DIAGRAM
HUBUNGAN
VERNAKULAR, REGIONALISME
REGIONALISME, DAN
VERNAKULAR BARU
VERNAKULAR
BARU
NEO
VERNAKULAR Arsitektur Neo Vernakular adalah aliran arsitektur
yang muncul pada pertengahan tahun 1960-an, Post
Modern lahir disebabkan pada era modern timbul
protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang
berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-kotak).
TUJUAN
1. Melestarikan unsur-unsur lokal
2. Menciptakan kesinambungan masa dahulu dengan
masa sekarang dan masa sekarang dengan masa
yang akan datang.
KARAKTER LOKALITAS
PRINSIP
3.Hubungan lansekap, mencerminkan dan
menginterperstasikan lingkungan seperti kondisi fisik
melalui topografi dan iklim
4.Hubungan kontemporer, melalui pemilihan
penggunaan teknologi, bentuk ide yang relevan dengan
program konsep arsitektur
5.Hubungan masa depan, merupakan pertimbangan
mengantisipasi kondisi yang akan datang
Ideologi Terbentuk dari tradisi yang Terbentuk oleh tradisi turun Penerapan elemen
diwariskan secara turun menurun, mendapat pengaruh arsitekturyang sudah ada,
temurun, berdasarkan budaya dari luar baik fisik maupun non kemudian mengalami
dan kondisi lokal fisik, merupakan bentuk pembaruan menuju karya
perkembangan arsitektur yang modern
tradisional
PERBANDINGAN
ARSITEKTUR
TRADISIONAL,
VERNAKULAR,
DAN NEO
VERNAKULAR Prinsip Tertutup perubahan zaman, Berkembang setiap waktu Arsitektur yang bertujuan
terpaut pada satu budaya untuk merefleksikan lingkungan, melestarikan unsur-unsur
kedaerahan, memiliki peraturan budaya dan sejarah dari lokal yang telah terbentuk
dan norma keagamaan yang daerah dimana suatu oleh tradisi dan
kental bangunan berada, merupakan mengembangkannya
transformasi dari situasi menjadi suatu langgam yang
budaya homogen ke situasi modern, merupakan
yang lebih heterogen kelanjutan dari arsitektur
vernakular
Gerbang TMP
Kalibata,Jakarta(Silaban)
1953
1950
Munculnya
Pendidikan Perancangan Computer Center IPB,
Arsitektur di Peremajaan Bogor (Suwondo) Sekretariat
Bandung (TH Kota Inti Robi Sularto mulai ASEAN,
Bandung) membuat studi tentang Jakarta
Gedung Pola Ars Bali (Sujudi)
Jakarta (Silaban)
1962 1971 1975 - 81
ARSITEKTUR INDONESIA
6 gencar melakukan
pembangunan di
Proyek Conefo pada
Indonesia
KELOMPOK tahun 1963-1964
PELOPOR
VERNAKULAR
BARU DI
INDONESIA Melibatkan 6 mahasiswa
arsitektur yang kemudian
membentuk biro arsitek
bernama atelier 6 tahun
1968
FARIZA NUR A. 155060501111006
1968 1972
ATELIER 6 dibentuk Resmi terdaftar
oleh 6 arsitek menjadi biro arsitek
1980
1984 ATELIER 6
Divisi-divisi tersebut berkembang menjadi
berkembang menjadi divisi-divisi dengan
ATELIER
perusahaan disiplin ilmu
6 1990
Resmi terdaftar
menjadi biro konsultan
dengan spesialisasi
pada Manajemen
Proyek
FARIZA NUR A. 155060501111006
Konsep pendirian Biro Arsitek
Atelier 6 mencerminkan
adanya Pencarian Volkgeist
Indonesia:
1. Memasukkan kesadaran-
kesadaran baru sebagai
hasil penggalian dan
pengkajian nilai-nilai
masa lalu dalam berkarya
2. Perlu adanya akar agar
ATELIER tidak terjadi keterputusan
historis
6
3. Pemikiran kontekstual:
teori menjadi kurang
penting, namun yang
lebih ditekankan adalah
pengamatan lingkungan
pada lokasi bangunan
yang sedang dirancang
berpengaruh besar pada
proses desain
NAUM
tercapai penghawaan
silang. Nampaknya ini
merupakan salah satu
kunci kenyamanan karena
1970AN mengadaptasi kondisi iklim
lokal
HILTON
1973
Detail pada fasad bangunan
1981
UI
1987 Terinspirasi dari tipologi bangunan tradisional Indonesia dan terdiri dari
kaki, badan, dan kepala. Kaki berupa dasar bangunan, badan berupa
empat tiang penyangga, dan kepala berupa atap.
