Anda di halaman 1dari 61

TINJAUAN DAN ASPEK

HUKUM KONTRAK

PERATURAN MENTERI PUPR No.07 TAHUN 2019 1


ANTONIUS SUDARTO PUDJOWASITO
1. PENGALAMAN BEKKERJA DI PERUSAHAAN JEPANG 3 (TIGA) TAHUN & PENGALAMAN di
Kemen PUPR Staff Pengadaan PEKERJAAN JAKON selama 37 tahun 10 BULAN
2. PENGALAMAN narasumber PENGADAAN JAKON pada kerja sama INDONESIA DENGAN
AUSTRALIA (KERJA SAMA INDONESIA dengan AUSTRALIA bidang insfrastruktur)
3. PENGALAMAN Narasumber di LKPP ttng konstrak kerja konstruksi dan PBJ
4. PENGALAMAN SEBAGAI Tim HUKUM KONTRAK/Tim Peneliti Opini Hukum KOntrak
5. PENGALAMAN MENGAJAR HUKUM Kontrak yang penyelenggara Universitas Indonesia/Lembaga
Pendidikan UI dgn Kemen PUPR
6. PENGALAMAN SEBAGAI narasumber KONTRAK KERJA KONSTRUKSI dan pengadaan PBJ di
KEJAGUNG/DI KEPOLISIAN
7. PENGALAMAN narasumber TOT pengadaan, SENGKETA KONTRAK, Tim perumus penyusunan
Permen PUPR.
8. PENGALAMAN MENJADI keterangan AHLI DI PENGADILAN NEGERI/TINGGI/
Perdata/TUN/TIPIKOR/KPPU
9. ARBITER LAYANAN PENYELESAIAN SENGKETA LKPP
10. AA.Law Advocates & counsellors www. AA law.id WA/TELEGRAM/HP 081212180189
(021)75914213Rukan Fatmawati Emas Blok II/225 Jln Rumah Sakit Fatmawati No 20 Cilandak Barat
Cilandak
11. MENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYA LANCANA KARYA SATYA X TAHUN dari Presiden RI SOEHARTO
12. MENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYA LANCANA KARYA SATYA XX TAHUN dari Presiden RI Megawati
Sukarno Putri
13. MENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA XXX TAHUN dari Presiden RI
Dr H SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
OUT LINE
MEMAHAMI SISTEM HUKUM, HIERARKI
A UU, AZAS HUKUM universal, HUKUM
PERDATA,
MEMAHAMI hukum administrasi Negara,
TEORY HUKUM OPPLOSING,peristiwa
B hukum, dinamika hukum

MEMAHAMI Hukum PIDANA


C Dalam PELAKSANAAN Kontrak

MEMAHAMI
D KONTRAK (JL,B, JKnK ) & KONTRAK
KERJA KONSTRUKSI (JAKON)
JASA KONSTRUKSI)
Slide kosong

4
MEMAHAMI
SISTEM HUKUM, HIERARKI UU,
A AZAS HUKUM universal, HUKUM
PERDATA,
dalam KONTRAK
SISTEM HUKUM (secara Umum)

COMMON LAW

Inggris, bekas jajahan Inggris seperti Sistem hukum Common Law menggunakan sistem
Malaysia dan Australia. negara hukum “the binding force of precedent” yakni
Amerika dan bekas jajahannya seperti kekuatan mengikat putusan pengadilan yang sudah
Singapura dan Filipina lampau.
SISTEM HUKUM
Penganut SIstem karakteristik

Negara negara Perancis, Jerman, Pada sistem ini, putusan pengadilan berdasarkan pada
Belanda dan bekas jajahan Belanda peraturan perundang undangan yang berlaku, contohnya
antara lain Indonesia, Jepang dan bisa UUD 45, Tap MPR, UU/Perpu, Peraturan
Thailand Pemerintah, Perpres/Kep Pres, MA, Keputusan Menteri
dan lain lain. jadi, keputusan pengadilan bersifat
fleksibel (berubah ubah) tergantung hakim yang
memutuskan berdasarkan fakta/bukti yang ada
CIVIL LAW

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


SISTEM HUKUM

Hukum Publik : sama seperti sistem hukum Eropa Kontinental

COMMON LAW
Hukum Privat : Dimaksudkan sebagai kaidah-kaidah hukum
tentang hak milik (law of property), hukum tentang orang (law of
person), hukum perjanjian (law of contract) dan hukum tentang
perbuatan melawan hukum (law of torts) yang tersebar di dalam
peraturan-peraturan tertulis, putusan-putusan hakim dan hukum
SISTEM HUKUM kebiasaan.

