: Kontrak (Kerjasama)
Kontrak Konstruksi
ELVIRA HANDAYANI,ST.,MT
Daftar Isi
Sub Bagian 3.1 Kontrak Konstruksi:
1. Tinjauan Kontrak di Industri Konstruksi
2. Pembentukan Kontrak
2.1 Pengadaan Barang dan Jasa
2.2 Pengadaan Dana
2.3 Skema Pembentukan Kontrak
3. Azas dan Sahnya Kontrak
4. Kontrak dan Tahapan Investasi
5. Jenis Kontrak
5.1 Jenis Kontrak Menurut Nilai Kontrak
5.2 Jenis Kontrak Menurut Cara Pembayaran
5.3 Jenis Kontrak Menurut Pihak Yang Terlibat dan Lingkup Tugasnya
5.4 Kemitraan/Kontrak Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat
2
1. Tinjauan Kontrak di Industri Konstruksi
3
2. Pembentukan Kontrak
Pembentukan kontrak adalah proses terjadinya suatu kontrak atau
perjanjian kerjasama antara dua pihak penyelenggara yaitu pihak
pengguna jasa dan pihak penyedia jasa.
4
2.1 Pembentukan Kontrak:
Pengadaan Barang dan Jasa
1
Pengguna 3 Penyedia
Pengguna Penyedia
barang/ jasa barang/ jasa
barang/ jasa barang/ jasa
Pengguna 3 Penyedia
Pengguna Penyedia
dana dana
dana dana
2
1. Pengguna dana mengajukan pinjaman sejumlah dana kepada
lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan non bank sebagai
calon penyedia dana
2. Penyedia dana mempelajari permintaan tersebut dan mengajukan
sejumlah persyaratan berkaitan dengan peminjaman dana tersebut
termasuk mekanisme pembayaran kembali pinjaman atau hutang
tersebut diatas kepada peminjam atau pengguna dana.
3. Bila pengguna dana sepakat dengan persyaratan yang diajukan oleh
penyedia dana maka terbentuklah kesepakatan antara pengguna dana
dan penyedia dana. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk
6
dalam suatu kontrak atau perjanjian kerjasama.
2.3 Skema Pembentukan Kontrak
PERIKATAN
PROSES ANTARA Dalam Bentuk
KESEPAKATAN DUA PIHAK Surat Perjanjian
Melahirka Dituangkan
DUA PIHAK n atau LEBIH atau
ATAU LEBIH UNTUK SALING KONTRAK
BEKERJA SAMA
7
3. Azas dan Sahnya Kontrak
Beberapa Asas Hukum Kontrak:
Kebebasan Berkontrak
Sistem terbuka dan bebas: setiap orang dapat membuat perjanjian sesuai
dengan maksud dan keinginannya.
Konsensualisme
Perjanjian kontrak berlaku sejak detik dicapai kesepakatan
Tidak Boleh Main Hakim Sendiri
10
5.1 jenis kontrak menurut nilai
kontrak
1. Kontrak dengan biaya tetap (Fixed Price Contract)
a. Kontrak Lumpsum
1. Secara umum pengertian fixed lumpsum adalah biaya total tetap,
volume pekerjaan tdk bisa berubah
2. Menurut (pp no 29/ 2000)
merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan
tetap serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya di tanggung oleh
penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah
3. Menurut perpres no 70tahun 2012 (pasal 51)
merupakan kontrak pengadaan barang / jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana di
tetapkan di dalam kontrak
11
Kontrak lump sum
Di dalam perprest 70 tahun 2012 kontrak lumpsum dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak di mungkinkan
penyesuaian harga
2. semua resiko sepenuhnya di tanggung oleh penyedia barang/
jasa
3. pembayaran di dasarkan pada tahapan produk / keluaran yang
di hasilkan sesuai dengan isi kontrak
4. sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran
5. Total harga penawaran bersifat mengikat
6. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah kurang
12
5.1 jenis kontrak menurut nilai
kontrak
Kontrak dengan biaya tetap (Fixed Price Contract)
b. Kontrak Harga Satuan
1. Secara umum unit price adalah biaya satuan pekerjaan tetap, biaya
total dapat berubah sesuai volume yang dikerjakan
2. Menurut PP NO 29/2000
kontrak kerja konstruksi dengan imbalan harga satuan merupakan
kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap
untuk setiap satuan/ unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu yang volume pekerjaannya di dasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar – benar
telah dilaksanakan penyedia jasa
3. menurut perpres 70 tahun 2012
kontrak harga saruan merupakan kontrak pengadaan barang / jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan.
13
Kontrak harga satuan
Ketentuan kontrak harga satuan berdasarkan perpres 70 tahun
2012:
1. harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu
2. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan
pada saat kontrak di tandatangani
3. pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar – benar telah di laksanakan oleh
penyedia barang/ jasa
4. di mungkinkan adanya pekerjaan tambah/ kurang berdasarkan
hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan
14
5.1 Jenis Kontrak Menurut Nilai Kontrak
2. Kontrak biaya ditambah jasa (Cost Plus Fee Contract)
a. Kontrak Cost plus fixed fee biaya + jasa yang besarnya
ditetapkan terlebih dahulu.
b. Kontrak Cost plus sliding fee besarnya jasa bervariasi, semakin
kecil biaya, semakin besar nilai jasa.
c. Dapat juga sliding fee berupa bonus atau penalti dimana:
Bila biaya aktual < biaya rencana bonus
Bila biaya aktual > biaya rencana penalti
15
5.2 Jenis Kontrak Menurut Cara
Pembayaran (1)
Pembayaran
Pembayaran
Progres
Progres
0% 0%
0% 0%
16
5.2 Jenis Kontrak Menurut Cara
Pembayaran (2)
Pembayaran
Pembayaran
Progres
Progres
Uang
Muka
0% 0% 0% 0%
17
5.2 Jenis Kontrak Menurut Cara
Pembayaran (3)
Penyerahan 1
Pembayaran
Pembayaran
Progres
Progres
Uang
Muka
0% 0% 0% 0%
18
5.4 Kemitraan/Kontrak Pemerintah,
Swasta, dan Masyarakat (1)
Kemitraan/Kontrak Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat
adalah perjanjian kerjasama antara Pemerintah dengan
pihak Swasta yang dilakukan untuk meningkatkan
pelayanan kepada Masyarakat.
