DAFTAR ISI
1
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
A. Latar Belakang
B. Analisa Situasi
C. Tujuan Program
D. Manfaat Program
E. Kegunaan Program
F. Metode Pelaksanaan Program
G. Hasil Rencana Desain Menara Masjid At Taqwa
H. Rencana Anggaran Biaya
I. Foto Kegiatan
A. Latar Belakang
2
Pembangunan Menara Masjid At Taqwa Sendang Mulyo Semarang ini
dalam rangka untuk memfasilitasi aktivitas peribadatan yang dilakukan oleh
masyarakat di kelurahan Sendang Mulyo Tembalang. Pembiayaan pembangunan ini
merupakan swadaya masyarakat untuk menampilkan sebuah bangunan Menara
Masjid yang fungsional dan yang dapat dikenang sekaligus indah.
Sebagai bangunan milik bersama (dalam hal ini merupakan fasilitas umum),
dalam penampilannya hakekatnya harus memenuhi lima aspek, yaitu:
a) Aspek fungsional, sebagai bangunan yang berguna untuk menampung
kegiatan-kegiatan, maka bangunan tersebut harus dapat difungsikan secara
optimal, dengan menghindarkan sedikit mungkin ruang-ruang yang tak
efisien.
b) Aspek struktural, sebagai wadah kegiatan manusia, demi keamanan bagi
yang menggunakan, maka suatu bangunan harus diwujudkan dalam bentuk
yang kokoh, kuat serta tahan terhadap kondisi alam.
c) Aspek estetika, aspek ini adalah berkaitan dengan penampilan, sebagai
bangunan arsitektur harus dapat menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya
serta memberi konstribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.
d) Aspek ekonomis, sebagai bangunan yang menampilkan efisiensi dalam
pembiayaan khususnya dalam hal maintenance, equipment and energi.
e) Aspek lingkungan, sebagai bagian dari kompleks yang terdiri dari
beberapa bangunan, bangunan ini harus mampu memberikan keserasian,
keselarasan, keseimbangan, kesatuan terhadap elemen lain yang sudah ada /
hadir.
Melihat kompleksitas syarat dan beban yang harus ditampilkan dalam perwujudan
bangunan tersebut, maka dalam kaitannya dengan pembangunan yang meliputi
persiapan perencanaan-perancangan sampai dengan pembangunannnya harus
benar-benar memenuhi :
- Persyaratan standar hasil karya
- Mengakomodasi batasan-batasan yang telah ditetapkan.
- Peraturan dan pedoman teknis yang berlaku untuk bangunan gedung.
Agar kesemuanya tersebut diperoleh hasil karya arsitektural yang dapat diandaikan.
3
B. Analisa Situasi
Saat ini di Kelurahan Sendang Mulyo terutama di RW 22 membutuhkan
sebuah Masjid berikut dengan menaranya yang dapat dipergunakan untuk fasilitas
peribadata masyarakat sekitar,. Hal ini diperlukan karena jarak masjid besar yang
cukup jauh dari lingkungan RW 22 sehingga warga berinisiatif untuk mendirikan
mushola.
Suatu pekerjaan pembangunan harus memperhatikan nilai-nilai, baik nilai
arsitrektur maupun nilai keteknisan; nilai arsitektur meliputi :
(a) Formal : hal-hal apapun terkait dengan penampilan dan kondisi fisik bangunan
yang secara historis harus diterapkankan
(b) Informal : segala sesuatu terkait dengan penampilan dan kondisi fisik bangunan
yang secara etika perencanaan-perancangan perlu disertakan didalam hasil karya
perencanaan berikutnya.
Di dalam Pembangunan Menara Masjid At Taqwa Sendang Mulyo Semarang
terikat kepada arsitektur formal dan informal tersebut, baik dari etika
perencanaan-perancangan maupun pemanfatan nilai-nilai teknis dari elemen
bangunan yang bisa dimanfaatkan kembali (daur ulang penggunaan), yang perlu
diperhatikan. Penggunaan kepada elemen dan material bangunan adalah upaya
bagaimana memberikan penilaian kelayakan teknis.
