Anda di halaman 1dari 68

Penyusunan Rancangan

Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa

E-Learning Pejabat Pembuat


Komitmen
Standar Kompetensi

Standar Kompetensi : setelah mempelajari modul ini adalah


mampu menyusun rancangan kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi Dasar :
1. menjelaskan bentuk dan isi kontrak;
2. membuat rancangan kontrak pengadaan barang/jasa
Pokok Bahasan

Bentuk dan Isi Kontrak

Penyusunan Rancangan Kontrak


Pengadaan Barang/Jasa
Bentuk dan Isi Kontrak

Kegiatan Belajar 1
Defenisi Kontrak
Istilah-istilah dalam kontrak :
1. Perikatan – Verbintenis (Belanda)
2. Perjanjian – Overeenkomst (Belanda), Agreement
(Inggris)
3. Kontrak – Contract (Inggris)

PERIKATAN (Pasal 1233 – 1312 KUHPerdata)


Perikatan berasal dari (Pasal 1233 KUHPerdata) :
1. Undang-Undang
2. Perjanjian
Defenisi Kontrak
Subekti memberikan uraian tentang perbedaan,
perikatan, perjanjian, dan kontrak dengan beberapa ciri
khas tersendiri:
1. Perikatan adalah suatu perhubungan hukum anatara
dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak
yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang
lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi
tuntutan itu.
2. Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang
berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu
saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
3. Kontrak merupakan perjanjian yang dibuat oleh para
pihak dalam bentuk tertulis.
Defenisi Kontrak

• Black’s Law Dictionary memberikan


pengertian bahwa “kontrak adalah suatu
persetujuan antara dua orang atau lebih,
dimana menimbulkan suatu kewajiban
untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu secara sebagian.”
Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, St Paul Minnesota, USA, West Publising Co, 1990
Defenisi Kontrak

• Black’s Law Dictionary memberikan


pengertian bahwa “kontrak adalah suatu
persetujuan antara dua orang atau lebih,
dimana menimbulkan suatu kewajiban
untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu secara sebagian.”
Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, St Paul Minnesota, USA, West Publising Co, 1990
Defenisi Kontrak
• Pasal 1 angka (8) Undang-Undang Nomor 2
tahun 2017, Kontrak Kerja Konstruksi adalah
keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur
hubungan hukum antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.

• Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 pasal


1 angka (44), Kontrak adalah perjanjian tertulis
antara PA/ KPA/ PPK dengan Penyedia
Bararig/Jasa atau pelaksana Swakelola.
Jenis-jenis Kontrak
Jenis-jenis Kontrak menurut KUPerdata (Mariam Darus Badrulzaman)
adalah:
1. Perjanjian Timbal Balik
2. Perjanjian Cuma-Cuma
3. Perjanjian atas beban
4. Perjanjian Bernama (benoemd/specified)
5. Perjanjian Tidak Bernama (onbenoemd/unspecified)
6. Perjanjian Campuran (contractus sui generis)
7. Perjanjian Obligatoir
8. Perjanjian Kebendaan
9. Perjanjian Konsensual
10.Perjanjian Riil
11.Perjanjian Liberatoir
12.Perjanjian pembuktian
13.Perjanjian Untung-untungan
14.Perjanjian Publik
Jenis-jenis Kontrak

JENIS KONTRAK

Hal-hal yang menjadi Pertimbangan dalam menentukan


jenis kontrak:
✔Jenis barang/jasa (B/PK/JL/JK)
✔Spesifikasi Teknis/KAK
✔Volume
✔Kompleksitas/Kesulitan dan Risiko Pekerjaan
✔Lama waktu pekerjaan
Jenis-jenis Kontrak

JENIS KONTRAK

x
Barang/Jasa Lain Jasa Konsultansi Jasa Konsultansi Pekerjaan Konstruksi
Nonkontruksi Kontruksi

1. Lumsum 1. Lumsum 1. Lumsum


2. Harga satuan 1. Lumsum
2. Waktu Penugasan 2. Waktu Penugasan 2. Harga satuan
3. Gabungan Lumsum 3. Kontrak Payung 3. Gabungan Lumsum
dan Harga Satuan dan Harga Satuan
4. Kontrak Payung 4. Putar Kunci
5. Biaya Plus Imbalan 5. Biaya Plus Imbalan

Pasal 27 A PPK dapat menggunakan selain jenis Kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
Pasal 27 sesuai dcngan karakteristik pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Jenis-jenis Kontrak
PENJELASAN JENIS KONTRAK
Jenis kontrak Ketentuan
1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
2. Berorientasi kepada keluaran; dan
Lumsum
3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan kontrak.

1. Volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan


Kontrak Harga 2. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran
Satuan 3. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan

Kontrak gabungan Untuk pekerjaan yang sebagian dapat mempergunakan Lumsum dan untuk
Lumsum dan Harga bagian yang lain menggunakan Harga Satuan dalam 1 pekerjaan yang
Satuan diperjanjikan

Suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam hal Penyedia


setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap' sampai selesai
Putar Kunci termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga proyek tersebut siap
dioperasikan atau dihuni

Dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk
Kontrak Payung barang/asa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya
pada saat Kontrak ditandatangani
Jenis-jenis Kontrak

PENJELASAN JENIS KONTRAK

Jenis Kontrak Ketentuan

1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;


2. Berorientasi kepada keluaran; dan
Lumsum 3. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran

Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa
didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk
Waktu Penugasan menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.

Digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan konstruksi/Jasa Lainnya


dalam rangka penanganan keadaan darurat dengan nilai Kontrak merupakan
perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan persentase tetap
Kontrak Biaya Plus
atas biaya aktual atau imbalan dengan jumlah tetap.
lmbalan
Jenis-jenis Kontrak

KONTRAK TAHUN JAMAK

> 12 bulan
Pekerjaan yang
Penyelesaiannya lebih dari 12
Tahun Anggaran 1 Tahun Anggaran 2
Tahun Anggaran 3
13 bulan
1 januari 2017 31 Desember 2018
Pekerjaan yang
< 12 bulan Penyelesaiannya lebih dari 1
tahun anggaran

Pekerjaan yang memberikan


manfaat lebih apabila
dikontrakan lebih dari 1 tahun
anggaran dan paling lama 3
tahun anggaran

Pasal 27

12 bulan 12 bulan 12 bulan


Jenis-jenis Kontrak

BENTUK KONTRAK
Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/pembayaran ≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

> 50 juta s.d > 50 juta s.d 200


Surat Perintah Kerja (SPK) ≤ 200 juta ≤ 100 juta
200 juta juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Pengadaan Barang/Jasa melalui


Surat pesanan E-purchasing

Pasal 28
Asas-asas Pokok Kontrak
1. Asas Kebebasan Berkontrak (freedom of contract).
Para pihak bebas membuat kontrak dan mengatur isi kontrak sepanjang
memenuhi syarat sebagai kontrak, tidak dilarang UU, sesuai kebiasaan
yang berlaku dan sepanjang kontrak tersebut dilaksanakan dengan itikad
baik.
2. Asas Konsensualisme (concensualism).
Suatu kontrak sudah sah dan mengikat ketika tercapainya kata sepakat,
tentu juga syarat-syarat sah suatu kontrak lainnya sudah dipenuhi.
3. Asas Kepastian Hukum (pacta sunt servanda)
Suatu kontrak yang dibuat secara sah mempunyai ikatan hukum yang
penuh (Pasal 1338 KUHPerdata)
4. Asas Itikad Baik (good faith).
Para pihak harus melaksanakan substansi kontrak berlandaskan
kepercayaan atau keyakinan teguh atau kemauan abik dari para pihak
(Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata)
5. Asas Kepribadian (personality)
Asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan dan atau
membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja. (Pasal 1315
dan 1340 KUHPerdata)
Syarat-syarat Sahnya Kontrak

Berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata yang terdiri dari :


1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3) Suatu hal tertentu;
4) Suatu sebab yang halal.
Konsekuensi Hukum
Konsekwensi Hukum terhadap Syarat-syarat Sahnya Kontrak yaitu :
a. Batal demi Hukum (Nietig atau Null and Void).
Dalam hal dilanggarnya syarat obyektif (Suatu hal tertentu dan
Suatu sebab yang halal) dalam pasal 1320 KUHPerdata.

b. Dapat dibatalkan (Vernietigbaar atau Voidable)


Dalam hal dilanggarnya syarat subyektif (Sepakat mereka
yang mengikatkan dirinya dan Kecakapan untuk membuat
suatu perikatan) dalam pasal 1320 KUHPerdata.

c. Kontrak tidak dapat dilaksanakan (Unenforceable).


