Anda di halaman 1dari 12

LONGSOR SOEKARNO HATTA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan
yang diampu oleh:

Dr. Rina Marina, M.P.

Oleh :

Mayang Eva Aprianty

(1607322)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah tentang
"Longsor”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Rekayasa Lingkungan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Dra. Rina Marina Masri,
M.P selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan kepercayaan kepada
penulis untuk menangani tugas ini dan seluruh pihak terkait lainnya.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki


banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini

Bandung, Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ................. ......................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Manajemen Konstruksi ......................................................................... 3

2.2 Penataan Pada Suatu Konstruksi ........................................................... 3

2.3 Analisa Lingkungan Pada Suatu Konstruksi ........................................ 4

2.4 Longsornya Dinding Penahan Tanah Underpass Bandara Soekarno-


Hatta ....................................................................................................... 4

2.5 Gagalnya Konstruksi di Underpass Bandara Soekarno-Hatta .............. 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 7

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 7

3.2 Saran .................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kondisi Longsornya Underpass Soeta .................................................. 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh
faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana
alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat
berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun
kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih
dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian.
Salah satunya adalah kejadian runtuhnya Dinding Penahan Tanah
Underpass Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu. Padahal pemerintah
membuat proyek tersebut agar dapat digunakan sebagai salah satu akses
masyarakat agar lebih mudah, tapi karena dituntut untuk cepat akhirnya

1
2

terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan dinding penahan tanah yang


ada di sana roboh.
Untuk mencegah terjadinya longsor dan meminimalisir kerugian
akibat longsor, maka dibuatlah makalah ini untuk lebih mendalami dan
menambah wawasan mahasiswa mengenai kejadian longsor tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yang menjadi fokus perhatian yaitu :
1. Bagaimana manajemen konstruksi ?
2. Bagaimana penataan pada suatu konstruksi ?
3. Bagaimana analisa lingkungan pada suatu konstruksi ?
4. Apa penyebab longsor dan gagalnya konstruksi underpass Bandara
Soekarno-Hatta ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manajemen konstruksi
2. Untuk mengetahui penataan pada suatu konstruksi
3. Untuk mengetahui analisa lingkungan pada konstruksi
4. Untuk mengetahui penyebab longsor dan gagalnya kostruksi
underpass Bandara Soekarno-Hatta

1.4. Metode Penulisan


Metode penulisan dalam makalah ini mengunakan metode penulisan
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistempeikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Manajemen Konstruksi


Dalam dunia Sipil dikenal dengan manajemen, manajemen sendiri
adalah mengelola atau mengurus, mengendalikan, mengusahakan serta
memimpin. Manajemen merupakan sebuah proses untuk mencapai suatu
tujuan dalam organisasi dengan bekerja bersama dengan sumber daya yang
dimiliki. Dalam dunia sipil dikenal juga dua istilah manajemen yaitu
Manajemen Proyek dan Manajemen konstruksi. Manajemen proyek lebih
kepada penerapan ilmu, cara mengorganisisr, mengelola dengan jangka
waktu tertentu agar sesuai dengan target . Manajemen Proyek adalah sebuah
disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan
(menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan
proyek. Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan
mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi.
Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis
yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan
bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

2.2. Penataan Pada Suatu Konstruksi


Hal-hal yang diperlukan untuk penataan konstruksi sebagai berikut :

1. Studi kelayakan, Layak tidaknya suatu konstruksi di bangun,


menyangkut pengaruh terhadap lingkungan, jauh dekatnya dengan
fasilitas umum. Disini manajemen konstruksi mulai berperan.
2. Rekayasa desain, Disinilah berfungsinya manajemen konstruksi
pemukiman dan gedung, menyangkut dengan penyediaan fasilitas-
fasilitas, sistem pembuangan air kotor, sistem air bersih, pemipaan dan
lain-lain.
3. Pengadaan, Setelah desain selesai diperlukan biaya dan bahan (material)
dan sumber daya.

3
4

4. Pelaksanaan konstruksi, Diperlukan manajemen untuk menata dan


mengatur setiap kegiatan dengan pemanfaatan sumber daya yang efektif
dan efisien. Memantau setiap pekerjaan yang telah dikerjakan dan
memantau konflik antar sumber daya yang terjadi.
5. Pemanfaatan
6. Pemeliharaan,Diperlukan manajemen pemeliharaan.

2.3. Analisa Lingkungan pada Konstruksi


Kita harus melalukan Analisa bagaimana proyek yang kita kerjakan
tidak merusak pada lingkungan . Dalam melaksanakan evaluasi lahan perlu
terlebih dahulu memahami istilah-istilah yang digunakan, baik yang
menyangkut keadaan sumber daya lahan, maupun yang berkaitan dengan
kebutuhan atau persyaratan suatu lahan.