Pekerjaan cukup penting adalah disain elemen dan penggunaan material
bangunan baru yang secara pertimbangan matang harus menyesuaikan kondisi dasar
dari elemen dan material bangunan lingkungan sekitarnya; memang penyesuaian
tidak harus meniru secara persis baik bentuk maupun teknisnya, tetapi cukup dengan
mengadakan penyesuaian penyesuaian yang realistis dan serasi, tetapi kondisi ini
akan menambah kreativitas kiat perencanaan Pembangunan Menara Masjid At
Taqwa Sendang Mulyo Semarang.
4
masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan ini ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
Di dalam Pembangunan Menara Masjid At Taqwa Sendang Mulyo Semarang
terikat kepada arsitektur formal dan informal tersebut, baik dari etika
perencanaan-perancangan maupun pemanfatan nilai-nilai teknis dari elemen
bangunan yang bisa dimanfaatkan kembali (daur ulang penggunaan), yang perlu
diperhatikan. Penggunaan kepada elemen dan material bangunan adalah upaya
bagaimana memberikan penilaian kelayakan teknis.
Pekerjaan cukup penting adalah disain elemen dan penggunaan material
bangunan baru yang secara pertimbangan matang harus menyesuaikan kondisi dasar
dari elemen dan material bangunan lingkungan sekitarnya; memang penyesuaian
tidak harus meniru secara persis baik bentuk maupun teknisnya, tetapi cukup dengan
mengadakan penyesuaian penyesuaian yang realistis dan serasi, tetapi kondisi ini
akan menambah kreativitas kiat perencanaan Pembangunan Menara Masjid At
Taqwa Sendang Mulyo Semarang.
1. Secara Keilmuan
Pengabdian masyarakat ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan desain Menara Masjid pada umumnya dan untuk memperindah
dan menjadi landmark dan tetenger bagi skala lingkungan terutama bangunan
Menara Masjid
2. Secara Sosial Budaya
Hasil pengabdian masyarakat ini dapat bermanfaat dan mengembangkan perilaku
masyarakat terutama jemaah Masjid, agar merasa "memiliki" lingkungan dan
5
fasilitas terhadap bangunan peribadatan yang sudah dibangun dengan biaya yang
tinggi dengan desain yang megah serta mampu memelihara lingkungan Menara
Masjid disekitarnya.
Ditinjau dari kegunaan Masjid semula, maka Masjid merupakan tempat untuk
bersujud atau tempat untuk melaksanakan sholat disaat manusia melaksanakan
perintah Allah SWT sesuai dengan ajaran agama islam. Sesuai dengan kebesaran
Allah yang memiliki jagad ini sebenarnya sujud kepada-Nya dapat dilaksanakan
dimana saja sesuai dengan sabda nabi bahwa seluruh jagad ini adalah masjid juga.
Namun kenyataannya kaum muslimin bersembahyang pada suatu tempat tertentu
dengan batas-batas yang pasti.
6
mengevaluasi kondisi eksisting Jalan Lingkungan yang akan dibangun Menara
Masjid At Taqwa Sendang Mulyo,
membuat program perencanaan dan perancangan,
menyusun desain pra-rencana / rencana awal Menara Masjid At Taqwa Sendang
Mulyo Semarang .
b. Langkah Sosialisasi,
menjelaskan pra-rencana tersebut
menerima masukan dari pihak – pihak terkait
c. Menyusun Perencanaan Arsitektur (Desain)
mengevaluasi desain dengan mempertimbangkan masukan-masukan dari
sosialisasi
menyempurnakan desain Perancangan Menara Masjid At Taqwa Sendang Mulyo
Semarang
d. Membuat Laporan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Masjid berasal dari bahasa arab sajada yang berarti sujud atau tempat
menyembah Allah SWT. Kegiatan dibidang pemerintahan seperti politik, ekonomi,
sosial, peradilan dan kemiliteran dapat pula dibahas dan dipecahkan di masjid.
Masjid berfungsi pula sebagai pusat pengembangan kebudayaan islam, tempat
diskusi, mengaji, memperdalam ilmu pengetahuan agama ataupun umum.
7
2. Bagian-bagian pada bangunan Masjid
Dengan bertambahnya kebutuhan yang perlu diserap oleh masjid sebagai
perwujudan tempat dan ruang, maka muncullah penambahan-penambahan bagian
yang merupakan kelengkapan dari bangunan masjid mengikuti fungsi yang sudah
ada.