Kontrak tidak dapat dilaksanakan adalah Kontrak yang tidak
begitu saja batal tetapi tidak dapat dilaksanakan, namun
kontrak tersebut masih mempunyai status hukum tertentu.

d. Sanksi Administratif.
Anatomi Kontrak

• Sub bagian pembuka merupakan klausul


pengenal suatu dokumen kontrak, berisi waktu
dan tempat penandatangan yang ditulis
menggunakan “ huruf “, yaitu untuk mencegah
terjadinya kesalahan karena sub bagian
pembuka memiliki isu hukum penting seperti
penggunaan singkatan pengenal dokumen,
tempat penandatanganan dan waktu
penandatanganan.
Contoh Sub Bagian Pembuka :

a.SURAT PERJANJIAN ini b.Surat Perjanjian


berikut semua Pekerjaan Jasa
lampirannya Konsultasi (selanjutnya
(selanjutnya disebut disebut “ Kontrak “) ini
“kontrak“) dibuat dan dibuat dan
ditandatangani di ditandatangani pada
____________ pada hari hari ini __________ di
_________ tanggal ____ __________ oleh dan
bulan _______ tahun antara:
__________ antara:
Segi Hukum Sub Bagian Pembuka

⮚ Ketiadaan klausul singkatan sebagai pengenal


dokumen perjanjian tidak berdampak pada
ketentuan hukum atas kontrak tersebut. Namun
penulisan tempat penandatanganan memiliki
aplikasi hukum keberlakuan kontrak sejak kontrak
dibubuhkan ditempat tersebut.

⮚Sedangkan penulisan waktu


penandatanganan kontrak dapat
memiliki implikasi hukum atas
ruang lingkup waktu (temporal
scope) kontrak, sesuai dengan
klausul jangka waktu pelaksanaan
kontrak.
Sub Bagian Pencantuman Identitas Para Pihak

• Pihak pertama adalah Pejabat Pembuat Komitmen,


yaitu pejabat yang bertanggung jawab atas pengadaan
barang/jasa. PPK merupakan pejabat yang ditetapkan
oleh Pengguna Anggaran (PA) atau Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) untuk melaksanakan pengadaan
barang/jasa. PPK adalah satu pihak yang dicantumkan
dalam identitas para pihak karena PPK bertugas untuk
menandatangani kontrak dan karena itu harus
mencantumkan SK sebagai PPK.
• Pihak kedua adalah penyedia barang atau jasa, yaitu badan
usaha atau orang – orang yang menyediakan barang atau
pekerjaan konstruksi atau jasa konsultasi atau jasa lainnya.
Secara hukum, penyedia barang/jasa harus mempunyai
kapasitas untuk mengikat diri pada kontrak. harus dijelaskan
nama, alamat, dan landasan hukum pendirian perusahaan
penyedia barang/jasa dalam perjanjian. Siapa yang diberi kuasa
untuk bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut atau
identitas pribadi (KTP/SIM/paspor) untuk penyedia barang/jasa
perorangan.
Contoh Sub Bagian Pencantuman
Identitas Perusahaan

1. __________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat


Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
__________ [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen],
yang berkedudukan di __________ [alamat Pejabat Pembuat
Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan _______________
[pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK]
No _________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat
Pembuat Komitmen] (selanjutnya disebut “PPK”), dan

2. __________ [nama wakil Penyedia], __________ [jabatan wakil


Penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama __________
[nama Penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat
Penyedia], berdasarkan Akta Notaris No. ___ [No. Akta notaris]
tanggal ____________ [tanggal penerbitan Akta] yang
dikeluarkan oleh Notaris ______________ [nama Notaris penerbit
Akta] (selanjutnya disebut “Penyedia”).”]
Contoh Sub Bagian Pencantuman
Identitas Penyedia Perorangan

1. __________ ( nama Pejabat Pembuat Komitmen ),selaku


Pejabat Pembuat Komitmen yang bertindak untuk dan atas
nama ___________ (nama proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen), yang berkedudukan di ________ (alamat Pejabat
Pembuat Komitmen), berdasarkan Surat Keputusan
____________ (pejabat yang menandatangani SK penetapan
sebagai PPK) No______________ (nomor SK penetapan sebagai
PPK) (selanjutnya disebut “PPK”); dan

