Anda di halaman 1dari 8

BAB II PEMBAHASAN

2. DOKUMEN KONTRAK KONSTRUKSI 2.1.Dasar Dokumen Kontrak Konstruksi 2.1.1. Peraturan Pemerintah (PP) nomor 29 tahun 2000 tentang penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi Dokumen kontrak konstruksi minimal memuat : a. b. c. d. Surat Perjanjian Dokumen lelang Usulan/Penawaran Berita Acara Penjelasan

e. Surat dari pengguna jasa ttg persetujuan atas penawaran dari penyedia jasa f. 2.1.2. Surat Pernyataan dari penyedia jasa tentang kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan

Keputusan Presiden (Keppres) nomor 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Dokumen kontrak konstruksi minimal memuat : a. b. c. d. Surat Perjanjian Syarat-syarat umum kontrak Syarat-syarat khusus kontrak Dokumen2 lain yg merupakan bagian dari kontrak adalah :

Surat penunjukan, surat penawaran, spesifikasi khusus, gambar-gambar, BA, daftar kuantitas dan harga (utk kontrak harga satuan), lain-lain seperti : Jaminan Pelaksanaan, jaminan uang muka

2.2. Dasar Penyusunan Kontrak a. b. Dasar Penyusunan Kontrak Draft kontrak pada dokumen penawaran

c.

Berita Acara hasil pembukaan dokumen usulan

d. e. f. g.

Berita Acara Evaluasi Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Berita Acara penetapan pemenang Keputusan Penunjukan

3. JENIS DOKUMEN KONTRAK 3.1. Isi Dokumen Kontrak Sesuai ketentuan pasal 22 UUJK no.18/99, kontrak kerja konstruksi minimal memuat uraian mengenai : a. b. Identitas para pihak Rumusan pekerjaan yg memuat uraian yg jelas tentang : lingkup pekerjaan yang

dilengkapi dengan spesifikasi dan gambar rencana, volume, nilai pekerjaan dan jadual waktu pelaksanaan c. Tenaga Ahli , memuat ketentuan mengenai jumlah, klasifikasi dan kualifikasi yg

dibutuhkan utk melaksanakan pekerjaan konstruksi. d. e. f. g. Hak dan Kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan yg menjadi tanggungjawab penyedia jasa Cara Pembayaran, yg merupakan kewajiban pengguna jasa Cidera janji, memuat ketentuan ttg tanggungjawab, apabila salah satu pihak tdk

melaksanakan kewajibannya h. Penyelesaian Perselisihan, memuat tentang tatacara penyelesaian peerselisihan akibat

ketidaksepakatan.

i.

Pemutusan kontrak kerja, yg memuat ketentuan ttg pemutusan kontrak akibat tdk

terpenuhinya kewajiban salah satu pihak j. Keadaan memaksa (Force majeure)yaitu memuat kejadian diluar kemauan dan

kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak. k. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau

pengguna jasa atas kegagalan bangunan. l. m. Perlindungan pekerja, memuat ketentuan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3. Aspek Lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang

lingkungan.

3.2. Kekuatan Hukum Kontrak Dokumen kontrak diinterpretasikan dalam urutan kekuatan hukum sebaberikut : a. Surat Perjanjian b. Surat penunjukan penyedia jasa c. Surat penawaran d. Adendum kontrak (bila ada) e. Syarat khusus kontrak f. Syarat umum kontrak g. Spesifikasi teknis h. Gambar-gambar i. Daftar kuantitas dan harga j. Dokumen lain merupakan lampiran kontrak

3.3. Surat Perjanjian a. Pembukaan, meliputi : - Judul kontrak - Nomor kontrak - Tanggal kontrak - Para pihak dalam kontrak - Penandatanganan kontrak b. Isi perjanjian, meliputi : - Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat untu mengadakan kontrak - Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga kontrak - Pernyataan bahwa ungkapan ungkapan dalam perjanjian harus mempunyai arti dan makna yang sama - Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan kontrak - Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak, maka yang dipakai adalah yang urutannya lebih dulu - Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajiban masingmasing - Pernyataan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan dimulai dan di akhirinya pekerjaan tersebut c. Penutup - Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan yang berlaku pada hari dan tanggal penanda tanganan perjanjian tersebut. - Tandatangan para pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi materai dan tanggal pada meterai.

