Anda di halaman 1dari 4

MUSHOLLA DAN AREA WUDHU RUSUNAWA JURUG

TIARA KURNIA PUTRI (I0213084)


COGNITIVE MAP

Dari gerbang depan UNS (ICON)


lalu kearah selatan yaitu Jurug
sekitar 100 m, bertemu dengan
pertigaan (PATH)

LOKASI
Rusunawa Jurug berlokasi di Jl. Ki Hajar Dewantara Jebres, Surakarta. Rusun ini memiliki 3
bangunan diantaranya 2 bangunan baru berlantai 5 dan 1 bangunan lama berlantai 4. setiap
bangunan memiliki 96 unit kamar. Ruangan musholla berada di lantai 1 gedung lama. Daerah
pojok kiri bangunan di dekat area parkir motor

Di sudut pertigaan terdapat


SPBU Jurug (LANDMARK) di Jl.
Raya Maospati

Dekat SPBU terdapat gapura


batas kota Surakarta (ICON)
belok ke arah utara ke Jl. Ki Hajar
Dewantara.

PENCAPAIAN
R.
CUCI
JEMUR

KAMAR RUSUN

PARKIR MOTOR

PARKIR MOTOR
POMPA
AIR

T.
WUDHU

R. ME

MUSHOLLA

KAMAR
RUSUN

RUANG TUNGGU

KAMAR RUSUN

MASUK

5.4 m

4.2 m

Luas keseluruhan ruangan ini yaitu 4.2 m x 5.4 m, dengan ketinggian plafon
3 m. ruangan ini berfungsi sebagai tempat ibadah umat muslim yang
berada di Rusunawa Jurug. Sedangkan untuk area wudhu memiliki luas 1.5
m x 3.75 m yang bersebelahan dengan toilet dan ruang ME.

MUSHOLLA DAN AREA WUDHU RUSUNAWA JURUG


ALUR KEGIATAN

Mengambil air wudhu di tempat


wudhu yang sudah disediakan
yaitu dipojok bangunan.

berjalan melewati parkiran


motor

melepaskan alas kaki untuk


menjaga kebersihan lantai

PENGGUNA & WAKTU KEGIATAN

KONDISI FISIK
Musholla berada di antara kamar rusun dan ruang
mechanical electrical. sedangkan tempat wudhu berada di
pojok kiri bangunan. Entrance tidak memiliki daun pintu dan
bagian depannya terdapat pompa air dan parkiran motor

area tempat wudhu tidak dilapisi


oleh keramik pada bagian lantai
hanya dengan finishing beton
ekspose dan terdapat sampah
yang berceceran dekat area
tersebut

menggunakan perlengkapan
ibadah dan beribadah,
beberapa pengguna juga
mengaji

terdapat mimbar di dekat pintu


masuk. mimbar ini jarang
digunakan karena ruangannya
terlalu sempit sehingga para
pengguna yang datang hanya
sedikit

tempat duduk dan tempat


menyimpan sepatu sudah tidak
layak dan kotor. terdapat barang
yang diletakkan bukan pada
tempatnya

Digunakan pada waktu beribadah.


subuh (dini hari), dzuhur (siang), ashar (sore), maghrib

(senja), isya (malam) namun paling sering digunakan yaitu


pada waktu senja ketika sholat maghrib.
Pengguna rata-rata para laki-laki, dikarenakan tempat yang

terbuka dan cukup kotor tidak memberikan kenyamanan dan


keleluasan bagi pengguna terutama wanita. Mereka memilih
untuk beribadah di kamarnya masing-masing

PERMASALAHAN UMUM
Musholla ini jarang digunakan kecuali pada waktu-waktu

tertentu seperti sholat 5 waktu


Tidak terdapat batas suci antara
area wudhu dan musholla dan
banyak terdapat jejak-jejak sepatu
yang menempel pada lantai

penggunaan roster beton pada


area depan kiblat juga terdapat
furniture di bagian kiri depan
namun tata letak furniture tersebut
berantakan dan tidak terdapat
tempat untuk menaruh mukena
maupun buku yang layak