2. ________ (nama penyedia), sebagai tenaga ahli __________


(posisi tenaga ahli penyedia), yang bertindak untuk dan atas
nama (nama penyedia), yang beralamat di________(alamat
Penyedia Jasa Konsultasi), berdasarkan kartu identitas
berupa_________ (KTP/SIM/Paspor atau identitas lain yang masih
berlaku) No_______ (nomor kartu identitas) (selanjutnya disebut
“Penyedia”)
Sub Bagian Pertimbangan

a. Berisi pertimbangan-pertimbangan yang mendasari


pembuatan perjanjian yang biasanya lebih dari satu
pertimbangan dan semuanya harus tertulis dalam
surat perjanjian.

a. Sub bagian pertimbangan dapat berisi latar


belakang dan tujuan dibentuk kontrak pengadaan,
kewenangan para pihak untuk menandatangani
kontrak, serta hak dan kewajiban yang dipahami
masing-masing dalam merumuskan kontrak
bersangkutan.
Sub Bagian Pertimbangan

c. Sebaiknya menggunakan kalimat umum dan


bukan kalimat operatif seperti kalimat perintah
dan larangan yang dapat memunculkan
pertentangan pengaturan antara bagian isi dan
sub bagian pertimbangan dalam kontrak
pengadaan.

c. Penulisan klausul sub bagian pertimbangan pada


dasarnya sama untuk setiap jenis pengadaan,
perbedaannya terletak pada rumusan kalimat
pertama yang berkaitan dengan jenis paket
pekerjaan yang dilaksanakan
Contoh Sub Bagian Pertimbangan

MENGINGAT BAHWA :
a. PPK telah meminta penyedia untuk menyediakan Jasa Lainnya sebagaimana diterangkan
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini ( selanjutnya disebut
“ Pekerjaan Penyedia jasa lainnya “ )
b. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Lainnya sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam kontrak.
c. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenagan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili.
d. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2. menandatangani kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4. telah mendapatkan kesepakatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasi
semua ketentuan dalam kontrak ini beserta semua fakta dan dikondisi yang terkait.
Bagian Isi : Klausul Nilai Kontrak

• Nilai kontrak adalah total harga yang tercantum dalam kontrak.


Nilai kontrak merupakan ketentuan mengenai harga yang harus
dibayarkan oleh PPK kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak. Harga kontrak harus jelas dan dirinci
sumber pembiayaannya.
• Klausul ini merupakan kesepakatan PPK dan penyedia
telah menyetujui besar harga kontrak.
• Klausul harga kontrak dicantumkan besar nilai kontrak
dan harus ditulis dengan angka dan huruf, serta rincian
sumber pembiayaannya.
• Harga kontrak ditulis dalam mata uang rupiah untuk mengurangi
terjadinya kesalahan.
• Klausul nilai kontrak dapat dirubah melalui perubahan kontrak
dan atau amandemen kontrak sepanjang disetujui oleh para
pihak.
Klausul Nilai Kontrak
Contoh Klausul nilai kontrak untuk harga satuan atau kontrak gabungan harga
satuan dan lump sum untuk pekerjaan konstruksi
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah);”]

Contoh: Klausul nilai kontrak lump sum untuk pekerjaan konstruksi

“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);”]

Contoh: Klausul nilai kontrak untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan
Harga Satuan dan Lumpsum Paket Jasa Konsultansi

“Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya adalah sebesar
Rp__________ (_________________ rupiah);”
Klausul Peristilahan dan Ungkapan

❖ Klausul peristilahan dan ungkapan ini dijabarkan lebih lanjut


dalam klausul difinisi pada syarat-syarat umum kontrak. Para
pihak kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah perlu
mengidentifikasi kata penting yang sering digunakan dalam
kegiataan pengadaan barang/jasa.

