Anda di halaman 1dari 8

Nama :Airfandylaga Arrosyidhan

NIM : 2009096023

Prodi : Arsitektur

Ujian Tengah Semester Kritik Arsitektur/Masjid Al Fatihah

1. Sejarah Masjid Al Fatihah

Merupakan masjid yang berada di Kota Samarinda. Masjid ini menjadi tempat sholat
dan beribadah ummat muslim disekitarnya yang rutin mendirikan sholat subuh berjamaah,
dhuhur/zuhur, ashar, magrib dan isya. Masjid Al-Fatihah juga menjadi tujuan warga sekitar
untuk menunaikan ibadah sunnah dan wajid dibulan Ramadhan seperti buka puasa bersama,
sholat tarawih dan lainnya. Masjid di Kota Samarinda ini juga dapat menyalurkan
sumbangan, sedekah, kurban dan zakat warga Kota Samarinda.

2. Objek Arsitektur yang ada di Masjid Al Fatihah


Objek Arsitektur yang ada di Masjid Al FAtihah adalah sebuah bangunan
Peribadahan, yaitu struktur fisik yang digunakan untuk memberikan fasilitas beribadah,
menyalurkan sumbangan, sedekah, kurban dan zakat , dan pembelajaran kepada individu
atau kelompok.
Tujuan dari bangunan peribadahan adalah membangunan masjid memungkinkan
umat Muslim untuk menjalankan kewajiban agama secara lebih teratur dan khusyu'.
Dalam masjid, umat dapat melaksanakan shalat berjamaah, yang memiliki nilai
keutamaan dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Selain itu, bangunan peribadahan juga harus mematuhi standar keamanan,
kesehatan, dan aksesibilitas untuk memastikan kenyamanan dan keamanan jamaah dan
pengurus masjid. Desain bangunan peribadahan sering kali mempertimbangkan faktor-
faktor seperti efisiensi energi, teknologi pembelajaran, dan kebutuhan berkelanjutan.
Dengan demikian, bangunan peribadahan berperan penting dalam mendukung
keimanan masyarakat dengan menyediakan lingkungan fisik yang sesuai untuk beribadah
dan ketakwaan diri.

3. Kajian Perilaku dalam Arsitektur di Masjid Al Fatihah


Penelitian perilaku dalam arsitektur merupakan bidang penelitian yang mengkaji
hubungan antara perilaku manusia dan desain arsitektur. Tujuan utamanya adalah untuk
memahami bagaimana desain, tata letak, dan fitur arsitektur ruang fisik mempengaruhi
perilaku, interaksi sosial, kesejahteraan, dan produktivitas pengguna bangunan dan
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati, menganalisis, dan memodelkan
perilaku manusia pada lingkungan binaan dengan tujuan menciptakan desain yang lebih
optimal dan nyaman serta memenuhi kebutuhan pengguna.
Penelitian perilaku dalam arsitektur juga mempertimbangkan aspek psikologis,
sosial, dan fisik untuk memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan
binaan. Pemahaman yang lebih mendalam tentang perilaku manusia dalam arsitektur
memungkinkan kita menciptakan desain yang lebih manusiawi, berkelanjutan, dan
memenuhi kebutuhan pengguna secara efektif.Kajian perilaku dalam arsitektur adalah
bidang penelitian yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dan desain
arsitektur. Tujuan utamanya adalah untuk memahami bagaimana desain ruang fisik, tata
letak, dan fitur-fitur arsitektur dapat mempengaruhi tingkah laku, interaksi sosial,
kesejahteraan, dan produktivitas pengguna gedung atau lingkungan. Kajian ini
melibatkan pengamatan, analisis, dan pemodelan perilaku manusia dalam konteks
arsitektur, dengan tujuan menghasilkan desain yang lebih optimal, nyaman, dan
memenuhi kebutuhan pengguna.
a. penggunaan ruang :
penggunaan ruang di Masjid sudah cukup baik dan efisien, cukup nyaman
serta kebutuhan jamaah sudah cukup baik dalam proses kegiatan beribadah.
Untuk fasilitas wudhu suda baik.
Suhu masjid yang cukup baik.
Dari sisi aksesbilitas, Masjid ini memiliki tangga dan dan tidak memiliki
parkir yang cukup. Serta dari sisi estetika, elemen yang mencolok dari Masjid
ini adalah penggunaan kaca dan dinding beton yang dominan. Berwarna abu
dan kuning.
b. Produktivitas :
Dari sisi pencahayaan, pencahayaan di dalam masjid sudah cukup baik
sehingga kegiatan beribadah dapat berjalan dengan lancar dan jamaah dapat
khusyuk. Dari sisi akustik, dalam kasat mata tidak ditemukan adanya system
peredam suara, yang ada hanyalah dinding beton pada umumnya. Hal itu
membuat orang mendengar suara kendaraan lalu lalang, tetapi dengan sound
yang baik meminimalisir suara yang ada pada luar masjid.
4. Material yang digunakan di Gedung Fakultas Teknik Baru