Tidak terdapat signage/penanda arah yang jelas letak ruangan

musholla tersebut
Hanya berfungsi sebagai wadah aktivitas sholat, namun tidak

digunakan sebagai tempat mengaji maupun hal-hal lainnya


Kurangnya maintanance terhadap ruang

MUSHOLLA DAN AREA WUDHU RUSUNAWA JURUG


PROSES INDIVIDUAL

REKOMENDASI DESAIN

PERSEPSI
Persepsi kebanyakan orang yang mengggunakan musholla yaitu tempat wudhu dekat

dengan musholla (dapat dijangkau dengan mudah). Namun pada kenyataannya untuk
mencapai tempat wudhu pengguna harus melewati parkiran motor karena tidak terdapat
jalan setapak ataupun batas suci.Kegiatan wudhu untuk mensucikan diri menjadi tidak
dapat dilaksanakan dengan baik karena lantai yang kotor disebabkan oleh jejak kaki para
pengguna musholla maupun pengguna rusun yang ingin ke area tersebut

KOGNISI
Kognisi para pengguna tidak terpenuhi, karena tidak terdapat signage penunjuk arah

menuju musholla maupun area wudhu juga terdapat pembatas yang menghalangi
pandangan visual menuju tempat wudhu membuat para pengguna mushola (bukan
penghuni rusun) kebingungan dalam mencari tempat wudhu, bahkan sebagian dari
pengguna menganggap bahwa tidak terdapat area wudhu. Akibat dari hal tersebut

PERSONALITY

Menggunakan jalan setapak buatan sebagai pengarah jalan

dan dapat berfungsi sebagai area batas suci


Personality ruang musholla ini mengutamakan keterbukaan dengan penggunaan raster beton
Penghalang antara tempat wudhu dan musholla dihilangkan

pada area kiblat dan entrance yang tidak menggunakan pintu


Personality sensitive perilaku para pengguna yaitu mereka tetap menggunakan sandal mereka
dalam berwudhu. Perilaku ini dapat berakibat pada kotornya tempat wudhu yang biasanya
menjadi tempat batas suci

menambahkan elemen air pada musholla sebagai penyejuk

ruangan ataupun buffer kebisingan

REKOMENDASI DESAIN

PROSES SOSIETAL
DENSITY
Tidak ada permasalahan

density (kesesakan) dalam


setting fisik karena bangunan
ini sudah memenuhi standard
ketinggian ruang, cukup luas
bagi bangunan skala rusun.
Hanya tata letak furniture
yang cukup berantakan

TERITORI
Tidak ada perbedaan teritori

antara saf laki-laki maupun saf


wanita. Karena tidak ada
personalisasi atau penandaan
wilayah yang tampak jelas,
hanya terdapat perbedaan
alas beribadah area imam
dan makmum

3m

Laci gantung dapat menjadi penyelesaian tata letak furniture

yang berantakan digunakan sebagai tempat menyimpan


peralatan ibadah seperti mukena.
Menggunakan penyekat temporer yang memisahkan antara saf

laki-laki maupun wanita. Penggunaan penyekat yang memiliki


lubangakanmemberikan efek keleluasaan bagi para pengguna

MUSHOLLA DAN AREA WUDHU RUSUNAWA JURUG


PROSES SOSIAL

REKOMENDASI DESAIN
Pengunaan rak buku digunakan

PRIVACY
Dalam beribadah, privacy dalam bentuk komunikasi non verbal kepada tuhannya tidak dapat

tercapai dengan baik karena suara kendaraan dari parkiran motor akan terdengar dan
mengganggu kekhusyukan para pengguna
Tidak adanya privacy bagi para pengguna yang menggunakan kerudung dalam berwudhu, karena

tidak terdapat penyekat yang membatasi diri dari lingkungan luar

PERSONAL SPACE
Setelah berwudhu, orang yang bukan mukhrim tidak boleh bersentuhan. Apabila

bersentuhan maka wudhu tersebut dapat dikatakan batal. Setiap orang yang akan sholat
akan menjaga wudhunya. Karena tidak terdapat perbedaan area tempat wudhu antara
yang laki-laki maupun wanita, maka tidak memenuhi jarak personal space dengan selasar
yang hanya 1 m

LAYOUT RUANG

sebagai buffer kebisingan dari


parkiran dalam, juga dapat
digunakan sebagai pemisah
Menggunakan penyekat temporer
yang memisahkan antara saf laki-laki
maupun wanita. Penggunaan
penyekat yang memiliki lubanglubang akan tetap memberikan efek
keleluasaan bagi para pengguna
memberikan space dan
menggunakan material anti slip
sehingga tidak licin pada saat
berwudhu

Anda mungkin juga menyukai