❖ Definisi merupakan uraian kata atau pengertian mengenai


istilah-istilah yang digunakan dalam kontrak. Istilah-istilah
tersebut dijelaskan dan diberi arti atau tafsiran sehingga isi
kontrak mudah dipahami oleh setiap orang yang membacanya
dan tidak ditafsirkan atau diartikan lain. Perumusan klausul
definisi harus cermat dan jelas kata demi kata (verbatim).
Contoh: Klausul Peristilahan dan Ungkapan :

“Peristilahaan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam Surat Perjanjian ini”
Klausul Satu-Kesatuan Dokumen

• Klausul satu-kesatuan dokumen


dikenal sebagai keseluruhan
perjanjian (entire agreement).
Klausul ini merupakan ketentuan
mengenai satu kesatuan dan
saling keterkaitan seluruh
dokumen kontrak. Klausul
tersebut menjadikan seluruh
dokumen kontrak menjadi
bagian yang tidak terpisahkan
antara satu dengan yang lain.
Klausul Satu Kesatuan Dokumen

Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen


untuk Pekerjaan Konstruksi
Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari kontrak ini:
a. Adendum surat perjanjian
b. Pokok perjanjian
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas barang dan harga
d. Syarat-syarat khusus kontrak
e. Syarat-syarat umum kontrak
f. Spesifikasi khusus
g. Spesifikasi umum
h. Gambar-gambar
i. Dokumen lainnya seperti: jaminan – jaminan SPPBJ,BAHP,BAPP
Klausul Satu Kesatuan Dokumen

Contoh: Klausul Satu Kesatuan Dokumen untuk


Pekerjaan Jasa Konsultansi

Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Data Penawaran Biaya;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
h. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat Jaminan, Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-Berita Acara Seleksi.
Klausul hierarki dokumen
• Klausul hierarki dokumen merupakan ketentuan yang
mengatur tata urutan tingkat keberlakuan dokumen dalam
kontrak pengadaan. Klausul hierarki dokumen ini
merupakan ketentuan lanjutan dari klausul-klausul satu-
kesatuan dokumen kontrak.

• Ketentuan ini dibuat dalam rangka mengatur sinergitas dan


mencegah terjadinya konflik pengaturan akibat adanya
atau potensi adanya pertentangan antara ketentuan dalam
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen lainnya.

• Apabila terjadi konflik dalam dokumen kontrak, maka


dokumen yang berlaku adalah dokumen sesuai dengan tata
urutan dalam klausul hierarki dokumen yang mengacu pada
merujuk pada klausul satu kesatuan dokumen di atas.
Klausul Hierarki Dokumen

• Contoh: Klausul hierarki dokumen dalam kontrak

“Dokumen kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu


sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara
ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah
ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 diatas (klausul satu-
kesatuan dokumen)”
Klausul Hak dan Kewajiban

Klausul hak dan kewajiban berisi tentang hak dan


kewajiban para pihak untuk melakukan tindakan yang
telah disepakati dalam kontrak. Ketentuan ini
melindungi hak-hak yang dimiliki para pihak dan
memastikan kewajiban-kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh PPK dan penyedia dalam suatu
kegiatan pengadaan.
Ketentuan ini harus dirumuskan sehingga para pihak
dapat melaksanakan kontrak tersebut.
Klausul Hak dan Kewajiban
Contoh : Klausul Hak dan Kewajiban PPK
PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2. meminta laporan-laporan secara priodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia.

Contoh : Klausul Hak dan Kewajiban dalam Jasa Konsultasi Perorangan


Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya :
a Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi untuk PPK
sesuai dengan ketentuan Kontrak; dan
b PPK berkewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penyedia sesuai dengan
ketentuan Kontrak.
Klausul Hak dan Kewajiban
Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :

1 Menerima pembayaran untuk pelakasanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan
dalam Kontrak:
2 Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pekerjaan
sesuai ketentuan Kontrak;
3 Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara priodik kepada PPK;
4 Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
5 Melaksanakan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6 Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan oleh PPK;
7 Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam Kontrak;
8 Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
Klausul Mulai Berlakunya Perjanjian

• Klausul ini berisi tentang mulai berlakunya


perjanjian atau dikenal dengan entry into force.
• Mulai berlakunya perjanjian dapat ditentukan
beberapa cara seperti sejak ditandatanganinya
kontrak,sesuai tanggal yang diatur dalam kontrak
atau ketentuan lain sesuai dengan Peraturan
Presiden Nomor 16 tahun 2018
• Klausul ini biasanya diatur lebih lanjut secara
lebih terinci di dalam syarat-syarat umum
kontrak atau syarat-syarat khusus kontrak.
Sub Bagian Penutup
• Sub bagian penutup berisi tentang penegasan kesepakatan
para pihak, penataan atas peraturan perundang- undangan
dan penjelasan mengenai keberlakuan kontrak pengadaan.
• Klausul pada sub bagian penutup ini hanya memiliki isu hukum
penataan atas peraturan perundang- undangan, karena itu
tanpa adanya klausul tersebut tidak berakibat pada sah atau
tidaknya suatu perjanjian.
• Namun demikian, klausul sub bagian penutup harus digunakan
agar tidak terjadi pertentangan antara kontrak dengan
Peraturan Presiden Nomor 16 tahun s018