Material yang dominan digunakan adalah penggunaan dinding beton dan kaca.
Dinding beton adalah struktur pembatas yang terbuat dari campuran semen, pasir, kerikil,
dan air. Dinding ini memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi, serta mampu menahan
beban vertikal dan horizontal. Dinding beton umumnya digunakan dalam bangunan
sebagai elemen struktural untuk memberikan kekuatan dan stabilitas.
Kaca adalah bahan transparan yang digunakan sebagai elemen bangunan untuk
menciptakan efek visual yang menarik, memungkinkan masuknya cahaya alami, dan
menciptakan keterhubungan dengan lingkungan sekitar. Kaca biasanya terbuat dari silika
yang dilelehkan dan kemudian didinginkan dengan cepat untuk membentuk lembaran
datar yang transparan.
Ada beberapa kemungkinan mengapa sebuah Masjid menggunakan kombinasi
dinding beton dan kaca:
a. Kekuatan dan Keamanan:
Dinding beton memberikan kekuatan struktural yang tinggi dan mampu menahan
beban vertikal dan horizontal. Sementara itu, penggunaan kaca pada masjid biasanya
terbatas pada area tertentu seperti fasad atau partisi interior yang membutuhkan
transparansi visual. Kaca yang digunakan haruslah tipe kaca yang aman dan tahan
terhadap benturan atau kejadian darurat.
b. Pencahayaan Alami:
Kaca memungkinkan masuknya cahaya alami ke dalam, yang sangat penting
dalam Masjid Al Fatihah. Cahaya alami dapat mengurangi ketergantungan pada
pencahayaan buatan, menghemat energi, dan menciptakan suasana yang lebih nyaman
dan produktif bagi mahasiswa dan dosen. Oleh karena itu, penggunaan kaca pada jendela,
dinding kaca, atau bahkan atap kaca dapat meningkatkan pencahayaan alami di dalam
masjid.
c. Estetika dan Ruang Terbuka:
Penggunaan kombinasi dinding beton dan kaca memberikan tampilan yang
modern, elegan, dan terbuka pada masjid al fatihah. Kaca dapat menciptakan efek visual
yang menarik, memperluas pandangan, dan memberikan kesan ruangan yang terbuka.
Dinding beton juga dapat memberikan sentuhan yang kokoh dan kuat pada desain
bangunan.
D. Efisiensi Energi:
Kaca dengan lapisan khusus dapat membantu mengurangi transfer panas dan
menjaga suhu dalam masjid, sehingga meningkatkan efisiensi energi dalam masjid al
fatihah.
Dengan kombinasi dinding beton dan kaca, sebuah masjid al fatihah dapat
menggabungkan kekuatan struktural, pencahayaan alami, estetika modern, dan efisiensi
energi. Hal ini menciptakan lingkup beribadahan yang nyaman, jamaah dan pengunjung
masjid.
Parkiran pada Masjid Al Fatihah kurang memadai untuk memarkirkan kendaraan jamaah masjid
ytang dimana jamaah parkir dipinggir jalan sehingga menggangu pengendaraan lainnya yang lalu
Lalang dan kapasitas untuk beribadah dimasjid juga kurang memadai dimana jamaah terkadang
tidak kebagian tempat untuk beribadah dan sampai ke teras bahkan parkiran

Anda mungkin juga menyukai