Kubah
Kubah dipilih sebagai bentuk penutup yakni sebagai atap dari ruang yang
mempunyai kekhususan dalam fungsinya. Biasanya yang ditutup oleh kubah adalah
ruang utama atau ruang inti yang merupakan titik sentral dari bangunan masjid.
Menara (Minaret)
Merupakan tempat untuk menyampaikan adzan, namun kemudian fungsinya
berkembang menjadi kelengkapan bangunan yang mempunyai penonjolan tersendiri.
Mula-mula menara dibangun setelah berdirinya masjid, sehingga tidak merupakan
kesatuan dengan bangunan induk, tetapi lama kelamaan menara
dihilangkan dan digantikan oleh pengeras suara sebagai pengganti gema
suara adzan.
Ornamen
Ornamen merupakan bagian seni dari masjid yang memberikan
keindahan, tetapi sebagai aspek kultural juga berfungsi sebagai wadah
untuk mengungkapkan perasaan manusia dan memberikan wujud
sebagai eksprsi berbagai emosi yang ingin diterapkan didalam bangunan
masjid tersebut.
6
Faridl, Miftah, Drs., Masjid, Pustaka, Bandung, 1995,hal.28-34
8
Merupakan arah dari Kiblat, yang pada perkembangannya letak
mihrab ditunjukkan oleh suatu relung tempat Imam biasanya berdiri di
shaf terdepan untuk memimpin sholat.
b.Ruang Sholat atau Shaf
Merupakan ruang untuk melakukan ibadah sholat berjamaah, ruang ini
terbagi untuk pria dan wanita. Pada ruang sholat mempunyai ketentuan-
ketentuan yang harus ditaati oleh umat muslim antara lain
Jemaah pria dan wanita dipisahkan dalam kumpulan diman jamaah
wanita berada dibelakang jemaah pria.
Jemaah pria sebaiknya tidak bisa melihat jemaah wanita sholat
Gerakkan imam harus bisa dilihat oleh makmum terdepan.
c.Tempat wudhu
Karena bersih dan suci merupakan syarat dalam ibadah sholat maka
tempat wudhu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu
bangunan masjid. Syarat bersih bagi orang yang melakukan sholat tidak
hanya dengan melakukan wudhu, tapi juga dengan cara mandi, mencuci
najis, dan lain-lain. Hal tersebut mendasari adanya kamar mandi, tempat
buang air kecil dan air besar pada bangunan masjid.
Pada bangunan masjid kamar mandi, tempat buang air kecil dan air
besar diatur dengan syariat sebagai berikut:
Tempat bersuci hendaknya terjamin kebersihannya
Tempat buang air diusahakan tidak mengarah atau membelakangi
kiblat.
Sebaiknya antara tempat wudhu, mandi, dan tempat buang air
dipisahkan untuk menghindari keragu-raguan.
Tempat buang air harus tertutup sehingga tidak memungkinkan
terlihatnya aurot dari ruang luar.
d. Mimbar
Mimbar berarti tempat duduk, kursi tahta, yang sekarang artinya
sudah menjadi tempat untuk berbicara, podium atau tempat berkotbah
didalam masjid.
9
Menara merupakan tempat adzan pada masjid. Kata menara berasal
dari bahasa arab Manaruh yang berarti tempat menaruh cahaya
(mercusuar)
b. Shuffa
Shuffa merupakan suatu ruangn yang dibangun oleh Rasul dan para
sahabat di bagian utara masjid Nabawi untuk pemondokan para sahabat
yang melakukan kegiatan-kegiatan dakwah dan penyiaran agama Islam.
Seperti pada arsitektur secara keseluruhan, masjid merupakan hal
yang baru dan muncul setelah adanya ajaran Islam. Dalam menemukan
fungsinya yang terus berkembang, maka masjid sebagai bangunan
tumbuh setahap demi setahap dari bentuk awalnya yang sederhana
kearah bentuk yang lebih sempurna. Sebagai akibat dari kebutuhan yang
terus bertambah, maka tampilah masjid dengan ukuran fisik yang besar
dan nilai penampilan yang megah.
(terlampir)
10
H. Foto Kegiatan ( Dokumentasi)
11
Presentasi di forum RT
12