Hukum Publik : mencakup peraturan-peraturan hukum yang


mengatur kekuasaan dan wewenang penguasa atau negara serta
hubungan-hubungan antara masyarakat dan negara. Hukum publik
meliputi hukum tata negara, hukum administrasi negara dan
hukum pidana
CIVIL LAW
Hukum Privat : mencakup peraturan-peraturan hukum yang
mengatur tentang hubungan antara individu-individu dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Hukum privat meliputi hukum
perdata yang meliputi juga hukum sipil dan hukum dagang.

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


Civil Law dan Common Law
CIRI-CIRI COMMON
LAW

• Sistem hukumnya didasarkan pada yurisprudensi yaitu keputusan-keputuasan hakim yang


terdahulu menjadi dasar putusan-putusan hakim selanjutnya
• Dalam Common Law dikenal stare decisis, yaitu suatu prinsip hukum yang menyatakan bahwa
pengadilan yang lebih rendah harus mengikuti keputusan pengadilan yang lebih tinggi
• Dalam Common Law tidak ada kodifikasi hukum. Dalam pengambilan keputusan suatu perkara
yurisprudensi merupakan dasar yang paling utama
• Case Law atau pengumpulan kasus-kasus preseden yang berkaitan dengan perkara sangat penting
dalam Common Law
• Sistem common law mengenal sistem juri yaitu orang-orang sipil yang mendapatkan tugas dari
Negara untuk berperan sebagai juri dalam persidangan suatu perkara
• Sistem Common Law merupakan sistem hukum yang memakai logika berpikir induktif dan
analogi.

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


Civil Law dan Common Law
CIRI-CIRI CIVIL
LAW
• Adanya penghimpunan dari berbagai ketentuan hukum (kodifikasi) secara sistematis yang pada prakteknya ketentuan-
ketentuan ini akan ditafsirkan lebih lanjut. Dalam civil law peraturan hukum yang telah dikodifikasikan berlaku
sebagai undang-undang dan merupakan pedoman penegakan hukum dalam Negara.
• Kodifikasi merupakan sumber hukum materill yang kemudian dijadikan dasar dalam menyelesaikan permasalahan
melalui hukum formil
• Pengambil keputusan dalam civil law adalah hakim atau mejelis hakim yang memeriksa perkara tersebut. Selain itu
hakim bersifat aktif dalam persidangan dan memutus perkara berdasarkan undang-undang yang berlaku disertai
keyakinan hakim itu sendiri dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
• Selain keyakinan hakim doktrin juga merupakan factor penting yang menjadi pertimbangan hakim dalam
memutuskan suatu perkara
• Pada civil law Yurisprudensi tidak terlalu dipertimbangkan tetapi dapat dipergunakan sebagai bahan acuan atau
referensi.
• Civil Law menggunakan logika berpikir metode deduktif

SUMBER dari bimtek hukum kontrak djbk


Tata Urutan PUU berdasar UU 12 TAHUN 2011

U
PERPRES 16 THN U
2018 PASAL 86 AYAT D
TAP
(1) dan AYAT (2)
MPR
UU/perpu

PP
Perka
KEMENTERIAN
/LEMBAGA/ Perpres LKPP
KEPALA
DAERAH 12/2021
Perda
kebebasan
berkontrak

itikad baik Asas konsensualitas

kepastian
hukum (PACTA
SUNT
SERVANDA)
Asas Kebebasan Berkontrak

• Mengadakan perjanjian dengan siapa pun;


• Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya;
• Menentukan bentuk perjanjiannya apakah tertulis atau lisan.

ASAS kepastian HUKUM


• Asas ini ada dalam 1338 ayat 1 KUHP yang menyatakan bahwa
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang untuk yang membuatnyaMembuat atau tidak membuat
perjanjian”;
Asas Konsesualisme. ...
• Merupakan asas yang berhubungan saat lahirnya perjanjian. Pada pasal
1320 ayat 1 KUH Perdata, syarat sahnya perjanjian itu karena adanya
kata kesepakatan antara dua belah pihak.

