Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PROYEK

PROYEK TURNING TORSO

Disusun Oleh:
(1501600)
Desty Vidia Putri (160160007)
Gustika Rahayu (160160016)
Maria Ulfah (160160025)
Nurmalasari Tumangger (160160028)

PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
T.A 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran
ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA makalah Manajemen Proyek ini
dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai


pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi
perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat bagi para pembacanya sebagai referensi dan sumber pengetahuan.

Lhokseumawe, April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PROFIL PROYEK

2.1

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Metode yang digunakan.

3.2 Orang-orang yang terlibat

3.3 Biaya yang perlukan untuk proyek tersebut.

3.4 Material atau bahan baku.

3.5 Peralatan yang digunakan.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen adalah aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek
merupakan Suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu
terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas.

Manajemen Proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan juga
ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber data yang terbatas untuk
mencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil yang
optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Pengertian manajemen
secara umum adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan seperti:
perencanaan (planning), pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui pemanfaatan berbagai
macam sumberdaya.

Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang
dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia,
material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin ketat
kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga
dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan
sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek.

Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari


pendekatan penggelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek, suatu
kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Manajemen
Proyek berbeda dengan manajemen klaisik yang berhasil menggelola kegiatan
operasional. Hal ini karena beberapa prilaku proyek yang penuh dinamika dan adanya
perubahan cepat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu Turning Torso?

1.2.1.1 Profil Turning Torso.

1.2.1.2 Hal-hal yang menarik dari Turning Torso.

1.2.2 Apakah Turning Torso memenuhi 5M?

1.2.2.1 Metode yang digunakan.

1.2.2.2 Orang-orang yang terlibat.

1.2.2.3 Biaya yang perlukan untuk proyek tersebut.

1.2.2.4 Material atau bahan baku.

1.2.2.5 Peralatan yang digunakan.

1.2.3 Apa saja yang menarik dari proyek Turning Torso?

1.3 Tujuan
Dapat mengetahui dan memahami, bagaimana manajemen proyek tersebut di
aplikasikan secara nyata di lapangan melalui proyek Turning Torso.
BAB II
PROFIL PROYEK
2.1 Profil Turning Torso

Nama proyek : Turning Torso

Arsitek : Santiago Calatrava

Insinyur : NCC Konstruksi

Perancang : Architecture & Desain Samark AB, White Architects

Tinggi bangunan : 190 meter (623 ft)

Jumlah lantai : 54 lantai

Kontraktor : Konstruksi NCC AB, Malmo

Fungsi : Residental

Field Service : PERI Weissenhorn,Jerman dan PERI Swedia, Malmo

Field Service : PERI GmbH, Jerman PERIform Sverige AB, Swedia

Turning Torso Tower merupakan bangunan tinggi pertama Santiago Calatrava


yang berhasil diselesaikan pada tahun 2005. Bangunan ini didesain pada tahun 1999 untuk
European Housing Expo tahun 2001. Tapaknya berada di kawasan terkemuka di Malmo,
sebuah pelabuhan kecil terletak di selatan Swedia, yang tengah menghadapi
perkembangan cepat dalam kebutuhan perumahan dikarenakan oleh pembukaan
jembatan Oresund yang menghubungi antara Swedia ke daratan Eropa di tahun 2000.
Proyek Santiago Calatrava ini merupakan proyek perkantoran dan hunian.
Bentuk
Bentuk bangunan Turning Torso yang sculptural, menjadikannya landmark
kawasan yang dengan mudah terlihat dari kejauhan. Bangunan ini menciptakan identitas
yang kuat untuk tapaknya dan menegaskan perpotongan antara dua jalan utama. Turning
Torso Tower merupakan komposisi dari sembilan unit kotak “town house”, yang masing-
masing terdiri dari lima lantai. Denah bangunan ini berputar total 90 derajat. Tinggi
Turning Torso dapat mencapai 623 kaki (sekitar 190 m).

