Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI GANG/LORONG

ARSITEKTUR DAN PERILAKU

Dosen Pengampuh :
Dr.techn. Andi Abidah, S.T., M.T.
Ulfaizah. S.T., M.Arch.

DISUSUN OLEH :

Muh Afgani Ramadhan 220211501030


Jimmilyn Saputra 220211502004

Arsitektur Kelas A/01

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PRODI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
EVALUASI PURNA HUNI MUSALLAH
PADA EIGER COFFEE MAKASSAR

Muh Afgani Ramadhan, Jimmylin Saputra

Mahasiswa Program Studi Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Makassar

@muhr7477@gmail.com

Abstrak
Musallah adalah ruangan, tempat atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat
salat dan mengaji bagi umat Islam. Eiger Coffee adalah salah satu café yang menyediakan Musallah hasil
dari sebuah perancangan. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan mengetahui seberapa lengkap dan
efektif tidaknya hasil dari rancangan musallah itu. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan
dokumentas. Hasil akhir menunjukkan plus minus dari perancangan musallah yang terdapat di Eiger
Coffee yang memberikan evaluasi dan rekomendasi pada perancangan musallah berikutnya.

1. PENDAHULUAN

Musallah adalah sebuah tempat ibadah yang memiliki peran penting dalam kehidupan umat Islam. Meskipun
tidak sebesar masjid dan seringkali bersifat sementara. Musallah sering digunakan sebagai tempat shalat,
terutama dalam situasi di mana masjid tidak tersedia atau sulit diakses, seperti di tempat-tempat umum,
perkantoran, pusat perbelanjaan, atau tempat-tempat kerja. Ini memberikan fleksibilitas kepada umat Muslim
untuk menjalankan kewajiban mereka dalam mendekatkan diri kepada Allah di mana pun mereka berada.

Seiring berjalannya waktu, musallah telah menjadi bagian penting dari komunitas Muslim Indonesia, dan
banyak yang didirikan di desa-desa dan kota-kota di seluruh negeri. Saat ini musallah dapat ditemukan di
berbagai lokasi seperti bandara, mall, universitas, dan tempat umum lainnya di Indonesia. Musallah telah
menjadi tempat lebih dari sekadar ibadah. Ini juga merupakan tempat untuk berinteraksi sosial,
pembelajaran, dan memperkuat ikatan antara umat Islam dalam komunitas tertentu, seperti yang terdapat di
Eiger coffee yang merupakan sebuah tempat perbelanjaan alat pendakian sekaligus tempat berkumpul santai.

Musallah Eiger Coffee Makassar adalah salah satu contoh yang menarik dari bagaimana tempat ibadah bisa
menjadi bagian integral dari lingkungan sehari-hari yang penuh aktivitas. Eiger Coffee, yang terkenal sebagai
tempat bersantai dan berkumpulnya pecinta petualangan, telah menciptakan sebuah ruang yang unik di mana
para pengunjung tidak hanya bisa menikmati kopi dan suasana santai, tetapi juga memiliki akses mudah ke
musallah untuk menjalankan kewajiban keagamaan mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman ibadah yang dirasakan oleh pengunjung,
bagaimana mengetahui efektif tidaknya hasil dari rancangan sebuah musallah, dan mencari tahu kenyamanan
standar musallah yang disuguhkan kepada pengunjung.

2. LANDASAN TEORI

Evaluasi purna huni menurut Sudibyo (1989) dalam (Suteja, Ratnaningrum, & Diah, 2018) merupakan
kegiatan mengevaluasi atau meninjau kembali bangunan dan lingkungan binaan yang telah digunakan
selama beberapa waktu.

Musholla menurut arti bahasa adalah tempat shalat. Istilah musholla sudah dikenal sejak zaman Rasulullah
Saw, awal mula penamaan musholla dalam istilah sekarang adalah untuk bangunan kecil yang dipergunakan
sebagai tempat sujud, tempat shalat yang dapat memberikan sedikit pernaungan dari terik panas matahari.