Asas itikad baik


• Yaitu asas yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian, asas
ini menyatakan bahwa apa saja yang harus dilaksanakan dengan
memenuhi tuntutan keadilan dan tidak melanggar kepatutan. 
Azas
HUKUM
universal
asas lex specialis derogat legi generalis

1. Ketentuan-ketentuan yang didapati dalam aturan hukum umum tetap


berlaku, kecuali yang diatur khusus dalam aturan hukum khusus tersebut;
2. Ketentuan-ketentuan lex specialis harus sederajat dengan ketentuan-
ketentuan lex generalis (undang-undang dengan undang-undang);
ASAS Lex superiory derogat legi inferiory adalah asas penafsiran hukum
 yang menyatakan bahwa hukum yang tinggi (lex superior)
mengesampingkan hukum yang rendah (lex inferior).

Asas Lex posteriory derogat legi priori adalah asas


penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang
terbaru (lex posterior) mengesampingkan hukum yang lama
(lex prior).
Slide kosong

17
MEMAHAMI
hukum administrasi Negara, TEORY HUKUM
OPPLOSING,peristiwa hukum, dinamika hukum
Dalam KONTRAK
B

18
• Hukum Administrsi Negara adalah Bagian dari HUKUM PUBLIK dan
diturunkan dari HUKUM TATA NEGARA
• HAN mengatur tindakan, Kegiatan, da keputusan yang dilakukan dan diambil
oleh Lembaga pemerintah/KEMENTERIAN dalam menjalankan roda Negara
sehari hari
ANTARA HAN DENGAN KUHPERDATA
Dalam KONTRAK

Persiapan Penetapan Penandatanganan Berakhirnya


prakontrak penyedia kontrak kontrak

HAN (POKMIL/PP PARA PIHAK (KUHPERDATA)


DISKRESI
 Menurut Pasal 1 Angka 9 UU 30/2014,
Diskresi adalah keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau
dilakukan oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret
yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan
perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak
lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan.
MEMAHAMI KONSEP OPLOSSING/MELEBUR
Sumber LKPP
MAZHAB TEORI MELEBUR/OPPLOSING

SUMBER LKPP
MEMAHAMI KONSEP
NON OPLOSSING/TIDAK MELEBUR
MAZHAB TEORY MANDIRI/TIDAK
MELEBUR/TIDAK OPPLOSING
(Sistem Hukum Indonesia tidak menganut murni
Yurisprodensi)

sampai dengan 2019 dalam bersidang dari keterangan beberapa ahli menganut
teori tidak opplosing(???)
SLIDE KOSONG
MEMAHAMI Hukum PIDANA
Dalam PELAKSANAAN
Kontrak
C

30
Hukum PIDANA Dalam KONTRAK KERJA
KONSTRUKSI

Persiapan Penetapan Penandatanganan Berakhirnya


prakontrak penyedia kontrak kontrak

HAN HUKUM PERDATA

HUKUM PIDANA
Dinamika hukum
Peristiwa hukum
DINAMIKA HUKUM/
kontrak
Perubahan hukum sebagai suatu sistem tertutup
dinamika internal hukum jika mengikuti pendapat
Dinamika atau perubahan di bidang Kelsen, yakni perubahan hukum yang berlangsung
hukum berwujud perubahan hukum berdasarkan tingkatan hirarkhi hukum. 
sebagai suatu sistem tertutup dan/atau
sistem terbuka. Di samping itu, terdapat perubahan yang berlangsung
di dalam masyarakat; misalnya yang menyangkut
ketaatan masyarakat terhadap hukum. Perubahan
yang terakhir ini berupa perubahan nilai, sikap dan
tingkah laku masyarakat terhadap hukum. Hal yang
terakhir ini, dimaksudkan dengan adanya dinamika
Adopsi hans kelsen eksternal hukum.
ASAS LEGALITAS
suatu jaminan dasar bagi kebebasan individu dengan memberi batas aktivitas apa
yang dilarang secara tepat dan jelas. Asas ini juga melindungi dari penyalahgunaan
wewenang hakim, menjamin keamanan individu dengan informasi yang boleh dan
dilarang.

ASAS LEGITIMITAS
Legitimasi adalah kualitas hukum yang berbasis pada penerimaan
putusan dalam peradilan, dapat pula diartikan seberapa jauh
masyarakat mau menerima dan mengakui kewenangan,
keputusan atau kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin.
PERISTIWA HUKUM
Slide kosong

36
MEMAHAMI
KONTRAK (JL,B, JKnK ) & KONTRAK
D KERJA KONSTRUKSI (JASA KONSTRUKSI)
PERATURAN LKPP NO 12 TAHUN 2021
Pasal 2
(1) Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui Penyedia meliputi:
a. persiapan Pengadaan Barang/Jasa;
b. persiapan Pemilihan Penyedia;
c. pelaksanaan pemilihan Penyedia melalui
Tender/Seleksi;
d. persiapan dan pelaksanaan pemilihan
Penyedia melalui E-purchasing, Penunjukan
Langsung, Pengadaan Langsung dan
Tender Cepat;
e. konsolidasi;
f. pelaksanaan Kontrak;
g. serah terima; dan
h. penilaian Kinerja Penyedia
PERATURAN LKPP NO 12 TAHUN
2021 Pasal 2 (1)
Pedoman pelaksanaan pemilihan
Penyedia melalui Tender/Seleksi;
Hakekat Pemilihan
(kompetisi/pertandingan)

administrasi

PENYEDIA JASA KUALIFIKASI teknis

keuangan
PEMILIHAN

administrasi

PEKERJAAN PENAWARAN teknis

Usulan biaya
SLIDE KOSONG
Penyedia Pelaku Usaha yang menyediakan
:

barang/jasa berdasarkan kontrak.*)

*) Model Dokumen Pemilihan


43
HAKEKAT KONTRAK
pemerintah
*)
1 dok tender/seleksi/ pengadaan langsung
2 Dok kualifikasi

PEMILIHAN *)

RANCANGAN Kontrak
KONTRAK MELALUI PENYEDIA

Rancangan kontrak konvensional/


Rancangan kontrak pek komplek
PENGERTIAN Slide A

• Kontrak Kerja Konstruksi adalah


keseluruhan dokumen kontrak
yang mengatur hubungan hukum
antara pengguna Jasa dan
penyedia Jasa dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi
(UU NO 2 Thn 2017 pasal 1 angka 8)

Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak


Model adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum
kontrak kerja antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan Penyedia dalam
konstruksi pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan
konstruksi.
Pasal 4 (standar Surat perjanjian ) PM PUPR 14 TAHUN
2020 pekerjaan konstruksi
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan
satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini terdiri dari

adendum Kontrak (apabila ada), Surat Perjanjian, Surat


Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga/daftar
keluaran dan harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak,
Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampiranya

berupa lampiran A (daftar harga satuan timpang,


subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan Jasa konsultansi konstruksi
utama), lampiran B (Rencana Keselamatan kelengkapan dokumen adalah
Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, sebagaimana tertuang dalam
hierarki kontrak
dan dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar keluaran dan harga/Daftar Kuantitas dan Harga
jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan (Daftar Kuantitas dan Harga Hasil Negosiasi apabila ada
Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat negosiasi);
Persiapan Pelaksanaan Kontrak. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga
Terkoreksi apabila jka jenis kontrak HS serta ada koreksi
aritmatik);
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka
yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:

Kontrak Harga Satuan (HS) Kontrak Lumsum (LS) Kontrak Gabungan LS dan HS

a. adendum Kontrak (apabila ada); a. adendum Kontrak (apabila ada); a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. Surat Perjanjian; b. Surat Perjanjian; b. Surat Perjanjian;
c. Daftar Kuantitas dan Harga c. Surat Penawaran; c. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
(Daftar Kuantitas dan Harga d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; (Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Hasil Negosiasi apabila ada e. Syarat-Syarat Umum Kontrak; Harga Hasil Negosiasi apabila ada
negosiasi); f. gambar-gambar negosiasi);
d. Daftar Kuantitas dan Harga g. spesifikasi teknis; d. Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga
(Daftar Kuantitas dan Harga h. Daftar Keluaran dan Harga hasil (Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Terkoreksi apabila ada koreksi negosiasi (Daftar Keluaran dan Harga Terkoreksi apabila ada koreksi
aritmatik); Harga hasil negosiasi apabila ada aritmatik);
e. Surat Penawaran; negosiasi); dan e. Surat Penawaran;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak; i. Daftar Keluaran dan Harga (Daftar f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak; Keluaran dan Harga Terkoreksi g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. spesifikasi teknis; dan apabila ada koreksi aritmatik) h. spesifikasi teknis; dan
i. gambar-gambar i. gambar-gambar