4 bangunan pendamping
berbentuk seperti pendopo
GEDUNG
PUSAT
ADMINISTRASI
Vegetasi dipertahankan
sebagai pemanfaatan
lingkungan alami dan
pembentukan suasana
hening
AMI
Indonesia (AMI)
Semangat membongkar
kejenuhan desain
INDIRA DWIYANZA N. 155060507111015
PENDIRI YORI ANTAR SONNY SUTANTO ANDRA MATIN
AMI
IRIANTO P.H. MARCO H.
SARJONO SANI
KUSUMAWIJAYA
BAMBANG
ERYUDHAWAN
MISI
Menunjukkan kepada masyarakat luas betapa
beradabnya kemungkinan yang dapat terjadi
dalam penjajahan desain
JIWA KRITIS
KETERBUKAAN
UPAYA
AMI Buku Karya-Karya Arsitek Muda Indonesia : Gen 2
AMI 1990
idealisme bagi kemeriahan iklim di dunia
arsitektur. Arsitektur adalah wujud penjelajahan
desain. Penjelajahan desain yang dibekali
kepekaan tinggi terhadap situasi kondisi
masyarakat dan lingkungan Indonesia, dan bagi
kami dasar penjelajahan itu sendiri adalah
keakraban dialog antara arsitek dengan
masyarakat sebagai keterpaduan gagasan dan
kenyataan
AMI
dalam dunia arsitektur Indonesia:
1. Lunturnya pengakuan arsitek
sebagai pencipta
1990 2. Penciptaan desain yang tidak lagi
peka terhadap kondisi masyarakat &
lingkungan
AMI
rumah terkesan modern
Memberikan kesan menyatu
dengan alam.
Tidak menebang sama
sekali pohon yang ada.
AMI
luas kavling yang kecil dan
penghasilan keluarga
menengah di Jakarta yang
terbatas
Penggunaan material
baja untuk menyiasati
pembiayaan dan
tanggap iklim
KARYA
AMI Gallery karya seni
Indonesia pertama di
Jakarta bergaya modern
minimalis
Tetap menggunakan
material lokal seperti
kayu pada interior
KALI
Bersama Willy Prasetya, Romo mangun secara suka rela
membangun pemukiman pinggir kali agar layak untuk
ditempati dan tidak mudah menjadi korban banjir.
KALI
tertata rapi.
Tercatat ada tiga peran yang ia lakukan untuk memperbaiki
pemukiman warga Kali Code:
KALI
-Material bahan bangunan yang akrab dengan rakyat,
seperti bambu sebagai tiang, anyaman bamboo
sebagai dinding, serta seng sebagai atap dipilih untuk
CODE
mengisi bangunan.
Ketiga, bersama dengan dua orang temannya, mendirikan
Yayasan Pondok Rakyat (YPR) di Kawasan Code.
-YPR merupakan wadah pemberdayaan masyarakat
dalam bidang lingkungan dan pendidikan kritis
melalui pendekatan sosio - kultural.
Rasa humanisme Romo juga tercermin kala ia mendampingi
warga Kedungombo yang memperjuangkan lahannya dari
pembangunan waduk tahun 1986.
TANYA
ini berkumpul berbagai pakar dari berbagai bangsa, berbagai
bidang, arsitek, ahli konstruksi, antropolog, arkeolog, ahli fisika
dsb. Mereka berkumpul setahun sekali di Tjampuhan, Ubud, sebuah
strategi canggih untuk memperkenalkan Bali dan tradisinya ke
JAWAB dunia intelektual dunia. Beberapa riset dan pemikiran Robi Sularto
tentang tradisi Bali sempat dituangkan dan menjadi semacam
panduan bagi mereka yang ingin mendalami arsitektur Bali secara
serius. Kesadaran untuk mengkonservasi budaya dan arsitektur Bali
saat ini juga sedikit banyak dipengaruhi oleh pemikiran beliau.
Sehingga Bali, dengan pertumbuhan fisik yang begitu pesatnya,
tidak mendadak berubah menjadi daerah dengan bangunan tinggi
yang menjulang tanpa batas.
TANYA
INDIRA DWIYANZA N. 155060507111015
3. Q:
APA YANG MEMBEDAKAN VERNAKULAR BARU DENGAN GAYA
JAWAB ARSITEKTUR YANG SEBELUMNYA? APA YANG DAPAT MEMBUAT
VERNAKULAR BARU DITERIMA DI MASYARAKAT?
A: Yang membedakan adalah sifat bangunan vernakular
baru lebih dapat menyesuaikan keadaan masa sekarang
baik ketanggapan iklimnya, kondisi lingkungan sekitarnya,
gaya dan kebutuhan masyarakatnya, dan itulah yang
membuat vernakular baru dapat diterima di masyarakat.