Wayfinding adalah proses pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan yang digunakan orang untuk
mengarahkan diri mereka dan bergerak melalui ruang, bagaimana orang berpindah dari satu tempat ke tempat
lain (Hunter, 2010). Salah satu parameter desain arsitektur yang empatik ialah mudah untuk digunakan.
Kemudahan penggunaan ruang terutama ditunjang oleh kemudahan menemukan jalan dalam bangunan,
wayfinding dan kemudahan pengguna dalam melakukan orientasi terhadap bangunan tersebut (Passini,
1984).

3. METODE PENELITIAN
a. Lokasi Penelitian

Gambar 1. Lokasi Observasi


(https://www.google.com)

Penelitian ini mengambil lokasi pusat di Eiger Coffee yang terletak di Jl. Andi Djemma No.82, Banta-
Bantaeng, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

b. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi lapangan dilakukan untuk mengamati aspek teknis yang berkaitan dengan kelengkapan
kondisi seluruh elemen musallah di lokasi penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan sebagai bukti relevan terkait fakta-fakta yang terungkap dalam proses
penelitian.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan analisis evaluasi purna huni ini diawali dengan melihat posisi dari letak Eiger Coffee, karena
Toko Eiger dengan Café-nya masih dalam satu kesatuan bangunan.

a. Posisi Musallah

a. Toko dan café Eiger b. Letak posisi Musallah

Gambar 2. (Dokumentasi 2023)

Musallah terletak di lantai satu dan berada di area pintu masuk café, sehingga posisi dari Musallah café
sangat mudah ditemukan. Poisis musallah terletak jauh di belakang, dengan tujuan agar suara dari kendaraan
yang berasal dari jalan raya tidak terdengar dengan keras ke dalam ruangan musallah, sehingga pengunjung
yang ingin melaksanakan shalat tidak merasa terganggu.

b. Wayfinding

a. Penanda Musallah b. Penanda Musallah

Gambar 3. (Dokumentasi 2023)

Selain dari posisi yang sangat mudah ditemukan, terdapat penanda juga sebagai pelengkap kemudahan dalam
mengetahui letak dan keberadaan dari musallah. Tetapi jika pengunjung yang berada di dalam bagian toko
Eiger, mereka tidak dapat mengetahui keberadaan dan letak dari musallah karena di bagian area toko tidak
terdapat Wayfinding yang menunjukkan adanya tanda-tanda dari keberadaan musallah.
c. Tempat Penyimpanan Sepatu

a. Rak Sepatu b. Tempat duduk

Gambar 4 . (Dokumentasi 2023)

Terdapat furniture kursi kayu di area depan Musallah, yang sekaligus berfungsi sebagai tempat rak sepatu di
bawah kolom kursi. Ini menunjukkan bagaimana penghematan ruang yang dituangkan ke dalam bentuk satu
desain furniture dengan 2 fungsi sekaligus.

d. WC

a. Posisi WC b. Tampilan WC

Gambar 5. (Dokumentasi 2023)

Terdapat Toilet yang terpisah dengan musallah, ukuran toilet yang cukup proporsional, terpisah antara toilet
laki-laki dan perempuan, ditambah dengan situasi tolilet yang bersih dan wangi karena diberikan pengharum
ruangan, sehingga tidak menodai kesucian dari area Musallah.

e. Pintu dan Jendela

a. Tampilan Pintu dari luar b. Tampilan pintu dari dalam

Gambar 6. (Dokumentasi 2023)

Pada pintu musallah terdiri dari material besi dan kaca blur ditambah dengan pintu yang memiliki door closer
yang dapat menutup dengan sendirinya, dan musallah tidak memiliki jendela sehingga area privasi dari
musallah sangat terjaga.
f. Luas Ruangan Musallah

a. Tampilan Pintu dari luar b. Tampilan pintu dari dalam

Gambar 7. (Dokumentasi 2023)

Luas ruangan musallah ± 27.5 m dengan Panjang ± 5.5 m, Lebar ± 5 m dan Tinggi ± 3 m. Untuk ukuran area
yang bisa digunakan shalat ± 5 x 4 m dan ukuran area yang tidak bisa digunakan shalat ± 5 x 1.5 m.

g. Elevasi dan Tempat Wudhu

a. Elevasi area shalat b. Letak posisi tempat wudhu

Gambar 8. (Dokumentasi 2023)