TETAPKAN JENIS KONTRAKNYA LS ATAU HS ATAU GABUNGAN hs+ls


(PEKERJAAN KONSTRUKSI)
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
Kontrak waktu penugasan (WP) Kontrak Lumsum (LS)
a. adendum Kontrak (apabila ada); a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. surat perjanjian; b. surat perjanjian;
c. Rincian Komponen Remunerasi Personel dan c. surat penawaran;
Rincian Biaya Langsung Non Personel hasil d. syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang
negosiasi dan koreksi aritmatik; terdiri atas Daftar Personel, Daftar SubKontrak, Jadwal
d. surat penawaran; Penugasan Personel;
e. syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya e. syarat-syarat umum Kontrak;
yang terdiri atas Daftar Personel, Daftar f. Kerangka Acuan Kerja;
SubKontrak, Jadwal Penugasan Personel g. Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi dan koreksi
f. syarat-syarat umum Kontrak; aritmatik;
g. Kerangka Acuan Kerja; h. Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian,
h. Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Dokumen Feasibility Study/Pra Feasibility Study, dll);
Pengkajian, Dokumen Feasibility Study/Pra dan
Feasibility Study, dll); dan i. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan
i. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pekerjaan, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara Rapat Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak;

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai huruf g
Mengelola /temukenali
Risiko Kontrak Kerja Konstruksi

• Risiko sebelum kontrak


• Risiko saat penandatanganan kontrak
• Risiko pelaksanaan kontrak
• Risiko pemutusan dan pengakhiran kontrak
• Risiko setelah kontrak berakhir
Memahami Kontrak
Berdasarkan
Hukum Perdata
KUHPERDATA

•Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam


persetujuan yang timbal balik, andaikata salah satu pihak
Pasal 1266 tidak memenuhi kewajibannya.
•Dalam hal demikian persetujuan tidak batal demi hukum,
tetapi pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan.

•Pihak yang terhadapnya perikatan tidak dipenuhi,


dapat memilih; memaksa pihak yang lainuntuk
Pasal 1267 memenuhi persetujuan, jika hal itu masih dapat
dilakukan, atau menuntut pembatalan persetujuan,
dengan penggantian biaya, kerugian dan bunga.

51
KUHPERDATA
Pasal 1313
Suatu persetujuan adalah suatu perbuatan
dimana satu orang atau lebih mengikatkan Syarat Sah Perjanjian (Pasal 1320)
diri terhadap satu orang lain atau lebih
Kesepakatan mereka yang mengikatkan
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM dirinya

Pasal 1338 Kecakapan untuk membuat suatu


perikatan
Semua persetujuan yang dibuat sesuai undang-
undang ,berlaku sebagai undang-undang bagi Suatu pokok persoalan tertentu
mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak
dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang Sebab yang tidak terlarang
ditentukan oleh undang- undang. Persetujuan harus
dilaksanakan dengan itikad baik.
AKIBAT PERSETUJUAN
52
MEMAHAMI dari HAN
(Masa transisi pokja )
MENJADI KUHPerdata
(menuju kontrak)
memahami
Kontrak, adalah hukum privat/perdata
yang salah satu pihaknya adalah
pemerintah (sumber dana APBN/APBD)
maka dapat pula disebut sebagai Kontrak
Publik yang menjadi ciri khas kontrak ini
berupa kontrak baku (SSUK)

Penerbitan
SPPBJ
CONTOH
MEMAHAMI
IRISAN HUKUM perdata
dengan hukum lain dalam
KONTRAK KERJA
KONSTRUKSI
00 01 02 03 04 05