Contoh: Sub Bagian Kata Penutup untuk kontrak Pekerjaan Konstruksi

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.
Tanda Tangan Kontrak

Contoh: Penempatan Tanda Tangan


Untuk dan atas nama PPK Untuk dan atas nama Penyedia
____________ _____________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan (jika salinan asli ini untuk
Penyedia Jasa Konsultansi, maka rekatkan proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
materai Rp6000,00)] Komitmen, maka rekatkan materai Rp
` 6.000,00)]

nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
Penyusunan Rancangan Kontrak

Kegiatan Belajar 2
Tahapan dalam Penyusunan Kontrak

1. Penawaran dan penerimaan;


2. Kesepakatan para pihak;
3. Pembuatan kontrak;
4. Penelaahan kontrak;
5. Negosiasi rancangan
kontrak;
6. Penandatanganan kontrak;
7. Pelaksanaan; dan
8. Penyelesaian Sengketa.
Struktur dan Bahasa Kontrak
• Bagian Pendahuluan
– Sub bagian pembuka
– Sub bagian pencantuman identitas para pihak
– Sub bagian pertimbangan
• Bagian Isi
– Klausul nilai kontrak
– Klausul peristilahan dan ungkapan
– Klausul Satu-Kesatuan dokumen
– Klausul hierarki dokumen
– Klausul hak dan kewajiban
– Klausul mulai berlakunya perjanjian
• Bagian Penutup
– Sub bagian penutup
– Sub bagian Ruang Penempatan Tanda Tangan
• Lampiran
Struktur dan Bahasa Kontrak

Bahasa Kontrak:
1. Kontrak harus menggunakan istilah atau kalimat yang
sesuai dengan Peraturan Presiden 16 tahun 2018 dan
perubahannya
2. Tidak berasumsi tanpa perhitungan yang matang;
3. Harus dapat menemukan kata atau bagian kalimat apa
saja yang hilang;
4. Hilangkan semua pengulangan redundansi atau
pengulangan kata yang tidak perlu;
5. Apakah terjadi konflik antar klausul;
6. Sintesiskan klausul sampai pada esensinya;
7. Ketentuan terkait disusun secara bersama-sama
(kohesi).
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

BENTUK
▪ Pilih
KONTRAK : jenis kontrak yang sesuai dengan sifat dan jenis
pekerjaan
▪ Perhatikan kata: “apabila ada, jika dipersyaratkan”

INSTRUKSI KEPADA
- Perlu
PESERTA (IKP):diperhatikan jika ada ketentuan yang berkaitan
dengan jenis kontrak (menggunakan jenis kontrak
harga satuan atau lumpsum atau gabung lumpsum dan
harga satuan)

LEMBAR DATA PENGADAAN


▪ Perlu diperhatikan adanya peninjauan lapangan atau
(LDP):
tidak.
▪ Ketentuan tentang subkontraktor apakah
diperbolehkan atau tidak perlu diperjelas. Termasuk
sanksi ketika penyedia mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan utamanya juga harus tegas.

48
Sumber: LKPP
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK
• Perhatikan kata: “yang diatur dalam SSKK” (contoh: Penyedia
(SSUK):
dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK)
• Perhatikan kata: “yang tercantum dalam LDP”
• Detailkan tata cara pemutusan kontrak
• Tegaskan kapan dan bagaimana pengenaan denda
keterlambatan beserta besarannnya.
• Perhatikan jenis kontrak, misal: “daftar kuantitas dan harga
(untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga
satuan dan lump sum)”
• Perhatikan klausul penyesuaian harga: untuk pekerjaan yang
<12 bulan tidak ada penyesuaian harga

SYARAT-SYARAT KHUSUS
• Harus
KONTRAK diisi dengan lengkap
(SSKK):
• Perhatikan tempate penyelesaian sengketa, pilih di
pengadilan / alternatif