Hasil evaluasi lahan akan memberikan informasi dan atau arahan


penggunaan tertentu serta memprediksi konsekuensi dari perubahan
penggunaan lahan yang akan dilakukan. Selain melakukan evaluasi lahan
kita juga harus menentukan bagaimana Kawasan dibangun, dengan salah
satu syaratnya adalah KASIBA ( Kawasan Siap Bangun ) hal ini diatur oleh
UU no.4 tahun 1992 dengan persyaratan Kawasan yang siap bagun adalah
sebagai berikut :

1.Rencana tata ruang yang rinci


2.Data mengenai luas, batas dan pemilikan Tanah
3.Jaringan Primer dan Sekunder Prasaranan Lingkungan

5
2.4. Longsornya Dinding Penahan Tanah Underpass Bandara Soekarno-
Hatta

Pengertian longsor menurut Crude (1991) yaitu suatu kejadian atau


peristiwa geologi yang disebabkan oleh pergerakan massa batuan, tanah atau
puing- puing yang menuruni suatu lereng. Sedangkan Vernes (1978)
mengartikan longsor sebagai pergerakan material ke bawah dan ke luar lereng
karena pengaruh dari gravitasi. Longsor yang lebih dikenal dengan tanah
longsor (landslide) juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan massa
berbagai jenis batuan atau tanah yang tidak membutuhkan media berpindah
seperti air atau udara. beberapa faktor penyebab dari terjadinya longsor yaitu
dikarenan Hujan, lereng yang terjal, tanah yang kurang pada dan tebal, batuan
yang kurang padat, Jenis tata lahan, Getaran, Susut muka Air atau Bendung,
adanya beban tambahan dan masih banyak hal-hal yang dapat mengakibatkan
dari longsoran ini . Jika kita lihat lebih lanjut mengenai longsornya tanah di
Underpass Soekarno-Hatta ini bisa diakibatkan oleh karena adanya hujan
deras yang mengguyur daerah tersebut dengan dengan dan tanah yang berada
di sekitar underpass tersebut merupakan tanah yang kurang padat dan tebal
sehingga menyebabkan terjadinya longsoran tersebut .

Gambar 1. Kondisi Longsornya Underpass Cengkareng

Dapat kita lihat ada hal yang perlu diperhatikan adalah disana ada
rel kereta api sebagai akses transportasi. Dan disana terdapat dinding
penahan tanah, jadi longsor dapat terjadi karena adanya sebuah getaran.

2.5. Gagalnya Konstruksi di Underpass Bandara Soekarno-Hatta


Dinding penahan itu sendiri merupakan salah satu stuktur yang
berfunsi untuk menjaga kestabilan darisuatu timbunan tanah, sehingga 6

timbunan tersebut tidak bergerak atau longsor .

Dalam beberapa kesempatan banyak sekali teori juga yang


mengemukakan bahwa underpass soekarno-hatta ini mengalami gagal
kosntruski seperti yang dikemukakan oleh Drajat Hoedajanto Ketua
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia yang menyakatan bahwa ada
beberapa detail yang dikerjakan dalam proyek konstruksi tersebut dapat
terpengaruh juga oleh karena faktor SDM-nya, namun ada beberapa hal juga
yang dapat menyebabkan terjadinya sebuah kegagalan konstruksi jadi harus
dipelajari dengan betul data-data yang ada sehingga dapat diketahui
penyebabnya. Kualitas yang rendah bisa diakibatkan oleh beberapa faktor ,
kita bisa lihat dari data yang didapat tapi kita bisa lihat apakah dari desain
yang dibangun apa sudah tepat.

Dalam teori juga dijelaskan bahwa dalam membangun sebuah


dinding penahan tanah agar menahan longosoran harus mempertimbangan
tekanan lateral yang diberikan oleh tanah dan air tanah agar tidak ada
pergerakan yang dapat menyebakan dinding rubuh dan menjadi longsoran
tanah yang berbahaya .Yang pertama harus kita cek dalam pembuatan
dinding penahan tanah adalah menghitung tekanan tanah Aktif dan Pasif ,
kemudian mengecek pemeriksa terhadap gaya geser, pemeriksaan terhadap
gaya guling dan menghitung keamaan disekitarnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen merupakan sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan
dalam organisasi dengan bekerja bersama dengan sumber daya yang
dimiliki. Dalam dunia sipil dikenal juga dua istilah manajemen yaitu
Manajemen Proyek dan Manajemen konstruksi. Manajemen Proyek adalah
sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai
tujuan-tujuan proyek. Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari
dan mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri
konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah
model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi
nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

Longsornya tanah di Underpass Soekarno-Hatta ini bisa diakibatkan


oleh karena adanya hujan deras yang mengguyur daerah tersebut dengan
dengan dan tanah yang berada di sekitar underpass tersebut merupakan
tanah yang kurang padat dan tebal sehingga menyebabkan terjadinya
longsoran tersebut .

3.2 Saran
Jika melakukan perencanaan kosntruksi kita harus
mempertimbangkan beberapa aspkek bukan hanya keuntungan tapi
keselamatan juga harus diutamakan . karena bidang kosntruksi ini berkaitan
dengan orang banyak dan juga untuk keperluan masyarakat luas sehingga
tidak bisa main-main , jangan hanya karena ingin lebih banyak untung maka
faktor-faktor keselamatan serta Analisa lingkungan tidak di pertimbangkan
terlebih dahulu.

7
DAFTAR PUSTAKA

Masri, Rina Marina. 2018. Teknik Penyehatan. Bandung.


Departemen Pendidikan Teknik SIpil Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Rani, Hanfidar A. 2016. Manajemen Proyek Konstruksi .


Yogjakarta. DeePublish CV Budi Utama

Abrar Husen. 2009. Manajemen Proyek . Yogjakarta. CV Andi


OFFSET

Nandi. 2007. LONGSOR .Bandung. Pendidikan Geografi FPIPS –


UPI.

Drajat Hoedajanto. 2018. Gagalnya Bangungan diSoetta Bukan


Kali Pertama. Kompas Bisnis. Kompas TV 3.35 minute.

Josia Rastandi. 2018. Penjelasan Pakar Konstruksi Mengenai


Longsor di Soetta.
Apa Kabar Indonesia Pagi. TVone. 10.23 minute

Anda mungkin juga menyukai