Inti bangunan yang berisi lift dan tangga merupakan penghubung antara kotak-
kotak tersebut. Tiap town house memiliki luasan kira-kira 2200 m2, tiap lantai dapat
mengakomodasi satu hingga lima unit tempat tinggal. 12 lantai pertama disediakan untuk
ruang perkantoran, 8 lantai di atasnya merupakan ruang tempat tinggal. Sebuah hotel dan
area gym disediakan di lantai 43. Setiap lantai dapat dibagi menjadi lima tempat tinggal
terpisah dengan area umum seperti ruang pertemuan, sauna, dan gym yang diletakkan di
area segitiga pada denah. Ruang antara tiap sub-bangunan dimaksudkan sebagai dek
konservasi. Semua area basah, termasuk kamar mandi, dapur dan area laundry
berdekatan dengan area core.
Sesuai dengan fungsinya sebagai bangunan multi-fungsi, yaitu sebagai gedung
perkantoran dan hunian (apartemen), bentuk menara merupakan solusi yang tepat pada
lahan dengan luas terbatas. Karena bangunan ini merupakan bangunan komersial yang
dapat disewakan, maka tingkat keefisiensian luas lantai sewa penting untuk
diperhitungkan. Bentuk organik yang merupakan konsep bentuk keseluruhan bangunan
ini terintegrasi dengan kebutuhan ruang di dalamnya.
Desain bangunan ini membuka jalan bagi Calatrava untuk bereksplorasi terhadap
kesan pergerakan pada bangunan tinggi. Konsep desainnya terletak pada analogi
terhadap tubuh manusia yakni analogi tulang belakang manusia yang sedang
memuntirkan tubuhnya ke samping. Bangunan ini merefleksikan apa yang ia sebut
dengan hukum struktur universal yang diperoleh dari bentuk-bentuk alam, yakni, bagian
bawah atau dasarnya lebih tebal daripada bagian atas atau mahkotanya. Maka jelaslah
bahwa bangunan ini merupakan bangunan organik melalui pendekatan metafora bentuk
tulang punggung manusia. Metafora yang ia gunakan menurut penulis yaitu metafora
gabungan, dilihat dari representasi bentuk secara eksplisit, dan prinsip tulang belakang
memuntir yang diwujudkan melalui struktur. Perancangan bentuk Turning Torso menurut
penulis merupakan perancangan yang memperhatikan aspek luar dan dalam. Aspek luar,
yaitu bentuk secara keseluruhan, mengambil bentuk organik beberupa bentuk tulang
punggung manusia. Sedangkan aspek dalamnya yaitu bentuk tersebut disesuaikan dengan
fungsi bangunan yang diinginkan. Kaitan antara bentuk organik dan kebutuhan ruang di
dalamnya yaitu bentuk ini memiliki konsekuensi agar dapat memaksimalkan ruang untuk
disewakan.
Bentuknya yang melintir memungkinkan penghuni mendapatkan pemandangan
berbeda-beda. Jadi ada kesesuaian antara bentuk organik dan fungsi bangunan.

Prinsip Keberlanjutan
Bangunan Turning Torso menyediakan infrastruktur “hijau” dan memiliki akses
100% energi yang tergantikan dari matahari, angin, air dan lapisan tanah keras. Limbah
dari dapur diubah menjadi biogas untuk memasak dan semua limbah bungkusan, koran,
limbah elektronik dan limbah berbahaya dipisahkan. Apa yang tersisa dapat diubah
menjadi energi di tempat pembakaran sampah kota (Sweden Text; Ecological
sustainability, 2009). Bangunan tinggi Calatrava ini mengajukan solusi berkelanjutan
untuk menyediakan perumahan yang banyak dibutuhkan, bangunan ini menggunakan
energi angin yang disuplai dari kincir angin terdekat.
Panel-panel surya yang dipasang pada atap bangunan parkir yang berdekatan
mensuplai listrik untuk koridor (Nordenson, 2003). Bangunan ini juga menerapkan
amplop bangunan dengan efisiensi energi pada jendela dan dinding luar. Dengan
mengawasi penggunaan uap panas dan konsumsi air di setiap apartemen, penduduk
dapat merencanakan biaya pengguanaan energi mereka dan akibatnya terhadap
lingkungan (From sculpture to vision to reality ,2009).
Prinsip keberlanjutan pada bangunan ini tidak hanya terdapat pada efisiensi
energi dengan membuat energi tergantikan hingga 100%. Penerapan prinsip
keberlanjutan juga terdapat pada upaya untuk membuat bangunan ramah lingkungan,
tidak mencemari lingkungan dengan menggunakan material yang tidak berbahaya. Hal-
hal inilah yang merupakan salah satu kriteria arsitektur organik, yakni harmonisasi dengan
alam, berprinsip ekologis agar tidak merusak lingkungan.