49
Sumber: LKPP
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA

1. LINGKUP PEKERJAAN
2. HUKUM YANG BERLAKU
3. HARGA SPK
4. HAK KEPEMILIKAN
5. CACAT MUTU
6. PERPAJAKAN
7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
8. JADWAL
9. ASURANSI
10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
12. PENGUJIAN
13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
15. SERAH TERIMA PEKERJAAN
16. JAMINAN BEBAS CACAT MUTU/GARANSI
17. PERUBAHAN SPK
18. PERISTIWA KOMPENSASI
19. PERPANJANGAN WAKTU
20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK
21. PEMBAYARAN
22. DENDA
23. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
24. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI

Catatan: Standar SPK dirujuk ke Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi Dan Kebijakan-
LKPP Nomor 5 Tahun 2018
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak
PPK bersama dengan penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan
menyelenggarakan rapat persiapan
LAM pelaksanaan kontrak.
A
Materi pembahasan
a. Program mutu
b. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
c. organisasi kerja penyedia;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g. pelaksana kerja.
h. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan, apabila ada
i. Rincian rencana pengiriman dan rencana
pabrikasi barang, jika barang yang akan
diadakan memerlukan pabrikasi
51
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

PEMBERIAN UANG
MUKA
Dapat diberikan Mobilisasi alat dan tenaga kerja,
untuk pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok barang/material,
persiapan teknis lain yang
diperlukan
• Penyedia mengajukan permohonan
Pengajuan pengambilan uang muka secara tertulis
kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Kontrak.
• Penyedia menyampaikan Jaminan Uang
muka senilai uang muka yang diberikan
Besaran Uang Muka

Diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan:

Paling Paling Maks Maks


Rendah
Maks
Rendah
50 % 30 % 30 % 20 % 15 %
Kontrak > Kontrak > Kontrak >
Rp50 juta Rp200 juta Rp2.5 milyar Usaha Kontrak
– Rp200 – Rp2.5 – Rp15 Non Tahun
juta milyar milyar Kecil Jamak

Uang Muka Untuk Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi

Pemberian uang muka dicantumkan pada rancangan kontrak yang


terdapat dalam Dokumen Pemilihan.

PerLKPP No.12/2021
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak
PERUBAHAN KONTRAK-1
dapat dilakukan
Dalam hal terdapat perbedaan antara
kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan, dengan gambar dan/atau
spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam Dokumen Kontrak,

Dalam hal terkait masalah administrasi

Dalam hal Kondisi Kahar

INGAT UNTUK MELAKUKAN


ADENDUM KONTRAK
54
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak
DALAM HAL TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA KONDISI
LAPANGAN PADA SAAT PELAKSANAAN, DENGAN
GAMBAR DAN/ATAU SPESIFIKASI TEKNIS YANG
DITENTUKAN DALAM DOKUMEN KONTRAK, PPK
BERSAMA PENYEDIA BARANG/JASA DAPAT
MELAKUKAN PERUBAHAN PADA KONTRAK

Meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis
pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan lapangan; atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan
Jenis kontrak:
a. Harga Satuan
b. Bagian harga satuan pada kontrak Gabungan
lumsum dan harga satuan
55
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

DALAM HAL PERUBAHAN KONTRAK BERUPA


PENAMBAHAN PEKERJAAN

a. Pekerjaan tambah tidak melebihi 10% dari


harga yang tercantum dalam
perjanjian/Kontrak awal; dan
b. tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah.

56
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak
Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia
a. PPK mengubah jadwal yang berpengaruh thd pelaksanaan
pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata
tidak ditemukan kerusakan/kegagalan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh
PPK;
Tindak Lanjut Peristiwa Kompensasi
• Jika keterlambatan pekerjaan disebabkan oleh Peristiwa
Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran
ganti rugi
• Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal
Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang. 57
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak


para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
Contoh Keadaan Kahar dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa antara
lain namun tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non alam,
bencana sosial, pemogokan, kebakaran, gangguan industri lainnya
sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan menteri teknis terkait.

Tindak Lanjut Keadaan


Kahar
• Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang
diakibatkan oleh terjadinya Keadaan Kahar tidak
dikenakan sanksi.
• para pihak dapat melakukan kesepakatan, yang
dituangkan dalam perubahan Kontrak.

58
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

DENDA adalah sanksi finansial yang dikenakan


kepada penyedia

Dikenakan karena keterlambatan


penyelesaian pekerjaan (wanprestasi) atau
cidera janji terhadap kewajiban di kontrak

1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau


nilai bagian Kontrak untuk setiap hari
keterlambatan.