PIDANA (KUHpidana)
TATA USAHA KOMISI ultimum Remedium
NEGARA (HAN) PENGAWAS Delik aduan
PERSAINGAN PIDANA umum dan pidana
KETERBUKAAN USAHA (KPPU) PERDATA khusus (ekstra ordinary crime)
Sanggah/Sanggah INFORMASI Uu 5/1999 larangan praktek
(KUHperdata)
Banding/pengaduan PUBLIK (KIP)
monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat
Perpres 16/2018 jo perpres UU 14 tahun 2008
12/2021
MOU antara Kemen PUPR/APBD dengan
Kejaksaaan Agung dan Polri

ada tata cara bagaimna, APH menggeruduk,


masuk dalam kontrak kerja konstruksi dengan
dibuat MOU untuk pekerjaan APBN (kemen
PUPR _KEJAGUNG_Polisi) atau APBD antara
Kemendagri_polisi_kejagung)

dimakasudkan selama masih dalam masa kontrak


atau proses pelaksanaan pembangunan diharapkan
jangan ada APH, keterlibatan APH menimbulkan
kekhawatiran/ketakutan/was was dari para pihak
yang Berkontrak….. sehingga akan menghambat
atau menganngu proses pembangunan bahkan
dalam berbagai contoh pekerjaan konstruksi
menjadi tidak selesai ,,,,
 
 
oleh karenanya dalam masa kontrak atau proses pelaksanaan kontrak
yang ada lebih dahulu dalam bentuk pendampingan adalah…
 
ada APIP yang akan menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam
PP 60/2008 dalam bentuk Probity audit ,,,,,, tugas APIP ini
harapkan dapat mendorong penguatan pengawasan internal
pemerintah, baik di Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah
Daerah. “Tujuannya untuk meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang besih dan bebas KKN,”  ada semacam
pencegahan atau sistem Sinyal dini kemungkinan akan ditemuinya
ATURAN yang akan dilanggar …..
penugasan APIP dalam pendampingan PBJ pada pasal 77 perpres 16
tahun 2018 jo perpres 12 Tahun 2021 tentang PBJ pemerintah dengan
tegas menyatakan bahwa terkait pengaduan Pengadaan ditujukan
kepada APIP,,,,,,
ada BPKP sesuai perpres 192 tahun 2014 pasal 2 dan pasal 3 yang
bertugas antara lain menyelenggrakan urusan pemerintah dibidang
pengawasan keuangan Negara/daerah dan pembangunan
nasional…….dalam bentuk probity audit, BPKP melakukan audit
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif, audit
penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, dalam upaya
pencegahan korupsi…….
ada BPK UU Republik Indonesia Nomor 15 tahun
2006 Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan
kinerja, keuangan, dan pemeriksaan dengan adanya maksud
tertentu.
Aturan menarik lainnya dalam uu no 2 tahun 2017 ttng JAKON
mengenai sengketa konstruksi perdata diselesaiakan melalui APS
TIDAK MELALUI PEngadilan perdata ,,,,
 
TERIM
A
KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Ucapan Terimakasih secara khusus saya sampaikan


Kepada
1 Yth Bu SESDITJEN BINA KONSTRUKSI KEMEN PUPR
2. Yth Bapak Bapak DIREKTUR DITJEN BINA KONSTRUKSI KEMEN PUPR
3. YTH SUBDIT KONTRAK DAN SUBDIT SISTEM PENYELENGGRAAN DIREKTORAT
PENGEMBANGAN JASA KONTRUKSI DJBK KEMEN PUPR
4. YTH SUBDIT SISTEM PENGADAAN JAKON DAN SUBDIT ADVOKASI DAN FASILITASI JAKON
SERTA SUBDIT KEPATUHAN INTERN DIT PENGADAAN DJBK KEMEN PUPR
5, KEPALA BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH V BANJARMASIN DJBK KEMEN PUPR
6. YTH BAPAK IBU WIDYAISWARA DAN JAFUNG PEMBINA JASA KONSTRUKSI KEMEN PUPR
7. YTH. TIM PERUMUS PM 14 TAHUN 2020 dan SE 22 TAHUN 2020
8. YTH REKAN REKAN KU BP2JK DAN REKAN REKANKU ANGGOTA WAG & GRUP Telegram

Anda mungkin juga menyukai