2.2 Hal-hal yang menarik dari Turning Torso


Berikut beberapa hal menarik dari Turning Torso, yaitu;

1. Merupakan gedung tinggi melintir pertama di dunia.


2. Lokasinya yang sangat ekstrim, yaitu berada di pinggir pantai.
Hal ini yang mengharuskan struktur bangunan tersebut harus kokoh diterpa
angin laut yang kencang.
3. Memenangkan penghargaan Penghargaan Pencerahan Emporis Emas 2005.
4. Bangunannya sangat ramah lingkungan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam proyek Turning Torso adalah penunjukan
langsung oleh pemilik proyek tersebut. Pemilik proyek tersebut adalah HSB Malmö, SE
yang menginginkan sebuah landmark di swedia.

3.2 Orang-orang yang terlibat


3.2.1 HSB Malmo, SE

Turning Torso dibangun dan dimiliki oleh asosiasi koperasi Swedia HSB.
Bangunan ini diharapkan sebagai landmark di Swedia.

3.2.2 Santiago Calatrava

Santiago Calatrava lahir di Valencia , Spanyol pada tahun 1951 . Dia lulus dari
Institut Arsitektur di Valencia dan dari Federal Institute of Technology di Zurich . Calatrava
membuka arsitektur dan kantor rekayasa sendiri di Zurich . Sebagian besar karya awalnya
berada di Swiss dan Spanyol , di mana ia telah memamerkan desain dan memenangkan
beberapa penghargaan .

Sebagai arsitek dan insinyur , Calatrava sering menciptakan karya-karya inovatif yang
bergantung pada pemahaman yang kuat dari kedua aspek kekreatifan dan struktural
desain . Keterampilan -Nya sebagai seorang insinyur memungkinkan dia untuk membuat
bentuk patung dan ruang yang tidak biasa. Pada tahun 1979 ia memenangkan
penghargaan untuk menyalakan kembali kualitas struktur kerja Perret dan untuk
kembali menekankan pentingnya struktur utama dalam mendefinisikan bentuk.
Meskipun kehadiran berpengaruh dalam komunitas arsitektur Eropa , Calatrava jarang
merancang bangunan-bangunan tertutup . Sebaliknya, sebagian besar ciptaan-Nya
adalah struktur terbuka.

Salah satu karyanya adalah Turning Torso yang berdiri kokoh di tengah kota
Malmo. Sama seperti karya-karyanya yang lain bangunan ini juga memiliki konsep yang
sangat unik. Konsepnya berasal dari tulang belakang manusia yang di ekspektasikan
berputar 90⁰.
3.2.3 NCC Konstruksi

Merupakan perusahaan konstruksi terbesar di kota Swedia yang didirikan sejak


tahun 1988. Perusahaan ini menangani proyek-proyek besar, dan salah satunya adalah
Turning Torso yang disebut-sebut sebagai proyek yang ekstrim. Mereka sebagai
penanggung jawab keseluruhan pembangunan bangunan ekstrim tersebut.