Terdapat perbedaan elevasi area shalat, hal ini sengaja dilakukan karena tempat wudhu berada di dalam
musallah dan letak-nya bersebelahan dengan area shalat, sehingga diberikan perbedaan elevasi agar air tidak
membasahi area shalat. Selain itu diberikan juga sekat antara area wudhu dengan area shalat berupa susunan
vertikal dari material baja.

h. Material

a. Material Lantai b. Material Plafon dan dinding

Gambar 9. (Dokumentasi 2023)

Material yang digunakan pada lantai adalah papan kayu bagi area shalat dan area yang tidak digunakan shalat
menggunakan material keramik. Untuk material plafon dari papan triplex dan pada dinding menggunakan
material batu yang sudah di finishing.
i. Pencahayaan dan Penghawaan

a. Pencahayaan Buatan b. Penghawaan Buatan

Gambar 10. (Dokumentasi 2023)

Pencayaaan buatan menggunakan lampu LED dan menggunakan AC sebagai penghawaan buatan. Untuk
pencayaan dan penghawaan alami tidak diterapkan pada musallah, hal ini dapat berdampak minus ketika
terjadi pemadaman listrik. Karena tidak memiliki sirkulasi alami dan bukaan untuk pencahayaan alami
sehingga area musallah yang tertutup akan terasa pengap dan gerah serta gelap. Ini memberikan efek dan
pengalaman buruk bagi pengunjung yang ingin melaksanakan shalat.

j. Hiasan/Ornamen dan Furniture

a. Hiasan/Ornamen b. Letak furniture

Gambar 11. (Dokumentasi 2023)

Ornamen atau hiasan dinding pada musallah berupa ukiran lafaz Allah Muhammad dari kayu dan juga plastik
yang terletak di tengah area dinding pada arah kiblat. Terdapat juga furniture di area belakang pada saf
perempuan yang digunakan sebagai tempat lipatam sejadah dan mukenah.

k. Pembagian Wilayah Shalat

a. Sekat wilayah shalat b. Material sekat

Gambar 12. (Dokumentasi 2023)

Hal lainnya yang tidak semua dimiliki oleh musallah musallah ditempat lain adalah pembagian wilayah
shalat antara laki-laki dengan perempuan. Pada musallah di Eiger Coffee ini memiliki sekat yang
memisahkan pembagian area shalat yang terdiri dari material kayu dan anyaman bambu.
l. Suasana
Suasana nyaman tergambar di dalam musallah Eiger Coffee ini, dengan hawa yang sejuk, desain interior
yang sederhana, dan privasi yang terjaga. Tetapi lain hal jika terjadi pemadaman listrik yang akan
memberikan suasana yang tidak nyaman, gerah, panas dan pengap. Ditinjau juga lokasi mesjid cukup jauh
dari lokasi café sehingga akan memberikan pengalaman buruk pada pengunjung yang ingin melaksanakan
ibadah shalat.

5. KESIMPULAN
Hasil evaluasi purna huni pada Musallah Eiger Coffee memiliki persentase yang sudah sangat cukup lengkap,
mulai dari posisi yang sangat mudah di akses, sampai suasana dan keprivasian serta kenyamanan dalam
beribadah sudah terealisasikan dengan sangat baik. Tinggal terdapat sedikit minus terhadap wayfinding yang
tidak terdapat di area toko Eiger, tidak adanya sirkulasi penghawaan dan bukaan pencayahaan alami sehingga
akan sangat buruk jika terjadi pemadaman listrik. Kedepan-nya hal-hal seperti ini perlu diprioritaskan dan
dipertimbangkan juga agar memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjung, pemilik atau siapapun
pengguna dari musallah Eiger Coffee.

DAFTAR PUSTAKA
Hunter, S. (2010). Spatial Orientation, Environmental Perceptionand Wayfinding. IDeA Center, University
at Buffalo.
R., P. (1984). Wayfinding in Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold Company.
Suteja, M. S., Ratnaningrum, D., & Diah, A. (2018). Evaluasi Ruang Publik Sebagai Ruang Sosial Yang
Ramah Anak Pada Peremajaan Rusunawa Tambora. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, 469-480.
Syahidin. (2019). Pemberdayaan Umat. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai