120 cm dan RAM II adalah 150 cm.
Panjang RAM I adalah 500 cm sedangkan panjang RAM II adalah 850 cm dan
RAM di beri permukaan datar pada awalan dan akhiran dan gunakan alas
Pintu masuk ke tempat solat wanita ini kurang sesuai bagi penyandang
cacat terutama bagi pengguna kursi roda, terdapat perbedaan ketinggian lantai
setinggi 19 cm.
Solusi
Seharusnya pada pintu ini ditambahkan RAM dengan panjang 250 cm
dengan sudut 60 seperti pada gambar. Ditambahkan bahan karet yang diletakkan
Akses masuk dan keluar ke tempat wudhu ini kurang sesuai bagi
penyandang disabilitas, karena banyak anak tangga lalu pintunya yang kurang
lebar serta terdapat pegangan yang terbuat dari kayu yang dinilai kurang kuat
Tangga ini sebaiknya di ganti RAM (jalur sirkulasi yang memiliki bidang
RAM I adalah 125 cm dan RAM II adalah 150 cm. Panjang RAM I adalah 400
istirahat pada bagian bawah dengan ukuran 150x150 cm. RAM ini di beri
permukaan datar pada awalan dan akhiran dan gunakan alas berbahan karet yang
karena jalannya yang terlalu sempit dan kran air yang dihalangi oleh tempat air
wudhu.
Solusi
air selebar 30 cm. Dan memiliki ketinggian kran sekitar 115 cm.
Kamar mandi ini sangat kurang sesuai bagi penyandang disabilitas, karena
lebar ruang kamar mandi terlau sempit sehingga menyebabkan para pengguna
kursi roda kesulitan melakukan akses ke dalam kamar mandi. Selain itu, kloset
yang digunakan pada kamar mandi ini adalah kloset jongkok seharusnya yang
Kamar mandi harus memiliki ruang gerak yang cukup untuk masuk dan
keluar pengguna kursi roda. Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai
dengan ketinggian pengguna kursi roda sekitar 45-50 cm. Harus dilengkapi
disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan penyandang cacat yang lain.
BAB III
PENUTUP
Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat muslim, dan
kurang aksesibilitas untuk para penyandang disabilitas dan lansia, karena tidak
Kenyamanan ruang yang ada merupakan faktor penting bagi jamaah yang
dilakukan, seperti akses masuk ke dalam serambi masjid, akses masuk dan keluar
Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan. Agar para kaum penyandang disabilitas merasa mudah, aman dan
Masyarakat.Dikutip dari
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alummah/article/viewFile/572/4
Hastuti, Lis Sarwi. Modul I Analisis Lingkungan dan Ergonomi. Jurusan Okupasi
Lingkungan.