3.2.4 SAMARK Architecture dan Design AB

Samark hari ini adalah perusahaan arsitektur dan rekayasa yang terkenal, dengan
hampir 40 tahun pengalaman, baik domestik maupun asing, dengan kantor di Malmö dan
Stockholm. SAMARK dimiliki oleh arsitek SAR / MSA Stefan Bergkvist, Presiden dan
Manajer Kantor di Stockholm, bersama dengan arsitek SAR / MSA Peder Lindblad,
manajer kantor di Malmö. Bersama dengan total 25 arsitek, perancang dan insinyur
konstruksi, kami adalah SAMARK Architectural & Design AB.

Secara internasional kami diwakili oleh sejumlah mitra yang dipilih secara
strategis di Denmark, Spanyol, Polandia, Norwegia, Dubai dan Amerika Serikat. Terkadang
kami bekerja sebagai mitra lokal dalam proyek dengan arsitek asing. Secara
internasional kami diwakili oleh sejumlah mitra yang dipilih secara strategis di
Denmark, Spanyol, Polandia, Norwegia, Dubai dan Amerika Serikat. Terkadang
kami bekerja sebagai mitra lokal dalam proyek dengan arsitek asing.

3.3 Money
Proyek ini menghabiskan setidaknya 80 juta dollar Amerika, jumlah yang lumayan
fantastis pada masa itu. Biaya tersebut belum termasuk untuk bayaran arsitek dan
konsultan perencana, serta kontraktor pelaksananya. Namun, untuk rincian biayanya
tidak ada penjelasan untuk hal tersebut karena bersifat tidak publik.
3.4 Material Dan Struktur

Bangunan tingkat tinggi sangat Rentan terhadap gaya lateral, rangka kaku dengan
tambahan bracing seperti bracing diagonal atau rigid core, pada bangunan ini untuk
menyeimbangi lekungan bentuknya, maka bracingnya menggunakan pilar – pilar baja yang
mengelilingi tepi bangunan yang saling menyilang dibaut dengan diafragma yang kaku.
Struktur tersebut akan berlaku seperti balok kotak berkantilever dalam menahan gaya –
gayalateral.

Untuk mendukung bentuk melintir diperlukan sistem struktur yang dapat


mengimbangi gaya pelintir dan menahan gaya lateral yang menerpa bangunan. Calatrava
melihat struktur tulang belakang manusia dan mencontoh kinerjanya.
Bangunan menara merupakan struktur kantilever vertikal, perlu ada struktur
kantilever kokoh yang mendukung keberdiriannya di atas tanah. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan pada strukturnya, yaitu pada bagian coredan penahan gaya puntir.
Core bangunan ini terbuat dari beton bertulang, menyediakan ketahanan
terhadap angin dan melingkupi sirkulasi vertikal: tiga lift kecepatan tinggi, tangga, dan
shaft mekanikal-elektrikal. Diameter core bangunan dapat mencapai 10,6 m dan dinding
core memiliki ketebalan dari 2,5 m di bagian pondasi dan 0,4 m di bagian atas bangunan.
Struktur lantai dipasang di sekitar core. Bentuk lantai menyerupai potongan kue pai, dan
tiap lantainya diputar 1,6 derajat untuk menciptakan kesan twist pada bangunan (From
sculpture to vision to reality, 2009).
Strukturnya diperkuat dengan truss baja, atau “eksoskeleton” – bingkai eksternal
yg terdiri dari “tulang punggung” (spine) yg bekerja dgn gaya tarik pada bagian pinggir
ekstensi segitiga dari volume lima sisi, di mana serangkaian strut diagonal seperti rusuk
dipasang. Eksoskeletonnya kemudian diikat pada slab pondasi, yang mendukung stabilitas
lateral tambahan. Kombinasi dari coretekan dan spine tarik menciptakan kesan dinamis
pada bentuknya (Nordenson, 2003). Struktur eksternal ini membantu mentransfer gaya
geser ke core beton.
Berat total rangka baja tersebut diperkirakan mencapai 820 ton (From sculpture
to vision to reality , 2009). Kulit bangunan yang terdiri dari eksoskeleton baja, elemen
fasad berwarna putih, kaca dan aluminium yang dicat, semuanya dibuat secara
prefabrikasi di luar tapak untuk meminimalisasi waktu konstruksi.
Jadi, dapat dikatakan bahwa bentuk organik terkait erat dengan sistem struktur yang
digunakan. Sistem strukturnya mengikuti prinsip atau kinerja bentuk organik yang
dicontoh.