3.4. Tanda Tangan Kontrak 3.4.1. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

terhitung sejak diterbitkannya surat keputusan penetapan penyedia barang/jasa dan setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan dengan ketentuan : a. Nilai jaminan pelaksanaan dalam bentuk jaminan bank atau surety bond sesuai dokumen kontrak b. Masa berlakunya jaminan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal masa pemeliharaan berakhir sesuai ketentuan dokumen kontrak 3.4.2. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk menolak/mengundurkan diri dengan alasan

yang tidak dapat diterima atau gagal untuk menandatangani kontrak, maka pengguna jasa membatalkan surat keputusan penetapan penyedia barang/jasa, mencairkan jaminan penawaran dan penyedia jasa dikenakan sanksi dilarang mengikuti pengadaan jasa instansi pemerintah selama 2 (dua) tahun. 3.4.3. Pengguna jasa dan penyedia jasa tidak diperkenankan mengubah dokumen

pengadaan secara sepihak sampai dengan penandatanganan kontrak 3.4.4. 3.4.5. Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib memeriksa konsep surat perjanjian Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu : a. Sekurangutk penggunqa jasa dibubuhi

kurangnya 2 (dua) kontrak asli, kontrak asli pertama

materai pada bagian yang ditandatangani penyedia jasa, kontrak asli kedua utk penyedia jasa di bubuhi meterai pada bagian yang di tandatangani pengguna jasa b. Rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi meterai

3.4.6.

Kontrak untuk pekerjaan jasa pemborongan yang bernilai diatas 50 milyar rupiah

ditandatangani oleh pengguna jasa setelah memperoleh pendapat ahli hukum kontrak yang professional.

4. PERMASALAHAN KONTRAK 4.1. Penghentian dan Pemutusan Kontrak a. Penghentian kontrak dpt dilakukan karena pekerjaan sdh selesai b. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal2 di luar kekuasaan kedua pihak, maka pengguna jasa wajib membayar kpd penyedia jasa sesuai dengan kemajuan pekerjaan yg telah dicapai c. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana penyedia jasa cidera janji atau tdk memenuhi kewajiban, kepada penyedia jasa dikenakan sanksi sesuai butir e. d. Pemutusan kontrak dilakukan bilamana para pihak terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak korupsi, baik dlm proses pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan : 1. Penyedia jasa dpt dikenakan sanksi 2. Pengguna jasa dikenakan sanksi berdasarkan PP no.30 tahun 1980 tentang peraturan disiplin PNS atau ketentuan per uu yg berlaku e. Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah pengguna jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kpd penyedia jasa untuk kejadian tsb dibwh ini, pengguna jasa dpt memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah : 1. Penyedia jasa tdk mulai melaksanakan pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak/SPMK

2. Penyedia jasa gagal pd uji coba dlm melaksanakan SCM 3. Penyedia jasa tdk berhsl memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan 4. Penyedia jasa tdk mampu lagi melaksanakan pekerjaan atau bangkrut 5. Penyedia jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan 6. Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sdh melampaui besarnya jaminan pelaksanaan 7. Penyedia jasa menyampaikan pernyataan yang tdk benar kpd pengguna jasa dan pernyataan tsb berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau kepentingan pengguna jasa 8. Terjadi keadaan kahar dan penyedia jasa tdk dpt melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak. f. Pemutusan kontrak oleh penyedia jasa Sekurang-kurangnya 30 hari setelah penyedia jasa menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan kontrak secara tertulis kpd pengguna jasa utk kejadian tersebut di bwh ini, penyedia jasa dpt memutuskan kontrak. Kejadian dimaksud adalah : 1. Sebagai akibat keadaan kahar, penyedia jasa tdk dpt melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak 2. Pengguna jasa gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaikan perselisihan g. Prosedur pemutusan kontrak Setelah salah satu pihak menyampaikan atau menerima pemberitahuan, pemutusan kontrak, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tsb, penyedia jasa harus : 1. Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yg ditetapkan dalam pemberitahuan pemutusan kontrak

2. Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan, dilakukan dengan cara dan pada waktu yang ditentukan oleh pengguna jasa 3. Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh pengguna jasa h. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sesuai dengan butir e, pengguna jasa tetap membayar hasil pekerjaan sampai dengan batas tanggal pemutusan, dan jika terjadi pemutusan kontrak sesuai butir f, selain pembayaran tsb di atas, pengguna jasa harus membayar pengeluaran langsung yang dikeluarkan oleh penyedia jasa sehubungan dengan pemutusan kontrak i. Sejak tanggal berlakunya pemutusan kontrak, penyedia jasa tidak bertanggungjawab lagi atas pelaksanaan kontrak.

Anda mungkin juga menyukai