19
5.4 Kemitraan/Kontrak Pemerintah,
Swasta, dan Masyarakat (2)
Berbagai bentuk Kemitraan/Kontrak Pemerintah, Swasta,
dan Masyarakat antara lain:
BOT (Build, Operate, Transfer)
BOO (Build, Owned, Operate)
BT (Build, Transfer)
BTO (Build, Transfer, Operate)
BLT (Build, Lease, Transfer)
JO (Joint Operation)
PS (Production Sharing)
20
5.4 Kemitraan/Kontrak Pemerintah,
Swasta, dan Masyarakat (3)
Beberapa bentuk Kemitraan/Kontrak Pemerintah, Swasta,
dan Masyarakat yang sering dipakai di Indonesia adalah:
BOT (Build, Operate, Transfer atau Bangun, Kelola, Alih
Milik), adalah perjanjian kerjasama dimana mitra swasta
bertanggungjawab membangun dan membiayai suatu
bangunan, kemudian mengelola fasilitas tersebut selama
jangka waktu (periode konsesi), dan diakhir periode
tersebut kepemilikannya dialihkan kepada pemerintah.
BT (Build, Transfer atau Bangun, Alih Milik), adalah
perjanjian kerjasama dimana mitra swasta
bertanggungjawab membangun dan membiayai suatu
bangunan dan setelah selesai dialihkan kepemilikannya ke
Pemerintah. Jenis kontrak ini mirip dengan jenis kontrak
Turn Key.
21
PERMASALAHAN DALAM
PELAKSANAAN KONTRAK
1.Pada saat proses pengadaan
a.Penawaran kurang profesional,menyebabkan harga
penawaran menjadi kurang wajar.kadang tidak sesuai
dengan kondisi lapangan sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaansering terjadi perhitungan
tambahan/pengurangan volume pekerjaan yang dapat
merugikan
b.Daftar peralatan dan tenaga yang ditawarkan tidak
sesuai dengan pada saat pelaksanaan pekerjaan
sehingga menjadi hambatan kelancaran pekerjaan
22
PERMASALAHAN DALAM
PELAKSANAAN KONTRAK
2. Pada saat masa pelaksanaan pekerjaan
a.Rapat pra pelaksanaan kurang dimamfaatkan secara
baik sehingga antisipasi pekerjaan tidak ada
b.Pada pembuatan job mixing formula(JMF)yang dibuat
berdasarkan spesifikasi belum dapat dilaksanakansecara
baik disebabkan faktor pengawasan yang kurang baikdan
adanya pengaruh pihak ketiga/pemilik alat
c.Pelaksanaan pekerjaan terhambat dikarenakan
perubahan desain,kondisi keuangan penyedia jasa dan
manajemen operasional penyedia jasa kurang baik
23
Pada saat masa pelaksanaan pekerjaan
24
Permasalahan dalam pelaksanaan
kontrak
3. Pada masa pemeliharaan
a.Karena pana penawaran,biasanya biaya untuk pekerjaan
pemeliharaan kurang memadai atau bahkan biaya
pemeliharaan untuk hasil pekerjaan tidak memadai,maka
pelaksanaan pemeliharaan tidak sesuai dengan spesifikasi
dan terpaksa serah terima akhir ditunda
b.Jaminan pemeliharaan habis berlakunya
c.Setelah serah terima akhir dapat saja terjadi kegagalan
bangunan
25
Masalah dalam pelaksanaan kontrak
27
Penghentian kontrak
28
Pemutusan kontrak (termination)
30
Pemutusan kontrak
Sesuai dengan surat edaran nomor 04/SE/M/1989 tertanggal 26 April 1989 yang
disempurnakan dengan surat edaran nomor KU.08.02-MN/90-TED Tertanggal 30
April 1990, langkah penyelesaian adalah sebagai berikut: sebagai dari ketetapan
sanksi pemutusan kontrak kepada kontraktor dikenakan sanksi – sanksi antara
lain
1.Jaminan pelaksanaan dicairkan atau ditarik untuk pihak
pemberi kerja
2.Sisa uang muka dicairkan sekaligus atau sebagai
gantinya sisa uang muka harus dilunasi kepada pemberi
kerja(tidak boleh dicicil)
3.Apabila kontrak diputus sebelum masa konstruksi
berakhir kontraktor tidak dikenakan denda
4.Kepada kontraktor yang diputus kontraknya dikenakan
sanksi tambahan daftar hitam
31
Pemutusan kontrak
32
c. Sedapat mungkin menggunakan harga satuan
kontraktor pertama namun,bila terjadi keselisihan akan
menjadi tanggung jawab kontraktor pertama
d. Kesepakatan selisih harga tersebut didapatkan melalui
negisiasi antara kontraktor pertama dan penggantinya
dihadiri oleh direksi pekerjaan
e. Pembayaran progres phisik pekerjaan langsung
kepada kontraktor pengganti yang di atur dalam
adendum kontrak yang di tandatanggani oleh 3 pihak
f. Hal – hal yang perlu disepakati secara khusus dapat
dicantumkan dalam adendumkontrak
33
Terima Kasih