Pada bagian fasadnya, rangkaian jendela kaca dengan pengelompokannya


semakin memperjelas bentuk-bentuk kubus dari bangunan tersebut. Jendela-jendela
pada bangunan ini dibuat kecil, karena dengan menggunakan sistem Biering wall.
jendela yang besar akan mengurangi kekuatan bangunan. Beban bangunan itu
sendiri berkurang. Frame tube pada bangunan memiliki kolom – kolom yang rapat
mengelilingi dan terhubung secara kaku dengan balok – balok spaderal.
Perforated shelltube pada bangunan ini dibuat bergeser dan tertarik dengan
bukaan dengan ritme yang teratur diikat bersamaan dengan barace. Latticed truss
tube berkelilIng secara diagonal sesuai kemiringan yang rapat tanpa kolom.

Sebuah rangka luar (eksoskeleton) menerus dari bawah hingga ke puncak


bangunan terbuat dari baja. Rangka ini terhubung dengan kolom-kolom bangunan
oleh tabung-tabung sekunder yang mengikat. Rangka luar ini memiliki fungsi
menahan gaya horizontal akibat angin dan getaran.

Bentuknya yang mengikuti liukan bangunan dan percabangannya memberi kesan


kokoh sekaligus dinamis, yang sangat jarang pada bangunan tinggi.

3.5 Peraralatan
Peralatan yang digunakan dalam proyek tersebut merupakan peralatan yang
canggih. Semua peralatan yang digunakan berasal dari perusahaan kontraktor yang
memegang proyek tersebut. Mereka merupakan perusahaan konstruksi terbesar di
Swedia, sehingga perlatan yang mereka gunakan dan tingkat keselamatan pekerjanya
terjamin.
Pertanyaan dari kelompok 2

1. Andi : kantilever
Berapa jenjang core ke kantilever?
Momen berpengaruh pada plat lantai yang panjang
2. Irza : Apa saja alat yang digunakan untuk penunjang proyek?
Dibagian mana yang terdapat green,jelaskan?
3.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keberhasilan suatu proyek bukan hanya melibatkan satu individu, melainkan
melibatkan banyak pihak. Proyek skala besar maupun skala kecil juga harus memenuhi
5M (metodhe, man, money, material, machine).

Dan hal ini juga berlaku terhadap proyek Turning Torso yang merupakan bagunan
tertinggi di Swedia dan menjadi landmark dari negara tersebut. Keberhasilan proyek ini
adalah bukti nyata dilapangan, bahwasanya manajemen proyek itu memang sangat
diperlukan dalam dunia konstruksi.

Proyek ini menghabiskan sekitar 80 juta dollar Amerika Serikat, dan pada masa
itu(2005) merupakan jumlah yang sangat besar. Keberhasilan proyek ini juga didukung
oleh arsitek Santiago Calatrava, dan bekerjasama dengan SAMARK Architecture & Design
AB.

Berikutnya yang juga memiliki peran penting dalam proyek ini adalah NCC
Konstruksi. Merupakan perusahaan terbesar di Swedia yang sangat terkenal, dan mereka
menggunakan peralatan yang sudah lulus uji dengan tingkat keamanan yang sangat baik.

4.2 Saran
Dalam pengerjaan makalah ini, hendaknya semua anggota kelompok memberi
saran dan opininya. Dan juga dalam mata kuliah ini, juga di perbanyak materi lagi materi
dan contohnya secara visual agar kami dapat memahami dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://ipqi.org/manajemen-proyek-project-management/
2. http://nurikaningrum.blog.st3telkom.ac.id/2016/01/05/makalah-manajemen-
proyek/
3. https://en.wikipedia.org/wiki/NCC_(company)
4. https://byggtjanst.se/.../samark-arkitektur-design-ab/10065

Anda mungkin juga menyukai