Menurut Pasal 1313 KUH Perdata, kontrak atau perjanjian dapat didefinisikan sebagai:
“Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap
satu orang lain atau lebih.“
Penanganan Kontrak kritis ini dilakukan dengan pemutusan kontrak oleh PPK karena pekerjaan
dinyatakan selesai atau terjadi keadaan kahar, Maka PPK membayar pada penyedia jasa sesuai
prestasi melalui rapat pembuktian / SCM (Show Cause Meeting), Sedangkan keterlambatan yang
melampaui tahun anggaran diberi kesempatan 50 (lima puluh) hari sejak berakhir pelaksanaan
pekerjaan dan dengan denda 1/1000 dari nilai kontrak / bagian kontrak atau dengan Adendum
(Untuk menentukan anggaran pada tahun berikutnya).
kontrak umum
kontrak yang menitikberatkan pada aspek legal terkait distribusi hak dan kewajiban serta resiko para
pihak yang berkontrak