59
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

Pembayaran untuk Pekerjaan Konstruksi dilakukan senilai


pekerjaan yang telah terpasang dengan pengecualian untuk
pembayaran peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian dari
hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan namun belum
terpasang.
Peralatan dan/atau bahan tersebut dibayar senilai
peralatan dan/atau bahan tersebut, tidak termasuk
biaya pemasangan dan biaya uji fungsi.

Penyelesaian pekerjaan pemasangan dan uji fungsi


peralatan dan/atau bahan dilakukan dalam Tahun
Anggaran berjalan.

60
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

Pemberian kesempatan penyelesaian


pekerjaan

• Karena kesalahan Penyedia


• Didasarkan pada penelitian PPK bahwa
Penyedia akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan setelah
diberikan kesempatan sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
• Dapat melampaui tahun anggaran
• Penyedia dikenakan denda
keterlambatan

Dilakukan perpanjangan jangka waktu jaminan


pelaksanaan

61
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

Penghenti dapat dilakukan karena pekerjaan sudah


an selesai atau terjadi Keadaan Kahar.
Kontrak
Penghentian kontrak karena
keadaan kahar

• Dapat bersifat:
1. sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir; atau
2. permanen apabila akibat keadaan kahar
tidak memungkinkan dilanjutkan/
diselesaikannya pekerjaan
• Tetap mempertimbangkan efektifitas Tahun
Anggaran

62
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

Pemutusan dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak Penyedia


apabila salah satu Pihak tidak memenuhi kewajibannya
Kontrak sesuai ketentuan dalam Kontrak.

PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak, apabila:


a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan
sampai dengan 50 hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
50 hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
f. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
63
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

Dalam hal pemutusan Kontrak karena


kesalahan Penyedia
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang
Muka dicairkan;
c. Penyedia Barang/Jasa membayar denda
keterlambatan; dan
d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam
Daftar Hitam.

Terhadap pemutusan kontrak secara sepihak


oleh PPK dapat dilakukan Penunjukan
Langsung kepada Pemenang Cadangan pada
paket pekerjaan yang sama atau Penyedia Lain
yang mampu dan memenuhi syarat.

64
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak
Setelah pekerjaan selesai 100%
mengajukan permintaan tertulis
kepada PA/KPA melalui PPK
untuk penyerahan pekerjaan
Pejabat
Penyedia Pembuat Pengguna
Barang/Ja Komitmen Anggaran/Kuasa
sa Pengguna Anggaran
Perbaikan
Pekerjaan
PA/KPA menunjuk
PPHP untuk
Pekerjaan ada melakukan penilaian
kekurangan terhadap hasil
BAST pekerjaan yang
Pekerjaan telah diselesaikan
Tidak Ya

Pekerjaan Panitia
diterima Penerima Hasil
Pekerjaan

SERAH TERIMA PEKERJAAN


65
Hal-hal yang Diperhatikan
dalam Rancangan Kontrak

Pasal 85 Perpres Nomor 16 tahun 2018 dan


perubahannya :
1. Penyelesaian sengketa kontrak antara
PPK dan Penyedia dalam pelaksanaan
Kontrak dapat dilakukan melalui
layanan penyelesaian sengketa
kontrak, arbitrase, atau penyelesaian
melalui pengadilan.
2. LKPP menyelenggarakan layanan
penyelesaian sengketa kontrak
.
PENYELESAIAN SENGKETA
JASA KONSTRUKSI (UU No.2 TAHUN 2017)
Pasal 88

Tidak tercapai

Penyelesaian Musyawarah untuk Disesuaikan


Mufakat Berdasarkan Kontrak
Sengketa
Kerja Konstruksi

Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi :


a. Mediasi; Selain upaya penyelesaian sengketa YA
b. Konsiliasi dan; (mediasi dan konsiliasi), para pihak
dapat membentuk dewan sengketa.
c. Arbitrase;
Tercantum upaya
penyelesaian?
Pemilihan keanggotaan dewan sengketa dilaksanakan
berdasarkan prinsip profesionalitas dan tidak menjadi
TIDAK
bagian dari salah satu pihak

Para pihak bersengketa membuat


persetujuan tertulis mengenai tata cara
penyelesaian sengketa yang dipilih.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai